Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.
"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea
Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25 Kenyataan yang sebenarnya
Setelah kepulangan sang mertua Abel pun langsung bersiap - siap diri menemui orang yang telah mengirim kan pesan tadi. Sejak kejadian di cafe kemarin Abel berusaha untuk mencari kontak Citra ke beberapa teman nya yang masih mau berteman dengan Abel. Karena semenjak musibah yang menimpa Abel banyak teman sekolah nya yang menghindari dia bahkan ada yang terang - terangan tidak mau berteman lagi dengan Abel karena dia sudah jatuh miskin.
Kebanyakan manusia di dunia ini kan memang seperti itu, mendekati kita hanya jika ada mau nya atau menguntungkan buat mereka. Sungguh sangat miris sekali..
Pucuk cinta ulam pun tiba, yang di harapkan Abel pun akhir nya terjadi, Citra menghubungi dia terlebih dahulu ternyata. Entah dari mana wanita itu mendapatkan nomer Abel karena Abel sendiri sudah lama mengganti nomer ponsel nya.
"Aku harus menanyakan semua nya pada Citra, ya hari ini aku harus mendapatkan penjelasan dari dia," gumam Abel setelah sudah siap.
"Ehm....aku izin ma Kaivan ngga ya kalau aku mau keluar menemui Citra. Kan kata bunda seorang istri itu harus selalu izin ma suami nya jika ingin keluar rumah," kata Abel pada diri nya sendiri ketika mengingat nasehat sang mertua tadi pagi.
Sebelum pulang Azizah dan Abian banyak menyampaikan nasehat - nasehat kecil seputar pernikahan kepada Kaivan dan Abel. Azizah merasa perlu menyampaikan hal itu karena mengingat pernikahan antara Kaivan dan Abel dilakukan secara dadakan dan karena kesalahpahaman jadi aaa beberapa hal yang harus dia sampaikan dan dia tegaskan. Supaya pernikahan sang anak berjalan dengan baik ke depan nya.
"Ah...aku aja tidak punya nomer dia, bagaimana aku bisa izin ma dia. Lagian pernikahan aku dan dia kan tidak seperti pernikahan yang lainnya. Dia aja kalau pergi ke kantor tidak pernah pamit ma aku," omel Abel sambil berjalan meninggalkan apartemen Kaivan.
**
Taman Kenanga, 10.00 wib
"Eh sorry gue telat, maklum lah gue sibuk banget. Kerjaan gue di kantor lagi banyak - banyak nya," kata Citra yang baru saja datang.
Abel hanya memutar bola mata nya, dalam hati gadis itu merasa kesal sekali pada Citra karena wanita itu tidak datang tepat waktu dan mengakibatkan dia harus menunggu sampai satu jam sendiri. Mana cuaca di jam segitu matahari sudah bersinar cetar pula, menambah rasa dongkol pada diri Abel.
"To the point saja, waktu ku juga ngga banyak," ucap Abel seraya bangun dari kursi taman.
Dia maju beberapa langkah, tidak ada senyuman ramah yang dia tunjukkan apalagi cipika cipiki seperti yang sering mereka lakukan dulu sewaktu semasa sekolah.
"Ck...cuma pelayan restoran saja sok sibuk," cibir Citra sambil menyunggingkan senyumannya.
"Oke, gue juga males lama - lama di sini, yang ada nanti kulit gue kebakar lagi. Tujuan gue pengen ketemu sama Lo hanya ingin memastikan jika Kaivan itu milik gue, sekalipun status kalian berdua saat ini sudah menikah, tapi itu tidak akan merubah apa pun kalau Kaivan itu tetap kekasih gue. Jadi Lo ngga usah berharap lebih," ucap Citra dengan begitu angkuh.
"Kenapa kamu ingkari kesepakatan kita," kata Abel dengan nada yang sangat dingin.
Alih - alih merespon apa yang Citra katakan tadi, Abel justru menanyakan hal yang berhubungan dengan masa lalu mereka. Karena pada dasarnya memang itu tujuan Abel mau bertemu dengan Citra saat ini. Perkara Citra sudah tahu tentang hubungan dia dan Kaivan sekarang, Abel tidak perduli sekalipun ada rasa nyeri dalam hati nya namun untuk saat ini dia abaikan rasa itu.
"Kesepakatan?" Citra mengernyit kan dahi nya seakan - akan dia sedang mengingat sesuatu.
