Keiko yang hendak menolak perjodohan yang di lakukan ayahnya seketika menerimanya tanpa pikir panjang setelah bertemu dengan pria tersebut.
Pria dengan sejuta pesona membuat dirinya bergetar, Hingga bertekad membuat pria itu jatuh dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Orlando
"Uncle kau"
Tenggorokan Keiko tercekat, Menatap pria di hadapannya dengan mata membulat sempurna.
Orlando terkekeh ringan melihat ekspresi Keiko, Tangannya bergerak mencapit hidung mancung milik gadis itu.
"Gadis nakal"
Geram Orlando
Semburat merah muncul di pipi Keiko, Dia yakin saat ini wajahnya telah memerah.
"Uncle, Bagaimana bisa kau masuk?"
Tanya gadis itu cepat, Dia berusaha bangun dari tidurnya namun Orlando kembali menariknya hingga membuatnya terjatuh tepat di pelukan pria itu.
"Uncle, Kau"
Pekik Keiko dengan suara tertahan.
"Ada apa hmm? Apa aku membuat kesalahan yang membuatmu kesal?"
Tanya Orlando yang menatap dalam mata gadis di pelukannya.
"Uncle, Bukankah seharusnya kau masih ada di Prancis?"
Tanya gadis itu yang tiba tiba teringat jika seharusnya Orlando baru tiba sebentar lama, Lalu bagaimana bisa pria itu bisa ada di hadapannya saat ini.
"Yamada Keiko, Jawab pertanyaan ku, Sayang"
Ucap Orlando yang sedikit menekan perkataannya.
"Itu, Uncle aku rasa ini salah"
Jawab Keiko pelan yang memilih menundukkan wajahnya.
Tapi Orlando menahan wajah Keiko menggunakan telunjuknya, Secara perlahan menaikkannya ke atas membuat gadis itu kembali menatapnya.
"Apa yang salah hmm?"
Orlando bertanya dengan lembut.
Entahlah pria itu bingung dengan perubahannya sendiri, Bukankah tadi dia dalam kemarahan yang luar biasa? Tapi saat matanya menatap wajah Keiko kemarahannya seolah lenyap begitu saja.
"Aku seperti gadis yang buruk, Bermain dengan pria lain di belakang tunangan ku"
Cicit Keiko dengan suara rendah, Dia tidak tau bagaimana perasaannya saat ini, Ini jelas sulit untuknya.
"Dia masih tunangan sayang, Bukan suami, Jika dia telah menjadi suamimu aku juga tidak akan senekat ini"
Jawab Orlando lembut dengan mengelus surai keemasan milik Keiko.
Keiko terdiam mendengar perkataan Orlando, Yang di katakan pria itu ada benarnya juga, Tapi dia ragu apakah itu benar atau tidak, Yahh memikirkan itu serasa ingin membuatnya gila.
Untuk pembaca menurut kalian ini benar atau tidak? Jangan lupa komen yah haha.
"Kamu takut dosa?"
Tanya Orlando yang kemudian berfikir yahh apa yang dia tanyakan itu, Dosa? Anehh.
Keiko masih diam.
"Sayang, Ini bukan kesalahanmu, Aku yang mendekatimu, Kau hanya menerima perlakuanku, Kita tidak selingkuh sayang"
Ucap Orlando asal, Persetan dengan kalimatnya yang bahkan dia sendiri tidak mengerti apa yang dia katakan, Yang di pikirannya kali ini hanya ingin membuat Keiko tidak menjauh darinya.
"Tapi bagaimana jika orang lain mengetahuinya?"
Tanya gadis itu kemudian.
"Tidak akan ada yang mengetahuinya, Bahkan jika ada yang mengetahuinya mereka tidak akan berani membuka mulutnya"
Jawab Orlando cepat.
"Aku takut uncle"
Keiko mendesah pelan, Merebahkan kepalanya di dada Orlando.
"Jangan pikirkan apapun yang bisa membenahi pikiranmu sayang, Kau hanya perlu yakin jika yang menjadi suami mu nanti hanyalah, Orlando Tiernan"
Orlando berkata dengan penuh keyakinan, Merapatkan pelukannya pada Keiko yang ada di dadanya.
"Kenapa uncle begitu yakin?"
Tanya Keiko penasaran, Sebab sejak dulu hingga sekarang pria itu seolah yakin jika kelak pria itulah yang akan bersamanya di pelaminan nanti.
"Karna aku Orlando Tiernan"
Keiko terlihat mencebikkan bibirnya, Kemudian berkata.
"Uncle begitu percaya diri"
Orlando terkekeh melihat ekspresi gadis itu.
"Uncle, Kenapa datang kemari? Bukankah seharusnya uncle tiba besok?"
Tanya Keiko penasaran, Dia masih berada di dada Orlando, Entahlah pria itu terlalu hangat dan sangat nyaman untuknya.
