suamiku,, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga kami,kini menjadi orang yang dengan tega melepas tanggung jawabnya hanya karna sebuah RAMALAN, akankah ramalan itu menjadi kenyataan ataukah hanya jadi awal petaka rumah tangga???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiqoh 89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Sampai dirumah aku membaringkan kalian di kamar rayyan, akupun langsung masuk kamarku, tak bisa lagi ku bendung air mata ini. aku menangis sesenggukan, aku sampai memukul2 dadaku, hatiku sakit mendengar kenyataan ini. ya allah, suamiku menganggap aku istri pembawa sial, dia sampai melakukan ritual mandi kembang untuk buang sial. apa sebenarnya yang terjadi sampai mas surya berpikiran seperti itu. 1 jam lamanya aku meratap dalam tangisan, aku lelah dan tertidur.
Aku terbangun saat mendengar kai memanggilku, kepalaku pusing, mataku rasanya berat, aku kira ini adalah mimpi, melihat mata sembab ku dicermin, ternyata ini nyata, kenyataan yang menampar ku sedemikian rupa. sebelum kai tantrum, aku memutuskan untuk keluar kamar dan menemuinya. biarlah masalah ini kupikirkan lagi nanti.
"mama ais? " tanya kai begitu melihatku masuk ke kamar rayyan. ya allah, anakku peka sekali. "iya sayang, tadi mama sedikit sedih, makanya nangis. tapi sekarang udah happy lagi kok, kan ad kai temenin mama". aku ga terbiasa berbohong, anak2 pun aku biasain jujur. anak2 tu ibarat mc fotocopy, kalo kita bohong, itu akan di tiru oleh anak2 nantinya. makanya sedari kecil aku terbiasa jujur sama anak2.
Melihat kai, kesedihanku sedikit berkurang. aku ga boleh larut dalam kesedihan, ada 2 malaikat kecil yang menyayangiku tanpa syarat. biarlah masalah ini aku adukan pada Rabb ku, karna kepada Nyalah tempat kita mengadu.
"ayo sayang bangun, habis itu kita makan, kai pasti lapar kan".kai mengangguk mengerti apa yang aku ucapkan. akupun menggandeng kai menuju dapur, sebelum itu, aku membawanya ke kamar mandi untuk cuci muka. aku membawa sepiring nasi dan lauk ke ruang tengah, sambil menyuapi kai, akupun sekalian makan. capek nangis jadi laper. tak terasa sepiring nasi udah tandas, masih ada waktu sebentar sebelum menjemput rayyan. terdengar salam dari depan, tak lama mbak suci masuk dan duduk di sebelahku. "nja, tadi mbak udah telpon mas karto, di bilang HP nya surya rusak. Makanya dia ga bisa dihubungi. sementara kalau kamu butuh sesuatu bilang aja sma mb, biar mbak sampein ke mas karto, trus ntar dibilangin ke surya".mbak suci menjelaskan panjang lebar, kalau tadi aku ga mendengar pembicaraannya dengan mas surya, aku sekarang pasti langsung percaya dan berterimakasih, tapi sayang nya aku udah tau kebenarannya, aku jadi hilang respek ke keluarga mas surya. "iya mbak makasih ya udah bantuin aku".jawabku malas basa basi sebenarnya. " aku mau jemput rayyan dulu ya mb".aku mengusir secara halus, sungguh hati ini tidak baik2 saja melihat wajahnya. wajah yang seolah2 tak tau apa2, aslinya tau segalanya. " ya udah kalo gitu, mbak pulang dulu ya".pamit mbak suci kemudian. aku tak menjawab dan sibuk memakaikan jaket pada kaivan. ayo semangat senja, kamu bisa, kamu sanggup melewati semua ini. aku menyemangati diriku sendiri.
