Amanda Groban tak dapat menahan amarahnya saat mengetahui fakta mengerikan di balik kecelakaan yang dialami oleh Emily, saudara kembarnya. Bahwa ternyata, dalang kecelakaan tersebut ialah suami Emily sendiri, bernama Glen.
Emily yang dinyatakan koma sengaja disembunyikan oleh Amanda di klinik milik temannya. Selagi menyembunyikan Emily, Amanda akan membalas kejahatan Glen dan kekasih gelapnya. Demi mencapai tujuan itu, Amanda menyamar menjadi Emily yang culun dan penakut.
Akankah Amanda berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Apa Dengan Emely?
Perlahan Glen melangkahkan kaki mendekat ke arah tempat tidur. Ia memandangi istrinya yang kini masih terlelap.
"Emely?" Dia mengguncang lengan berulang-ulang hingga akhirnya Amanda membuka mata secara perlahan.
"Glen? Ada apa?" tanya Amanda dengan suara serak dan terlihat masih dalam pengaruh kantuk. Sehingga Glen memilih duduk di tepi ranjang.
"Bagaimana kamu bisa ada di sini?" tanya laki-laki itu.
"Bukan kah semalam kamu yang membawaku pulang? Maaf, Glen, aku tidak tahu kenapa tiba-tiba mengantuk dan ketiduran. Terima kasih ya, sudah membawaku pulang." Amanda mendongak demi menatap wajah laki-laki itu. Sontak ia menunjukkan reaksi terkejut setelah melihat wajah Glen yang lebam di beberapa bagian. "Ya ampun Glen, ada apa dengan wajahmu? Kenapa banyak lebamnya?"
Glen tak segera menjawab. Otak liciknya memerintahkan untuk berhati-hati memberi jawaban. Karena ia pun tidak ingin wanita itu tahu bahwa semalam ia menambahkan obat tidur dosis tinggi ke minumannya.
"Aku semalam jatuh di restoran."
Amanda menyembunyikan seringai setelah mendengar jawaban Glen. Apa lagi setelah melihat wajahnya yang memar di beberapa bagian. Amanda yakin Dokter Zack lah yang membuat Glen sampai babak belur.
Tetapi, Amanda tidak ingin ambil pusing. Ia bahkan bersikap seolah masih dalam pengaruh obat tidur yang diberikan Glen semalam.
"Lain kali berhati-hatilah. Jangan sampai terjatuh lagi. Oh, aku masih sangat mengantuk. Sepertinya semalam aku salah makan."
"Baiklah, kalau begitu istirahat saja. Aku akan keluar dulu."
*
*
*
Glen kembali ke kamar setelah memastikan keadaan Emely. Ia menjatuhkan tubuhnya di sofa sambil memikirkan sesuatu. Jawaban yang tadi diberikan Emely tak membuatnya puas.
"Kenapa aku merasa Emely yang sekarang sangat aneh? Dia tidak seperti Emely yang dulu."
Glen mulai menduga bahwa Emely sedang menyembunyikan sesuatu. Apa lagi sejak kembali setelah kecelakaan itu, Emely menjadi sosok yang sangat berbeda dan bahkan merubah penampilannya.
"Dia tidak selugu Emely yang dulu."
Laki-laki itu menghembuskan napas panjang, lalu melirik pantulan dirinya melalui sebuah cermin. Cukup menyesalkan kejadian semalam. Bukan nya mendapatkan Emely dan menghabiskan malam bersama, ia malah membawa pulang hadiah bekas penganiayaan semalam.
"Dan siapa laki-laki yang semalam membawa Emely pergi? Kenapa mereka diam-diam membawa Emely pulang?"
Glen mengusap wajah kasar. Kegagalan semalam membuatnya kesal setengah mati. Terlebih, ia mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi kejutan semalam.
*
*
*
Sementara itu, di rumah sakit ....
Shara sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Dokter telah memberi izin setelah melihat kondisi Shara yang sudah stabil. Hanya luka goresan di wajah saja yang masih basah. Selebihnya, ia tak mengalami luka serius di bagian tubuhnya.
"Di mana Glen? Kenapa bukan dia yang menjemputku?" tanya Shara, ketika melihat seorang sopir masuk ke dalam ruangan.
"Sepertinya Tuan tidak bisa menjemput Anda, Nona. Jadi memerintahkan saya untuk menjemput Anda."
Shara meremas kain seprai. Di titik ini ia dugaannya bahwa Glen sudah berpaling semakin kuat. Karena sejak dirinya dirawat di rumah sakit, Glen hanya datang satu kali.
"Aku benar-benar harus menyingkirkan Emely."
*
*
*
Amanda keluar dari rumah dengan sedikit tergesa-gesa sore itu. Ia dan Zack telah membuat keputusan akan memindahkan Emely dari klinik dokter Zack ke sebuah rumah yang sudah dipersiapkan Zack untuk Emely.
Sejak tersadar, Emely sering merasa ketakutan, sehingga membawanya keluar dari klinik menjadi jalan yang dipilih Amanda.
Sesampainya di klinik, Amanda memarkirkan mobil. Seperti biasa sebelum masuk, ia akan meneliti keadaan sekitar dan memastikan semuanya aman.
Tanpa disadari Amanda, sebuah mobil sejak tadi mengikutinya dari jarak aman. Glen melirik istrinya yang masuk ke dalam sebuah klinik dengan tergesa-gesa.
"Mau apa Emely di klinik ini?" gumam Glen.
Dia melirik ke segala penjuru. Menunggu adalah jalan terbaik untuknya saat ini.
Beberapa jam terlewati ....
Glen melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya entah untuk yang ke berapa kali. Sudah berjam-jam ia menunggu Emely, namun wanita itu tak kunjung keluar dari klinik.
Ingin menyusul pun rasanya tidak mungkin, karena Glen tidak ingin jika sampai ketahuan sedang membuntuti Emely.
"Kenapa lama sekali? Sebenar nya mau apa Emely di klinik ini?" Ia bergumam-gumam sendiri.
Setelah beberapa saat berlalu, terlihat Amanda keluar dari klinik tersebut bersama seorang pria yang sedang mendorong sebuah kursi roda.
Glen tersentak. Ia meneliti sosok yang sedang duduk di kursi roda itu.
...****...
bener gak sihh kk author 🤭🤭🤭🤭