Andrew tidak pernah menyangka jika dia akan jatuh cinta pada anak angkatnya sendiri, namun cinta itu membuat tabir masa lalu perlahan terkuak.
Siapa Ayara? dan bisakah mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Melupakan Semuanya
Florin Florin Florin.
Savana berulang kali menyebut nama itu di dalam hatinya, semakin dia sebut semakin mengingatkannya pada seseorang tapi entah siapa.
Wanita cantik itu lantas mengurungkan niatnya untuk mengunjungi rumah Andrew, padahal di tangan kanannya dia sudah membawa buah tangan.
Savana kembali masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah itu.
"Florin, benar, aku seperti pernah mendengar nama itu, tapi dimana?"
Pikiran Savana menerawang jauh, dia terus memaksa ingatannya untuk mengulik tentang nama Florin.
Dia mendengar semua perdebatan di antara Ayara dan Andrew, dan dari perdebatan itu Savana mengambil kesimpulan bahwa Florin dan Alaric adalah kedua orang tua Ayara yang sesungguhnya.
Savana harus tau lebih banyak, dengan begitu dia bisa memisahkan Ayara dan Andrew, mengembalikan Ayara ada keluarga yang sesungguhnya.
CHIITT!! Savana menekan pedal rem dengan mendadak, sampai terdengar gesekan antara aspal dan ban mobilnya.
Kedua mata Savana mendelik ketika akhirnya dia mengingat sesuatu.
"Roger, dia juga menanyakan tentang Ayara. Benar, Florin adalah wanita selingkuhan Roger, wanita yang dibenci Andrew."
TIN! TIN!! TIN!!!
Suara klakson mobil langsung pecah di jalanan, pasalnya mobil Savana berhenti tepat di tengah-tengah.
"Sial!" dengan tergesa Savana akhirnya kembali melajukan mobilnya.
Buru-buru dia melaju untuk untuk segera menemui Roger Lin. Selama ini dia tidak pernah berhasil memisahkan Andrew dan Ayara. Tapi kini dia akan meminta bantuan Roger.
Pria itu jelas sangat berminat dengan Ayara.
Savana tersenyum miring, tanpa ragu dia menambah kecepatan mobil.
*
*
Di rumah Andrew, pria itu mengejar Ayara hingga akhirnya tiba di kamar mereka.
"Yara, dengarkan Daddy dulu."
"Aku malas jika hanya mendengar pembicaraan tidak penting, aku ingin tahu intinya."
"Ceritanya panjang."
"Tidak akan sampai memakan waktuku sampai seumur hidup Dad."
"Duduk lah." Andrew menyerah, dia tidak menemukan ujung dari semua permasalahan ini. Selain dengan cara berbohong dan menciptakan sejarah yang baru.
"Jadi Daddy benar tahu tentang mereka?"
Andrew mengangguk.
Mereka berdua duduk di tepi ranjang, Ayara juga mulai menghapus air matanya sendiri.
Sementara Andrew memulai ceritanya di saat pertama kali dia bertemu dengan Ayara.
Andrew berani bersumpah bahwa dia tidak tahu siapa kedua orang tua Ayara saat itu.
John bahkan masih terus berjaga di tempat dia menemukan Ayara, untuk menunggu apakah ada seseorang yang mencari gadis kecil berusia 7 tahun saat itu.
Tapi ternyata tidak ada satupun orang yang mencari, bahkan sampai 1 tahun waktu berlalu.
Semenjak saat itu Andrew benar-benar yakin jika Ayara telah dibuang oleh keluarganya.
Keluarga Pearce adalah musuh keluarga Lin dalam bisnis.
Jadi saat Ayara tumbuh semakin dewasa, Andrew melihat kemiripan yang sangat jelas dengan Florin Pearce.
Karena itulah Andrew marah besar.
Tapi kemudian Andrew sadar bahwa Ayara tak tahu apa-apa tentang bisnis, karena itulah di malam hari Andrew coba menerima semuanya.
"Saat Daddy selidiki ternyata kedua orang tuamu sudah meninggal dalam kecelakaan mobil, sehari sebelum Daddy menemukan kamu. Paman serta bibi mu membuang mu di jalanan agar mereka bisa menguasai semua harta kedua orang tua mu,"
"Tak ada kenangan manis di masa lalu mu Yara, karena itulah Daddy tidak ingin mengungkitnya."
Ayara terdiam.
"Jadi benar aku keturunan keluarga Pearce?" tanyanya kemudian.
"Iya, kamu adalah Ayara Pearce sebelum jadi Ayara Lin."
"Dad."
"Apa?"
"Aku tetap ingin datang ke keluarga itu."
"Untuk apa Yara? sudahlah, akhiri semuanya."
Ayara menggeleng pelan, "Tidak Dad, aku benar-benar ingin melihat mereka. Harley kakak ibuku, Brandon kakak ayahku, dan Lilya adik ayahku." Semua nama itu ada dalam hasil penyelidikan Tessa.
Hah! Andrew membuang nafasnya dengan kasar.
Kapan rasa penasaran Ayara ini akan berakhir, semakin dia cegah Ayara pasti semakin ingin tahu.
"Baiklah, malam ini juga temui lah mereka."
Ayara tersenyum kecil, setelah semua cerita, setelah semua data yang dia baca, tapi entah kenapa 1 pun kenangan di masa lalu Ayara tidak bisa dia ingat. Bahkan kenangan tentang kedua orang tuanya pun tak terlintas meski hanya sedikit. Ayara seolah melupakan semuanya, blank.
Padahal saat itu usianya 7 tahun, harusnya dia bisa mengingat meski sedikit.
Yang Ayara rasakan saat ini hanyalah tidak tenang di dalam hatinya, dia cemas tapi tak tau apa penyebab kecemasannya.
Satu-satunya cara yang bisa membuatnya tenang mungkin adalah menemui keluarga aslinya. Dengan begitu dia akan merasa lebih pantas untuk bersanding dengan sang Daddy.
apa gk ada cctv,,kok mereka bisa bebas berkeliaran 🤔