NovelToon NovelToon
Looking For Murder

Looking For Murder

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Mafia / Tamat
Popularitas:992k
Nilai: 5
Nama Author: Bas_E

Kisah ini adalah kisah seorang perwira menengah kepolisian Osaka yang bernama Takagi Fujimaru, 35 tahun, bersama rekannya Kaoru Usui, 30 tahun, yang mengungkap kasus pembunuhan berantai. Kasus ini terinspirasi dari kisah nyata pembunuhan berantai yang terjadi di Hongkong pada tahun 1982. Dalam bekerja mereka dibantu seorang dokter ahli forensik yang bernama Keiko Kitagawa, 35 tahun. Bagaimanakah kisah perjuangan mereka mengungkap kasus dan menemukan pelaku yang sesungguhnya ?
Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bas_E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dokter, Aku Sedang Tidak Ingin Berdebat Denganmu

Rosanne baru saja selesai mengecek email tugas mahasiswa mata kuliah Teori Arsitektur Lanjut pada Program Magister Arsitektur di Universitas Waseda, Tokyo. Setelah ajakannya sore tadi ditolak Takagi, ia merasa perlu untuk menelepon pria itu kembali, berharap lelaki itu berubah pikiran.

Tut.. Tut.. Tut..

Sampai nada itu berakhir, belum ada tanda-tanda kalau panggilannya akan tersambung.

"Ai sedang apa ya? Kenapa dia tidak mengangkat panggilanku? Apa dia lagi ke toilet ?"

Ia mengulang panggilan itu sampai beberapa kali. Yang didapatinya hanya jawaban dari operator provider telepon seluler, yang memintanya untuk meninggalkan pesan.

Sementara itu Keiko yang duduk di depan pintu ruang bedah Pusat Trauma Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Osaka, menunggu Takagi yang sedang menjalani operasi. Seorang perawat yang mengenakan baju operasi keluar dari ruangan sambil membawa sebuah paper bag dan menyerahkannya pada Keiko.

"Dok, aku titip barang pribadi milik Detektif"

"Kenapa kau berikan padaku, Miu?"

"Aku harus menyerahkannya pada siapa, Dok. Anda yang sedang menunggu dia di sini" Kata perawat yang ternyata bernama Miu itu sambil tersenyum.

"Oh iya, Dok. Tadi ada panggilan berkali-kali dari nomor kontak Ex. Aku tidak berani mengangkatnya. Dokter Masao sampai kesal, karena bunyinya mengganggu sekali. Aku bawa saja keluar sekalian dengan barang-barang yang lain" Ujarnya kemudian sembari tertawa kecil.

"Iya kah?"

"Iya, Dok. Aku masuk dulu. Sudah ditunggu soalnya" Miu bergegas masuk kembali ke ruang operasi.

"Miu, tunggu sebentar"

"Iya, Dok"

"Bagaimana operasinya?"

"Sejauh ini, berjalan lancar, Dok. Nanti biar Dokter Masao saja yang menjelaskan"

"Baiklah kalau begitu"

Sepeninggal perawat Miu, Keiko kembali ke tempat duduknya. Ia meletakkan paper bag pemberian Miu di pangkuannya. Memeriksa isinya yang ternyata berupa dompet, ponsel dan pakaian yang dikenakan Takagi tadi. Tangannya tanpa sengaja menyentuh underwear milik Takagi. Alam bawah sadar membawanya membayangkan isi yang pernah disimpan pakaian dalam yang telah di gunting itu.

"Astaga. Apa yang aku pikirkan" Wajah Keiko bersemu merah mengingat pikirannya yang sudah jalan-jalan entah kemana.

"Dokter, bagaimana operasinya? Sudah selesai?" Tanya Kaoru yang datang tiba-tiba dan duduk di sebelahnya

"Belum" Jawab Keiko yang berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Tadi aku lihat ada perawat yang keluar"

"Oh. Dia menitipkan barang-barang milik Takagi"

"O begitu. Anda baik-baik saja, Dok?"

"I am ok. Kenapa ?"

"Wajahmu terlihat memerah. Apa kau sakit?"

"Tidak. Aku baik-baik saja"

"Kalau kau lelah pulang saja, Dok. Biar aku yang menunggu di sini"

"I am ok, Letnan. Kau tidak usah khawatir" Dengan nada yang lebih tegas.

"Baiklah kalau begitu"

"Korban bagaimana keadaannya, Letnan"

"Dia baik-baik saja. Cuma belum bisa di mintai keterangan. Karena masih belum sadarkan diri, akibat mabuk berat"

"Keluarganya sudah dihubungi?"

"Belum. Kami tidak mendapatkan ponselnya. Di TKP juga tidak ditemukan identitas apapun. Kita tunggu saja dia bangun"

"Hmm. Begitu ya?"

Setelah menunggu beberapa lama, Dokter Masao Ito yang menangani Takagi keluar dari ruang operasi. Keiko dan Kaoru yang sedang duduk menunggu, segera berdiri begitu melihat kedatangan Masao.

