NOTE: SEDANG DALAM TAHAP REVISI! (Sekuel Istri Jelekku Season pertama)
Rayna Hamish, gadis kecil kesayangan pasangan Randy Sebastian dan Dania Hamish.
Gadis itu kini telah beranjak remaja. Namun, ada yang tak biasa darinya. Gadis itu memiliki segalanya yang tentunya diberikan oleh Randy dan Dania. Di balik kehidupan mewahnya, ada kesederhanaan dalam dirinya yang menjadikannya layaknya gadis biasa dan senang menyendiri yang bahkan teman-temannya memanggilnya gadis cupu akibat pendiamnya dirinya dan tak senang berbaur.
Suatu ketika, tepat setelah dirinya pindah dari Australia ke Indonesia, negara kelahiran sang Papa, yaitu Randy Sebastian. Dirinya menghadapi masalah yang akhirnya membuatnya bertemu dengan seorang pria bernama Kevano, seorang aktor sekaligus model tampan di Indonesia.
Kevano yang berprofesi sebagai seorang aktor tentu hidupnya tak jauh dari media, segala tindak tanduknya selalu menarik perhatian media hingga suatu ketika menimbulkan banyak masalah untuk dirinya dan Rayna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahdania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Randy memarkirkan mobilnya di depan rumah bercat putih dengan halaman yang cukup luas.
Saat melihat sebuah artikel tentang Rayna tadi pagi, dia langsung teringat akan teman sekolahnya dulu yang kini bekerja di salah satu perusahaan IT ternama di Jakarta.
Randy mengambil ponselnya dan menghubungi temannya itu.
"Halo, aku sudah ada di depan rumahmu." ucap Randy di telepon.
"Masuklah, bilang saja pada security, kamu teman aku." ucap teman Randy.
Randy pun langsung menutup teleponnya dan keluar dari mobil.
Dia menekan klakson dan tak lama keluarlah security.
"Saya temannya pak Reksi." ucap Randy.
Security itu mengangguk dan membukakan pintu pagar rumah.
Randy pun melajukan mobilnya masuk ke dalam pekarangan rumah.
Begitu mobil terparkir, teman Randy itu sudah menyambutnya di depan pintu rumah.
"Wihh ... mantan playboy sekolah makin tua makin keren." ucap teman Randy yang bernama Reksi itu sambil terkekeh melihat Randy tengah tersenyum lebar saat keluar dari mobil.
Reksi adalah teman satu kelas Randy. Hanya saja, dulu mereka tidak terlalu dekat dan hanya berteman di sekolah.
"Jadi, ada apa sampai repot-repot datang kesini?" tanya Reksi.
"Enggak ngajak masuk, nih?" ucap Randy sambil menaikkan alis kanannya.
Reksi terkekeh dan mempersilahkan Randy masuk ke ruang tamu.
"Duduk, Rand." ucap Randy.
Randy mengangguk dan duduk di kursi berhadapan dengan Reksi.
"Apa yang bisa aku bantu?" tanya Reksi.
Randy mengambil ponselnya dan menunjukkan artikel tentang Rayna.
"Kenapa dengan aktor ini?" tanya Reksi dengan bingung.
"Bukan dia, tapi gadis itu." ucap Randy.
"Kenapa sama gadis itu?" tanya Reksi.
"Itu anak aku, aku nggak mau wajahnya terpampang di semua artikel. Apalagi jika sampai identitasnya di kenal publik." ucap Randy.
"Wow, posesif Papa." ucap Reksi sambil terkekeh.
"Ayolah, aku serius. Dia anak yang sensitif, aku khawatir dia akan takut menghadapi publik jika sampai tahu berita itu." ucap Randy.
Reksi pun mengangguk.
"Baiklah, aku akan urus." ucap Reksi.
"Thank you, Rek. Oh ya, satu lagi." ucap Randy.
"Apa itu?" tanya Reksi.
"Aku mau ketemu sama pria yang ada di dalam artikel itu." ucap Randy.
"Mau apa? Mau ngajak ribut?" tanya Reksi.
Randy tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya.
"Mau aku ajak ngopi." ucap Randy.
Reksi terkekeh dan mengangguk.
"Aku akan cari tahu kontaknya, nanti aku kabari." ucap Reksi dan di angguki oleh Randy.
Tak berlama-lama, Randy pun langsung pamit saat di rasa urusannya sudah selesai.
******
Disisi lain, tepatnya di dalam mobil.
Raydan membuka ponselnya dan terkejut saat membaca sebuah artikel tentang Rayna.