"Ah...iya, kesepakatan konyol itu. Hahaha...Abel..Abel, hanya perempuan bodoh yang tidak mau dengan seorang Kaivan Putra Rajendra seorang anak konglomerat, penerus Rajendra Group. Dan perempuan bodoh itu adalah kamu, yang sudah menolak cinta Kaivan hanya karena kesepakatan konyol dan aneh itu."
Flashback on,
"Ingat Cit, dalam persahabatan kita ngga ada yang nama nya teman makan teman, pokok nya jika kita menyukai satu cowo maka kita harus sepakat untuk tidak menerima cinta itu cowo jika cowo itu menyatakan cinta nya ke salah satu diantara kita berdua, ingat itu."
"Iya Abeliaza Azalea...dengerin baik - baik ya, gue Citra Kusuma Dewi tidak akan selalu memilih persahabatan dari pada cinta."
Flashback off
"Jadi kenapa sekarang kamu menjalin hubungan dengan Kaivan, bukan kan kamu tahu kalau kita sama - sama menyukai dia. Dan aku harus sampai..." Abel menghentikan ucapannya karena tiba - tiba hati nya merasa sangat sakit jika dia mengingat saat dia terang - terangan menolak cinta Kaivan dan dia juga harus menghina cowo itu di hadapan siswa - siswa Tunas Bangsa waktu itu.
"Sampai aku harus menolak cinta Kaivan dan membuat nya terluka atas hinaan yang aku berikan pada nya. Dan sekarang dia jadi benci pada ku," Abel melanjutkan perkataannya dengan bibir yang bergetar tatapan nya juga berubah menjadi sendu.
"Padahal kamu tahu kan Cit, bagaimana perasaan ku pada Kaivan. Namun karena aku lebih mementingkan persahabatan kita maka nya aku melakukan hal yang bertolak belakang dengan apa yang ada di dalam hati ku. Dan aku juga tidak ingin melihat kamu terluka jika aku sampai menerima Kaivan dulu, karena aku tahu kamu juga menyukai nya. Tapi apa sekarang, kamu justru..." Abel tidak kuasa untuk melanjutkan lagi ucapan nya, dada nya terlalu sesak sekali ada rasa penyesalan dan bersalah karena telah melakukan itu semua dulu pada orang yang sejak kecil dia kagumi dan sayangi.
"Karena itu yang gue mau Bel, melihat Kaivan membenci Lo ! Gue muak selalu jadi nomer dua, gue muak ketika anak - anak lebih peduli dan perhatian sama Lo, gue muak menjadi bayangan Lo, gua Muaaaaak Bel !!!!!. Tapi, sekarang gue puas setelah melihat Lo yang sekarang, Tuhan sangat baik sekali ma gue karena semua doa gue Dia kabulkan yaitu melihat Lo hancur - sehancur nya, gue menang Abeliaza Azalea, gue menang, haa..haha."
Abel tersenyum miring," yakin Lo sudah menang dari gue hemm?" ucap Abel dengan begitu tenang, tak lupa dia memasang senyuman yang seakan - akan merendahkan Citra.
Setelah mendengar semua apa yang Citra katakan tadi, Abel bertekad untuk mempertahankan hubungan pernikahan nya dengan Kaivan, dia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti dulu lagi. Karena jujur sampai saat ini rasa itu masih ada untuk Kaivan.
"Lo pasti tidak lupa kan status aku dan Kaivan apa sekarang, suami isteri," kata Abel dengan penuh penekanan di akhir kalimat nya.
Citra justru tertawa lebar mendengar apa yang di ucapkan Abel barusan, gadis itu kemudian merogoh ponsel nya.
"Yakin Lo dianggap isteri ma Kaivan hemm..?"
Anggap saja Kaivan bukan takdir lo Bel 😔😔😔
kenapa kamu gak punya harga diri dan mau aja diinjak2, sebelum orang lain menghargaimu harusnya kamu bisa menghargai dirimu sendiri?
Mulai sekarang jangan pedulikan Kaivan suami pura2mu, apalagi dia pernah katakan gak akan melegalkan pernikahan kalian?
jangan terhanyut dg kebaikan ortunya, ??
Sekarang giliran kamu yg ambil sikap tinggalkan kaivan, biar dia menyadari akan tanggung jawabnya padamu dan ortunya untuk menjelaskan 🤔😇😇
licik ya si citra, mudah"an kaivan sadar bahwa dia jg cinta abel
Semangat untuk author nya