Disarankan baca dulu Sugar Baby Om Polisi!!. Biar ceritanya nyambung ya gengs!!!...
Karena sebuah insiden sebuah kecelakaan yang menyebabkan sepasang suami istri meninggal dunia.Dan pada saat bersamaan Seorang pria remaja harus dipaksa menikahi anak gadis dari pasangan korban tersebut.Demi mewujudkan keinginan terakhir dari sang Ayah.
Naures Rayen Bagaskara seorang pemuda yang masih remaja pemilik Mobil yang menewaskan korban.
Terpaksa menikahi Yunita gadis remaja yang masih sama sama duduk dibangku SMA.Gadis sederhana dan baik hati,serta cerdas dan bijaksana.
Bagaimana kah hubungan keduanya setelah menikah???
Mampukah Naures membuka hatinya untuk gadis yang sudah berstatus sebagai istrinya itu???.
Apakah Yuni bisa meluluhkan hati Naures yang terkenal sangat dingin,dan datar bahkan terkesan Arogant???
Dan Apakah Yuni bisa memanfaatkan kesalahan Naures yang ia kira Naures adalah penyebab kecelakaan dan menewaskan kedua orang tuanya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berat Tahu
Makan malam pun berakhir dengan hikmat dengan di iringi oleh canda tawa oleh keduanya. Bahkan Naures baru melihat sisi lain dari istrinya malam ini. Dimana yuni adalah tipe wanita yang ceria dan juga suka bercanda. Selama ini Naures pikir yuni adalah gadis pemalu dan juga lebih banyak diam. Tapi malam ini ia mengetahui fakta lain dari sifat istrinya. Dan Naures sadar jika sikap yuni yang banyak diam selama ini mungkin karena rasa kecewa padanya yang di anggap sebagai pembunuh kedua orang tuanya. Sekaligus kesedihan yang terus membuatnya merasa sangat kehilangan sosok Ayah dan juga ibunya.
Naures nampak ikut bahagia saat istrinya bisa tertawa lepas. Dan nampak banyak bicara serta mulai terbuka padanya.
Setelah selesai membersihkan meja makan. Dan juga selesai mencuci piring. Kini yuni nampak mengembangkan senyumnya.
. "Udah beres, Sekarang tinggal bersantai".Lirihnya lega.
Yuni bergegas meninggalkan dapur , lalu menyusul suaminya yang kini ada di ruangan tengah. Naures nampak fokus pada layar laptopnya. Membuat yuni penasaran apa yang sedang suaminya itu kerjakan.
" Lagi ngapain kak??? ".Tanyanya sambil sedikit menundukkan badannya. Melihat layar laptop suaminya.
Naures langsung menoleh kearah istrinya dan menarik tubuh istrinya. Hingga yuni terduduk di pangkuan suaminya. " Lagi cek keuangan cafe dan perkembangan bengkel".Ucap Naures santai. Sedangkan yuni sudah menatap tajam karena main tarik tarik saja tubuhnya.
"Besok mau ikut aku ke Cafe kita tidak??? ".Tanya Naures pada istrinya. Membuat Yuni terkejut.
" Apa boleh??? ".
" Tentu saja boleh sayang. Karena itu juga cafe milik kamu. Semua asset ku itu milik kamu juga sayang".Jawab Naures sambil mengecup bibir istrinya gemas.
"Dasar cabul".Ledek yuni sambil mengulum senyumnya.
" Aku hanya cabul sama kamu doang sayang, percayalah !!! ".Naures selalu saja ada cara membuat istrinya salting saat ia melontarkan kata kata gombalnya. Dan anehnya hanya bersama yuni Naures bisa sealay ini.
" Masa sih???? ".Goda yuni sambil terkekeh saat melihat tatapan tajam suaminya. Yang seakan tak Terima jika istrinya tak mempercayai nya.
" Kau tidak percaya pada suami mu sendiri hm??? ".Ucap Naures sambil mengeratkan tanganya pada pinggang istrinya.
" Tidak".Sahut Yuni cepat. Dan beberapa detik kemudian yuni hanya bisa terkekeh dan cekikikan karena ulah suaminya yang menggelitiki perut dan juga menciumi lehernya.
