NovelToon NovelToon
Pelangi Di Ujung Rindu

Pelangi Di Ujung Rindu

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:199k
Nilai: 5
Nama Author: Iin Nuryati

Season 2 dari Aku Bisa Tanpamu 😘

Kehidupan pernikahan kedua Shofi yang semula berjalan begitu bahagia dan harmonis tiba-tiba diguncang dengan kecelakaan yang menimpa Awan, sang suami. Awan dinyatakan hilang dan belum bisa diketemukan dimana keberadaannya.

Tetapi Shofi dan keluarganya tidak pernah putus harapan. Mereka yakin bahwa dengan kuasa Allah SWT, Awan pasti bisa kembali dengan selamat dan rindu mereka akhirnya terobati.

Akankah kekuatan do'a dan keyakinan mereka benar-benar bisa membawa Awan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Mulai Menemukan Titik Terang

Pemeriksaan kandunganku kali ini benar-benar merupakan sesuatu yang diluar perkiraan. Pertemuan tidak disengaja yang tiba-tiba terjadi antara diriku dengan Mas Awan. Bahkan sampai fakta tentang keadaan Mas Awan yang mengalami amnesia pasca trauma sehingga membuat Mas Awan tidak bisa mengingat kejadian masa lalunya.

Semua itu membuatku merasa sangat terkejut. Alhasil, karena keterkejutan yang begitu hebat itu sehingga aku pun akhirnya mengalami kontraksi dan pecah ketuban dini. Dan dengan sangat terpaksa akhirnya dokter pun memutuskan bahwa aku harus melahirkan lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Tetapi satu hal yang sangat aku syukuri dari semua kejadian yang tidak terduga ini adalah bahwa Allah Subhanahu wata'ala telah mengabulkan do'aku selama ini. Aku bisa melahirkan dengan ditemani oleh Mas Awan. Dan Mas Awan juga adalah orang yang pertama kali mengumandangkan adzan dan iqamah untuk putra kami tersebut.

"Baby Angkasa."

Ucapan Mas Awan itu benar-benar membuat aku merasa terkejut. Angkasa adalah nama yang dulu pernah dipilih oleh Mas Awan untuk menamai anak kami apabila kami memiliki seorang anak laki-laki nanti.

"Mas Awan," lirihku begitu terkejut.

Dan sesaat kemudian aku melihat Mas Awan memegangi kepalanya dengan wajah meringis menahan rasa sakit.

"Aaahhh,,," pekik Mas Awan.

Aku semakin khawatir saja melihat Mas Awan yang nampak begitu kesakitan. Sampai akhirnya tiba-tiba saja tubuh Mas Awan roboh dan terjatuh ke lantai.

"MAS AWAN!!!" teriakku.

Mas Awan sepertinya pingsan. Dan sayangnya aku masih belum bisa bergerak leluasa setelah proses persalinan tadi.

"Dok, tolong suami saya, Dok," pintaku memburu kepada Dokter Cahya.

"Tenang, Bu Shofi. Kami pasti akan melakukan yang terbaik untuk menolong Pak Awan," balas Dokter Cahya.

Dokter Cahya kemudian meminta salah satu perawat untuk memanggil bantuan untuk mengangkat tubuh Mas Awan ke atas stretcher, karena memang saat ini semua yang ada di ruangan persalinan ini adalah perempuan. Dan tentu saja para perawat itu tidak akan bisa mengangkat tubuh Mas Awan yang sedang tidak sadarkan diri tersebut.

Beberapa saat kemudian perawat tadi kembali bersama dengan Bang Langit dan dua orang perawat laki-laki lainnya.

"Bang Langit. Tolong Mas Awan, Bang," pintaku kepada Bang Langit.

"Kamu tenang saja, Shofi. Awan pasti baik-baik saja," kata Bang Langit.

Bang Langit dan kedua perawat laki-laki tadi kemudian mengangkat tubuh Mas Awan dan meletakkannya ke atas stretcher. Dua perawat laki-laki tersebut kemudian mendorong stretcher Mas Awan keluar dari ruangan persalinan ini.

"Tolong temani Mas Awan, Bang," pintaku lagi.

