Moonira

Matahari pagi yang hangat menyinari dunia Moonira, Roselina yang sedari semalam tidak sadarkan diri, mulai membuka matanya secara perlahan.

Roselina mengedipkan matanya berkali-kali secara perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retina matanya.

Dalam sesaat Roselina tersadar saat ia merasakan tangannya seakan ada yang mengenggamnya. Roselina menolehkan kepalanya dan ia melihat Ernathan tertidur di samping ranjang dengan tangannya terus menggenggam tangan Roselina.

Senyuman merekah di wajah Roselina, tangannya ikut menggenggam tangan Ernathan dan merasakan kehangatan dalam sentuhan tangan Ernathan.

Tangan Roselina mengelus pelan surai Ernathan agar Ernathan tidak terbangun. Saat Roselina menikmati momen indah saat ia memandang wajah tampan Ernathan, tiba-tiba Roselina merasakan nyeri yang kuat di dada kanannya.

Tangannya meremas kuat dadanya yang sangat sakit, tubuhnya meringkuk dan gerakan kecil itu membuat Ernathan terbangun dari tidurnya.

"Roselina ada apa? Apa kau baik- baik saja?" Tanya Ernathan yang panik ketika melihat Roselina meringkuk kesakitan.

"Aku dimana?"

"Sakit Ernathan"

Ernathan merasa bingung ketika ia mendengarkan setiap kalimat yang Roselina katakan, suaranya terdengar berbeda.

"Ada apa ini?"

"Ernathan, tolong"

Ernathan merasa sangat bingung melihat kondisi Roselina, secara perlahan tubuh Roselina bangkit, penampilan sisi kiri Roselina seketika berubah, rambutnya memendek, mata hijaunya berubah menjadi biru terang.

Saat itulah Ernathan tersadar bahwa Ellarisielle menguasai sisi kiri tubuh Roselina, sedangkan Roselina sendiri menguasai sisi kanan tubuhnya.

"Roselina? Roselina? Kumohon jangan melawannya Roselina," pinta Ernathan yang berusaha menenangkan Roselina yang melawan jiwa Ellarisielle yang telah bangkit dalam tubuhnya.

Roselina mendengarkan perkataan Ernathan, dengan perlahan berusaha membiarkan rasa sakit itu menyebar dalam tubuhnya.

Ernathan menggenggam kedua tangan Roselina, disitulah kedua tangan Roselina menggenggam tangan Ernathan untuk melampiaskan rasa sakit yang ia rasakan.

Perlahan simbol bulan sabit terbentuk di dahi Roselina, sisi kiri bulan sabit berwarna hitam dan sisi kanan bulan sabit berwarna putih.

Ernathan yang melihat itu merasa bingung, mengapa simbol bulan sabit Ellarisielle berwarna hitam tidak sama seperti milik Roselina.

Rasa sakit yang menjalar di tubuh Roselina pun menghilang dan ia kembali merasa tenang dan tubuhnya jatuh di dalam pelukan Ernathan.

"Apa rasa sakitnya sudah reda?" Roselina menganggukkan kepalanya pelan. Tangan Ernathan mengelus lembut surai Roselina yang berada dalam pelukannya.

"Sampai kapan kau mau berada di pelukannya, anu... Roselina?" Roselina tersadar ketika mendengar perkataan Ellarisielle terkejut dan segera menjauh dari Ernathan.

"Maafkan aku jika aku merusak momen romantis kalian, tapi bisakah kalian menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku hanya bisa menggerakkan sebelah tubuhku?" Tanya Ellarisielle dengan ekspresi datar dan tatapan menyipit.

Ernathan menjelaskan semuanya pada Ellarisielle dan juga Roselina tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Hmm... Itu artinya aku berbagi tubuh dengan jiwa manusia bernama Roselina?" Ernathan menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Ellarisielle.

"Jadi Ernathan dimana pria yang menyelamatkanku? Apa benar dia menjadi partner jiwaku setelah Aaron?"

"Ya, itu benar Roselina, Caelus tentu berada di kamarnya, sebentar lagi dia akan..."

Ucapan Ernathan terhenti ketika tiba-tiba jendela terbuka dan terlihat sosok Caelus yang berdiri di jendela dengan senyuman di wajahnya.

Ekspresi Ernathan berubah menjadi dingin dan tatapannya menajam ketika melihat kehadiran Caelus yang seenaknya datang melalui jendela kamar Roselina.

Caelus berjalan kearah Roselina, berlutut di depan Roselina dan mencium lembut punggung tangan Roselina. "Selamat pagi, nonaku."

"Dia siapa Ernathan?" Roselina menoleh kearah Ernathan dengan ekspresi bingung sedangkan Ellarisielle hanya menatap datar kearah Ernathan.

"Ah, dia adalah Ca..."

"Maafkan aku Ellarisielle, apakah kau bisa memberikan nona Roselina kendali penuh atas tubuhnya?" Tatapan Ernathan semakin menajam ketika lagi-lagi Caelus memotong ucapannya.

"Tentu, tapi bagaimana caranya?" Tanya Ellarisielle yang masih memasang wajah datar.

"Cukup menghilangkan dominasi dan meredupkan sedikit mana sihir yang ada dalam jiwamu, maka nona Roselina akan memegang kendali tubuhnya, begitupun dengan nona Roselina," jelas Caelus.

