Stuck With Hot Brother

Sampai di perusahaan, Ghara dan Edo langsung dikerubungi oleh para wartawan. Orang-orang itu rela berdesakan demi mendapat informasi yang paling akurat dari pewaris utama Sixnine Entertainment.

"Tuan Ghara, apakah benar anda mendorong Nona Keysha tadi malam?" tanya salah satu dari mereka seraya mengarahkan kamera.

"Tuan, kenapa anda membiarkan Nona Kesyha tenggelam?" sahut yang lainnya.

"Iya, Tuan, kenapa anda tidak menolong Nona Keysha, padahal anda yang mendorongnya."

Dan masih banyak pertanyaan yang terus berdengung di telinga Ghara. Membuat kepalanya terasa ingin pecah.

Sementara tidak ada bodyguard maupun security yang membantunya. Hah, itu semua pasti karena ulah sang ayah, sengaja ingin membuat dia susah.

Dengan menerobos kerumunan massa itu, akhirnya Ghara berhasil melewati pintu utama bersama Edo yang setia berada di sampingnya.

"Tuh orang pada sinting yah? Gila, tangan gue dipegang kenceng banget, berasa mau dimangsa," gerutu Ghara sambil mengibas-ibaskan lengan, seolah ada debu yang menempel di sana.

Tak ada satupun karyawan yang berani menegur atau bertanya. Karena suasana hati Ghara nampak tidak sedang baik-baik saja. Salah-salah mereka kena semprot juga.

"Dah, Bre, kita langsung ke atas aja, kita urus semuanya biar gak ada kejadian gini lagi," ujar Edo memberi saran. Dan Ghara langsung mengangguk dengan alisnya yang masih menaut tajam.

Tiba di ruangan, Ghara langsung duduk di kursi kebesarannya. Di saat dia sedang sakit dan banyak masalah pun dia harus rela untuk pergi bekerja.

"Lu langsung minta CCTV-nya aja deh, Do. Dari sudut yang nyorot ke meja hidangan, gue yakin tuh si Lampir naro sesuatu," ujar Ghara, karena dia yakin dari sana mereka akan menemukan jawaban.

"Oke, bentar. Tadi gue udah minta alamat dan nomor telepon customer servicenya."

Edo langsung membuka benda pipih miliknya. Dan ternyata ada pesan dari Gerry, berupa video klarifikasi Keysha tentang kejadian tadi malam yang diunggah 5 menit yang lalu.

Karena merasa penasaran, dia pun langsung membuka video tersebut. Dia terdiam dan terus mendengarkan hingga pada menit di mana Keysha menyatakan bahwa ada seseorang yang dengan sengaja ingin menjebak dia dan Ghara.

"Lu lagi dengerin apa sih, Do? Katanya mau nelpon!" ujar Ghara, sedari tadi dia perhatikan Edo nampak sangat serius, entah sedang menonton apa.

"Sttt! Bentar dulu, Nyet," balas Edo, menyuruh Ghara untuk diam. Dia kembali fokus, membuat Ghara menjadi begitu penasaran.

Pria bermata hazel itu pun akhirnya bangkit, lalu mendekati Edo tanpa bicara. Dia membelalakkan mata ketika melihat Keysha sedang bicara, dan semuanya terasa omong kosong, sebab wanita itu malah menjatuhkan kesalahan pada orang lain, yakni si pelayan hotel yang mengantarnya.

"Ini, ini parah nih … si Lampir otaknya udah bener-bener konslet," ujar Ghara setelah Edo mematikan video tersebut, yang intinya Keysha telah membersihkan nama Ghara, tetapi dengan cara yang licik pula.

"Ghar, gue yakin, ini semua dia lakuin karena dia gak mau diputusin sama elu."

Ghara langsung mendelik.

"Maksud lu?"

"Dia kayaknya udah cinta mati banget sama si Jeky."

Plak!

Tangan kekar itu melayang, menabok belakang kepala Edo. "Gue gak pernah pamerin si Jeky ke si Lampir yah." Cetusnya.

"Ya kali dia udah bisa nerawang ukurannya, kan yang gede panjang favoritnya para betina, apalagi yang langsung tembus dada, beuhhh," balas Edo dengan nada mengejek. Padahal kepalanya sudah menjadi korban kekerasan Ghara, tetapi dia seolah tidak pernah kapok.

"Gak ada sejarah si Jeky mau bangun sama si Keysha!"

"Yeh dibilanginnya."

"Sekali lagi lu ngomong gue jejelin kenty sama biji-bijinya!" ancam Ghara, yang membuat Edo terkekeh. Sebab dia tahu bahwa Ghara hanya pura-pura marah.

"Ya udah ini gimana rencana kita? Dia udah terlanjur buat video klarifikasi, dan nama lu otomatis udah bersih. Lu mau tetep ajuin talak tiga sama dia?"

"Anjingg, kawin aja belom."

Edo langsung terbahak-bahak.

"Eh, Cucu Buaya. Walaupun belom kawin, tapi kalo udah talak tiga, lu gak bisa lagi berhubungan sama dia."

"Congor lu lama-lama gue sambelin ya, Do! Lu dapet ilmu itu dari mana?!"

Ghara nampak gemas, sementara tawa Edo semakin meledak-ledak. Suka sekali jika melihat wajah sang sahabat frutasi. "Dari Pak Boby."

"Ck, Pak Boby emang goblokk!" ujar Ghara sambil bertolak pinggang.

"Setannn!"

***

Ini nih nak durhakim, makanya kena masalah mulu 🙄🙄🙄 Siremmm pake aer kembang sama kopi dong biar warasss🤸🤸🤸