A story about Bumi Perkasa
Sekelumit kisah si duda ganteng.
Diusia ke 24 th sudah resmi menikahi wanita yang ia cintai. Setahun kemudian dia dikaruniai anak laki-laki.
Empat belas tahun usia pernikahan yang berusaha Bumi pertahankan berakhir pada perpisahan.
Menjadi duda tak lantas membuat Bumi menjadi seorang pecinta wanita. Justru Bumi semakin terlarut akan penyesalan, susah move on dari sang mantan istri yang masih sangat dia cintai.
Hingga berakhirlah masa duda yang disandangnya selama kurun waktu enam tahun, semua berkat kehadiran Alisha.
Mantan Tenaga Kerja Wanita yang dulu pernah menjadi seorang babysitter anak salah satu orang kepercayaan Bumi.
Karena suatu sebab, Bumi harus menikahi Alisha, perempuan muda yang setara usia dengan anak lelaki nya.
Perbedaan usia yang cukup mencolok.
Bumi Perkasa yang sudah berusia 44 th menginjak 45 tahun. Sementara Alisha yang baru genap berusia 20th.
Bagaimana kisah Bumi dalam menghadapi perjalanan rumah tangga nya bersama Alisha dengan semua perbedaan yang ada. Bahkan jarak usia mereka pun hampir 25 tahun.
Ikuti kisah seru petualangan Bumi dan Alisha.
~~~~~~~
Happy reading.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heni Heni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Dilema
" Alisha....!!!"
Baru juga Alisha menginjakkan kaki di lantai hotel, suara
panggilan seseorang menghentikan nya.
" Bli Sukma, selamat pagi." sapa Alisha ramah.
" Alisha sudah sarapan?" tanya lelaki ganteng yang
semenjak Alisha bekerja disini sudah begitu dekat dengan nya
" sudah Bli."
" ah sayang sekali. Kenapa Alisha tiap pagi selalu saja
sudah sarapan. Padahal aku ingin mengajak mu makan bersama."
Alisha terkekeh." lain waktu saja Bli. Jangan bersedih
gitu. Jelek tau"
Alisha terkikik melihat wajah Bli Sukma yang dibuat manja.
" Alisha...!!!!" suara berat itu membuat tawa Alisha
terhenti seketika. Bukan Sukma yang memanggil namanya, melainkan Bumi Perkasa.
Bumi dengan gagah nya berdiri menjulang diantara Alisha dan
Sukma.
" bersihkan ruangan ku, sekarang." titah nya pada
Alisha.
Alisha hanya mampu menelan ludah.
" eum maaf Pak saya permisi dulu. " Sukma yang melihat
aura Bumi yang tidak bersahabat memilih untuk meninggalkan mereka.
Setelah kepergian Sukma, Alisha mengikuti Bumi masuk ke dalam
lift. Sebenarnya itu tadi hanya akal-akalan Bumi saja yang merasa tidak suka
melihat Alisha tertawa bersama lelaki lain. Padahal jika bersama dirinya Alisha
tidak pernah tertawa selepas itu.
Bumi sudah terlebih dulu masuk ke dalam ruang pribadi nya.
Disusul Alisha di belakang nya.
" Tuan..."
Bumi menoleh menatap Alisha.
" saya belum membawa alat kebersihan." ucap Alisha
lagi.
Bumi mendengus. " kamu ada hubungan apa dengan Sukma?"
Alisha mengernyit mendapat pertanyaan seperti itu dari Bumi.
" maksud Tuan.?"
" Kamu dan Sukma, apakah ada hubungan spesial."
Alisha menggeleng." tidak ada Tuan. Saya hanya berteman
dengan Bli Sukma."
Bumi menghela nafas," Sha, jikalau pun kamu mempunyai
kekasih atau sedang menjalin hubungan dengan pria manapun, saya tidak masalah.
Kamu bisa bicara jujur padaku. Aku janji akan melepaskanmu jika memang ada
orang yang tepat untuk menjaga mu. Yang pasti bukan orang semacam Pak Asep.
"
" Tuan....maaf...Tuan bicara apa? Saya tidak mengerti arah
pembicaraan Tuan. "
" Alisha, saya tahu yang saya ini sudah terlalu tua untuk
menjadi suamimu. Saya sadar akan hal itu. Dan lagi saya hanya ingin membantumu
juga keluargamu dengan pernikahan ini. Agar kamu terlepas dari jerat Pak Asep
yang sudah tergila-gila sama kamu. Alisha, dengarkan apa yang saya bilang. Jika
kamu sudah menemukan lelaki yang tepat yang mampu menjaga mu, bilang padaku.
Dengan ikhlas aku akan melepaskanmu. "
Alisha hanya menunduk. Tak menyangka jika Bumi berbicara seperti
itu. Alisha sadar siapa dirinya, dia hanyalah gadis biasa dari kalangan biasa
saja yang tidak setara dengan Bumi. Alisha sangat paham akan hal itu. Dan satu
hal lagi, mengenai pernikahan nya dengan Bumi, Alisha sangat tahu jika Bumi terpaksa
menikahi nya. Jika tidak karena digrebek oleh warga Bumi juga tak mungkin menikahi
nya.
" Saya tahu itu Tuan. Dan saya sudah paham. Saya permisi
dulu Tuan. Mau mengambil alat kebersihan."
Alisha sudah berbalik tak mampu menatap Bumi. Bergegas menuju
pintu dan baru juga dia menarik handel pintu, Bumi sudah berkata lagi.
" Sha, kamu lanjutkan saja pekerjaan mu. Biar orang lain
saja yang membersihkan kamarku. "
Alisha mengangguk masih dengan posisi memunggungi Bumi.
" baik Tuan."
Setelah nya Alisha benar-benar keluar dari ruangan Bumi.
*********
Bumi tidak tahu kenapa dia bisa berbicara seperti itu tadi. Tapi
yang ada di benak Bumi hanya satu. Dia tidak ingin memaksa Alisha untuk benar-benar
menjadi istrinya. Bumi sadar siapa dirinya.
Seorang duda yang sudah memiliki anak remaja. Tak kan lah gadis
remaja seusia anaknya mau bersanding dengan nya, apalagi menjadi istrinya.
Jarak usia diantara mereka pun juga terpaut cukup jauh, dua puluh lima tahun.
Alisha berhak bahagia dengan lelaki pilihan nya. Lelaki seusia
dengan nya. Dan yang pasti lelaki yang Alisha cintai dan juga mencintai nya.
Lantas, adakah rasa cinta di hati bumi untuk alisha?
Dengan bertopang dagu, Bumi berusaha menyelami hatinya. Apakah
yang dirasakan nya untuk Alisha saat ini.
Apakah dia hanya kasihan pada hidup Alisha? Apakah Bumi terpaksa
membantu Alisha dan keluarganya dengan menikahi gadis itu? Ataukah memang dia
sudah tertarik dengan Alisha? Menyukai nya misal. Atau justru dia mencintai
Alisha?