Pernikahan Yang Di Takdirkan

Zavey menatap tajam pada Lysandra, ia benar benar tidak menyangka jika Lysandra akan datang ke kantornya bahkan dengan terang terangan seperti ini, tentu akan menjadi masalah baginya dan juga Jenna.

“Maafkan aku, aku sedang berbelanja tapi mobilmu yang ku pakai mogok di sekitar sini, jadi aku tidak punya pilihan lain selain ke kantor mu, aku juga tidak punya nomor ponsel Jenna karena aku baru saja membeli ponsel.”

Jelasnya seraya memperlihatkan ponsel yang baru saja ia beli, Zavey diam menatap kesal pada Lysandra, kenapa Jenna bisa bertahan dengan sikap Lysandra seperti ini? Apa hanya karena Lysandra tidak bersikap kejam seperti mamanya?

“Jadi apa maumu?”

Tanya Zavey.

“Aku ingin pulang denganmu nanti, bolehkan?”

Tanya Lysandra tentu saja tidak boleh karena Zavey tidak akan mau hanya berdua saja di mobil dengan wanita itu, Lantaran selama menikah, Zavey tidak pernah memakai supir agar ketika Jenna keluar ia bisa diantar oleh supir pribadi Zavey.

“Kau pulanglah dengan mobilku, aku bisa naik taksi nanti.”

Ucap Zavey seraya menyerahkan kunci mobil miliknya, Lysandra hanya menatap kunci mobil yang Zavey berikan padanya, lalu menatap Zavey sejenak.

“Tapi bukan kah sebentar lagi kau akan pulang? Ini sudah sore dan aku bisa menunggu beberapa menit lagi.”

Ucap Lysandra seraya duduk di sofa, namun Zavey segera menarik tangan nya dengan kasar lalu menyerahkan kunci mobilnya pada Lysandra, ia kemudian mendorong tubuh Lysandra keluar dari ruangan nya membuat wanita itu merasa sangat kesal.

Lysandra tak punya pilihan lain selain keluar dari sana, terlebih ketika para karyawan di sana menatapnya dengan bingung lantaran baru saja keluar dari ruangan Zavey, Lysandra merapikan pakaian dan rambutnya lalu mulai menyapa karyawan di sana dengan senyuman manis.

“Ini pertama kali aku melihat nona Lysandra setelah pernikahan nya dengan pak Zavey.”

“Benar, aku pernah mendengar rumor jika nona Lysandra menghilang karena setelah pernikahan itu ia tak pernah terlihat sama sekali.”

“Mungkin dia hanya ingin fokus mengurus rumah tangga nya, dia sudah terlalu lama menjadi wanita karir sebelum menikah dengan pak Zavey.”

Bisik bisik beberapa karyawan di sana, kali ini Lysandra memilih tak menghiraukan ucapan ucapan mereka lantaran tak ingin merusak citranya seperti sebelumnya, ia ingin terlihat seperti istri Zavey yang terhormat dan disukai banyak orang.

Hampir satu jam, akhirnya Zavey menyelesaikan pekerjaannya, ia kemudian memakai jas nya lalu meraih tas nya keluar dari ruangan, beberapa karyawan menyapa Zavey dan dibalas anggukan kepala oleh pria itu.

“Seharusnya wanita itu sudah sampai di rumah.”

Gumam Zavey kemudian memasuki lift, namun ketika baru saja keluar dari kantor, ia terkejut melihat mobil miliknya berhenti di depan nya, tak lama Lysandra keluar dari mobilnya lalu menghampiri Zavey.

“Ayo pulang.”

Ucap Lysandra membuat Zavey benar benar muak dengan wanita itu, Zavey tak menghiraukan nya lalu berjalan meninggalkan Lysandra namun wanita itu menahan nya lalu mendekat padanya.

“Semua orang melihat kita, kau ingin menimbulkan rumor aneh tentang kita?”

Bisik Lysandra membuat Zavey menoleh sekeliling, memang benar beberapa karyawan nya yang mulai pulang menatap sikap aneh Zavey yang terlihat tidak acuh pada Lysandra membuat Zavey mau tak mau menurut lalu masuk ke dalam mobil dan di susul oleh Lysandra.

Lysandra duduk lalu menyetir sedangkan Zavey hanya diam di samping nya seraya menatap jalanan.

“Aku ingin mengatakan sesuatu.”

