berawal dari di tolak oleh pria yang di sukai nya berakhir di kejar oleh putra dari keluarga Duke .
apa kah kalian penasaran dengan bagai mana perjalanan mereka
ayo baca
★CONQUERING THE BARON'S DAUGHTER ★
untuk mengetahui ending dari kisah cinta mereka ,dan kisah persahabatan sang MC
★selamat membaca★
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bila bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
*setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di kediaman. Aghata mereka disambut oleh tuan dan nyonya Aghata ,sekaligus Marquess,dan marchioness Edwin yang masih berada di sana
Arabella yang merupakan ibu dari Misella dan Mirota ,langsung memeluk putri kedua nya itu dengan erat
" syukurlah,syukurlah kau tak apa" ujar Arabella masih memeluk Mirota
Sedang kan Mirota terlihat pucat fasih memikirkan bagai mana respon kedua orang tuanya jika tau apa yang sebenar nya terjadi
" ada apa kenapa hanya diam" tanya Aidan
"eh ,ayah sebaik nya kita kedalam untuk mendengar penjelasan dari Mirota " ujar Misella
" ya lady Misella benar ,sebaik nya kita bicara didalam saja" sambung marchioness Edwin
mereka semua masuk kedalam mansion keluarga aghata ,tak terkecuali Abigail, Mawara,dan Viona
mereka masuk keruang tamu dan duduk di sofa yang tersedia, kecuali Abigail dan Viona yang berdiri di belakang sofa yang di duduki Mawara dan Misella
"kenapa kalian tidak duduk" tanya Himella Rupert
" ah, tidak kami di sini saja Marchioness Rupert " sahut Viona
Himella hanya mengangguk menanggapi jawaban dari Viona
" Mirota coba ceritakan apa yang terjadi, kau boleh marah tapi kenapa tidak pulang tanpa izin" tanya sang ibu dengan lembut
Mirota diam dia perlahan melihat kakak dan ketiga teman nya ,mereka berempat hanya mengangguk dan meyakin kan Mirota
" tadi malam..."
* flashback*
" kenapa harus menikah Minggu depan ,dan alasan nya pun aneh ,dan kenapa putra Marquess Rupert tidak menolak nya saja ,dan malah menyetujui dengan mudah ,bukan kah dia bilang membenci ku" ujar Mirota dengan kesal
Sedang kan Drasena yang mendengar ocehan tuan nya hanya bisa menghela nafas " hah, mungkin itu yang terbaik nona " sahut Drasena
" tapi kan tidak usah sekarang menikah nya,bertunangan saja kan bisa Drasena" ujar Mirota lagi dengan kesal
" hah,nona dari pada kita seperti ini terus terbang tanpa tujuan lebih baik kita ketempat salah seorang teman anda saja" ujar Drasena menyaran kan
" hhm ,tapi aku takut mereka sudah tidur dan akan mengganggu ,apa lagi Viona dia kan sedang sakit " sahut Mirota
" lalu nona ingin kemana"tanya Drasena
" bagai mana jika ke danau ,ketika malam ada banyak kunang kunang yang menari" sahut Mirota yang sudah tak terdengar kesal lagi
" baik " sahut Drasena
mereka terbang ke arah danau tempat Mirota biasa bermain bersama Abigail ,Mawara ,dan Viona
Namun di tengah perjalanan Mirota menghentikan Drasena
" Drasena lihat lah ke bawah" tunjuk Mirota ,mereka melihat seorang gadis yang tergeletak di tanah , pakaian nya terlihat seperti pakaian seorang bangsawan
" apa kah kita harus turun dan melihat nya" tanya Drasena
" tentusaja" jawab Mirota tanpa ragu
Mereka turun dan menghampiri gadis itu ,mirota kaget ketika melihat keadaan gadis yang tergeletak dalam posisi tengkurap itu ,wajah gadis itu pucat dan penuh lebam
Ada bekas luka tusuk di perut nya , bahkan dia terlihat tak bernapas ,dan tubuh dingin bagaikan es di musim dingin
" dia sudah tiada" lirih Mirota
Ketika perhatian nya teralihkan tanpa di sadari oleh nya ,ada tiga pasang mata yang mengintai nya ,lalu tiba tiba salah seorang dari pria melempar kan serbuk berwarna ungu
Kearah Mirota dan Drasena,di saat itu juga tubuh Mirota melemas ,sedang kan Drasena menghilang sedikit demi sedikit seperti cahaya kunang kunang yang terbang perlahan
" d--drasena" lirih Mirota
Setelah nya Mirota pingsan
Dia tak tahu apa yang terjadi setelah beberapa saat dia terbangun dalam ke adaan tubuh yang di sandarkan ke sebatang pohon ,dan baju yang dia rasa sudah robek ,ketika dia menundukkan kepalanya ada seorang pria yang sedang mengelus pahanya yang terespos
" ah ,sudah bangun ya ,nona cantik" ujar pria itu dengan wajah cabul