"Hentikan kak, geli!!! ".Pekik Yuni sambil terus berusaha menghentikan gerakan tangan dan juga berusaha menjauhkan kepala suaminya.
" Apa geli???. Ini belum seberapa sayang. Akan aku buat yang lebih geli lagi dari yang ini".Seru Naures sambil langsung berdiri dari duduknya dan ikut menggendong tubuh istrinya. Langsung menuju kamar mereka.
"Apa yang ingin kakak lakukan??? ".Selidik Yuni sambil mengalungkan tangannya pada leher suaminya.
Naures langsung melirik kearah istrinya sambil tersenyum licik. " Apalagi kalau bukan membuat anak".Jawabnya dengan enteng.
"Tapi kak...
" Husssttt... Jangan berisik dan banyak protes!!! ".Potong Naures yang langsung merebahkan tubuh istrinya diatas tempat tidur. Dan ia pun langsung mengunci pergerakan Yuni. Hingga Yuni hanya tinggal terlihat pasrah saja.
Naures langsung menyerang dan menyambar bibir istrinya. Memagutnya dengan lembut dan semakin lama semakin menuntut. Hingga Yuni pun ikut membalas ciuman panas suaminya.
Bahkan kini kedua tangan Yuni ikut menekan tekuk leher suaminya. Sehingga membuat ciuman naures semakin dalam saja.
"Akh... "
Satu suara ******* Yuni lolos begitu saja. Saat naures mulai menyesap aset berharga nya. Dan dengan satu tangan yang meremas salah satu bukit sintal milik istrinya.
Yuni menggigit bibir bawahnya, karena naures kini sudah ikut memainkan tanjakan kecil yang ada di bibir goa lembab di bawah sana.
"Akhhhh... Kak... ".
Lirih Yuni manja sambil meremas ujung seprai. Saat suaminya itu sudah mulai menusuk nusuk lembah kenikmatan nya dengan benda tumpul dan berurat itu.
Sepersekian detik kemudian keduanya kembali larut dalam permainan masing masing. Menciptakan rasa yang tak bisa di ungkapan lagi dengan kata kata. Hanya peluh dan keringat yang semakin bercucuran. Bahkan suhu AC di kamar itu kini sudah tidak berasa.
Hanya erangan dan juga eluhan serta *******. Yang memenuhi ruangan kamar itu. Keduanya tak mau selesai begitu saja. Bahkan keadaan ranjang itu saat ini sudah sangat kacau dan berantakan.
Naures bahkan semakin menggila saja. Ia sudah benar benar kecanduan akan tubuh istrinya sendiri. Dan terus memacu tubuhnya turun naik. Bahkan naures juga sesekali membalikan keadaan. Hingga Yuni juga ikut memimpin permainan panas malam ini.
"Akhhhh.... "...
Suara suara halus nan manja yang keluar dari bibir istrinya itu. Membuat Naures semakin hilang kendali karena terlalu semangat untuk menuntaskan hasratnya.
Hingga erangan panjang pun ikut Naures keluarkan. Yang menandakan ia sudah berhasil mencapai puncaknya. Kemudian Naures pun ikut ambruk di atas tubuh istrinya. Deru nafas yang ngos ngosan. Peluh dan keringat yang bercucuran. Menjadi satu saat ini.
"Kakak itu semakin ganas saja".Ucap Yuni sambil mengelap sisa keringat di wajahnya. Bahkan deru nafasnya pun masih belum beraturan.
" Karena kau itu begitu nikmat sayang ".Jawab Naures sambil memejamkan matanya.
" Pindah kak!!!. Berat nih".Yuni berucap sambil berusaha mendorong tubuh kekar suaminya.
"Sekarang saja bisa bilang berat. Tadi saat di goyang nerima saja. Malah keenakan".Ledek Naures sambil bangkit dan pindah di sisi istrinya.
" Itu beda kak".Sahut Yuni sambil terkekeh dan malah menjadikan lengan kekar suaminya sebagai bantal Kepala nya.
"Tidurlah, sebelum aku berubah pikiran dan kembali melahabmu".Seru Naures sambil memeluk tubuh polos istrinya dan ia pun langsung menarik selimut. Menutupi tubuh mereka berdua yang masih sama sama polos tanpa sehelai benang pun.