"Kamu menjadi anak nakal, Mengirim pesan seperti itu dan membuatku kalang kabut dan ingin menemui mu secepatnya"
Jawab Orlando kemudian, Dia ingat bagaimana dia membentak Hugo memarahi seluruh anggotanya yang bergerak begitu lambat tadi, Dia benar benar telah kehilangan kewarasannya.
"Sekarang, Jangan lakukan itu, Kau membuatku gila"
Keiko terdiam, Benarkah pria itu gila hanya karna pesannya? Tapi dia cukup ragu mempercayainya, Tapi hatinya seolah berkata jika yang di katakan pria itu ada benarnya.
Entahlah, Rasanya Keiko juga sama gilanya dengan pria itu.
"Uncle?"
"Hmmm"
Orlando berdehem pelan, Saat ini dia meletakkan dagunya di atas kepala Keiko, Menghirup aroma shampo strawberry yang terasa begitu segar di hidungnya.
Terlalu kekanak kanakan mungkin, Tapi rasanya itu akan menjadi candu untuknya kelak.
"Aku telah menanyakannya pada Zee"
Ucap gadis itu.
"Apa yang dikatakan oleh temanmu?"
Tanya Orlando tanpa membuka matanya.
"Saat itu Zee melihat uncle memegang pistol dengan pakaian uncle berlumuran darah"
"Itu hal yang biasa sayang, Kamu bahkan pernah melihatku di kondisi itu seperti di club, Sayangnya saat itu aku terluka, Dan saat temanmu melihatku musuhku yang terluka"
Orlando mulai menjelaskan kepada gadisnya, Seperti tebakannya Zee menceritakan kejadian itu pada Keiko.
Keiko terlihat diam beberapa waktu, Ya, Kala itu dia juga melihat pria itu terluka.
"Dan juga Zee mengatakan jika kejantanan uncle sedikit bermasalah"
Ucap Keiko cepat
Orlando yang mendengar apa yang dikatakan Keiko langsung membuka matanya, Mengangkat tubuh gadis itu agar wajah mereka sejajar.
"Apa kau percaya apa yang temanmu katakan?"
Tanya Orlando ke arah Keiko.
Gadis itu terlihat terkejut saat Orlando mengangkat tubuhnya, Membuat wajahnya dan Orlando berada dalam jarak cukup dekat.
"Aku"
Keiko tidak tay harus menjawab apa, Sebab dia juga percaya pada Zee tapi cukup ragu dengan ucapan sahabatnya itu.
Orlando yang melihat gadis dihadapannya ragu lantas terkekeh ringan.
"Jika kamu bingung, Lebih baik kamu mencari jawabannya sendiri"
Sahut Orlando yang dimana Keiko tidak mengerti dengan apa yang dikatakan pria tersebut.
Namun belum sempat gadis itu berbicara, Orlando memajukan wajahnya, Menyatukan bibir mereka dan menyesap bibir Keiko dengan lembut.
Keiko jelas saja terkejut, Matanya berkedip beberapa kali, Tubuhnya menegang sempurna, Dia bingung harus bagaimana, Dia ingin menolak, Tapi tubuhnya seolah menginginkan pria itu untuk terus menciumnya.
Orlando yang merasa Keiko tidak membalas ciumannya langsung mengigit bibir gadisnya dengan pelan, Membuat Keiko yang terkejut tanpa sadar membuka mulutnya, Orlando langsung mengambil kesempatan membiarkan lidahnya menyapu seluruh rongga mulut Keiko.
Keiko benar benar tenggelam dalam ciuman yang di berikan Orlando padanya, Secara perlahan dia memejamkan matanya dan menerima belitan lidah Orlando dan mulai membalasnya secara perlahan dan kaku.
Merasa gadis itu membalas ciumannya membuat Orlando tersenyum di sela sela ciumannya, Tangannya bergerak merambat naik mengelus perut rata gadis itu.
Mengelusnya dengan gerakan sensual membuat Keiko merasa jutaan kupu kupu terbang dari perutnya.
"Stttttt ah Uncle"
Gadis itu sedikit mendesah, Menahan tangan Orlando di perutnya seolah mampu memabukkan dirinya.
Orlando sendiri tidak berani bertindak jauh tanpa seizin Keiko, Maka dari itu dia hanya menyentuh perut gadis tersebut.
Orlando melepaskan ciumannya, Menatap Keiko yang terlihat memerah dan berusaha mengatur nafasnya.
Orlando menarik tangan gadis itu, Mengarahkannya kebawah perutnya membuat gadis itu bisa menyentuh sesuatu benda yang keras dan besar di bawah sana di balik celananya
"Ngehhhhhh ahh sayang"
Orlando mengeram rendah, Dia pikir gadis itu hanya menyentuhnya dari luar tapi bisa membuatnya menggila.
"Kau sudah menemukan jawabannya, Sayang?"
Tanya Orlando dengan matanya menatap Keiko yang wajahnya sudah semerah tomat.
Selamatkan si kei abang lando