NovelToon NovelToon
Aku Bisa Tanpa Dia

Aku Bisa Tanpa Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Aku sengaja menikahi gadis muda berumur 24 tahun untuk kujadikan istri sekaligus ART di rumahku. Aku mau semua urusan rumah, anak dan juga ibuku dia yang handle dengan nafkah ala kadarnya dan kami semua terima beres. Namun entah bagaimana, tiba-tiba istriku hilang bak ditelan bumi. Kini kehidupanku dan juga anak-anak semakin berantakan semenjak dia pergi. Lalu aku harus bagaimana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Itu dia—Ratu. Mantan istriku.

Aku mengusap wajahku cepat, memastikan pandanganku tidak salah. Tapi benar saja, ia berjalan anggun masuk ke dalam toko dengan seseorang di sampingnya. Tubuhku seketika menegang ketika menyadari siapa lelaki itu.

Angkasa.

Mereka berdua berdiri cukup dekat, seolah-olah sudah terbiasa bersama. Ratu tersenyum tipis sambil berbicara dengannya, dan Angkasa tampak santai, bahkan sesekali menunduk untuk mendengarkan dengan penuh perhatian.

Tanganku mengepal di saku celana. Perasaan panas menjalari dadaku. Kenapa mereka bisa bersama di sini?

Megan yang sedang memandangi kalung emas tiba-tiba menoleh ke arahku. “Sayang, kenapa wajahmu tiba-tiba tegang begitu?” tanyanya polos.

Aku cepat-cepat menggeleng. “Nggak… nggak apa-apa. Kamu lanjut saja pilih yang kamu suka.”

Tapi pandanganku tidak bisa lepas dari Ratu dan Angkasa.

Ratu pun tanpa sengaja melirik ke arahku. Sekilas mata kami bertemu. Ada tatapan dingin di sana, seolah ia ingin menunjukkan bahwa kehadiranku tidak lagi berarti apa-apa. Sementara Angkasa menyadari arah pandangannya, lalu menoleh ke belakang dan matanya langsung mengunci pada diriku.

Ia tersenyum samar—sebuah senyum yang terasa seperti sindiran menusuk dada.

Aku terdiam, tubuh kaku, sementara Megan masih asyik mencoba perhiasan tanpa tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Kupikir Ratu dan Angkasa hanya akan lewat, tidak benar-benar masuk ke toko perhiasan ini. Tapi kenyataannya, mereka melangkah semakin dekat, berdiri tidak jauh dariku dan Megan.

Aku bisa merasakan tubuh Megan menegang saat menyadari kehadiran mereka. Ia menoleh pelan ke arahku, lalu berbisik lirih.

“Dia… mantan istrimu itu, kan?”

Aku mengangguk singkat, berusaha menahan emosi yang sudah mulai naik. “Iya, itu Ratu,” jawabku datar, meski dalam hati terasa panas terbakar.

Megan memandang Ratu dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu bergeser menatap Angkasa yang berdiri di sampingnya. Wajah Megan jelas menunjukkan rasa terkejut bercampur tidak nyaman.

Megan akhirnya tidak tahan dan menoleh padaku, suaranya pelan tapi tegas.

“Siapa laki-laki yang ada di sebelah Ratu itu? Dari cara dia menatapmu, jelas ada sesuatu di antara kalian.”

Aku pura-pura santai, padahal jantungku berdetak begitu kencang. “Cuma kenalan,” jawabku singkat sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.

Megan mengernyit, wajahnya penuh rasa penasaran. “Kenalan? Rasanya bukan cuma sekadar kenalan. Cara dia berdiri dekat dengan Ratu… mereka tampak akrab sekali.”

Aku tersenyum tipis, mencoba meredam rasa gugup. “Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Itu bukan urusan kita. Yang penting sekarang, aku ada di sini bersamamu, memilih perhiasan untuk masa depan kita.”

Megan menatapku lama, seperti mencoba membaca kebohongan dalam diriku. “Aku tidak suka kalau kamu menutupi sesuatu. Kalau memang ada hubungannya dengan dia, aku berhak tahu.”

Aku menarik napas panjang, berpura-pura sibuk memperhatikan cincin di etalase. “Megan, tolong jangan bahas itu di sini. Aku tidak ingin merusak suasana.”

Sementara itu, Ratu dan Angkasa sudah bergerak ke arah lain dalam toko, tapi tatapan Angkasa sempat kembali menancap padaku, dingin dan menusuk.

Megan semakin curiga, tapi aku tetap menahan diri agar tidak menyebutkan siapa sebenarnya laki-laki itu—direktur di kantorku.

Aku meraih tangan Megan dengan lembut, mencoba mengalihkan perhatiannya dari sosok Ratu dan Angkasa.

“Sudahlah, jangan dipikirin mereka. Kita ke sini buat bahagia, bukan buat ribut soal masa lalu. Ayo fokus pilih perhiasan, biar cepat selesai dan kita bisa segera pulang.”

