"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Sudah sebulan sejak Ken dan Retha berbaikan, kini kedua nya berada di ruang tamu apartemen Rimba sedang menonton tv sembari memakan camilan.
Sebenarnya hanya Retha yang menonton tv, Ken sibuk dengan layar laptop nya sambil menemani Retha yang katanya kesepian.
"Lo kalau bosan, pulang aja" usir Retha saat mendengar helaan nafas samar dari samping nya.
Ken mendongak. "Gue bukan bosan nemenin lo Sayang, gue puyeng sama kerjaan yang di kasih sama Papa gue" jelas Ken mengeluh dan memilih menutup laptop nya.
Retha melirik ke arah Ken dan manggut-manggut pelan, ia kembali fokus pada serial tv kesukaan nya.
Ken tersenyum tipis dan segera bersandar di pundak Retha dan ikut menonton tv.
Deg
"Lo mau ketemu Mama gue nggak?" tanya Ken sebelum mengambil camilan yang ada di tangan Retha.
Retha terdiam mencerna. "Lo ngajak gue?" tanya Retha menatap wajah Ken mencari kebenaran. Ken mengangguk.
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Ken benar-benar membawa Retha ke rumah orang tua nya. Bahkan kini Retha sedang mengobrol bersama Mama nya Ken.
"Retha perempuan pertama yang di bawa oleh Ken ke rumah ini, benar-benar menakjubkan ya pesona seorang Retha ini" ujar Mama nya Ken yang bernama Leyla memuji Retha.
Retha nampak malu-malu mendengar hal itu. Ia terus di goda oleh Mama nya Ken, membuat nya tak bisa menahan senyum nya lagi.
Pertemuan mereka sungguh mengesankan, apalagi Leyla yang langsung akrab dengan Retha tanpa keterpaksaan.
Hingga waktu makan malam, Leyla masih begitu antusias karena kehadiran Retha yang berada di rumah itu menambah keceriaan.
Sedangkan Papa nya Ken memilih diam walau terkadang ia ikut tersenyum melihat tingkah sang istri yang begitu semangat.
"Duh Tante pengen banget kamu nginap disini, Tha" pinta Leyla dengan memelas.
"Ma.." tegur Ken dan Refo bersamaan karena merasa Leyla yang terlalu berlebihan.
Leyla nampak mengerucutkan bibir nya tipis, ia ingin bercerita dan menghabiskan waktu bersama gadis di depan nya ini.
"Mama nggak minta jawaban dari kalian, Mama mau denger jawaban Retha langsung" ketus Leyla membuat Refo menghela napas pelan.
"Cobalah izin pada Rimba, Ken" titah Refo yang paham keinginan Leyla sejak dulu memiliki teman cerita yang segender.
Ken mengangguk lirih lalu menatap Retha yang juga menatap nya balik, kedua nya seakan berbicara lewat mata.
Tak lama terdengar dering telepon dari hp milik Ken. "Panjang umur" gumam nya saat melihat nama kontak yang menelepon nya.
"Apa?"
Ken diam mendengarkan ucapan Rimba lalu berdehem dan mematikan telepon nya.
"Jadi gimana?" tanya Leyla harap-harap cemas. Banyak yang ia ingin luapkan pada Retha yang sudah begitu menarik perhatian nya.
Ken mengangguk. "Rimba harus ke Australia beberapa hari, jadi dia nitipin lo ke gue. Besok kita ambil baju lo" ucap Ken menatap ke arah Retha.
Retha terdiam dengan mata mengerjap. "Australia? Ketemu Mommy Daddy dong?" tanya Retha dengan mata berkaca-kaca.
Ken mengangguk pelan. "Rimba udah ngabarin lo tadi, tapi hp lo nggak aktif sejak tadi makanya dia ngabarin gue, karna dia tau kalau lo lagi sama gue" jelas Ken mendapat anggukan dari Retha.
"Iya, hp gue tadi silent. Masih di sofa juga, keasikan ngobrol" Retha menampilkan cengir kuda melirik Leyla yang ikut tersenyum.
"Berarti kalian berdua akan nginap disini kan?" tanya Leyla, Retha mengangguk ragu sembari melirik Ken lagi.
"Ken juga?"
"Yaiyalah, kamu itu jarang pulang. Jangan jadi Abang Toyib yang nggak pernah pulang" ketus Leyla membuat Ken menghela napas.
"Untung besok masih weekend" lirih Ken lalu keempat nya melanjutkan makan malam dengan khidmat dan tanpa obrolan lagi.