Bagaimana jadi nya ketika anak SMA memutuskan untuk menjadi sugar Baby alias simpanan para pria beristri atau bahkan hanya sekedar simpanan dan partner ranjang mereka saja ?
Simak cerita ketiga anak muda yang menjalani profesi mereka menjadi Sugar Baby yang menjadi simpanan para pria kaya.
Baby Aurellia 17 Tahun.
Mayang Khanaya 17 Tahun.
Ariela Ayuni 18 Tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bicara
Setelah Kejadian Sore tadi, Baik Baby mau pun Damian, Mereka sama sama tidak ada yang terlibat percakapan.
Lebih tepat nya Baby yang snegaja menjauh dan menyibukan diri nya sendiri untuk menjauhi Damian.
Seperti saat ini, Dimana dia melihat Damian sudah turun untuk makan malam dan dengan cepat pula Baby mengambil makanan nya untuk makan di dalam kamar dan menghindari Damian.
" Mau kemana ?" Tanya Damian mencegat Baby yang hendak pergi dari ruang makan tersebut.
" Kamar Om. Banyak tugas. " Damian langsung mengambil piring Baby yang berisikan nasi serta lauk pauk yang sudah terisi di piring itu.
Di letakan nya kembali ke meja makan.
Lu di tatap dan di naikan nya dagu Baby agar Baby bisa menatap ke arah nya.
" Kenapa berusaha menjauhi ku ? " Baby menggeleng.
" Katakan apa salh aku mencintai kamu ? Salah kah perasaan ku ? Apa benar aku tidak bisa mencintai mu ?" Baby tetap diam.
" Baby,--"
" Maaf Om. Tugas aku banyak..."
" Aku bantuin nanti, Tapi kita harus bicara dulu. "
" Maaf Om. " Baby kembali mengambil piring nya dan kembali ke kamar nya dsn mengunci nya dari dalam.
Beruntung kamar nya ada kunci kecil yang terhubung dengan dinding nya.
Jadi Damian tidak akan bisa masuk walau dengan kunci cadangan sekali pun.
Damian hanya bisa menghela nafas nya berat.
Di lihat nya meja makan sudah terisi berbagai macam olahan yabg di masak Baby.
Ada ayam goreng, Oseng tempe dan ada sayur kangkung disana.
Damian mengambil makanan itu dan mulai memakan nya.
Masakan Baby tidak di katakan nya buruk, cukup enak dan bisa di terima di lidah nya.
Masakan kampung dan itu lah yang di kuasai oleh Baby.
Di dalam kamar nya Baby tidak langsung melahap makanan nya.
Dia duduk di Dekat balkon kamar nya dan melihat pemandangan malam dari atas sini.
Terus memikirkan nasib nya dan keadaan nya saat ini.
" Buk, Seandai nya ibuk bisa sayang sama aku, Aku gak akan terjebak disini. Ibuk selalu bilang kalau ayah udah mati. Tapi dimana makam nya buk ?" Untuk pertama kali nya Baby menangis di usia nya kini.
Dia menumpahkan tangisan nya meratapi nasib nya kini.
Dia ingin hidup lebih baik lagi, Dia ingin segera lepas dari Damian dan mengejar impian nya.
Kuliah dan menjadi wanita karier adalah impian terbesar nya.
Dan jika karena keadaan nya yang sudah tidak suci lagi seperti ini tidak ada yang ingin menikahi nya.
Dia akan terima itu dan melajang seumur hidup nya.
Dia bisa mengadopsi seorang anak atau bahkan lebih dia akan melakukan nya.
Saat ini itu lah yang di pikirkan nya.
Lain lagi saat ini, Joshua tengah duduk di sebuah Club dengan seloki di tangan nya untuk menikmati minuman sehari hari nya.
Vodka.
" Jo, Udah. Ini masih jam 8 lo udah eror aja !" Jo hanya bisa melihat Albert teman nya.
" Lo kenapa sih ? kenapa ngejauh gitu dari Circle pertemanan kita ? Gak asik lo sumpah. "
" Gue cinta sama Baby Al !"
" What ?" Pekik Albert kaget
" Gila parah lo ! Punya temen sendiri di embat."
" Damian dan Baby hanya Partner Se*s Al, Setelah kontrak mereka selesai udah end ! selesai. "
" Dan lo pikir bisa dapetin Baby ? Sadar Jo, Damian juga cinta sama Baby. Gue tau itu. Bahkan dia bersikukuh mempertahan kan Baby di hadapan bokap nya ! Damian ngelawan bokap nya demi Baby, Gue liat itu sendiri. " Jo hanya bisa melihat sahabat nya.
Kini pikiran nya kacau, Dia tidak bisa memikirkan apapun lagi.
Saat ini pikiran nya hanya di isi oleh Baby, Baby dan Baby.
Senyuman tulus Baby ? Bahkan layar ponsel nya di isi oleh foto Baby.