Megan masih terlihat ragu, matanya sempat melirik lagi ke arah Ratu, tapi akhirnya ia menurut.

“Baiklah… tapi jangan pernah ada rahasia di antara kita, aku nggak suka ditutupi,” ucapnya sambil menggenggam tanganku lebih erat.

Aku hanya mengangguk, menahan emosi bercampur takut. Dalam hati aku berkata: Yang penting sekarang, Megan milikku. Urusan Ratu dan Angkasa, aku bisa pikirkan nanti.

Setelah itu, kami kembali sibuk memilih cincin dan kalung, seolah-olah dunia di luar toko emas itu tidak ada. Namun, bayangan tatapan tajam Angkasa tadi masih terus mengusik pikiranku.

Setelah selesai memilih, aku memutuskan untuk pulang. Aku sudah melangkah menuju pintu, tangan Megan tergenggam erat di lenganku, siap keluar. Lampu toko berkilau, kantong belanjaan kami penuh. Kupikir semuanya akan berakhir tenang — sampai Megan tiba-tiba melepaskan genggaman dan melangkah maju, menuju Ratu yang masih sibuk memilih.

Jantungku melejit. Ada sesuatu di wajah Megan yang berbeda: bukan cemburu, melainkan sengaja memanas. Ia berdiri di depan Ratu, senyum manisnya seperti pisau berlapis emas.

"Kamu Ratu mantan istri mas Erlangga, kan?" tanya Megan membuat jantungku hampir putus dengan ucapannya.

Ratu yang dari tadi pura-pura tidak melihat akhirnya menoleh penuh ke arahku dan Megan. Senyum tipisnya muncul, senyum yang jelas penuh sindiran. "Apa kita saling kenal?" jawabnya dingin membuat Megan terpaku.

Megan berdengus kesal dan berkata. "Ternyata setelah cerai dan mas Erlangga kamu jadi sombong ya. Aku menghampiri kamu hanya untuk kasih tahu satu hal. Aku beli perhiasan di sini karena mas Erlangga akan menikahiku."

"Lalu hubunganya denganku apa?"

Megan buru-buru meraih tanganku, seolah ingin menunjukkan bahwa ia ada di sisiku. “Iya, kami sedang pilih untuk sesuatu yang penting,” jawabnya, mencoba tenang tapi jelas tersirat rasa tidak nyaman.

Angkasa hanya berdiri di samping Ratu, menatapku lekat-lekat dengan senyum sinis yang seakan menantang.

“Kelihatannya… kalian sibuk. Jangan sampai salah pilih, nanti menyesal,” katanya dingin.

Aku menahan napas dalam-dalam, mencoba tidak kehilangan kendali. Pertemuan ini benar-benar di luar dugaan—dan aku bisa merasakan Megan mulai terguncang melihat langsung bagaimana posisi Ratu dan Angkasa di hadapanku.

Aku menggenggam lengan Megan lebih erat, berusaha menariknya keluar dari toko. “Sudah, Megan. Kita jangan bikin heboh di sini. Ayo pulang.”

Tapi Megan malah menepis halus genggamanku, langkahnya mantap menghadap Ratu. Senyumnya tipis, penuh kemenangan.

“Ratu, kamu jangan menyesal ya. Mas Erlangga sekarang milikku. Kami sebentar lagi akan menikah. Jadi jangan coba-coba berpikir bisa kembali.”

Ratu menatapnya dingin. “Menyesal? Untuk apa? Aku justru bersyukur sudah lepas dari belenggu rumah tangga yang salah.”

Megan menyilangkan tangan di dada, sengaja meninggikan nada. “Oh begitu? Ya sudah, biarkan aku yang nikmati sekarang. Kamu terlalu bodoh karena melepas lelaki seperti dia. Tenang saja, aku bisa menjaga Mas Erlangga dengan lebih baik.”

Aku mendesah berat, mencoba meredakan. “Megan, cukup. Tidak perlu bicara seperti ini.”

Ratu malah tersenyum samar. “Jaga? Semoga benar kamu bisa. Karena aku tahu, tidak mudah hidup bersama seseorang yang hanya bisa menuntut tapi jarang memberi. Selamat berjuang, Megan.”

Megan melangkah lebih dekat, nyaris berhadapan langsung. “Aku bukan kamu, Ratu. Aku tahu cara membuat Mas Erlangga bahagia. Dan aku janji, dia tidak akan butuh wanita lain lagi selain aku.”

1
Anonymous
Ini sdh end?
Riani Putri
mantap, tinggal liat gimana menderitanya dia ditinggal ratu, belum lg ketauan korupsi dikantor nya, ayo Thor dilanjutkan lg cerita nya
Riani Putri
mana lanjutannya thor
Riani Putri
ayo dong kk, up lagi, seru ceritanya
Pajar Sa'ad: oke, siap.. ditunggu ya
total 1 replies
Himna Mohamad
mantap ini
Pajar Sa'ad: terima kasih, kak.. tunggu update selanjutnya ya kak 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!