Anak Kembar Ketua Gangster

" Dari mana saja kamu?"

Oliver yang baru saja sampai mansion melengos. Dia selalu sebal jika ditanya mengenai kegiatannya. Oliver adalah pria berusia 25 tahun. Dia merasa dirinya sudah dewasa, bukan anak kecil yang selalu diawasi setiap pergi meninggalkan rumah. Tapi sepertinya anggapan dewasa tidak diterima oleh sang ayah. Ya, yang bertanya adalah ayah dari Oliver.

" Aku hanya main sebentar Dad, apa ada yang salah? Kenapa sepertinya Daddy begitu khawatir setiap aku pergi ke luar rumah. Oh iya Dad, aku bertemu dengan Janella Van Winkler tadi di pusat perbelanjaan. Apa Daddy tahu, dia semakin cantik. Bolehkan aku mengejarnya." Oliver mengatakan hal tersebut dengan begitu bersemangat.

Seorang pria paruh baya mengerutkan alisnya mendengar ucapan sang putra. Dawson Graziano, jelas tahu nama itu. Wanita milik Dean Benicio bukanlah wanita yang mudah. Bahkan dia bisa menjadi ancaman bagi klan Gold Dragon. Ya Dawson Graziano adalah pimpinan Gold Dragon yang ditakuti. Dan Oliver Graziano adalah putranya.

" Jangan sembarang. Kamu masih sangat naif, kau tidak tahu wanita itu adalah wanita yang sangat berbahaya," sergah Dawson.

" Tapi Dad, saat Daddy menempatkan aku di kediaman mereka dulu dia hanya wanita rumahan saja. Setiap hari mengurus suaminya. Dari dulu aku sudah menyukainya Dad, apalagi suaminya sudah mati. Ini adalah kesempatanku untuk mengejarnya."

Oliver setelah mengatakan hal itu langsung berlalu dari kamarnya. Ia tentu tahu Dean sudah mati, baru sore tadi dia mendapat kabar dari Pablo Martinez. Namun, ia memiliki perasaan lain. Dawson merasa ini tidak semudah kelihatannya. Semuanya serba dadakan.

Kabar kembalinya Jane ke negara ini dan tidak berselang lama Dean kesehatannya semakin menurun lalu tak lama mempunyai tumor otak. Ini sungguh hal yang terburu-buru, begitulah isi kepala Dawson.

" Cato, kemari ada tugas untukmu." Dawson memanggil tangan kanan nya, salah satu orang kepercayaannya yang setia.

" Baik tuan. Siap laksanakan."

Di dalam kamar, Oliver terus memandangi foto Jane. Ternyata dulu dia selalu mengambil foto Jane secara diam-diam. Dan ia mencetaknya lalu menempelkannya di dinding kamar. Oliver adalah orang yang sengaja dikirim oleh Dawson ke kediaman Dean 5 tahun lalu. Tepatnya beberapa bulan sebelum peristiwa penyerangan itu terjadi.

Dengan menggunakan identitas salah satu keponakan pekerja kediaman Dean, Dawson berhasil menyusupkan Oliver sebagai mata-mata.Tapi satu hal yang Oliver tidak ketahui akan akibat dari tugasnya itu. Oliver masih sangat muda waktu itu, dia di suruh ayahnya untuk pergi ke rumah seseorang, dia hanya patuh tanpa mengerti apapun.

Tentu saja semuanya berhasil, melalui Oliver, Dawson mengetahui semua hal yang ada di kediaman Dean. Hal tersebut ternyata membuat Oliver menyukai Jane. Siapa yang tidak tertarik dengan Jane. Wajah cantik dengan tubuh yang sangat seksi. Meskipun saat itu Jane sedang hamil besar tapi malah semakin membuat Oliver tertarik. Dimata Oliver Jane sungguh sangat cantik saat itu.

" Aku harus mendapatkannya. Gilaaa, dia sangat cantik, meskipun usianya sudah matang tapi malah semakin menggoda. Tubuhnya membuatku ingin menyentuhnya. Sekarang hanya perlu mencari tempat tinggal wanita itu maka aku akan bisa mendekatinya," ucap Oliver, tekad Oliver sepertinya sudah kuat untuk mengejar Jane.

🍀🍀🍀

Hari berikutnya, Dean bersama si kembar sedang sarapan di ruang makan. Tapi Jane belum juga muncul, hanya Olinda saja yang datang.

" Aunty, dimana Mommy?" tanya Emma.

Olinda mengerutkan keningnya. Ia pun juga tidak melihat Jane semenjak keluar dari kamar.

" Apa Kak Jane tidak kembali ke kamar?" tanya Olinda sambil melihat ke arah Dean. Dean menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Olinda mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Ia langsung bangkit dari duduknya dan pergi keluar rumah tapi melalui pintu belakang.

Mana lagi tempat yang dituju oleh Olinda selain laboratorium. Dan ya benar, Jane ada di laboratorium. Ia bahkan tertidur sambil duduk, kepalanya ditaruh di atas meja.

" Kak, mengapa begini. Kak Dean sudah kembali. Kalian hanya butuh waktu berdua saja untuk mengembalikan banyak hal yang hilang."

Olinda hanya berdiri di depan pintu tanpa masuk ke dalam, lagi pula dia tidak bisa masuk ke sana. Laboratorium itu hanya Jane yang memiliki kunci. Tempat itu hanya bisa dibuka oleh sidik jari Jane. Ia memilih untuk membalikkan tubuhnya dan pergi dari depan gedung laboratorium. Ia akan membiarkan Jane di sana untuk sementara waktu. Sepertinya kembalinya Dean sedikit membuat hati Jane gamang dan bingung.

" Mommy dimana aunty?" tanya Emma.

" Mommy kalian sedang ada di lab. Sepertinya dia sedang mengerjakan sesuatu. Jadi lebih baik jangan diganggu. Biarkan Mommy kalian bekerja ya," ujar Olinda. Si kembar langsung mengangguk paham. Tapi sepertinya Dean tidak beranggapan begitu. Ia merasa Jane sedang menghindarinya.

Setelah sarapan, Bruce mengantarkan Si Kembar ke sekolah. Dan Dean menuju ruang kerja. Ia mencoba mencari sesuatu yang sekiranya bisa membantu dirinya mengingat sesuatu.

Ia melihat sebuah foto. Foto itu rupanya adalah foto pernikahannya degan Jane dulu. Dalam foto itu begitu terlihat mereka saling mencintai. Sepertinya foto itu tidak diambil di negara ini. Di sisi lain ada foto lain dengan lebih banyak orang di dalamnya. Sepertinya itu adalah foto bersama. Ia dan Jane berada di tengah dan beberapa orang berdiri di sebelah kanan dan kiri mereka.

" Apakah ini teman-teman ku? Aku di sini sangat bahagia. Arghhhhh!!! Lagi, kepalaku sangat sakit setiap aku berusaha mengingat sesuatu. Dan kali ini sakitnya sangat menyiksa. Arggggh!!!"

Bruk

TBC