NovelToon NovelToon
30 Days For Love

30 Days For Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:10.6M
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Bagaimana rasanya jika selama tiga puluh hari kita harus tinggal dengan orang yang tidak kita suka?


Ini karena ide gila kakaknya dan permintaan kakeknya membuat Olivia harus tinggal dengan seorang pria yang tidak dia kenal dan tidak dia suka.

Karena saran cucunya Jacob Smit membuat Michael Smith menjodohkan cucu perempuannya Olivia Smith untuk dijodohkan pada cucu sahabatnya.


Ini bukan perjodohan paksaan,kakeknya hanya meminta cucu tersayangnya itu untuk dekat dengan cucu sahabatnya dan meminta mereka untuk tinggal selama tiga puluh hari dibawah satu atap,tentu itu saran dari cucunya Jacob Smith.

Tentu Olivia menolak dengan segala upaya tapi dia tidak bisa menolak permintaan kakeknya,akankah Olivia membuat pria yang dijodohkan dengannya membencinya dalam waktu 30 hari itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ratu Drama

Hari itu seorang wanita cantik masuk kedalam kantor Lewis, wanita cantik itu adalah Gwen. Wanita inilah yang selalu disebut oleh Cherly.

Gwen adalah artis papan atas dan model dikota itu, dia sudah menyukai Lewis sejak lama dan mereka bertemu disebuah pesta saat Gwen menjadi bintang tamunya dipesta itu.

Walaupun begitu Lewis tidak pernah menerima cinta dari Gwen, wanita itu terkadang mendatangi Lewis jika ada jadwal kosong dan hari ini kebetulan jadwalnya sedang kosong.

Sudah seminggu dia tidak datang kesana dan dia sudah sangat merindukan pujaan hatinya.

Dengan bentuk bodynya yang bagaikan gitar spanyol, Gwen melangkah masuk sambil melenggak lenggokkan bokongnya yang seksi. Dengan pakaian seksi yang dipakainya membuat seluruh karyawan pria yang ada dikantor Lewis menelan saliva mereka dengan kasar.

Kapan lagi mereka bisa melihat artis terkenal? Ini suatu hiburan dan untuk mencuci mata mereka ditengah-tengah pekerjaan yang menumpuk.

Setiap Gwen datang, dia bagaikan oasis ditengah padang pasir untuk para karyawan Lewis, khususnya karyawan laki-laki.

Gwen membuka pintu ruangan Lewis tanpa mengetuk lagi, disana tampak Lewis sedang serius mengerjakan pekerjaannya seperti biasa.

"Oh Lewis, aku sangat merindukanmu sayang." ujar Gwen dengan penuh semangat.

Lewis menghentikan pekerjaannya dan menatap Gwen dengan tajam, lagi-lagi dia!

"Gwen bisakah kau tidak sembarangan masuk kedalam ruanganku?" tanyanya kesal.

"Tidak bisa, aku sudah sangat merindukanmu kau tahu?" Gwen mendekati Lewis dan menyentuh bahunya tapi pada saat itu Lewis segera menepis tangan Gwen dari bahunya.

"Gwen harus aku katakan berapa kali padamu, jangan sok akrab denganku!" ujar Lewis dengan kesal.

"Lewis, kau hanya jual mahal saja bukan?"

Lewis bangkit berdiri, ini sudah kesekian kali dan dia juga malas berdebat lagi. Dia segera berjalan menjauhi Gwen, mungkin ini saatnya membuat Gwen menyerah.

"Gwen, jangan mencariku lagi karena aku sudah punya tunangan dan sebentar lagi kami akan menikah."

Gwen terbelakak kaget, tidak mungkin! Mereka hanya tidak bertemu satu minggu saja, bagaimana mungkin Lewis bisa tiba-tiba punya tunangan?

Lewis pasti hanya menipunya supaya dia tidak datang lagi dan supaya dia tidak menggoda Lewis lagi tapi dia tidak akan menyerah begitu saja.

"Ayolah Lewis, jangan menipuku. Aku tahu kau tidak punya tunangan." ujar Gwen dengan percaya diri.

