NovelToon NovelToon
Merajut Takdir Dunia

Merajut Takdir Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Sistem
Popularitas:545
Nilai: 5
Nama Author: Evolved 2025

Di era teknologi yang melesat bak roket, manusia telah menciptakan keajaiban: sistem cerdas yang beroperasi seperti teman setia. Namun, Arcy, seorang otaku siswa SMA kelas akhir, merasa itu belum cukup. Di puncak gedung sekolah, di bawah langit senja yang memesona, ia membayangkan sistem yang jauh lebih hebat—sistem yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kekuatan energi spiritual, sebuah sistem cheat yang mampu merajut takdirnya sendiri. Mimpi itu, terinspirasi oleh komik-komik isekai kesukaannya, membawanya ke petualangan yang tak terduga, sebuah perjalanan untuk mewujudkan sistem impiannya dan merajut takdir dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evolved 2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Energi Kegelapan

Di tengah hiruk pikuk pelajaran, saat siswa saling berdebat menjelaskan materi di depan kelas, tiba-tiba seorang wanita cantik memasuki kelas Arcy. Suasana kelas menjadi hening seketika.

"Apa ada siswa bernama Arcy di sini?" tanya wanita itu yang seorang guru disekolah mereka.

Seluruh siswa di kelas itu saling pandang dengan bingung. Arcy, yang duduk di bangku belakang, terkejut mendengar namanya disebut. Dengan ragu, ia mengangkat tangannya.

"Arcy, maju ke depan," panggil guru kelasnya.

Arcy berjalan ke depan kelas. Wanita itu menatapnya serius, lalu memintanya untuk ikut ke ruangannya. Arcy hanya bisa menurut, mengikuti langkah guru itu keluar dari kelas.

Sesampainya di ruangan guru itu, suasana terasa tegang. Guru itu adalah Rina yang sedang menyamar, duduk di kursinya dan menatap Arcy dengan tatapan tajam.

"Arcy, saya sangat kecewa dengan tindakan kamu," kata Rina dengan nada yang serius. "Kamu sudah bertindak terlalu jauh dengan menyakiti siswa lain."

Arcy menunduk dalam-dalam, menyadari kesalahannya. Ia tahu bahwa tindakannya tidak bisa dibenarkan, meskipun ia melakukannya untuk melindungi Sekar. Ia menyesal karena tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Saya tahu kamu punya alasan untuk melakukan itu, tapi kekerasan bukanlah solusi," lanjut Rina. "Kamu seharusnya bisa menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lebih baik."

Arcy tetap diam, tidak berani membantah perkataan guru itu yang ia tahu adalah Rina, dia telah menyadarinya saat pertemuan pertama mereka, awalnya ia ragu, tapi setelah pertemuan mereka yang kedua di taman sekolah, ia menjadi yakin, kalau ternyata Rina adalah guru di sekolahnya.

Ia tahu bahwa ia bersalah, dan ia harus menerima konsekuensinya.

Di dalam gudang yang remang-remang, Sekar, atau lebih tepatnya Elis yang sedang menyamar, mengobati luka-luka Nabila dan teman-temannya yang masih tergeletak tak sadarkan diri.

Sambil melakukan itu, Elis bergumam, "Arcy... apa yang sudah kamu lakukan?" Ia tidak pernah membayangkan Arcy akan kehilangan kendali seperti ini.

***

Arcy kembali ke kelasnya, bayangan peringatan keras dari Rina masih terngiang dibenaknya. Ancaman tentang organisasi Merdeka akan menjeratnya jika ia kembali menyakiti manusia biasa.

Di tengah lamunannya, sosok Sekar tiba-tiba muncul di hadapannya, menghalangi jalan.

"Sekar..." bisik Arcy lirih.

Sekar mendekat, tatapannya lembut namun tegas. "Arcy, aku mengerti maksud baikmu. Tapi, kamu harus belajar mengendalikan diri. Jangan biarkan amarah menguasaimu."

Arcy mengangguk, merasa bersalah. "Aku janji, Sekar. Aku tidak akan mengulanginya lagi."

Elis tersenyum tipis. Ia senang melihat Arcy begitu peduli padanya, namun ia tak ingin pria itu terjerat masalah karena dirinya.

Setelah percakapan singkat itu, mereka kembali ke kelas masing-masing. Arcy duduk termenung di kursinya, pikirannya berkecamuk. Ia merasa ada yang berubah dalam dirinya. Ia takut, perubahan ini ada hubungannya dengan kekuatan kegelapan yang bersemayam dalam dirinya.

"META, apakah kekuatan kegelapan dalam diriku bisa memengaruhi kepribadianku?"

META menjawab, "Energi kegelapan memiliki potensi untuk memengaruhi emosi Tuan. Dia memiliki sifat yang kuat dan bisa memicu reaksi yang berlebihan."

"Lalu, apa yang harus saya lakukan?" tanya Arcy, cemas.

"Ada dua cara untuk menekan pengaruh energi kegelapan. Pertama, dengan latihan khusus untuk mengendalikan emosi. Kedua, dengan membangkitkan akar jiwa surgawi cahaya, yang merupakan lawan alami dari kegelapan."

Kegelapan adalah ketiadaan cahaya, namun ia juga merupakan bayangan dari cahaya itu sendiri. Ia ada karena cahaya ada, dan ia tidak bisa dipisahkan dari cahaya.

Arcy merasakan kegelapan itu sebagai bagian dari dirinya, sisi lain dari koin yang sama. Ia tahu, untuk mengalahkan kegelapan, ia harus menemukan cahaya dalam dirinya.

Arcy terdiam, mencerna informasi dari META. Ia kemudian teringat akan pil jiwa, yang bisa membantu membangkitkan akar jiwa surgawi cahayanya. "Bagaimana aku bisa mendapatkan pil jiwa, META? Di Toko Merajut Takdir Dunia tidak ada bahan dan alat pembuatannya."

Tiba-tiba, ingatan tentang buku kuno yang berisi bahan pembuatan pil melintas di benaknya. Ia juga ingat akan misinya untuk mencari orang yang memiliki akar jiwa surgawi untuk dibangkitkan.

"Aku harus membuat pil jiwa itu terlebih dahulu," gumam Arcy. "Sebelum mencari mereka yang memiliki akar jiwa surgawi, aku harus mempersiapkan diri sebaik mungkin."

***

Malam itu, di tengah kehangatan air penyembuh, Arcy merasakan ketenangan yang langka. Uap air membawa aroma herbal yang menenangkan, seolah menghapus beban hari itu. Namun, kedamaian itu pecah saat notifikasi pesan masuk dari panel sistem.

"Wulan?"

Arcy membuka pesan itu,

ia terkejut membacanya, kata-kata Wulan penuh keputusasaan.

Pesan itu singkat, "Arcy, tolong aku... Ayah sakit parah, dan Ibu... Ibu kembali berjudi. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi."

Arcy terkejut. Ia tahu keluarga Wulan sedang mengalami kesulitan ekonomi, namun ia tidak menyangka situasinya separah ini. Ia segera menghubungi Wulan.

Suara Wulan terdengar bergetar di ujung telepon. Tangisnya pecah saat Arcy menyapanya.

Wulan terisak, "Arcy... Ayah... Ayah semakin parah. Dokter bilang, kami harus segera membawanya ke rumah sakit yang lebih besar, tapi... tapi kami tidak punya uang."

"Wulan, tenanglah. Ceritakan semuanya. Apa yang terjadi dengan ibumu?"

Dengan suara tercekat, "Ibu... Ibu kembali berjudi. Semua uang yang seharusnya untuk biaya pengobatan Ayah, habis untuk judi. Aku sudah memohon padanya, tapi dia tidak mendengarkan. Dia bilang, dia bisa mendapatkan uang lebih banyak lagi dengan berjudi... Tapi yang terjadi malah sebaliknya."

Tangis Wulan semakin menjadi-jadi. Arcy bisa merasakan keputusasaan dan ketidakberdayaan yang dirasakan Wulan.

Wulan menangis, "Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, Arcy. Aku takut kehilangan Ayah... Aku mohon, bantu aku..."

Arcy terdiam sejenak, mencoba menenangkan diri. Ia tahu, ia harus bertindak cepat.

"Wulan, dengarkan aku. Aku akan membantumu. Jangan khawatir, aku akan mencari cara untuk mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Ayahmu. Dan aku akan berbicara dengan ibumu. Kita akan mencari solusi bersama."

Arcy menutup telepon. Terdiam menatap langit-langit. Ia tahu, masalah yang dihadapi Wulan sangat berat. Namun, ia telah berjanji pada Wulan, ia akan melakukan segala yang ia bisa untuk membantunya.

Tak selang berapa lama, Elis kembali, dan duduk disampingnya.

"Arcy, kamu kenapa?"

1
micho0w0
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
Evolved 2025: terimakasih ka, update setiap hari jam 10 malam 🙏
total 1 replies
Hebe
Ingin baca lagi!
mr.browniie
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!