"Iya, Shof. Abang akan selalu mendampingi Awan. Kamu tenang aja, ya," balas Bang Langit.

Aku menganggukkan kepalaku. Bang Langit kemudian ikut keluar dan mengikuti kedua perawat laki-laki yang mendorong stretcher Mas Awan tersebut.

Dalam hati aku kembali berdo'a dan memohon kepada Allah Subhanahu wata'ala semoga keadaan Mas Awan akan baik-baik saja.

🍁🍁🍁

Langit mengikuti kedua perawat laki-laki yang mendorong stretcher Awan menuju ke ruangan IGD ( Instalasi Gawat Darurat ) tersebut.

Sampai tiba-tiba saja, mereka berpapasan dengan Rijal yang memang juga sedang mencari keberadaan Awan saat ini.

"Eh, Awan," pekik Rijal kaget begitu melihat Awan yang terbaring tidak sadarkan diri di atas stretcher.

Rijal pun kemudian mengikuti langkah mereka yang sedang mendorong stretcher Awan itu. Langit melihat ke arah Rijal dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Ini adik saya kenapa ini, Mas?" tanya Rijal kepada salah satu perawat laki-laki tersebut.

"Beliau pingsan, Pak. Dan sekarang mau kami bawa ke ruangan IGD untuk mendapatkan pertolongan," jawab perawat laki-laki tersebut, masih dengan mendorong stretcher Awan menuju ke ruang IGD.

"Yaa Allah. Kenapa lagi kamu, Wan," keluh Rijal lirih.

Langit mulai menduga-duga tentang siapa laki-laki ini ( Rijal ). Dan mungkin saja nanti Langit bisa mendapatkan informasi tentang Awan dari laki-laki ini. Semoga saja Langit bisa mulai menemukan titik terang tentang identitas Awan ini yang sebenarnya.

Sesampainya di depan ruangan IGD, Langit dan Rijal tidak diijinkan untuk ikut masuk ke dalam ruangan IGD oleh perawat laki-laki tersebut. Akhirnya Langit dan Rijal pun terpaksa menunggu di depan ruangan IGD tersebut.

Langit kemudian mendekati Rijal.

"Maaf sebelumnya, boleh saya bertanya sesuatu?" ucap Langit kepada Rijal.

"Oh iya, silahkan Kang. Mau tanya masalah apa, ya?" balas Rijal yang sekarang sudah berhadapan dengan Langit.

"Sebelumnya perkenalkan dulu, nama saya Langit," kata Langit memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangan kanannya.

"Iya, Kang Langit. Saya Rijal," balas Rijal seraya menyambut uluran tangan Langit.

"Oh, Kang Rijal," ulang Langit yang mengikuti panggilan 'Kang' dari Rijal.

"Ada apa ya, Kang Langit?" tanya Rijal.

"Sebelumnya maaf nih, Kang Rijal. Tapi saya mau bertanya tentang laki-laki yang pingsan dan dibawa masuk ke ruangan IGD tadi. Kang Rijal kenal sama dia?" jawab Langit yang kemudian balik bertanya juga.

"Oh, Awan ya maksud Kang Langit? Iya Kang, saya kenal dengan dia. Ya, bisa dibilang dia itu kerabat saya lah, Kang," jawab Rijal.

"Kerabat? Kerabat kandung atau ???"

Rijal terlihat mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan dari Langit tersebut. Langit menyadari kalau saat ini mungkin Rijal sedikit menaruh curiga kepada dirinya.

"Maaf-maaf, Kang. Saya nggak ada maksud apa-apa kok," ucap Langit mencoba meyakinkan.

Langit kemudian mengeluarkan ponselnya. Mengutak-atik benda pipih tersebut sesaat, kemudian menunjukkan foto dirinya bersama dengan Awan kepada Rijal.

"Ini adalah adik kandung saya, Kang. Dan kebetulan namanya juga adalah Awan. Sayangnya dia mengalami kecelakaan sekitar enam bulan yang lalu dan belum diketahui keberadaannya sampai sekarang," kata langit menjelaskan.

Rijal memperhatikan foto ya ditunjukkan oleh Langit tersebut. Dan sesaat kemudian, Rijal pun membulatkan kedua matanya karena terkejut.