Ucap Lysandra, namun Zavey tak bergeming, bahkan menatapnya saja tak sudi, namun Lysandra tidak peduli lalu melanjutkan ucapan nya.

“Aku minta maaf, aku tahu kau marah karena aku kabur di hari pernikahan kita, dan aku menyesal, aku ingin memperbaiki semuanya.”

Ucap Lysandra, namun lagi lagi Zavey tak menjawab, sepertinya ia hanya menganggap semua ucapan Lysandra seperti angin saja, melihat itu Lysandra menghela nafas panjang, ia benar benar tidak mengerti bagaimana cara menghadapi pria itu.

Hingga mereka akhirnya tiba di rumah, Zavey segera keluar dari mobil meninggalkan Lysandra di sana, namun Lysandra segera menyusul Zavey bahkan memanggil pria itu berkali kali meskipun Zavey tak menghiraukan nya.

“Kalian pulang bersama?”

Tanya Jenna melihat Zavey dan Lysandra pulang bersama, Zavey hanya diam lalu menghampiri Jenna, mengecup kening, pipi dan bibir Jenna sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar mereka, sedangkan Jenna kini menatap Lysandra dengan lekat meminta jawaban dari kakaknya itu.

“Begini, mobil Zavey yang kakak pakai mogok, jadi kakak menghampiri Zavey untuk meminta bantuan nya, jadi kami pulang bersama.”

Jelas Lysandra, Jenna hanya mengangguk seraya tersenyum kecil, ia menatap Lysandra dari ujung kaki hingga ujung kepala, pakaian nya berubah, ia tak menutupi dirinya seperti ketika ia pergi.

“Kakak sudah berbelanja kebutuhan kakak?”

Tanya Jenna, Lysandra mengangguk lalu mengembalikan kartu ATM milik Jenna, tak lupa ia mengucapkan terima kasih pada adik nya itu lalu memeluknya, Jenna hanya mengangguk lalu segera menyusul Zavey di kamar.

Zavey terlihat sedang merebahkan dirinya di atas ranjang membuat Jenna segera menyusulnya, ia memeluk pria itu lalu mendaratkan beberapa kecupan di wajah pria yang menjadi cinta pertama nya itu.

“Kau marah?”

Tanya Jenna, Zavey hanya menatap Jenna sekilas lalu memeluk tubuh istrinya itu dengan nyaman, hingga membuatnya terlelap.

Sedangkan di kamarnya, Lysandra baru saja melihat lihat barang belanjaan nya yang cukup banyak, beberapa baju terbaru yang ia beli dan tas branded, namun sebuah paper bag menarik perhatiannya, ia kemudian meraihnya lalu membukanya.

Senyuman nya mereka melihat barang yang ia beli.

Malam pun tiba, Lysandra baru saja keluar dari kamarnya namun tak menemukan Zavey ataupun Jenna membuatnya memilih untuk ke dapur.

“Bik, di mana Jenna dan Zavey? Mereka belum keluar untuk makan malam?”

Tanya Lysandra.

“Mereka sudah keluar, katanya makan malam di luar, jadi saya di minta untuk menyiapkan makan malam untuk nona Lysandra saja.”

Ucap bik Surti membuat Lysandra memanas.

“Jadi mereka makan malam di luar? Tanpa mengajak ku?!”

Lysandra memanas memikirkan hal itu.

“Jadi nona Lysandra ingin bibik masakan apa?”

Tanya Surti namun Lysandra justru menatapnya tajam.

“Steak! Kau bisa masak steak? Tidak kan?!”

Pekik Lysandra lalu meninggalkan Surti dan Inah yang hanya saling menatap.

Sedangkan Zavey dan Jenna tengah menikmati makan malam di luar, namun bukan di restoran atau di cafe, melainkan di halaman rumah mereka, Zavey menyiapkan meja dan kursi di halaman rumah mereka, tak lupa beberapa lampu dan hiasan juga ia siapkan di sana.

“Kamu suka?”

Tanya Zavey, Jenna menganggukkan kepalanya, meskipun sederhana tapi Jenna sangat menyukai nya karena semua ini disiapkan oleh Zavey, dan apapun yang Zavey lakukan sangat berharga baginya.

“Aku janji akan membawamu ke tempat lebih bagus lagi nanti.”

Ucap Zavey meraih tangan Jenna lalu mengecupnya dengan lembut membuat Jenna tersenyum.