THE NEXT GOOD BOYS

Puas bermain air dengan sang istri, terlihat Arga nampak bugar kembali, dan tiba tiba perutnya mulai keroncongan, dengan segera ia pun mengambil baju, berganti pakaian dengan segera, tak lupa membawa serta kunci mobilnya.

"Sayang...kamu mau kemana siang siang begini?" Tanya Nindi pada sang suami, dan Arga malah membopong tubuh sang istri dan meletakanya perlahan keatas pembaringan, tubuh Nindi yang masih berbalut handuk itu pun kini mendarat sempurna disana.

"Aku lagi kepingin makan kaki kambing sayang...hmmmz...pasti enak...!" Ucap Arga dengan bibir mengatup dan terkesan pengen banget.

"Aku akan cari di semua tempat...termasuk warung sate langganan mama itu..." Ucap Arga dengan seriusnya, karena lidahnya lagi ingin menikmati kikil kambing siang itu.

"Akh...aku nggak kamu ajak sayang?" Tanya Nindi pada sang suami.

"Nanti kamu kecapaian sayang...kan aku masih nyari...belum tahu tempatnya yang pasti...kamu di rumah aja...oke? nanti aku bungkuskan." Ucap Arga yang kemudian berlalu pergi sembari mengecup kening sang istri dan meninggalkanya.

"Tapi ga...." Ucap Nindi yang sudah tidak di gubris oleh suaminya.

Dan Nindi hanya terbengong bengong saja menatap punggung sang suami yang perlahan menjauh dari pandangan matanya.

Hingga Nindi merasa sedikit kesal karena ia tidak di perbolehkan ikut serta, padahal ia ingin sekali ikut saat itu.

Ia pun kemudian mengambil ponsel yang ada di sebelahnya, terlihat ia ingin menghubungi seseorang, ternyata Nindi tengah menghubungi kakak iparnya.

"Halo kakak? kakak sedang apa?" Tanya Nindi pada Ifa.

"Sedang bad mood Nindi...gara gara suami kakak yang pergi tiba tiba nggak ngajak ajak tuh..." Ucap jujur Ifa pada adiknya, karena Aditya pergi tanpa pamit saat ia tengah tertidur.

"Pasti mereka sekongkol kak...pergi berdua saja...emangnya saat kita hamil...kita sebegitu nggak kuatnya apa mendampingi mereka...kalau gitu...ayo kita pesta sendiri kak...aku akan minta bibi buat belanja ke pasar atau ke rumah tukang jagal...mari kita makan masakan berbahan dasar kikil, aku ke rumah kakak aja ya..." Ucap Nindi yang seakan ingin membalas sang suami.

"Baiklah Nindi...kakak ingin makan iga kalau begitu!" Ucap Ifa yang tahu, apa yang di inginkan suaminya, dan Nindi hanya bisa mengiyakanya.

Keinginan Nindi itu pun di sambut pula dengan Ifa yang juga ikut ngedongkol karena ulah sang suami.

"Baiklah Nindi...biar bibi aku yang nyiapin tempatnya dan juga bahan tambahan lainya oke?" Ucap Ifa yang merasa senang karena mendapat teman seperjuangan.

"Yasudah kak...nanti kalau bibi sudah balik...aku akan kesana ya...sambil bawa semua." Ucap Nindi dengan antusiasnya.

Dan benar saja, ia pun segera meminta bibi asisten rumah tangganya untuk membeli semua apa yang ia minta, dan tentunya dalam porsi yang besar pula.

Untungnya bibi ada kenalan dan tahu tempat terdekat, tempat jagal kambing yang biasa menjualnya, hingga dengan mudahnya bibi mendapatkanya hanya dalam waktu kurang dari satu jam saja untuk berangkat dan pulang.

"Baiklah bi...mari kita ke rumah sebelah...ke rumah kakak ipar, kita akan masak disana, kakak jago masak bi...aku pingin asem asem kikil...dan kakak ingin iga bakar...ayo bi..." Ucap Nindi yang langsung di laksanakan oleh si bibi, keduanya terlihat menuju ke arah rumah Ifa bersama sama.

"Kakak....!" Sapa Nindi saat sudah masuk begitu saja ke rumah kakaknya yang pintu utamanya sudah terbuka lebar.