" Gue tau lo bisa memikirkan ini semua Jo. Gue balik. Ariel nungguin gue. " Albert meninggalkan Joshua sendirian disana.
Setelah kepergian Albert, Jo kembali merenungi diri nya dan itu semua ada yang melihat nya.
Seketika rencana jahat telah di susun oleh nya.
...🌞🌞🌞...
Hari sudah pagi, Dan Baby sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah dan memilih untuk sarapan di kantin saja dengan membawa Nasi goreng buatan nya.
Saat Damian sudah turun pun dia tidak melihat Baby, Hanya aroma nasi goreng saja yang terasa di indera penciuman nya.
" Huh, " Damian hanya bisa menghela nafas nya berat saat melihat sarapan nya telah di siapkan oleh Baby tanpa hadir nya gadis cantik belia itu.
Dia lebih memilih menghubungi Baby namun tidak di angkat nya.
Lagi lagi Damian hanya bisa menghela nafas nya saja.
" Kenapa sih ? Buru buru banget ? Gak bisa Tuch Up gue tau gak?" Sergah Ariel ketus.
Karena lokasi nya yang terdekat dari lokasi Baby karena dia bermain dengan Om bule nya tadi malam.
" Heh ! Juminah ! Lo kenapa sih ? masih pagi juga. " Kesal Ariel karena Baby tidak menjawab nya.
Malah lebih memilih membuka kotak bekal nya dan memakan nya...
Bahkan dia juga menyuapi Ariel yang dia tau pasti belum sarapan.
Rambut nya saja masih di hiasi handuk putih di atas kepala nya.
" Lo ada masalah lagi sama sih Om ?" Tanya Ariel.
Baby hanya melirik nya saja dan kembali fokus pada sarapan mereka berdua.
Kini mereka sampai di sekolah dan keadaan masih sepi.
" Tengkiu ya Pak. " Ucap Ariel saat satpam membuka gerbang sekolah mereka.
" Sami sami neng Ariel tatum.."
" Bisaan banget sih bapak. " Balas Ariel.
Kini mereka langsung Secret mereka di bawah pohon di teman sekolah.
Tak lama Ariel langsung membuka tas make up nya dan berdandan.
Baby hanya melirik ponsel nya yang sejak tadi bergetar.
" Kamu mau keluar atau saya yang masuk untuk cari kamu ?" Itu isi pesan dari Damian.
Ya, Damian menyusul Baby ke sekolah nya.
" Siapa ?" Baby menyerahkan ponsel nya pada Ariel dan membaca nya.
" Temui gih, Dari pada heboh sekampung ? Milih mana lo ?" Akhir nya dia mau dan terpaksa menemui Damian.
Damian langsung menoleh ke arah Baby saat gadis cantik itu masuk ke dalam mobil nya.
" Kenapa tidak menunggu ku ? Aku mencari mu. " Damian mencoba bersikap biasa saja seolah di antara mereka tidak terjadi apapun.
" Ada Pr Om. "
" Kan sudah aku bilang aku akan membantu, Kenapa memaksa nya sendiri ?"
" Aku bisa Om. " Baby menarik tangan nya saat Damian mengenggam nya erat.
" Kenapa ?" Tanya Damian lagi saat Baby menolak diri nya.
" Om ada apa ? Aku belum selesai ngerjain Pr nya. Nanti banyak anak anak. "
" Aku tidak perduli. "
" Tapi aku perduli Om ! Om mau semua orang tau kalau aku ini alat pemuas naf*u Om ? Gadis hina yang menjual diri nya demi hidup enak ? Naik mobil mewah, Dapet uang banyak ? Iya ? Om mau semua orang tau kalau aku ini Sugar Baby ? " Damian tertegun saat melihat Baby menangis.
Untuk pertama kali nya Damian melihat Baby menangis.
Bahkan saat di rumah sakit tempo hari pun Baby tidak menangis saat di kasari nya di tempat tidur.
" Stttt...Maaf..." Damian hendak memeluk Baby namun tangan nya langsung di tepis Oleh Baby.
Di hapus nya dengan kasar air mata nya dan menatap Damian.
" Aku turun Om. " Baby sudah turun dari mobil Damian tanpa bisa di cegah oleh sang pemilik mobil.
Damian hanya bisa menyandarkan diri nya di kursi kemudi nya.
Dia memejamkan mata nya saat merasakan dan melihat langsung air mata Baby.
Tok...Tok...Tok...
Kaca mobil nya di ketuk oleh Mayang dan Damian membuka nya.
" Loh Om ? Kok disini ?" Tanya Mayang saat melihat Damian sudah membuka kaca mobil nya.
" Tidak apa. Oh ini, Titip untuk Baby. " Mayang menerima uang saku Baby yang banyak itu.
Lalu menatap Damian.
" Saya pamit. Permisi. " Mayang masih mencerna semua nya.
Ini ada apa sih ? Kenapa mereka berdua ?
...❤️❤️❤️...