"Gwen pergilah,sebentar lagi tunanganku akan datang jadi sebaiknya kau pergi,aku tidak mau membuatnya salah paham."dia berharap Gwen segera pergi sebelum makan siang karena dia ingin mengajak Olivia makan siang bersama.

"Oh ya, aku ingin lihat seperti apa tunanganmu, apa dia lebih baik dariku?"

Gwen berjalan mendekati Lewis dan berdiri didepan Lewis, dia mulai memainkan dasinya sedangkan saat itu Cherly masuk kedalam ruangan Lewis dengan beberapa dokument ditangannya.

Saat melihat Gwen disana Cherly langsung tampak kesal, ulat pohon datang lagi untuk mengganggu pujaan hatinya.

"Tuan Simone ini dokument yang harus anda tanda tangani segera." Cherly sedikit berteriak saat mengatakan itu sedangkan matanya menatap tajam kearah Gwen begitu juga dengan Gwen, dia juga melakukan hal yang sama, menatap Cherly dengan tatapan tajamnya sedangkan dari mata kedua wanita itu memancarkan api permusuhan.

Lewis mendorong Gwen supaya menjauh darinya, dia ingin berjalan kearah mejanya tapi Gwen menahan tangannya.

"Lewis, aku datang kemari ingin mengajakmu makan siang."

"Sory Gwen, aku sibuk sebaiknya kau segera pergi." katanya dengan dingin.

"Tidak, aku tidak akan pergi sebelum kau mau makan siang denganku." Gwen tetap dengan pendiriannya.

Lewis menghembuskan nafasnya dengan kasar, mungkin dia harus memanggil Olivia. Siapa tahu dengan begitu Gwen pergi dari sana dan tidak mengganggunya lagi.

"Cherly, pangil Olivia kemari." perintahnya.

"Baik tuan Simone." Cherly melangkah keluar sambil tersenyum licik.

Tanpa perlu dia rencanakan tapi inilah saatnya mengadu domba antara Gwen dan Olivia, dia ingin melihat mereka bertengkar memperebutkan Lewis Simone.

Saat Lewis melihat mereka bertengkar dia pasti akan membenci kedua wanita itu dan dialah yang akan jadi pemenang saat akhir.

Cherly membuka ruangan Olivia tanpa mengetuk lagi sedangkan Olivia melihat kearah Cherly dan tersenyum padanya.

"Hei kau dipanggil tuan Simone."

"Untuk apa?"

"Sainganmu datang." jawab Cherly dengan dingin sedangkan Olivia mengernyitkan dahinya.

"Saingan? Saingan apa?"

Dengan malas dia mengikuti Cherly, entah apa maksud Cherly tapi dia tidak perduli.

Mereka masuk kedalam ruangan Lewis bersama, didalam sana tampak Lewis sedang berusaha menghindari Gwen.

"Wow." ujar Olivia kagum saat melihat liukan body Gwen.

"Siapa dia?" Olivia berbisik ditelinga Cherly.

"Kau tidak tahu dia siapa?"tanya Cherly heran.

"Yah, aku belum mengenalnya." jawab Olivia dengam cuek.

"Dia Gwen, ratu drama dan model kelas atas. Dia itu artis papan atas apa kau tidak tahu? Lihat saya bentuk tubuhnya, dia itu saingan terberat." Cherly menatap Olivia dengan heran.

"Ck aku hanya tau papan skateboard dan papan sky." jawab Olivia lagi.

Apa mereka buta memperebutkan satu pria, apa tidak ada pria lain selain Lewis Simone?

"Ya ampun kau!!"

"Cherly, mau aku ajari bagaimana caranya menarik perhatian Lewis Simone dan mengalahkan siratu drama?" tanyanya.

"Memangnya kau bisa?"

"Kau lihat baik-baik besok bisa langsung kau praktekkan dan percayalah dengan bodymu, okay?"

