Totok Pembangkit

HALO READERS KESAYANGAN KETEMU LAGI DI EPISODE BARU TP LIKE, RATE ULANG AND FAVORITE DULU YA SEBELUM LANJUT BACA 🙏🙏.

🌹🌹🌹🌹🌹

"Aduuhh! kenapa jadi sakit begini? tega amat Mama bohongin aku, katanya sakitnya cuma bentar tapi kok ini masih sakit," rintih Gadis dalam hati.

Gadis menarik selimut dan membelitkan di tubuhnya, secara otomatis tubuh Raja yang polos terpampang jelas untung saja hanya ada cahaya remang-remang dari balkon kamar sehingga mata Gadis sedikit terlindungi walaupun tetap terlihat.

"Astaghfirullah!" teriak Gadis memalingkan wajahnya saat melihat Dicky yang sudah terkulai lemas seperti sang empunya.

Gadis mengambil bantal dan menutupi Dicky.

"Nih, biar gak kedinginan dan mataku biar gak terus ternoda," gumam Gadis sebelum berlalu ke kamar mandi dengan berjalan terseok karena nyeri di daerah v nya.

Di bawah guyuran shower air hangat Gadis memejamkan matanya, malam ini perasaannya benar-benar tidak karuan. Mungkin seandainya wanita lain di malam pertama akan merasa bahagia, tapi tidak halnya dengan Gadis.

"Aku sudah tidak gadis lagi, Ya Allah hatiku sedih sekali rasanya. Apa karena aku memberikan kehormatan ku kepada orang yang tidak aku cintai? sehingga membuat hatiku terasa perih. Lapangkanlah hatiku dan luaskan lah kesabaran ku untuk menghadapi hari esok yang aku tidak tahu bakal seperti apa. Aku hanya bisa Berserah diri kepadaMu Ya Allah, berikan yang terbaik untukku ya Robb," rintihan hati Gadis jika dia mengulang kembali apa yang terjadi yang sudah terlewati.

Satu hal yang membuat hati Gadis sedih adalah angan-angannya tentang pernikahan dan juga tentang malam pertama serta hidup berkeluarga semua hal indah itu seakan sirna malam ini seperti halnya kehormatannya.

"Ingat Gadis! apapun yang sudah kau pilih dan putuskan jalani dengan sebaik mungkin dan jangan pernah menyerah atau putus asa!" Gadis mengucapkan kata-kata itu untuk menyemangati dirinya.

Tubuh Raja merasa kedinginan, tangannya meraba-raba mencari selimut tapi tak menemukan. Raja membuka matanya, dia Lalu menyalakan lampu duduk yang ada di samping tempat tidur sambil mengucek matanya.

"Astaga! pantes aja gue kedinginan!" teriak Raja kaget saat melihat tubuhnya yang tidak terbungkus apa-apa kecuali hanya ditutupi oleh sebuah bantal di bagian mister P.

"kemana tuh cewek?" Raja tampak bingung saat melihat Gadis tidak ada di dalam kamar.

'Apa dia lagi di kamar mandi ya? sepertinya begitu," Raja bergumam karena sayup-sayup dia mendengar suara air gemericik dari arah kamar mandi.

"Benar-benar masih gadis," Raja berucap saat melihat ada noda darah di sprei putih Aura wajahnya tampak merasa puas.

"Pantes aja butuh perjuangan buat ngebobol bentengnya, ternyata seperti ini kalau bercinta dengan seorang gadis," ucap Raja sambil senyum-senyum sendiri.

"Iiihhh, dinginnya hhhhhhgggg,"

"Mana lagi juga kimono gue," mata Raja mencari kimono tidurnya.

"Itu kimono kenapa ada di sofa," gumam Raja saat melihat kimono tidurnya tergeletak di sofa malas.

Untuk menjangkau kimono otomatis Raja harus berjalan ke arah sofa dan ini sangat merepotkan mengingat keadaan Raja yang polos.

"Semoga dia masih lama di kamar mandinya," gumam Raja.

Perlahan Raja turun dari ranjang dan berjalan ke sofa dengan menggunakan dua bantal yang dia pakai untuk menutupi depan dan belakang bagian sensitif nya. Saat tangan satunya meraih kimono...

"Awas dompet jatuh tuh," celetuk Gadis yang baru keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk kimono warna putih selutut.

Raja langsung berbalik badan dengan Muka Merah dan juga mata yang membulat perpaduan antara rasa malu dan juga marah.

Aaaagggrrrr!! bisa gak sih, lu gak bikin gue jantungan!" bentak Raja sambil berusaha memakai kimononya.

Gadis terlihat duduk santai di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. dia sama sekali tidak menatap Raja.

"Kenapa masih malam sudah mandi? Emang gak takut masuk angin Beb?" ucap Raja yang berjalan mendekati gadis sambil mengikat tali jubahnya menatap wajah gadis lewat pantulan kaca.

Gadis hanya diam tidak menjawab pertanyaan Raja, dia masih tetap asik mengeringkan rambut dengan handuk nya.