"Bagaimana operasinya, Dok?" Tanya Kaoru

"Jadi begini. Kunai yang menusuk punggung Detektif Takagi telah menembus jaringan otot dan lemak, dan hampir mengenai jantungnya. Pendarahan dalam sudah dihentikan. Jaringan otot yang robek juga sudah diperbaiki. Saat ini, pasien belum siuman. Nanti kita observasi terus pasca operasi. Kalau tidak ada komplikasi, besok bisa dipindahkan ke ruang rawat inap"

"Syukurlah kalau begitu. Terima kasih sudah membantu seniorku, Dok"

"Sama-sama. Itu sudah menjadi tugasku. Oh iya, Dokter Keiko belum pulang?" Masao mengalihkan pandangannya pada Keiko

"Belum. Aku lagi menunggu hasil operasi, Dok"

"Sudah selesaikan ya. Lebih baik anda istirahat di rumah. Lagi pula, pasien belum bisa dijenguk"

"Iya. Sebaiknya anda pulang, Dok. Biar aku dan beberapa rekanku yang akan bergantian berjaga di sini" Tambah Kaoru kemudian.

"Baiklah kalau begitu. Letnan ini barang milik Detektif. Aku titip padamu saja"

"Ok. Dok"

"Kalau begitu aku permisi dulu" Keiko melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu.

"Dokter, sebentar" Panggil Masao, mengikuti langkah Keiko.

"Iya, Dok. Ada apa?"

"Apa kau mau makan sesuatu? Pizza mungkin ? "

"Sebelum ke sini tadi aku sudah makan, Dok" Tolak Keiko sopan.

"Sayang sekali kalau begitu. Aku sendiri belum sempat makan malam. Mau kah kau menemaniku, Dok?"

"Ini sudah malam, Dokter. Lagi pula aku juga mau memeriksa beberapa berkas di ruangan ku yang belum sempat aku tanda tangani. Setelah itu mau langsung pulang"

"Sebentar saja, Dokter. Aku akan menunggumu. Aku juga bisa mengantarkan kau pulang nanti"

"Mungkin lain kali, Dokter. Aku benar-benar tidak bisa menemanimu makan" Keiko mempercepat langkah kakinya.

"Kenapa kau selalu menolak ajakan ku, Dokter?" Keiko menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya memandang Masao yang terlihat frustasi.

"Aku minta maaf, Dokter. Kalau sikapku menyakiti hatimu. Tapi aku benar-benar tidak bisa. Mungkin lain kali"

"Kenapa Takagi kau beri kesempatan, sedangkan aku tidak?"

"Dokter. Ini sudah malam. Dan ini rumah sakit. Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. Ok." Keiko melangkahkan kakinya lebar-lebar meninggalkan Masao di belakangnya.

Dokter tampan itu hanya bisa memandang tubuh Keiko yang mulai menjauh.

DOKTER MASAO ITO

"Astaga, pria itu. Ternyata dia menguntitku " Gumam Keiko.

***

Terimakasih buat 'Luna Maya' atas pencerahannya. Sampai bela-belain nanya ama dokter "beneran". Maaf sudah merepotkan 🤭.

Terima kasih buat all reader yang masih setia menunggu karya abal-abal ini. Maaf kalau tulisanku mengecewakan. Apa yang aku tulis di sini bukan berarti mutlak benar. Aku membuka kritik dan saran, tapi please disampaikan dengan cara yang baik. Cz aku juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati...🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️ Ehh kok jadi nyanyi..🥴

*Semoga visual tidak diminta nt untuk di hapus (lagi) 🥴

1
aas
pasangan yg tertukar 🤭
ᵇᵃˢᵉ™ Ꭼ ⌥: Alhamdulillah. masih belajar aku kk 🙈
total 3 replies
aas
aseeeek Sora sama Kaoru bertemu kembali ❤️
aas
wooh ternyataa dokternyaa dong 👍
aas
hidih ngeselin juga nih Yana
aas
dikira keiko sama takagii 😭😭😭
aas
hadeeeh Teramae segitu sayangnya sama Yana
aas
hamil kayanya nih 😆
aas
hadeeeuh walaupun DID tapi kan tetep aja yaa ngebunuuh iiih kzeeeel
aas
jd inget drama kill me heal me
aas
oalaaah si yusa berkepribadian ganda
aas
eeeh mimpi ternyata 😅
aas
waduuuh udh jatuh cinta sama yg lain eh si mantan malah balik lagi 😡
aas
waaaah 🤭❤️
deka
kepribadian ganda?
deka
yusa?
deka
kok Januari?
deka
berarti sepupu kaoru ini
deka
penampakan keknya itu yg memperingatkan mr. geo
deka
jangan jangan suaminya mr. jo
adi_nata
terima kasih banyak juga untuk karyanya yang luar biasa, author Elin Bas_e
ᵇᵃˢᵉ™ Ꭼ ⌥: Terimakasih sudah membaca sampai akhir. Terimakasih untuk support n masukannya. Semua sangat berarti bagi aku.. 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!