"Kecelakaan? Di daerah mana?" tanya Rijal.

"Di daerah perbukitan di pinggiran kota, Kang. Daerah sekitar kecamatan XY," jawab Langit.

"Kecamatan XY? Itu adalah daerah hulu sungai, sungai yang sama dimana saya dan Abah saya menemukan Awan waktu itu, sekitar enam bulan yang lalu juga," ucap Rijal juga, merasa heran.

"Menemukan Awan? Sekitar enam bulan yang lalu? Jadi Awan ---"

Belum sempat langit melanjutkan perkataannya, tiba-tiba saja Surya sudah memanggil dirinya.

"Abang," panggil Surya.

Langit dan Rijal langsung menoleh ke arah Surya yang datang bersama dengan Wulan dan Aminah itu.

"Papa, Mama, Bu Aminah," sapa Langit.

"Dimana Shofi, nak? Gimana keadaan Shofi sekarang?" tanya Aminah.

"Shofi ada di ruangan bersalin, Bu. Dan alhamdulillah Shofi juga sudah melahirkan dengan selamat. Papa, Mama, sama Bu Aminah langsung ke ruangan bersalin aja, ya," jawab Langit.

"Alhamdulillaah," ucap Surya, Wulan, dan Aminah bersamaan, merasa lega karena Shofi sudah melahirkan dengan selamat.

Sementara Rijal nampak kembali mengerutkan keningnya.

'Shofi? Bukannya itu adalah nama yang selalu disebut Awan dalam tidurnya? Mungkinkah mereka semua ini benar-benar keluarga Awan yang sesungguhnya?' tanya batin Rijal.

1
Surya Hermawan
Luar biasa
idha idhutt
good job kakak, tetep semangat selalu ya 😘😘😘
Suyatno Galih
ayesa ngeyel, hampir kena segel lue
Suyatno Galih
gak ada kerjaan laen apa lue Chika, ngintilin org pacaran mulu sakit ati kan lue, bukan ngindar kayak buntut wae
Suyatno Galih
yaahhh biasadwh kl cpt KTM ceritanya cepet habis dehh
tarry chantiq
loo katanya hamzah da kerja kok msh kuliah ya
༄ 👑💗 ııи ρтħš αямч💗👑 ࿐: Hamzah cuma kerja sambilan kak, di kafe milik dosennya, kalau malam hari 😊
total 1 replies
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
Alhamdulillah ikut bahagia.. jadi ikutan senyam-senyum sendiri 🤭🤭
Uthie
Senang nya ma Wulan gak mudah terprovokasi dengan mulut lemes ibu-ibu yg sok suci dan gak punya dosa itu 🤨😡😡
Uthie
Masih ada misteri dan belum bisa ketebak dari cerita ini.... lanjut terus 👍👍💞
Uthie
Coba mampir untuk cerita sebuah kehancuran sebuah keluarga.. dan gak bosen untuk ingin tau bagaimana kehidupan dari pasangan yg di sakiti tsb 👍🤗
Ainisha_Shanti
cerita yang menarik dan sesuai dibaca oleh semua golongan masyarakat.
Ainisha_Shanti
Astaghfirullahalazim... bukanya mencegah mahupun menasihati adiknya, malah memberi sokongan padu pula 😠😠😠
Ainisha_Shanti
Astaghfirullahalazim... abang dan adik sama je perangai. sama-sama suka ganggu kebahagiaan orang lain 😤😤😤
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Ya Allah, Berasa kayak nonton Sinetron Ini
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Bayu minta di jorokin ke Jurang nih kayak Awan. Penyesalan emang selalu dateng belakang Om. Kalo di depan, namanya Pendaftaran
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Jangan bilang bayu udah cerai dari Istri nya Alya. Nyesel kan lo makanya ngejer Shofi lagi
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Ngga Awan, Ngga Shofi bener2 Dermawan. Karyawan nya dianggap seperti Saudara semua
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Alhamdulillah Awan masih Hidup, Feeling Istri emang kuat yah☺
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Chika bukan nya Cinta itu mah, tapi Obsesi
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Bener kak Jani. Lawan dengan cara elegan🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!