Yuna adalah gadis dari masa depan. ia dijuluki sebagai Queen Shadow karena kegesitan dan kecepatannya dalam menghabisi musuh-musuhnya. ia terjun ke dunia gelap itu saat usianya 7 tahun hingga sekarang dia sangat ditakuti oleh kalangan dunia bawah. tapi naas orang kepercayaannya yang juga ia anggap sebagai kakaknya tega mengkhianatinya dengan bersekongkol dengan musuhnya dan menyebabkan dia meregang nyawa dengan cara menghabisi dirinya sendiri. sialnya bukannya mati dia malah terlempar ke dunia antah-berantah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chen Zu
Serigala yang menghadang Yuan Lin adalah serigala yang mempunyai sembilan ekor dengan tingkatan emas hitam. nampaknya serigala itu merasa sangat marah dengan perkataan Yuan Lin tadi. dia merasa jika Yuan Lin sedang menghinanya sehingga tanpa aba-aba serigala itu menyerang Yuan Lin
Dengan sigap Yuan Lin menghindari setiap serangan yang di berikan oleh serigala berekor sembilan itu. Yuan Lin sebenarnya sedang tidak ingin bertarung tapi jika dia hanya diam saja maka sekarang bisa saja dia di habisi oleh serigala itu.
"Rupanya aku sudah meremehkanmu manusia. baiklah jika begitu aku akan menunjukkan bagaimana kekuatan yang aku miliki. jika kau mati maka kau akan menjadi santapan ku hari ini." kata serigala itu yang langsung menyerang Yuan Lin.
Sekarang Yuan Lin sudah tidak akan bermain-main lagi. ia ingin segera mengakhiri semua ini karena masih ada hal lain yang harus dia urus. suasana malam yang tadinya sunyi kini berubah setelah adanya pertarungan antara Yuan Lin Dan serigala berekor sembilan itu. gelap malam tidak membuat Yuan Lin salah dalam sasaran karena dia menggunakan mata dewanya untuk melihat semuanya dengan jelas.
Yuan Lin menggunakan teknik pedang seribunya karena Lawan yang ia hadapi bukan lah binatang biasa. serigala berekor sembilan itu hampir ke tingkat legenda karena itu Yuan Lin menggunakan teknik itu agar pertarungan ini segera berakhir.
"Sebelumnya aku minta maaf jika mengganggumu tapi aku masih ada urusan lain yang harus diselesaikan jadi dengan terpaksa aku akan mengakhiri pertarungan ini." kata Yuan Lin dengan membuka matanya lebar-lebar hingga serigala itu terpental sangat jauh.
Saat akan melesat Yuan Lin menoleh ke belakang dulu kemudian menghampiri serigala itu yang tengah terkapar tidak berdaya. Luka yang di ciptakan oleh mata dewa milik Yuan Lin tidak main-main. karena merasa kasihan dia mengeluarkan pil penyembuhannya dan memasukannya pada mulut serigala itu.
"Ini adalah pil terakhir ku besok aku akan membuat lebih banyak lagi." gumam Yuan Lin kemudian melesat pergi meninggalkan serigala itu.
Dia melesat menuju ke arah barat tepatnya ke goa yang Yuan Lin dan Elang Halilintar nya temukan. sesampainya didepan goa tersebut Yuan Lin tidak ragu lagi untuk masuk kedalam. auranya pun masih sama seperti dia datang terakhir kali. Yuan Lin mendekati peti bewarna hitam itu dan membacakan mantra sihir tingkat tingginya agar bisa melepaskan mantra sihir yang sudah ada di sekitar peti itu.
"Berhasil. aku penasaran ada apa di dalam peti itu kenapa auranya sangat besar." gumam Yuan Lin yang kemudian membuka peti itu secara perlahan.
Setelah peti terbuka semuanya Yuan Lin di buat bingung sekaligus terkejut ketika melihat ada seorang pemuda yang sangat tampan berada di dalam peti tersebut.
"Siapa dia? kenapa ada di dalam sini?" ucap Yuan Lin dengan bertanya-tanya.