Olivia mengedipkan sebelah matanya kearah Cherly dan melangkah mendekati Lewis yang masih berusaha menghindari Gwen sedangkan Cherly mendengus dalam hati dan berkata;

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan?"

Olivia tersenyum kearah Lewis yang sedang mendorong tubuh Gwen supaya menjauh darinya sedangkan Gwen melotot kearah Olivia.

Siapa lagi gadis ini? Pasti orang yang ingin merebut Lewis darinya.

"Lewis kenapa kau memanggilku?"

"Olivia jika kau membantuku aku potong 1000 dolar."

Olivia semakin mendekat dan pada saat itu tiba-tiba kakinya tersandung, sebenarnya hanya pura-pura.

Dia pura-pura terjatuh sambil berteriak kecil sedangkan Lewis langsung mendorong tubuh Gwen dengan sekuat tenaga untuk menangkap Olivia yang jatuh kearahnya.

"Aduh!!" Gwen memegangi bokong seksinya yang terbentur lantai. Kenapa Lewis mendorongnya demi gadis itu?

Gwen bangkit berdiri dan melihat kearah Lewis yang sedang memeluki Olivia.

"Apa kau tidak apa-apa?" Lewis melihat kearah Olivia yang pura-pura meringis kesakitan.

"Kakiku." katanya pura-pura.

"Bodoh bagaimana kau bisa tersandung."

"Kau mengangetkan aku dengan uang 1000 dolar." jawab Olivia pura-pura.

Lewis langsung mengangkat tubuh Olivia dan mengendongnya menuju sofa, dia mulai menurunkan Olivia diatas sofa dan melihat kakinya dan setelah itu Lewis mulai memijit-mijit kakinya.

Gwen melotot Kearah Olivia dan Lewis, kenapa Lewis begitu perhatian dengan gadis itu?

Dia segera mendekati Cherly dan bertanya:

"Siapa gadis itu?" tanyanya penasaran.

"Selamat anda mendapat saingan baru." jawab Cherly kesal, dia tahu Olivia hanya pura-pura tersandung.

"Jawab yang benar." Gwen mulai kesal.

"Dia karyawan baru!" jawab Cherly lagi.

Lewis bangkit berdiri dan menghampiri Cherly dan Gwen.

"Cherly ambilkan es batu dan Gwen kau segera pergi dan ingat jangan kembali lagi."

"Lewis!"

Gwen tampak kesal, dia dan Cherly menatap Olivia dengan tajam saat Lewis keluar dari sana untuk mengambil kotak obat sedangkan Olivia hanya tersenyum saja, dia akan memanfaatkan kakinya yang pura-pura keseleo.

Harusnya dia berterima kasih pada Cherly dan ratu drama! Ternyata dialah yang mendapat keuntungannya.

Tidak saja hutangnya dipotong 1000 dolar tapi setelah ini dia akan memanfaatkan Lewis. Yeay!

1
Ririn Suherman
ya ALLOH perutku sakit thor ngakak trs
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wkwkekkkk segala makanan kayaknya dibeli ini 🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
😂😂😂
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wkakakak celaka kau lewis 🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤦‍♀️
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
sokorr....Olivia mau dilawan 🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
hahaha pasti dekatin Olivia mau deketin Jacob 😂
jangan harap bisaaa langsung ditendang sama Olivia
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣🤣
sokor
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
cari mati ini gwen sama cherly
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
dasar model gilaa...belum tau ajaa Olivia siapa 😂😂😂
habis kau nanti
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wkwkwk jangan2 nanti dihitung hutang nih 😂
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
apa bedanya pakaian dalam sama bikini...😂😂 samaa ajaa 🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣 kapok nanti kau klu dibalas sama Olivia
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣 iri bilang aja
Keluarga Smith lebih kayaa Olivia ga butuh pria kaya
YANGGI Yanggi
👏👏👏
Reza Reza
Luar biasa
Reza Reza
Lumayan
Srianriani Jaya
SDH baca semua keturunan micheal
Bungkusdong Dotcom
rasain loh lewis. emangnya cewek2 biasa yg ganpang ditaklukin. olivia mah beda bro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!