NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Pengganti / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Xaviera Valcon

Anastasya yang sering di sapa Ana selalu mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya akibat kecemburuan saudara tirinya. Elen selalu merasa tersaingi dengan kecerdasan dan kecantikan Ana hingga di sekolah laki-laki yang Elen sukai ternyata menyukai Ana.

Hingga suatu hari Ana di paksa menikah dengan laki-laki yang Ana tidak kenal yang tak lain adalah kekasih Elen, Elen sengaja menyuruh kekasihnya menikahi adik tirinya untuk memajukan perusahaan sang kekasih karena dengan kecerdasan Ana perusahaan kekasih Elen akan maju dan melambung tinggi.

Namun penderitaan Ana bermula saat dirinya menikah dengan Kevin kekasih Elen, selama menikah Kevin selalu bersikap dingin ke Ana dan Kevin tidak segan untuk menunjukkan keromantisan nya terhadap Elen bahkan Kevin sampai berhubungan badan di depan Ana.

Ana yang sakit hati dan tidak terima dia langsung menampar Elen dan itu membuat Kevin murka dan dari situlah Ana di sekap hingga akhirnya meninggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Revan

Setelah menemui Ana di kontrakannya Marco langsung pergi dan kembali ke mansion Dirgantara untuk melapor dengan Tuannya. Marco berharap besok Ana mau menikah dengan sang Tuan.

Tak lama Marco sampai di kediaman Dirgantara dan langsung menuju ke ruang kerja Revan. Di dalam Revan sudah menunggu dengan tidak sabar karena ingin tahu perkembangan tentang keberadaan Ana yang di cara oleh Marco.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." Jawan Revan.

"Maaf Tuan sudah membuat Anda menunggu lama!" Jawab Marco.

"Katakan!" Ucap Revan tanpa basa basi.

"Saya sudah tahu keberadaan Nona Ana Tuan dan saya juga sudah mendatangi kontrakan Nona Ana." Jawab Marco.

"Cepat sekali kamu bergerak Marco? Apa sebelum aku menyuruhmu, kamu sudah lebih dulu mencari keberadaan dia?" Tanya Reva mengernyitkan alisnya.

"Tidak Tuan! Kebetulan kemarin saya melihat Nona Ana dan saya menyuruh salah satu anak buah saya untuk mengikuti dan memastikan benar kalau itu Nona Ana. Pasalnya Nona Ana merubah penampilannya menjadi gadis culun dan bertompel Tuan." Jelas Marco.

"Kamu tidak salah orang kan?" Tanya Revan.

"Tidak Tuan! Saya sudah memastikan tadi dengan mendatangi kontrakan nya dan yang membuat saya kaget adalah kewaspadaan Nona Ana. Bahkan sebelum dia membuka pintu kontrakan nya lebar ternyata dia sudah menyiapkan tongkat bisbol untuk memukul saya." Jelas Marco. Membuat Revan terkejut dengan penjelasan Marco.

"Ternyata dia bukan wanita lemah lagi! Terakhir aku bertemu saat acara pertunangan dia yang kacau itu. Aku melihat tatapan aneh yang dia berikan kepada ibunya dan terakhir dia malah menendang ibunya begitu dengan ayah tiri dan kakak tirinya." Jawab Revan.

"Anda benar Tuan! Saya rasa dendam Nona Ana sudah mendarah daging Tuan. Bahkan dia tidak menyesal telah menyiksa ibunya." Ucap Marco.

"Kamu benar! Apa yang kamu katakan sama dia, Marco?" Tanya Revan.

"Saya bilang kalau Anda ingin bekerja sama dengan Nona Ana Tuan! Dan besok saya sudah membuat janji temu Anda dan Nona Ana di tempat yang sudah saya tentukan. Biar nanti Tuan sendiri yang bicara dengan Nona Ana, karena saya yakin Nona Ana sekarang sedang butuh dukungan yang kuat untuk melawan mereka apalagi Tuan Antonio masih belum pulang ke negara ini Tuan."Jelas Marco.

"Baiklah kau boleh keluar, Marco." Jawab Revan.

****

Sedangkan di kontrakannya Ana sedang berfikir dengan keras dengan pertemuan tadi, apalagi Ana tidak kenal siapa orang asing itu yang sudah tahu tentang keberadaan persembunyiannya. Padahal selama ini tidak ada yang mengenali Ana dalam penyamarannya bahkan anak buah Kevin dan Hendra pun masih saja terkecoh.

"Apa aku harus bekerjasama dengan dia? Kalau memang bisa menguntungkan ku apa salahnya mencoba. Semoga saja orang itu punya bekingan yang kuat supaya aku bisa memanfaatkan orang itu." Gumam Ana.

Sedangkan di lain tempat saat ini Elen dan Kevin sudah selesai melakukan aktivitas panasnya dan Kevin segera kembali ke perusahaan. Sedangkan Elen kembali ke rumahnya dengan perasaan senang karena bisa bermesraan dengan Kevin dan kembali merasakan kehangatan dekapan Kevin.

"Kamu kelihatan bahagia sekali!" Ucap Lastri.

"Ia Ma, aku senang sekali hari ini. Oh ya di mana Papa?" Tanya Elen.

"Papa mu ke kantor sayang! Karena ada sedikit masalah di perusahaan." Jawab Lastri.

"Kalau gitu aku langsung ke kamar ya Ma." Ucap Elen sambil memeluk sang ibu sambung.

"Apa tidak sebaiknya kamu makan siang dulu? Ini sudah waktunya makan siang." Tawar Lastri.

"Nanti saja Ma! Aku masih kenyang." Jawab Elen.

"Baiklah! Mama mau ke kamar juga." Ucap Lastri.

Keduanya naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Elen tak henti-hentinya tersenyum karena bisa bersenang dengan Kevin. Tapi senyum itu seketika sirna kala menginginkan Ana, Elen berharap Ana tidak segera di temukan biar hubungannya dengan Kevin seperti ini.

Elen masih sakit hati atas penolakan orang tuan Kevin terhadap dirinya. Elen merasa dirinya tak kalah cantik dari Ana, Elen akui kalau otaknya tidak secerdas Ana. Tapi seharusnya itu tidak menjadi masalah bagi keluarga Kevin, Toh yang kerja bukan Elen tapi Kevin.

"Ana tidak boleh di temukan sebelum aku hamil anak Kevin! Kalau aku hamil orang tua Kevin mau tidak mau harus menikah denganku." Gumam Elen.

Sedangkan di kamar Lastri termenung memikirkan nasib putrinya. Lastri merasa rindu dan juga menyesal telah memperlakukan putrinya tidak adik, tapi dia harus gimana sedangkan dia sangat mencintai Hendra.

Untuk bisa bersama dengan Hendra saja Lastri harus bercerai dengan suaminya, padahal Antonio tampan dan juga gagah daripada Hendra. Entah apa yang Lastri lihat dari Hendra sehingga dia sangat mencintai laki-laki bajingan itu.

"Ana! Kamu ada di mana? Semoga kamu baik-baik saja di luar sana. Maafkan Mama yang tidak bisa adil sama kamu! Mama hanya tidak ingin berpisah dengan Hendra, makanya Mama melakukan itu semua. Seharusnya kamu tetap menjadi gadis yang penurut dan tidak membangkang." Gumam Lastri memandang kosong ke luar.

Ingatan demi ingatan tentang dirinya dan Hendra yang menyiksa Ana terus berputar, mau menyesalpun percuma. Ana sudah tidak bersamanya lagi.

****

Keesokan harinya Ana sudah bersiap-siap untuk bertemu dengan seseorang yang di maksud Marco. Ana tinggal nunggu jemputan karena janjiannya jam 12 waktu makan siang.

Sedangkan Marco langsung pergi bersama Revan ke restoran yang sudah Marco tentukan. Setelah mengantar Revan, Marco langsung menjemput Ana. Tak lama Marco sudah sampai di kontrakan Ana dan langsung mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

Ana segera membuka pintu dan tidak lupa dia membawa pisau kecil yang ada di tangannya.

"Saya Marco Nona! Apa Nona sudah siap?" Tanya Marco.

"Ia tunggu sebentar!" Jawab Ana.

Ana mengambil tas dan tak lupa memasukan pisau kecil dan juga beberapa alat penyadap dan CCTV. Ana berharap bertemu dengan ibu nya biar dia bisa memantau pergerakan di rumah itu. Meskipun di tas Elen sudah ada tapi Ana masih kurang afdol.

Keduanya pergi ke restoran, setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit akhirnya Ana sampai. Marco langsung mengantarkan Ana ke ruangan VVIP di mana sudah ada Revan di sana.

"Silahkan masuk Nona!" Ucap Marco.

Setelah Ana masuk Marco menjaga pintu ruangan itu bersama anak buahnya, Sedangkan di dalam ruangan Revan sudah menunggu dan sesekali mengecek laporan.

"Kau sudah datang ternyata. Silahkan duduk." Ucap Revan.

"Apa mau mu?" Tanya Ana langsung.

"Apa tidak bisa kita makan siang dulu atau berbincang-bincang sebentar!" Jawab Revan.

"Aku tidak suka basa-basi! Silahkan katakan apa tujuanmu?" Tanya Ana.

"Baiklah! Menikahlah denganku" Jawab Revan. Ana terkejut mendengar kata-kata Revan yang terakhir.

"Jangan main-main denganku! Apa maksud dari perkataan mu." Ucap Ana.

"Aku tidak main-main! Menikah lah dengan ku." Jawab Revan.

"Apa keuntungan buat ku kalau aku menikah dengan kamu?" Tanya Ana.

"Banyak, kekuasaan, perlindungan dan kekuatan. Itu bisa aku berikan sama kamu dan juga harta. Aku bisa membantu kamu buat balas dendam dengan mereka, jadi apa rencanmu?" Jelas Revan.

"Kita baru kenal dan kau sudah ngajak aku menikah? Itu terlalu konyol. Siapa kau sebenarnya?" Tanya Ana.

"Ia memang kita baru kenal dan asal kamu tahu ini adalah pertemuan kedua kita." Jawab Revan. Ana mengernyitkan alisnya tidak mengerti.

"Kamu pasti lupa! Saat kamu membakar ballroom hotel dengan lancang kamu mengambil korek api milikku Nona." Lanjut Revan. Ana baru ingat setelah Revan menjelaskan dirinya.

"Aku ingat! Apa motif kamu ngajak aku menikah?" Tanya Ana.

1
riana novarina
lanjut dng
Ayudya
hancur hancur deh Kevin dan elen.
Ayudya
oh ternyata Gisel seorang jalang
Ayudya
widih ga tau apa elen dan akan segera hancur di buat ma ana
Ayudya
ayo ana buat mereka malu dan depresi biar tau gimana rasa sakit dan kecewa
Ayudya
bagus ana kamu buktikan pada semua orang kalau elen dan Kevin adalah pasangan kekasih
Ayudya
ayolah ana jangan mau di tindas ma keluarga kamu.kamu harus tunjukin kalau kamu kuat dan bisa mandiri tanpa mereka
iin marlina
untung istri baru nya cerdas
ChikoRamadani
Ceritanya bagus dan menarik....
penyampaian kata" sangat baik...
Konflik permasalahan nya tidak terlalu bertele" pas alurnya ceritanya tapi tidak buat bosan untuk dibaca....

Semoga sukses kakk othor❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!