Berkisah tentang seorang wanita yang terbangun sebagai karakter game yang pernah ia mainkan, Putri Verxina. Seorang putri Kerajaan yang terpaksa menjadi pemimpin pasukan yang memerangi Raja Iblis dan pasukannya. Verxina memiliki dua rekan yang bersamanya sejak dia masih kecil, yaitu Lukasz dan Maria. 
Verxina sering dijuluki sebagai Putri Gila karena berbeda dengan para bangsawan gadis seusianya, ia memilih jalan hidupnya sebagai seorang pejuang. Bahkan tanpa penyelidikan yang mendalam, ia menyanggupi menjadi pemimpin pasukan pertahanan dari Monster dan Iblis yang nantinya akan menjadi jalan hidupnya.
Setelah menyelesaikan pertempuran pertamanya yang membuat korban jiwa dalam jumlah besar, dia bertemu dengan Ivory yang menyatakan sebagai dewa dari dunia ini dan meminta untuk Verxina dapat mencapai babak akhir tersembunyi dari dunia ini tentunya dengan sebuah imbalan. Verxina menyanggupinya dan meneruskan perjuangannya dalam mempertahankan dunia ini dari serangan pasukan Raja Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azurius07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Dunia Ini
“Omong-omong anda sangat luar biasa disana Yang Mulia, anda berhasil melakukan apapun yang orang lain gagal lakukan Yang Mulia … atau Silvana25,”
“Tidak ada yang tahu bahwa anda berhasil menyelesaikan tutorial seperti itu, terlebih dengan masih cukup banyak pasukan yang yang tersisa. Hal itu sangat tak terbayangkan olehku,” tambahnya padaku setelah menutup pintu.
“Tidak ada yang harus saya sembunyikan lagi, perkenalkan, direktur game ini, Empress Decree! Ivory!” ucapnya dengan sangat bangga sebelum sebuah bogem mentah mendarat di pipi kirinya, melemparkannya beberapa meter.
Direktur, orang ini? Berarti dialah yang membawaku ke dunia terkutuk ini! Amarahku seakan pecah mendengarnya. Semua hal sial yang menimpaku disana, ulahnya!
“Get over here!” ucapku sembari menariknya dengan handuk panjang yang kudapatkan.
…
“Maafkan aku …” ucapnya dengan pose duduk dengan kaki yang ditekuk kebelakang.
“Biar kuluruskan, kau direktur game ini, dan kau membuatku kemari karena ingin aku menyelesaikan game ini seperti yang pernah kulakukan waktu itu?” dia mengangguk, dan aku menghela nafas panjang. Kepalaku terasa seperti akan meledak mendengarnya.
“Kenapa harus aku sih, kan ada beberapa orang lain yang pernah menyelesaikannya sebelumku,” tanyaku padanya.
“Hanya ada sebuah babak akhir, sebuah babak akhir rahasia dari dunia ini. Saya telah mengulangi dunia ini dengan jumlah yang tak dapat kuingat lagi untuk menyelesaikan babak akhir itu, sekarang satu-satunya harapan untuk itu adalah anda, pemenang kesulitan tertinggi, Silvana25,” ucapnya menjelaskan padaku.
“Tidak pernah ada yang Namanya babak akhir rahasia itu, tidak ada yang pernah melakukannya.” Ucapku padanya dengan wajah serius.
“Itulah kenapa saya membawa anda kemari, pemenang kesulitan tertinggi, walaupun anda tidak pernah mencapai babak akhir rahasia, namun anda pernah memenangkan kesulitan tertinggi itu,” ucapnya melanjutkan.
“Membawaku kemari?! Kau menculikku kesini! Terlebih lagi di babak tutorial yang mustahil dilakukan dan di tubuh ini! Apa kau sudah gila?!” ucapku padanya.
“T..tunggu dulu, itu murni kesalahan saya, aku juga akan mengabulkan sebuah permintaan jika anda berhasil mendapatkan babak akhir rahasia cerita ini,” mengabulkan permintaan? Permintaan macam apa?
“Permintaan? Maksudmu?” tanyaku padanya.
“Secara umum, saya ini setara dengan salah satu dewa kekuatanku, dengan itu aku bisa mengabulkan satu hal setelah mengirimmu kembali ke duniamu,” wow sangat mudah dipercaya ucapannya (sarkas)
“Bahkan jika aku meminta uang cash 10 miliar rupiah?” tanyaku padanya, jujur tak percaya dengannya.
“Hanya 10 miliar? 968,5 Triliun rupiah bahkan bisa kukabulkan untuk anda,” ucapnya, jadi teringat sebuah kasus.
Semua permintaan bisa dikabulkan, mungkin permintaanku untuk itu …
“Kak, kita main lagi game ini yok”
“Kakak main game ini lagi? Gak bosan ya kakak?”
“Kakak bisa kan memenangkan game itu untukku?”
Suara adikku disana menggema dalam kepalaku, vonis dokter tentang umurnya yang tinggal beberapa hari sangat membekas di kepalaku, jika saja aku bisa meminta orang ini menyelamatkan adikku, walaupun raja iblis akan ku hancurkan dia.
“Sangat menarik, tapi apa aku bisa mempercayaimu begitu saja?” tanyaku padanya.
“Percaya atau tidak itu ada di tangan anda, tapi saya tahu anda memiliki sebuah keinginan yang bahkan lebih penting daripada uang kan?” sialan berapa banyak informasi yang orang ini tahu dariku.