Tanpa mengatakan sepatah kata, Ellarisielle melaksanakan perintah Caelus dan benar saja kini Roselina kembali memegang kendali penuh atas dirinya.

"Izinkan saya memperkenalkan diri saya nona, perkenalkan saya Caelus, sama seperti nona saya juga berasal dari ras manusia." Mendengar kalimat terakhir Caelus membuat Roselina terkejut dan tanpa sadar ia bangkit dan mendekat kearah Caelus.

"Benarkah? Kau adalah manusia? Tapi bagaimana bisa? Apa kau juga bereinkarnasi sama sepertiku?" Tatapan Caelus menyayu dan senyum tipis terlihat di wajah tampannya.

"Saya akan jelaskan nanti nona, untuk saat ini lebih baik nona segera bersiap-siap, ratu Serena ingin bertemu dengan anda," jelas Caelus.

Caelus bangkit dari posisi berlututnya dan menatap kearah Ernathan dengan seringai tipis terlihat di wajahnya. Melihat ekspresi Caelus membuat Ernathan semakin menajamkan tatapannya seakan memberi peringatan pada Caelus untuk tidak terlalu dekat pada Roselina.

...****************...

Kini malam pun tiba, dan malam ini adalah pesta debut para Helena yang sudah sangat dinantikan oleh seluruh elf dan high elf yang ada di Moonira.

Dalam aula utama istana kerajaan Welf, para tamu sudah hadir dan berbincang- bincang dalam ruang aula sembari menunggu keluarga kerajaan beserta bintang utama dalam pesta kali ini.

Ernathan terlihat berbincang dengan salah satu high elf bangsawan dari kerajaan Delf, walaupun terlihat sedang berbincang dengan high elf itu, namun sesekali Ernathan menatap kearah Aaron, Arthur, dan Caelus yang juga saling berbincang satu sama lain.

"Hadirin para tamu, keluarga kerajaan Welf masuk dalam ruangan!" Terdengar suara teriakan seorang pengawal yang mengumumkan kedatangan keluarga kerajaan membuat pandangan seluruh high elf tertuju keatas singgasana keluarga kerajaan.

"Para hadirin sekalian, saya ucapkan terima kasih karena sudah berkenan hadir dalam pesta debut kerajaan kelima Helene kita yang terhormat." Raja kerajaan Welf memberikan sambutan kepada para tamu dan ucapan terima kasih karena sudah menyempatkan diri untuk dari dalam pesta malam ini.

"Saat ini dunia Moonira dilimpahkan oleh berkat dewi bulan dengan kehadiran sang Helena agung yang akan menyelamatkan dunia kita dari insiden Cladis yang merenggut banyak nyawa"

"Mari kita sambut keempat Helena terhormat yang menjadi berkat bagi dunia kita dalam menghadapi bersama dengan dewi bulan dan Helena agung yang terhormat."

Keempat Helena dari kerajaan berjalan dengan anggun berdiri di depan para hadirin tamu yang terpesona dengan kecantikan para Helena yang terlihat seperti seorang dewi.

Keempat Helena mengenakan gaun polos berwarna sesuai dengan kerajaan mereka berasal, mereka berempat mengenakan perhiasan yang khas dari kerajaan asal mereka, secara kompak rambut mereka dikepang satu.

Keempat Helena turun dari dengan anggun dan berbalik kearah singgasana keluarga kerajaan. Bunyi lonceng kuil pun terdengar secara bersamaan di seluruh kerajaan, Roselina masuk dengan anggun kedalam aula pesta diiringi suara bunyi lonceng yang menggema di seluruh kerajaan.

Seluruh High elf dan Elf yang ada dalam aula pesta maupun yang berada di luar kerajaan menyambut kedatangan sang Helena agung.

Para pria berlutut dengan kepala menunduk dan tangan kanan diletakkan di dada kiri, sedangkan para wanita tanpa terkecuali sedikit membungkukkan badan mereka dengan kedua tangan yang saling menggenggam diletakkan di depan tubuh mereka dan kepala para wanita menunduk.

Seluruh elf dan high elf yang ada di dunia Moonira berlutut hormat pada sosok yang menjadi titisan dari sang dewi bulan.

Roselina mengenakan pakaian gaun putih polos dengan rambut bergelombang tergerai bebas, bunga kristal menghiasi rambut silver indah Roselina.

Suara dentingan bunyi lonceng pun menghilang dan semua elf dan high elf bangkit dari posisi bungkuk dan berlutut mereka.

Disaat itulah, mereka yang tidak melihat wujud Roselina akibat menundukkan kepala, seketika terdiam terpaku melihat kecantikan dan aura terang dan hangat Roselina yang memperlihatkan wujud sebenar dari sang dewi bulan.

Acara selanjutnya adalah para Helena akan berdansa dengan ayah mereka seakan menjadi pelepas dan perpisahan kepada keluarga mereka karena setelah ini para Helena akan mengabdikan keabadian mereka untuk dunia Moonira.

Dalam senyumnya, tersembunyi raut wajah sedih karena Roselina seorang yang tidak memiliki ayah untuk jadi teman dansanya malam ini.

Roselina kembali merindukan ayahnya, matanya tidak bisa menyembunyikan perasaan sedih Roselina walaupun ia tetap tersenyum.

To be continued...