kedua teman nya yang mendengar perkataan pria itu pun mendekat , " permaikan baru seru jika jika mainan nya bangun " ujar pria satu nya
Sedang kan pria yang bertubuh paling besar tersenyum cabul sambil melihat ke atas dan kebawah tubuh Mirota
" hhhm, sangat menggoda, baik lah siapa yang ingin memulai" tanya pria itu
" apa maksud sipanduluan ,mari bersama" ujar teman nya
Mirota yang menyadari bahaya langsung mencoba memberontak ,namun sayang tangan nya di cekal oleh pria yang bertubuh paling besar , sedang kan kakinya di duduk Ki oleh pria yang pertama kali ia lihat waktu ia membuka mata
Sedang kan yang satu nya mulai mengelus punggung Mirota dan menghirup aroma tubuh Mirota
Mirota yang merasa semangkin terancam pun mengeluarkan tenaga nya sekuat mungkin dan membuat pria yang menduduki kaki nya terhempas
" berani sekali kau" kesal pria itu
" haha ,kasihan sekali kau" ujar pria yang mencekal tangan Mirota , namun karna lengah Mirota menggigit tangan pria itu hingga berdarah,pria itu langsung narik tangan nya
sedang kan pria yang menyentuh punggung Mirota langsung menjambak rambut Mirota , namun entah tenaga dari mana Mirota menarik tangan pria itu lalu berdiri dari duduk nya dan membanting tubuh pria itu
" dasar j*l*Ng sialan kau " " ujar pria yang di banting oleh Mirota
Mirota berdiri dengan wajah arogan dan lalu meludah ke arah pria itu ,mereka yang tersulut emosi pun berlari ke arah Mirota dengan belati tajam
" mati saja kau sialan " ujar salah seorang dari mereka
Namun tiba tiba bola air yang besar menghujam mereka seakan mereka dipukul dengan batu karna air yang jatuh dengan keras
melihat ketiga pria itu masih sibuk dengan sakit nya pun Mirota mengambil kesempatan itu untuk lari
Dan mencoba berkomunikasi dengan Drasena,Drasena yang menyadari tuan nya dalam bahaya pun berusaha sekuat mungkin untuk keluar dari dunia spirit meski tubuh nya sedang sangat lemah
setelah beberapa menit berada terbang didekat awan ,Mirota memutuskan. untuk keruamh kediaman Mirion
Karna dia tak berani menghadap ayah nya dalam ke adaan kacau ,bukan karna trauma atau dia terlalu lemah ,tetapi karna ia takut ayah malu mendengar anak perempuan nya sudah di sentuh oleh beberapa bajingan yang tak di ketahui asal usul nya
*flashback off *
ayah Mirota yang mendengar cerita dari putri ya itu pun terdiam dan perlahan berjalan mendekat keputrinya yang berada di sebelah istrinya
Aidan menekut kakinya duduk tepat di depan putrinya itu dan aku memegang kedua tangan putrinya
" seharus nya ayah mendengarkan mu ,bukan menekan mi dengan alas yang tidak masuk akal" ujar Aidan sambil mencium kedua tangan putrinya
Setelah mendengar cerita putrinya ia merasa menjadi seorang ayah paling gagak di dunia ,menjadi seorang yang paling payah
Karna ketika putrinya dalam bahayapun dia tak bisa melakukan apa apa ,bahkan dia tidak tahu keadaan putri nya saat itu ,apa kah takut ,atau sakit
" maaf ,ayah benar benar minta maaf Mirota " ujar Aidan lagi yang masih menempatkan tangan Mirota di kening nya
" ayah bangun lah " ujar Mirota
Aidan berdiri dari duduk nya dan duduk di sebelah putri ya , semua orang yang melihat ke kejadian itu pun terenyuh akan kasih sayang seorang Aidan
" ayah tak bersalah aku yang terlalu keras kepala ,ayah benar sekuat apapun wanitaemang membutuhkan perlindungan " ujar Mirota menggenggam tangan ayah nya
" jadi maksud mu nona Mirota, kau mau menyetujui pernikahan kalian yang akan di lakukan secara sederhana di kuil" tanya Marquess Rupert
" jika kalian masih menginginkan menantu seperti ku ,aku mau ,tapi jika kalian enggan menerima ku karna kejadian ini aku bisa merasa wajar " jawab Mirota
" tentu kau masih di sambut di keluarga kami ,ini bukan salah mu lady Mirota ,ini semua terjadi karna kami yang terlalu menakan kalian" sahut marchioness Rupert
Mereka semua yang menjadi saksi atas penerimaan Mirota sebagai calon menantu keluarga Rupert tersenyum dengan sangat gembira
tak terkecuali Adrian yang berada di laut pintu yang mendengar pembicaraan mereka
' tenanglah Mirota aku pasti akan memberikan pria pria sialan itu pelajaran karna sudah berniat menyentuh calon istri ku' Monolok Adrian
★Bersambung★