"Ternyata kamu benar-benar masih gadis," Raja mengucapkan kata-kata itu dengan senyum sambil tangannya memegang kedua pundak Gadis dan membungkukkan badannya.

Gadis menepis kedua tangan Raja dia lalu berdiri dari duduknya.

"Aku mau tidur," ucap Gadis singkat sambil membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi miring menghadap tembok dan menutup tubuhnya dengan selimut.

"Yang, kamu marah ya ama gue?" Raja menggoyahkan bahu Gadis pelan.

"Gak," Gadis menjawab singkat sambil mulai memejamkan matanya.

"Serius lo gak marah?" kembali Raja bertanya sambil menggoyangkan bahu Gadis kembali dengan pelan.

"Hmm."

"Kalau gak marah kenapa tidur miring? masak malam pertama pengantin baru udah adu pantat, kaya lagi berantem saja," Raja menggerutu.

Gadis tidak menggubris omongan Raja, dia merasa badannya kurang sehat mungkin karena bagian "v" nya yang masih terasa sakit.

"Yang, bener kan kamu marah ya?" kembali Raja berkata sambil menggoyang pundak Gadis pelan.

"Aku tadi gak marah, tapi sekarang aku benar-benar marah. BISA GAK SIH BIARIN AKU ISTIRAHAT AKU NGANTUK!" teriak Gadis kesal sambil bangun dari tidurnya dan mengacak rambutnya.

"Okok, udah tidur aja Yang aku keluar aja biar gak ganggu kamu," sahut Raja sambil mengangkat kedua tangannya dan berjalan mundur.

Gadis menatap tajam Raja sejenak sebelum membaringkan tubuhnya kembali dan membungkus tubuhnya rapat dalam selimut.

"Hiihhhh, nakutin juga dia kalau marah persis seperti cewek sekilo isi otaknya," celetuk Raja sambil berjalan meninggalkan kamar Gadis.

Begitu Raja membuka pintu kamar Gadis matanya langsung membulat karena disuguhi pemandangan yang membuat rasa kesalnya muncul.

"WOOIII GEMPA GEMPA!!" teriak Raja di dekat telinga Bu San yang terlelap tidur bersandar di dinding dengan mulut terbuka dan siap meluncurkan air ludah yang tinggal ces jatuh.

"LONTONG EH.. TOLONG GEMPA... LONTONG," Bu San berteriak terperanjat dan dengan susah payah berjalan merangkak.

"STOP, BERHENTI!!" teriak Raja kesal akibat ulah Bu San yang kepergok sedang menguping malam pertamanya sampai ketiduran.

"STOP.. TERUS E... STOP!" Rancau Bu San karena kelatahan nya.

"POK POK POK!" Raja bertepuk tangan sangat keras hingga membuat Bu San berhenti merangkak.

Seketika wajah Bu San langsung terperanjat tampak kaget dengan mata melotot dan semua urat wajahnya tertarik keluar dengan mulut menganga lebar.

"Tuan?" sepatah kata yang Bu San bisa ucap.

"Bangun MAKK!" teriak Raja kesal.

Dengan susah payah Bu San berdiri karena bobot tubuhnya yang lumayan berat membuat dia harus berpegangan pada dinding tembok untuk membantunya berdiri.

"Bagus ya Mak, orang tua yang seharusnya jadi teladan malah ngasih contoh yang gak benar, Mak sudah bosen ya kerja disini!" bentak Raja dengan mata melotot tajam ke arah Bu San.

Ditatap seperti itu membuat Bu San benar-benar tak berkutik dia hanya bisa tertunduk dalam. Sepertinya dia harus pasrah bahwa kali ini dia pasti didepak dari kediaman Raja.

"Maaf tuan, bukan...," Bu San mencoba mencari jalan pembelaan diri memeras otaknya mencari alasan.

"Bukan?" tanya Raja.

"Maksud sa-ya anu tu-an an....," sahut Bu San tergagap.

"Ngomong yang jelas! jangan ANU ANU!" bentak Raja sudah hilang kesabarannya.

Bu San menarik napas panjang dan menghembuskan nya.

"Maaf tuan saya tadi salah minum obat," ucap Bu San dengan tenang sepertinya dia sudah bisa menguasai kegugupannya.

"Maksudnya apa hubungannya dengan tidur di luar kamarku!"

"Itu tuan, satu jam lalu saya niat mau minum obat darting e.. malah yang saya minum obat tidur jadi pas saya mau matiin lampu balkon depan tiba-tiba saya udah tertidur di sini seperti yang tuan liat," Bu San berakting penuh penyesalan.

Raja menyimak penjelasan Bu San masuk akal tapi tetap tak percaya begitu saja.

"Maaf tuan tolong jangan pecat saya," Bu San memohon dengan wajah memelas.

Wah kira-kira bakal dipecat atau enggak ya Bu San dari daftar APR Raja 🤔

Terus bagaimana dengan terapi-terapi berikutnya makin seru nggak ya? yang masih pengen tahu tunggu episode-episode selanjutnya🤭.

Terima kasih yang sudah memberikan like vote komen dan juga gift-nya semua ini akan jadi penyemangat Buat author untuk lebih baik.