Dia melihat ke arah Rayna dengan pandangan tak percaya, sungguh dia tak menyangka kabar tentang adiknya itu justru langsung tersebar.
"Kenapa, Bang?" tanya Rayna.
Raydan menggelengkan kepalanya dan mengusap lembut kepala Rayna.
"Apa, sih? Tumben, sok manis." ucap Rayna dengan tatapannya yang menatap Raydan dengan tatapan bingung.
"Emang Abang manis." ucap Raydan sambil tersenyum sok imut.
Rayna hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kakaknya itu.
Tak lama, mobil pun sampai didepan sekolah. Raydan dan Rayna pun turun dari mobil.
Rayna melihat ke arah Raydan saat tangannya di tahan.
"Bareng Abang, jalannya." ucap Raydan.
Rayna mengangguk, Raydan pun langsung merangkul bahu Rayna.
"Ehheumm ..." Raydan dan Rayna melihat ke arah datangnya suara, dan ternyata Ralisya yang berdehem.
"Sorry, apa kita bisa bicara, Rayna?" tanya Ralisya.
Raydan dan Rayna mengerutkan dahi dan saling tatap.
"Oke." ucap Rayna.
Ralisya dan Rayna pun pergi ke tempat yang jaraknya agak jauh dari Raydan.
Raydan hanya memperhatikan dari tempat dia berdiri, Raydan mengerutkan dahinya saat Ralisya mengeluarkan ponselnya dan terlihat tengah mengetik sesuatu dan Rayna terlihat tengah mengucapkan sesuatu.
Tiba-tiba dia teringat akan ucapan Rayna semalam yang mengatakan bahwa Ralisya adalah adik dari Kevano, pria yang sudah membuat foto adiknya terpampang disebuah artikel.
Raydan bergegas menghampiri Rayna dan menarik Rayna ke arahnya.
"Duluan gih, ke kelas." ucap Raydan.
Rayna mengangguk dan pergi menuju kelasnya.
Raydan terus memperhatikan Rayna yang mulai menjauh.
"Mau kemana?" Raydan menahan tangan Ralisya saat Ralisya akan pergi dari hadapannya.
"Mau ke kelas." ucap Ralisya.
"Aku mau ngomong." ucap Raydan.
Ralisya mengerutkan dahi dan menghela napas perlahan.
"Oke, ngomong saja." ucap Ralisya.
"Bilang sama Kakak kamu, jangan pernah dekati Rayna." ucap Raydan dengan penuh penekanan.
Ralisya tersenyum tipis dan menatap Raydan dengan tatapan mengejek.
"Kenapa? Kamu cemburu?" tanya Ralisya.
Raydan mengerutkan dahi, dia merasa bingung dengan ucapan Ralisya.
"Aku tahu kamu pacarnya Rayna. Tapi sayang, kamu terlalu brengsek untuk gadis sebaik Rayna." ucap Ralisya.
Raydan membulatkan matanya, dia sungguh tak menyangka Ralisya akan menganggapnya kekasih Rayna, adiknya sendiri.
Apa dia nggak bisa melihat, aku mirip dengan Rayna? Pikir Raydan.
Sesaat kemudian Raydan tersenyum sinis dan mendekatkan bibirnya ke telinga Ralisya.
"Sepertinya, kamu yang cemburu." bisik Raydan.
Ralisya membulatkan matanya dan akan menghajar wajah Raydan.
"Nggak lagi, sehebat apapun kemampuan beladiri kamu, aku nggak akan biarkan tangan kasar kamu ini menghajar ku." ucap Raydan sambil menghempaskan tangan Ralisya.
Ralisya lagi-lagi membulatkan matanya, dia tak menyangka Raydan akan bersikap kasar padanya, padahal baru semalam sikap Raydan begitu manis saat mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
Dan, apa katanya? Tangan kasar?
Ralisya mengusap telapak tangannya, dia berpikir tangannya sama sekali tak kasar.
"Kalau kamu sayang sama Kakak kamu, tolong kasih tahu dia, jangan berani dekati Rayna." ucap Raydan dengan penuh penekanan.
Ralisya menelan air liurnya dan terus memperhatikan Raydan yang mulai meninggalkannya.
hal begitu aja bisa dibuat ga jelas
INI MALAH KTEMU KEVANO DIBANDARA, LGSUNG MAIN CIUM2, TERUS MAIN BAWA2 ANAK GADIS ORG.. JDI AGAK ILL FILL BACA SESION 2 INI.. GK SESUAI EKSPETASI YG DIHARAPKN BACANYA..