Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.
Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSDKDSO BAB 26
Setelah menyelesaikan pembayaran, Gandhi, Angga dan Derel pun pamit.
"Kami pulang dulu. Saya harap kamu bisa menjadi pekerjaan secepatnya." ucap Gandhi.
"Terimakasih Pak. Saya benar-benar tidak tahu mau bilang apa lagi selain kata terimakasih, Bapak sudah sangat baik pada saya." jawab Yunda.
"Anggap saja ini semua rejeki anak kamu." balas Gandhi kemudian Gandhi beralih pada bayi Yunda.
"Hai cantik, Om pulang yah, sehat-sehat terus yah cantik dan jangan susahin Mama kamu." ucap Gandhi.
"Saya permisi dulu." pamit Gandhi sekali lagi.
"Iya Pak, hati-hati. Sekali lagi terimakasih dan saya doakan rejeki Bapak berlipat kali ganda." balas Yunda.
Gandhi hanya tersenyum tipis lalu keluar dari kamar Yunda dan diikuti Angga dan Derel dari belakang.
"Berlipat kali ganda. Kalau rejekinya Gandhi berlipat kali ganda, makin kaya dong dia." oceh Angga di belakang.
"Makanya kalau mau rejeki berlipat kali ganda, sering-sering sedekah! Jangan cuma disimpen di bank itu uang! Bunga yang bank kasih, gak sebanding dengan bunga yang Tuhan kasih kalau kita rajin sedekah!" sindir Gandhi.
"Udah pinter ceramah loe sekarang!" balas Angga.
"Tapi Gan, ngomong-ngomong itu perempuan tadi siapa? Gak biasanya loe peduli sama orang lain sampe segitunya. Sampe bayarin kos-an yang paling mahal selama setahun." tanya Derel.
"Gue juga baru ketemu tadi di bar, pas dia mau minta air panas. Gue sempet salah paham sama dia, gue pikir dia mau ninggalin anaknya di belakang bar, eh gak taunya mau minta air panas." jawab Gandhi.
"Baru kenal dan loe udah bantu dia sampe segitunya?" tanya Derel.
"Emangnya kalau mau bantu orang harus ada patokan berapa lama kenal?" Gandhi balik bertanya.
"Ya gak sih! Tapi-"
"Loe berdua gak ngeliat perempuan itu punya anak, hah? Dan anaknya itu belum ada sebulan dan yang paling kasihannya lagi, perempuan itu sama suaminya udah cerai. Dari penampilannya gue yakin kalau selama pernikahannya dengan suaminya dia kebanyakan makan ati." potong Gandhi.
Angga memberi kode pada Derel untuk berhenti mengintrogasi Gandhi.
💋💋💋
Aesthetic Bar.
Kini Gandhi, Angga dan Derel sudah kembali ke bar.
Baru juga sampai di pintu masuk, tiba-tiba Gandhi teringat akan susu dan diapers untuk bayi Yunda.
"Loe berdua masuk duluan, gue ada urusan bentar, nanti gue dateng lagi." ucap Gandhi lalu pergi menuju parkiran.
"Loe mau kemana? Urusan apa?" teriak Angga.
"Ada lah! Udah sana loe berdua masuk!" jawab Gandhi tak kalah berteriak.
"Mau kemana sih tuh orang! Perasaan dia tadi yang minta ngumpul disini, sekarang malah dia yang ninggalin kita!" dumel Angga.
"Udah ngoceh mulu loe!" balas Derel.
"Berasa di selingkuhin gue Rel sama Gandhi!" balas Angga.
Derel hanya terkekeh kecil mendengar jawaban Angga. Derel dan Angga pun masuk ke dalam bar tanpa Gandhi.
Sedangkan Gandhi sendiri, dia pergi ke mini market terdekat untuk membeli susu, diapers dan kebutuhan lainnya untuk bayi Yunda serta tidak ketinggalan stok makanan frozen food dan mie instan serta peralatan dapur seperti kuali, sodet, piring, gelas, sendok, dan lain-lain untuk Yunda.
Setelah semua barang Gandhi dapatkan, Gandhi pun kembali ke kos-an Yunda. Tapi mobilnya ia pakirkan di parkiran bar.
Kos-an Yunda.
Tok... Tok... Tok..
Gandhi mengetuk pintu kamar Yunda.
Tak lama pintu pun terbuka.
"Bapak. Kok balik lagi? Ada yang ketinggalan?" tanya Yunda.
"Gak. Saya cuma mau nganterin ini." jawab Gandhi sambil memberikan beberapa kantongan yang ada di tangannya.
"Ini apa?" tanya Yunda.
"Perlengkapan untuk anak kamu. Ada susu, diapers dan lainnya, kamu lihat aja lah sendiri." jawab Gandhi.
Yunda membuka kantongan pertama yang berisi susu formula.
"Tadinya saya mau beli susu yang mahal, tapi karena saya lihat susu anak mu yang merk SMG, ya udah jadi saya beli yang itu aja." kata Gandhi lagi.
"Kok banyak banget Pak beli susu dan diapersnya?" tanya Yunda karena Gandhi membeli sepuluh kotak susu dengan ukuran 1kg dan popok sebanyak tiga bungkus isi 56 pcs.
"Yah untuk stok lah sampe kamu dapat kerja." Jawab Gandhi.
"Ya sudah yah saya pergi." pamit Gandhi lalu pergi dari depan kamar Yunda meninggalkan Yunda yang masih kaget dengan barang-barang pemberian Gandhi.
💋💋💋
Bersambung...
jadi oon terus...