Aku baru menyadarinya, orang yang bilang dirinya setara dewa ini telah membawaku kemari, dia tahu apa yang kuinginkan dan apa yang telah ku sesali.
“Itu sebuah hal yang mustahil terjadi,” ucapku padanya mengingat adikku kembali.
“Selama itu masih berada di dalam hatimu, keinginan itu masih dapat terjadi!” ucapnya padaku dengan mengulurkan tangannya.
“Jika kau memang memiliki kemampuan itu, kenapa tidak kau kabulkan saja impianmu itu?” ucapku padanya.
“Sebenarnya terdapat beberapa hal yang menyebabkanku tak bisa mewujudkan kemampuanku untukku sendiri, oleh karena itu, aku memerlukan bantuan anda.”
“Menarik, apa yang terjadi jika semisalnya, aku mati di dunia ini?” tanyaku padanya.
“Jika anda mati, maka anda benar-benar mati,” Sialan pikiranku benar, kematian adalah hal yang tak bisa kita balikkan, kita akan mati dan tidak akan pernah terlahir kembali.
“Sejujurnya, saya dapat membawa anda kembali ke dunia anda,” ucapannya mengagetkanku.
“Benarkah?!” tanyaku padanya.
“Sangat amat benar, sebenarnya saya ingin membawa anda kemari terlebih dahulu sebelum fase tutorial itu, namun adanya kendala membuat anda terlempar kesana,” ucapku padanya.
“Tapi coba anda pilih.”
“Apakah anda ingin mencapai babak ahir sesungguhnya dari dunia ini dan mendapatkan kesempatan anda untuk mengabulkan apapun keinginan anda?”
“Atau anda ingin kembali ke dunia anda tanpa takut dengan bahaya yang ada dan melanjutkan kehidupan anda?” ucapnya padaku.
“Ini murni adalah pilihan untuk anda,” ucapnya kembali dengan menyodorkan kedua tangannya.
Sebenarnya aku ingin kembali saja, terbebas dari segala kehancuran yang mungkin akan melanda. Namun, ada dua hal yang menyebabkanku ingin melakukannya, satu adalah keinginanku itu dan yang kedua, bukankah itu sangat menguntungkan untuk dicoba?
Jiwa perjudianku meronta-ronta mendengarnya. Aku ingat kata seseorang “Ragumu, rugimu”
“Ragumu, Rugimu.”
“Ah akan kulakukan hal itu, jiwaku meronta,” ucapku yang membuatnya sangat senang dengan yang kupilih.
“Aku akan melakukannya, jadi bantu aku dalam mengurus kota ini, dan jangan sampai kau lupa dengan yang kau janjikan padaku,” ucapku padanya.
“Akan kulakukan, pekerjakan saja aku layaknya seorang babu!” ucapnya yang membuatku makin tersenyum lebar.
“Karena itu, tugasmu sekarang ada jual seluruh permata sihir Demon Mantis Legion. Aku ingin besok hasilnya sudah bisa kugunakan,”
“Meskipun kita menjualnya dengan harga yang cukup murah, apakah yang akan anda lakukan dengan uang sebanyak itu?”
“Apa lagi yang akan kulakukan, tentu saja mencari anggota tempurku!” ucapku padanya dengan mataku yang terbuka lebar untuknya.
“Sekarang, aku sarankan kau untuk mulai bekerja, karena kalau tidak, aku akan membuatmu menyesal kawanku,” ucapku dengan nada sadis, sepertinya Verxina memang memiliki sisi sadis dalam dirinya, aku akan terbiasa dengan ini.
“Laksanakan Yang Mulia! Saya tidak akan gagal,” ucapnya sebelum keluar kamar mandi dengan sangat cepat. Selain dia, aku melihat Maria yang sepertinya menguping kami, tapi sepertinya tidak mendengarkan apapun dari pembicaraanku tadi.
“Maria! Apa yang kau lakukan disana, sini ikut aku mandi,” ah miliknya lebih besar dari milikku, bagaimana dia tidak Lelah membawa beban yang begitu berat disana.
(***)
Setelah Bersiap, kuputuskan sekarang untuk mengumpulkan informasi tentang kota ini, baik dalam kondisi infrastruktur, kondisi peralatan dan kondisi pasukan. Namun, hal-hal tersebut dapat menunggu, karena ada dua hal terpenting yang harus kami lakukan sekarang.
Kami berempat berjalan bersama dengan sesekali menyapa Masyarakat yang masih dingin pada kami, mungkin lebih tepatnya padaku. Tujuan kami ada dua, yaitu mencari pasukan tambahan di Mercenary Guild dan menyiapkan untuk upacara pemakaman yang akan dilakukan sore harinya.
Mungkin aku harus berterima kasih ke Ivory yang selesai menjual seluruh permata sihir semalaman. Ah tidak, apa yang kupikirkan, dia yang membawaku kemari, ke dunia terkutuk ini.
Omong-omong, kami telah sampai di depan Mercenary Guild. Semuanya terlihat seperti sedang tegang, apakah mereka kira Mercenary Guild isinya adalah orang-orang barbar dan gila semua? Pastinya ada orang baik di dalamnya kan?
“Kalian takut? Dasar anak-anak,” ucapku sebelum menendang membuka pintu dengan cukup keras menggunakan kakiku.
Seperti inilah bau-bau calon pekerja baruku. Kutatap seluruh wajah orang-orang disini.