Reinkarnasi Dewa Kematian

"bukan iblis.... tapi DEWA KEMATIAN," ucap Xiao Zhou.

Keringat dingin membasahi seluruh tubuh pimpinan kelompok itu,

"pasukan ku semua di tingkat pendekar ahli bahkan salah satu nya tingkat 9, bocah itu menghabisi nya hanya dengan sekali serangan" batin pimpinan kelompok itu.

"wajah bocah ini terlihat begitu senang saat bertarung, seperti nya aku akan mati disini" batin pimpinan itu lagi.

"sebaik nya kau pergi dan bawa teman lebih banyak lagi ke sini untuk aku bantai," ucap Xiao Zhou, sambil berjalan acuh dengan pedang di pundak nya, mendekati pimpinan kelompok itu.

pimpinan kelompok itu terlihat marah dengan provokasi dari Xiao Zhou,

"kau terlalu sombong bocah, hari ini kau hanya beruntung, karena kami meremehkan mu, kekuatan mu hanya di pendekar mahir tingkat 3 bagiku seperti semut, hahaha...

samurai seperti ku ini mati dalam misi adalah kehormatan, dan kegagalan misi adalah aib yang harus di tebus oleh nyawa," geram laki-laki yang mengakui dirinya adalah samurai.

sambil berjalan melewati Xiao Zhou dan mencari pedang di atara tumpukan mayat bekas pasukan nya.

Xiao Zhou hanya tersenyum melihat tingkah samurai itu.

"baiklah bocah mari kita mulai" sambil mengeluarkan hawa pembunuh yang pekat.

"ini adalah jurus amukan pedang dewa, kau bisa bangga mati dengan jurus ini bersiap lah," ucap pimpinan kelompok itu.

"majulah bedebah.... jangan terlalu banyak bicara," ucap Xiao Zhou.

"orang ini memiliki kemampuan setingkat pendekar raja, hawa pembunuh nya begitu pekat dan aku rasa orang ini sudah membunuh banyak orang, orang ini pasti memiliki posisi yang penting di kelompok nya," batin xiao zhou.

samurai itu melesat sangat cepat kearah xiao zhou dan melakukan serangan, yang mengarah ke bagian vital dari Xiao Zhou serangan nya begitu ganas.

srertrttt.... srerrrttt... sreeettt...

Xiao Zhou dapat menghindari dan menangkis semua serangan dari samurai itu karena bagi nya gerakan kan samurai itu masih terbilang lambat.

duuukkkk...

tendangan telak mendarat di dagu samurai itu dan terpental beberapa meter ke belakang.

"sialan... bahkan jurus amukan dewa ku tidak bisa melukai bocah itu," batin samurai itu dengan darah keluar dari bibir dan hidung nya, sambil memasang posisi untuk menyerang

"baiklah rasakan ini.... jurus amukan pedang dewa tingkat akhir... tebasan dewa api," teriak kencang samurai itu melesat terbang kearah Xiao Zhou.

Xiao Zhou yang tidak mempunyai jurus pedang apapun, hanya mengikuti naluri nya saja, dan juga melesat ke udara kearah samurai itu, sambil tersenyum senang,

"aku belum mempunyai jurus pedang" teriak Xiao Zhou, seakan tak mau kalah dengan teriakan samurai itu seperti sedang mengolok-olok nya.

booommmmm.....

ledakan keras pun terjadi, pakaian bagian atas xiao zhou sudah terbakar habis. memperlihatkan tubuh putih yang sangat indah, sedangkan katana yang di pegang nya patah. kedua orang itu saling membelakangi.

aakkkkhhh... pruuusssttt... freshhhhh...

darah menyemprot dari leher samurai itu dan roboh tak bernyawa.

"andai pedangku tidak patah mungkin kepalamu akan terpisah, tapi sayang pedang patahku hanya bisa memotong setengah dari leher mu saja, tapi itu sudah cukup untuk membunuh mu."

ucap Xiao Zhou di sebelah mayat samurai itu seperti bercerita pada orang yang masih hidup.

semua orang yang melihat pertarungan itu gemetar takut, dan juga kagum dengan kekutan remaja yang terlihat sangat lemah.

seorang penduduk desa, yang mendorong gerobak tadi mendekati Xiao Zhou.

"tuan sebaik nya tuan ikut kami,, bertemu guru kami ucap penduduk itu.

"baiklah paman" sahut Xiao Zhou.

"guru? apa paman seorang pendekar," tanya Xiao Zhou

"oh aku bukan pendekar, guru ku adalah seorang penempa senjata," jawab penduduk itu, mereka berangkat menuju guru dari penduduk itu.

Setelah berjalan setengah hari mereka sampai di tempat pembuatan senjata, mereka terlihat sangat sibuk dengan banyak orang, puluhan orang, tidak mungkin ratusan orang yang bekerja di tempat penempa'an senjata itu.

tangan Xiao Zhou di tarik seorang laki-laki paruh baya,

"cepat bocah kau ambil palu besar itu dan mulai pukul perlahan"perintah laki-laki paruh baya itu, seperti tak ada yang menyadari bahwa Xiao Zhou adalah tamu di tempat itu, karena tempat itu begitu ramai dan gaduh.

Seharian Xiao Zhou bekerja di penempaan itu, mereka mulai mengenal satu dengan yang lain nya, tapi Xiao Zhou tidak bertemu dengan penduduk yang mendorong gerobak berisi bijih besi itu lagi.

"hemmm... orang-orang itu hanya memanfaatkan aku, mereka hanya ingin aku melindungi mereka ke tempat ini," batin Xiao Zhou.

****

enam bulan sudah xiao zhou menghilang di sumur misterius

"bagaimana apa kau menyukai nya adikku dewi mesum?" tanya Xue menatap Liu Fenghua

"aku menyukai nya kakak rubah, tempatku ini sangat indah, mungkin aku akan lebih nyaman tinggal disini daripada di puncak abadi" ucap Liu Fenghua sangat bersemangat.

Xue hanya tersenyum,

"tinggallah di sini bersamaku adik Liu," ucap Xue.

ilustrasi kediaman xue

kabut pun menyelimuti kediaman mereka karena memang letak nya di daerah yang tertutup lereng perbukitan hutan pinus, sehingga danau itu lebih sering di selimuti kabut yang dingin, langit mulai gelap penerangan pun di hidupkan menambah indah nya bangunan baru mereka...

"kakak Xue apa nama kediaman ini?" tanya Liu Fenghua.

"villa ini aku namai villa kabut rindu, hihihi..." tawa Xue sambil menutup bibir indah nya dengan jarinya yang lentik, mereka pun duduk di pinggir danau menikmati teh dan makanan kecil, sambil berbincang.

****