Karena terlalu bingung dan berfikir ia sampai tidak menyadari jika saat ini tangannya sudah berdarah terkena ujung peti yang sedikit runcing. sebuah cahaya terang muncul di dalam peti hingga mata bewarna merah terang terbuka dengan sempurna.
"Apa yang terjadi disini." tanya Yuan Lin dengan menutup matanya.
"Apa kau yang sudah membebaskan ku dari kutukan ini?" tanya seorang pemuda dengan wajah dingin dan tatapan mata yang sangat tajam.
"Siapa kau?" tanya Yuan Lin dengan membuka matanya.
"Aku bertanya apakah kau yang sudah membebaskanku dari kutukan ini?" tanyanya pemuda itu sekali lagi.
"Aku tidak tahu." jawab Yuan Lin yang memang tidak mengerti apa-apa.
Pemuda itu menatap Yuan Lin dan pandangannya tertuju pada telapak tangan Yuan Lin yang mengeluarkan darah. dia ingat betul apa yang sudah di katakan oleh orang yang telah membuatnya seperti ini, dia bisa bangun jika seseorang yang telah di takdirkan menemuinya dan meneteskan darahnya padanya.
"Tapi bagaimana bisa kau berada di peti ini?" tanya Yuan Lin yang masih bingung.
"Siapa namamu?" tanya pemuda itu yang membuat Yuan Lin agak kesal.
"Aku yang bertanya duluan padamu kenapa kau malah balik bertanya padaku." seru Yuan Lin.
"Aku adalah Chen Zu." jawab pemuda tersebut yang bernama Chen Zu.
"Lalu bagaimana bisa kau berada di dalam peti itu?" tanya Yuan Lin.
"Aku terkena kutukan karena sifatku yang sangat angkuh dan juga aku sering membuat orang-orang terluka karena ku." jawab Mozueki dengan raut wajah yang menyesal.
"Aku belum pernah melihat mu sebelumnya apa kau dari dunia atas?" tanya Yuan Lin.
"Aku berasal dari dunia atas tapi aku keturunan dewa dan vampir karena ayahku menikahi ibuku yang berasal dari dunia berbeda. sejak aku kecil aku selalu menyombongkan kekuatan yang aku miliki karena aku adalah orang terkuat pada masa itu di dunia atas. ayahku adalah seorang raja dari semua dewa. aku seperti ini karena aku menyinggung seseorang yang berasal dari dunia bawah." jawab Chen Zu dengan menceritakan Semua.
Yuan Lin yang mendengar itu sedikit merasa iba. ia tahu betul apa yang di rasakan oleh pemuda yang bernama Chen Zu itu. Chen Zu melanjutkan ceritanya dan mengatakan jika dia akan terlepas dari kutukannya jika ada seseorang dari masa depan yang menemuinya. ia sudah berada di dalam peti itu 120 tahun lamanya.
Tentu saja Yuan Lin terkejut mendengar cerita dari Chen Zu karena dia tidak percaya jika pemuda yang saat ini ada di depannya sudah merupakan seorang kakek tua tapi wajahnya tidak memperlihatkan jika dia sudah sangat tua karena memang tidak ada wajah keriput ataupun apa pada wajah itu. Chen Zu lebih pantas di panggil seorang kakak dari pada kakek.
"Jadi kau sudah sangat tua. aku pikir kau seumuran dengan gegeku." kata Yuan Lin yang membuat Chem Zu langsung menatapnya tajam.
"Aku hanya berbicara apa adanya saja kenapa kau jadi menatapku seperti itu." ujar Yuan Lin tanpa rasa takut sedikitpun.
"Aku berterimakasih padamu karena telah mau membangunkan ku." ucap Chen Zu dengan tulusnya.
"Tidak masalah itu kan juga tidak disengaja. aku tidak ada niatan sama sekali untuk membebaskanmu dari kutukan itu." kata Yuan Lin dengan santainya membuat Chen Zu langsung menatapnya dengan tajam.
terima kasih thoorrr...
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru