NovelToon NovelToon
Pewaris Kecil

Pewaris Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Neo

Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.

Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.

Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.

Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.

Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.

Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.

Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.

Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.

SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 26 DIA PENJAHAT

"ya ampun Tuhan, pantes dulu aku sangat terpana padanya" ucapnya sambil Menangis memegang pundak Rio.

Mendengar diluar ada suara lain Bu Ani berhenti masak tempenya.

"ada siapa Rio" tanyanya sambil kedepan. Dan betapa terkejutnya Bu Ani melihat nyonya Clara sedang memegang pundak cucunya.

"nyonya Clara, tuan Sanjaya" gumam Bu Ani masih terpana dan bengong dengan adegan didepannya.

"bi aniii...." seru Bu Clara maju selangkah melihat Bu Ani yang baru datang dari dapur.

Bu Ani bingung mau bersikap gimana, sejujurnya nyonya Clara tidak pernah tidak baik sama bi Ani. Itu juga yang membuat Bu Ani bisa kerja bertahun-tahun dengan keluarga mereka, karena mereka keluarga yang hangat pada semua orang.

Melihat Bu Ani diam dan kaku nyonya Clara maju kearah Bu Ani dan meraih tangannya.

"apa kabar bi, kenapa dulu pergi ngga cerita masalahnya. kenapa bi Ani bilang mau pulang kampung urus Ira" nyonya Clara sudah mulai meneteskan airmata, apalagi melihat keadaan rumah itu, rumah tempat cucunya dirawat dan dibesarkan. hanya sepetak tempat kasur yang kalau sudah bangun kasurnya harus dibedirikan supaya ada tempat duduk. Dibelakang terlihat kamar mandi kecil dan dapur.

"Saya dulu tidak mau kalau dibilang bersekongkol Bu dan merencanakan semuannya. " melirik Marcel yang menunduk."Lagipula waktu itu aku sangat terpukul dan hancur. aku tidak bisa memikirkan apa-apa selain Ira" dia diam sejenak.

" Ibu tidak tahu betapa hancurnya aku saat melihat tubuh anakku yang mengenaskan yang bahkan waktu itu aku pikir sudah mati dalam keadaan yang tidak manusiawi dan aku tidak bisa berbuat apa- apa" kenangnya sudah menangis dan menahan geram

Melihat kesedihan dan airmata Bu Ani, nyonya Clara bisa merasakan kesedihannya.

"Maafkan kami Bu, maafkan kami gagal mendidik Marcel, maafkan juga Marcel Bu" sambil menghambur memeluk erat bi Ani.

huk huk huk mereka berdua bertangisan sambil berpelukan.

Setelah mengurai pelukan mereka bi Ani kembali berujar sambil menggelar satu karpet kecil.

"maaf Bu, pak, hanya bisa duduk disini, karena beginilah keadaannya" ucapnya sedih.

Lalu mereka duduk bersama diatas karpet kecil itu. Rumah itu juga sangat gerah hanya ada satu kipas angin berdiri. Tapi semua itu tidak dipermasalahkan Marcel karena fokusnya ke Ira dan anaknya Rio yang sekarang ikut duduk di karpet itu.

"tidak apa-apa Bu, bukan itu yang penting" ucap pak Sanjaya.

"Bi, apa iranya tidak dirumah"? tanya Bu Clara hati-hati.

"dia belum pulang Bu, mungkin bentar lagi. dia kerja dipabrik garment Bu. tapi saya belum cerita sama dia kalau kita sudah ngobrol pak. Saya cuma bilang ketemu teman yang tahu keadaan Marcel" jelas Bu Ani supaya bapak dan ibu Sanjaya nantinya tidak kaget dengan apa yang Ira lakukan.

Karena sejujurnya Bu Ani juga belum tahu apakah Ira sudah siap ketemu Marcel. ini terlalu mendadak.

"tidak apa-apa Bu, kami sudah siap dengan semua sikap Ira nantinya" jelas pak Sanjaya.

"Rio, tolong beli minuman botol sayang ke depan" suruh Bu Ani sambil memandang Rio.

"ok nek" berdiri dan berbisik ke neneknya, ternyata dia minta duitnya dan diberikan Bu Ani.

Nyonya Clara yang melihat hal itu sangat terharu, cucunya sangat tenang, sopan dan pintar. Dia sampai berbisik minta uangnya supaya tidak malu dilihat tamu.

"tidak usah repot bi, disitu banyak minuman kok. sayang coba kamu minta sama pak jaya dimobil Oma" suruh Bu Clara kepada Rio.

"biar saya temani Rio ma" ucap Marcel semangat menemani anaknya mengambil minuman dimobilnya.

Mereka berjalan beriringan sambil tertawa-tawa. seperti ayah dan anak yang tidak ada masalah.

Setelah mengambil minuman dimobil, Marcel dan Rio pulang kerumah dan membagikanya kepada Oma dan opanya.

Tidak berapa lama motor Ira tiba didepan rumahnya.

"mama pulang" teriak Rio senang mengenali suara motor mamanya dan berjalan keteras. Marcel yang duduk paling dekat kepintu menjadi panik. Ntah kenapa dia yang seorang pengusaha menjadi takut dan grogi ketemu Ira yang karyawan kontrak.

Ira yang melihat banyak orang dirumahnya mengira itu para guru yang akan mewawancarai sekolah Rio lagi. Setelah mematikan motornya dan membuka helmnya dia berjalan kedalam.

"mama, mama sudah pulang, ada bapak yang punya sekolah yang bagus itu mah" ucap Rio girang.

"iya sayang" sambil memberikan punggung tangannya dicium Rio dan menuntun Rio masuk.