"Hai Nindi...bawa sini...!" Ucap Ifa sembari mengajak Nindi dan bibi ke belakang menuju dapurnya.

Dimana disana Ifa sudah mengolah bumbu bumbu yang akan bibi pergunakan untuk bumbu masakanya, dan semua sudah lengkap dan siap, tinggal menunggu kikilnya yang akan di masak dan iga nya yang akan di bakar.

"Bibi sudah tahu semua kan? kalau gitu...kita tinggal di ruang keluarga nungguinya nggak apa apa kan bi?" Ucap Ifa yang langsung di angguki kedua bibi, dan dengan segera Ifa mengajak Nindi untuk menuju ke ruang keluarga dan mengajaknya menonton derama korea yang pasti Nindi sukai, dan kebetulan Ifa pun juga menyukainya pula.

"Aku telephone suami aku dulu ya Nindi..." Ucap Ifa yang berlalu pergi meninggalkan adik iparnya sendiri untuk beberapa saat.

"Bby...kamu dimana sih? kamu beneran sedang keluar sama Arga? udah dapet yang di inginkan?" Tanya Ifa pada sang suami, dan betapa kagetnya Aditya saat sang istri ternyata tahu ia sedang keluar dengan adiknya, pasalnya saat ia keluar tadi sang istri masih tertidur dengan lelapnya, dan Aditya langsung pergi begitu saja saat Arga menelephone dan mengajaknya, namun nyatanya sudah satu jam lebih keduanya berputar putar dan berhenti di setiap warung sate, belum ketemu apa yang di inginkan Arga.

"Kok tahu sayang kalau aku sama Arga?" Tanya Aditya balik pada sang istri.

"Nindi yang bilang...dan kami di rumah sedang pesta asem asem kikil sama iga bakar...hemb...baunya wangi banget bby...ya sudah bby...selamat menikmati jalan jalan berdua dengan Arga ya..." Ucap Ifa dengan geramnya, lalu ia pun seketika mematikan panggilan telephonenya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

"Ada apa kak? kenapa? telephone dari siapa?" Tanya Arga dengan bertubi tubi saat ia sadari kakaknya yang terbengong bengong setelah mendapat panggilan telephone barusan.

"Ga....gawat ga...gawat!" Ucap Aditya yang menyadari sang istri tengah balas dendam padanya.

"Gawat apa kak? kenapa? siapa yang berani usik kakak? sampai kakak gemetaran begitu? sini bilang sama aku siapa kak?" Ucap Arga yang penasaran ingin tahu.

"Kamu kira siapa orang di dunia ini yang bisa membuatku seperti ini?" Tanya Aditya pada adiknya.

"Tentu...kalau itu pastilah aku kak!" Ucap jujur Arga.

"Hah...yang bener saja ga...nggak aku nggak takut sama kamu!" Ucap Aditya balik pada adiknya, Namun Arga hanya menoleh dan menggeleng gelengkan kepalanya, tanda ia tidak tahu.

"Kamu...siapa yang paling kamu takuti ga?" Ucap Aditya lagi, kini Arga menoleh ke arah kakaknya dan menatapnya dengan mata tajam dan terkesan melotot.

"Nindi!" Ucap Arga lagi dengan kagetnya.

"Dan kamu pasti tahu jawaban aku juga bukan ga? benar...Kakak iparmu dan istrimu sekarang tengah pesta asem asem kikil sama iga bakar di rumah aku, sedangkan kita yang ngotot tadi nggak ngajak satupun dari mereka...masih berkeliaran di jalanan belum dapat kepastian dan belum dapat satupun apa yang kita inginkan." Ucap Aditya dengan seriusnya.

Pasalnya...tadi Arga yang ngebet kepingin asem asem kaki kambing, atau kikil kambing, sedangkan Aditya yang menginginkan iga bakar kambing, namun siang itu belum juga mendapatkanya.

"Putar balik Arga...kita temani istri istri kita ga...ayo...daripada nanti mereka balasnya yang bisa bikin buat kita mati kutu karena nganggur nggak bisa dapatkan apa yang kita mau...ayo cepat!" Ucap Aditya yang langsung di laksanakan adiknya, dengan segera Arga pun memutar balik mobil yang di kendarainya dan melajukanya dengan kencang ke arah perumahan keduanya.