kisah cinta Binar Rarasita dan Dipta Narareya.
kisah ringan, dan berujung kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andaru Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Minggu Pagi
Dipta bangun lebih dulu, ketika melihat jam ternyata sudah pukul 09.00. Tidak ingin mengganggu Binar, Dipta langsung mandi dan keluar kamar untuk mengambil sarapan untuk Binar, agar Binar tak perlu keluar kamar.
Saat keluar ia melihat Satria dan Laura yang sedang bersantai di Ruang Tv.
"Wuihhh baru bangun boss" Ejek Satria pada Dipta . Sebagai orang dewasa Satria tentu paham, apa yang dilakukan Binar dan Dipta dikamarnya.
Dipta tak menggubris, lalu berjalan kemeja makan untuk mengambilkan Binar sarapan.
"Duhhh ciyeee... Sombong amat pak" Ejek Satria lagi.
"Diem luu" Ucap Dipta sambil berlalu kembali kekamar.
Sampai kekamar Dipta membangunkan Binar.
"Sayang.. Bangun... " Bisik Dipta ditelinga Binar.
Binar pun mengerjapkan matanya.
"Pagi sayangg" Sapa Dipta sambil mengecup Bibir Binar.
Binar langsung mencoba bangun, duduk dikepala ranjang.
"Ini aku bawain sarapan buat kita " Ucap Dipta.
"Sekarang jam berapa? " Tanya Binar.
"Jam 9" Jawab Dipta sambil merapikan rambut Binar.
"Yahh kesiangann banget dong kita, bentar ya aku bersih - bersih bentar " Ucap Binar kaget, ketika mencoba cepat berjalan, ia merasakan pangkal pahanya perih. "Ahhh" Ucap Binar.
"Sakit yaa? Makannya pelan - pelan sayang" Ucap Dipta , lalu menggendong Binar kekamar mandi.
"Udah kamu mandi, aku tunggu dikamar yaa, pakai air hangat aja biar perihnya berkurang" Ucap Dipta, lalu kembali kekamar.
Ketika membersih kan kamar, Dipta melihat bercak darah di sprei, seketika Ia tersenyum teringat kejadian semalam.
Ia merasa senang ia bisa menjadi yang pertama untuk Binar. Walau ia sadar apa yang mereka tadi malam itu salah. Tapi Dipta tetap merasa bahagia, dan berjanji akan menjadikan Binar satu - satu nya dari hidupnya.
Tak lama Binar keluar dari kamar mandi menggunakan wardrobe, ia menyusul Dipta duduk disofa kamar mereka. Binar cukup merasa canggung mengingat kejadian semalam dan pagi tadi yang mereka lakukan.
"Makasih ya sarapannya" Ucap Binar sambil makan sarapan dengan sedikit malu - malu.
"Sama - sama sayang" Jawab Dipta sambil mengelus puncak kepala Binar.
"Kita jadi pulang Sore ini mas? " Tanya Binar.
"Kayaknya iya sayang" Jawab Dipta
"Gak mau pulang, pengen disini aja" Ucap Binar sedikit mengeluh.
Dipta pun tertawa melihat Binar yang lucu.
"Masih pengen disini? " Tanya Dipta.
"Iyaa, aku belum berenang loh mas, dikolam vila" Ucap Binar sambil menggoyang - goyangkan tangan Dipta manja.
Dipta hanya tertawa melihat kelakuan Binar yang coba merayunya agar lebih lama tinggal Divila itu.
"Udah habisin dulu makanannya, habis itu istirahat lagi, kamu masih kecapekan kan" Ucap Dipta sambil mengelus pipi Binar.
Binar pub mengembungkan pipinya, sebal karena rayuannya gagal.
Setelah sarapan Dipta mengembalikan piring ke dapur. Ia pun menemui Satria.
"Sat, jadi pulang hari ini? " Tanya Dipta
" Iyaa, Laura besok harus kerja, anak - anak juga kan" Jawab Satria
"sorry nih sebelumnya, gue kayaknya masih disini sama Binar , kalo kalian balik duluan gapapa? " Tanya Dipta.
"Oke aja sih, jadi mobil lo , gue bawa yaa? " Jawab Satria.
"Iyaa, besok waktu pulang biar gue nyuruh orang vila buat anter" Ucap Dipta.
"Okedeh, anak - anak bilang mau pulang habis makan siang sih katanya" Ucap Satria.
"Oke, sementara gapapa kan besok lu handle cafe sendiri dulu" Tanya Dipta.
"Gapapa aman, udah lu nikmatin aja bulan madu lu " Ucap Satria sambil mengejek.
"Sialan lu, dahlah mau kekamar lagi, ngantuk". Ucap Dipta. Lalu kembali kekamarnya untuk istirahat. Karena ia sebenarnya juga lelah.