Sampai di sekolah rayyan aku langsung menghampiri besti2 ku yang sedang ngumpul, karna anak2 belum keluar. "hay,,, assalamu'alaikum".aku mengucap salam dengan lesu. " waalaikumsalam ".jawab mereka serempak. " kenapa tu mata? "todong mam delisa setelah melihat penampakan wajahku yang sembab. aku memaksakan senyumku. " gapapa kok del, cuma kangen aja sma paksu".jawabku tak ingin sampai teman2ku tau mengenai aib rumah tangga ku. bukannya ga mau jujur, tapi aku malu untuk bercerita. "kalo ada masalah cerita aj ray, jangan sungkan, kita kan keluarga,wajar kalo berbagi suka dan duka".defa ikut bersuara. " iya ray masalah tu jangan di pendem, takutnya malah tumbuh besar".sahut fero. "emangnya pohon! " kenny menimpali ucapan fero. "makasih ya besti buat perhatiannya, aku memang punya masalah, tapi tenang aja, aku bisa kok ngadepinnya. semisal aku ga sanggup, bakal ku kibarkan bendera putih, dan kalian wajib bantu ya".aku terharu dengan perhatian teman rasa saudara ini, tapi sebisa mungkin, aku ingin menyelesaikan masalah ini sendiri. selama aku masih sanggup, aku akan mencoba sendiri.
Tak lama bel tanda pulang pun berbunyi, anak2 berhamburan keluar gerbang. dan lagi kulihat wajah rayyan tidak seceria tadi pagi. "kenapa nak? " tanyaku ketika rayyan datang menghampiri. "tu tante, kak dika gangguin rayyan td".bukan rayyan yang menjawab, melainkan Al yang menyahut. " gangguin gimana nak? coba cerita sama mama".tanyaku lagi tak sabar. "pulang dulu yuk ma, rayyan capek, mau istirahat dulu, nanti ray ceritain dirumah". kamipun beranjak untuk pulang ke rumah masing2." besok ngumpul lagi ya"delisa berbicara sambil berlalu pulang.
Sementara di jogja sana, surya tengah gusar memikirkan ucapan mbak suci tadi pagi. senja udah mulai bertanya2 tentang keadaannya, harus bagaimana ini, ga mungkin kan selama 6 bulan harus alesan ponsel rusak. pasti akan curiga senja. "kamu ga ke toko surya? " tanya mamak yang ternyata melihatku mondar mandir tadi. " iya mak bentar lagi balik ke toko, ini mau makan siang dulu".akupun berbalik menuju ke dapur, bermaksud mengisi perut, karna sekarang udah masuk jam makan siang, cacing di perut udah pada demo minta diisi. setelah makan, mamak kembali memanggilku, " duduk sini surya. mak mau ngomong sesuatu". kamipun duduk berdua di teras rumah. teras yang dulu beralaskan tanah, kini telah berubah dengan marmer yang mengkilap. dan itu semua karna senja. dulu alesannya karna kasian mamak sma bapak dirumah berdua. kalo tidak ada senja, entahlah, mungkin rumah mamak masih seperti dulu yang beralaskan tanah, dn sebagian dinding belum di tembok seperti sekarang. ahhh aku jadi merindukan senja dan anak2. " tadi suci telpon kamu surya? apa ada kabar tentang senja? "tanya mamak padaku. " iya mak mbak suci bilang kalo senja nanyain kabar aku, kenapa ga bisa di hubungi, dan lagi, senja udah liat video aku yang sedang mandi kembang".tuturku selembut mungkin. "loh loh loh,,,, kok senja bisa punya video kamu, darimana? terus tanggapan nya gimana? ".mamak pun kaget mendengar apa yang aku sampaikan. " ya senja mikirnya aku nglakuin itu buat kelancaran usaha baruku mak, dia ga mikir macam2, jadi mak tenang aja, suatu saat aku pun akan menjelaskan semuanya pada senja. dia pasti ngerti mak. aku tak mau mamak tambah banyak pikiran, jadi kucoba menenangkannya, walaupun hatiku sendiri agak ragu. "syukurlah kalo senja ga mikir macem2".mamak sangat menyayangi senja, kasian dia dari kecil udah ditinggal orang tua. maka dari itu mak udah anggap senja anak sendiri, ya udah sana berangkat ke toko, kasian ilman kamu tinggalin sendrian, kalo banyak pembeli gimana". mamak mengakhiri pembicaraan kami. akupun berniat untuk kembali ke toko, tempatku menggantungkan asa, untuk kebahagiaan keluarga kecilku.
gunakan eyd & tanda baca yg sesuai... spy karyamu lbh sempurna💪