"selamat so....." ucapanya terputus saat matanya melihat seorang Marcel. Ekspresinya langsung berubah drastis menegang. Dia berlari ke ibunya berteriak ibu dan bersembunyi dibalik punggung ibunya.

"Bu,.... saya ngga mau ..saya ngga mau" ucapnya sambil tangannya menyusup dibalik ibunya.

Melihat itu ibunya kembali menangis, terbayang dulu betapa traumanya Ira.

Sementara Bu Clara yang kaget dengan reaksi Ira, mencoba mendekati. Karena dia pikir tadi Ira akan memarahi Marcel dengan garangnya.

"Ira sayang" ucapnya hati-hati sambil mendekat dan memegang tangan Ira.

"jangan...jangan tolong jangan...jangan. ampun" teriaknya membuat yang mendengarnya pun pilu. Ibu Clara melihat kearah Marcel yang selalu menunduk karena terpukul dengan keadaan Ira yang dilakukan olehnya.

"maaf Bu Clara, saya rasa anak saya belum siap ketemu keluarga ibu, dia jadi ingat masa lalunya" diam sejenak sambil mengelus rambut panjang Ira.

"Ra, tenang sayang, coba lihat mama, lihat ke mata mama, mama akan selalu menjagamu dan Rio. jangan takut sayang. coba angkat kepalamu, lihat mereka, mereka ingin minta maaf, tapi semua terserah kamu nak, mama tidak akan memaksa." masih mengelus rambut Ira. Rio yang belum pernah melihat mamanya begitu ketakutan langsung memeluk mamanya.

"ma, kok mama takut, apa yang menakuti mama, bilang sama Rio ma, biar Rio yang beresin" ucap Rio masih melihat wajah mamanya yang sembab dibalik punggung neneknya. karena sejujurnya Rio belum tahu apa yang membuat mamanya sampai gemetaran.

"Ra, pegang tangan mama, lihat ibu Clara, pak Sanjaya. mereka sudah sampai pulang dari luar negri mau ketemu kamu. mereka tidak berniat jahat nak" ucap Bu Ani lagi.

Melihat keadaan Ira, Bu Clara yakin traumanya sangat dalam. apalagi badannya sampai bergetar dan keringatan. Dengan masih berderai air mata dia peluk Ira Bu Ani dan Rio.

"maafin ibu Ira, maafin kami yang gagal mendidik anak, maafin Marcel nak, dia sudah sangat menyesal" sambil melirik Marcel yang sudah berurai air mata.

Kelembutan ibu Clara sedikit membuat Ira lebih tenang. tapi tetap dia masih bersembunyi dibalik punggung ibunya. Lalu Bu Ani membalik kan badannya walaupun masih posisi duduk.

"menangis lah nak, itu akan membuatmu lebih tenang. menangis lah tidak apa-apa, keluarkan semua yang ada dalam hatimu. jangan dipendam sayang, itu tidak baik" bujuk Bu Ani.

Bu Clara juga sangat setuju, mungkin dengan menangis dan mengeluarkan semua uneg-unegnya batin Ira jadi tenang dan tidak trauma lagi.

"benar sayang, menangislah, kami siap mendengar keluhkesahmu" tutur Bu Clara sendu dan tangannya mengangkat dagu Ira supaya mereka berhadapan. "sekarang kamu punya dua ibu, menangislah jika kamu lagi sedih, ibu siap mendengarmu" ucap Bu Clara sambil menatap mata Ira.

Semua orang yang diruangan itu meneteskan air mata kecuali Rio, karena dia belum sepenuhnya tahu apa yang terjadi.

"Maafin aku Ra," ucap Marcel mendekat kepada Ira. itu membuat Ira histeris lagi saat tangan Marcel menyentuh tangannya.

"jangan...jangan....tolong Bu, ampun jangan aku mohon." teriaknya makin meringkuk dan

menghindari Marcel. detik berikutnya....jlep.....ira pingsan...Marcel kembali terpukul melihat Ira histeris dan pingsan.

"

1
Julia Juliawati
terlalu banyak bagaimana nya km ra🤣🤣🤣
Julia Juliawati
biasa pak klo emak" udh ber ghibah susah berhenti nya🤣🤣
Julia Juliawati
untung Rio ketemu dgn org " baik mau nolong dia
Julia Juliawati
mau tidur ya Thor di kasur🤣🤣😘
Julia Juliawati
udh lah Ingrid jgn berubah
klo g mau lg msk ke hotel prodeo
Julia Juliawati
inggrid thor bkn ira
Julia Juliawati
bagus ceritanya
Julia Juliawati
bagus ira lawan ulat busuk. hrs berani km jgn mau di tindas sm dia
Julia Juliawati
jgn lama" keburu ulat bulu berulah
Julia Juliawati
usia ira brapa tahun Thor? pas di perkosa msh umur 18 ya Thor?
Julia Juliawati
dasar aj pedagang nya sombong masa nawar aj g boleh?
Julia Juliawati
cm smpe 5 thn si Marcel melupakan kejdian itu. mgkn. klo dia g kecelakaan dn g di ponis mandul g akn ingat kejadian perkosaan ira
Julia Juliawati
mampir
Asmainiati Pelis
ini peyebutan nama panggilannya berbeda terus,aku ke saya,saya ke aku tetapkan aja yg mana,biar enak kita bacanya,maaf ya.
Siti Nurjanah
yg di bicarakan itu darah daging mu Marcel
Siti Nurjanah
ah jetemu cucu gak sengaja
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
Rey Silalahi
marcel sangat bahagia pastinya
Rey Silalahi
benar - benar ke ajaiban
Rey Silalahi
hamil kali yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!