NovelToon NovelToon
Fifty Days

Fifty Days

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Mafia / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Eclipse, organisasi dunia bawah yang bergerak di bidang farmasi gelap. Sering kali melakukan uji coba demi mendapatkan obat atau vaksin terbaik versi mereka.

Pada awal tahun 2025, pimpinan Eclipse mulai menggila. Dia menargetkan vaksin yang bisa menolak penuaan dan kematian. Sialnya, vaksin yang ditargetkan justru gagal dan menjadi virus mematikan. Sedikit saja bisa membunuh jutaan manusia dalam sekejap.

Hubungan internal Eclipse pun makin memanas. Sebagian anggota serakah dan berniat menjual virus tersebut. Sebagian lain memilih melumpuhkan dengan alasan kemanusiaan. Waktu mereka hanya lima puluh hari sebelum virus itu berevolusi.

Reyver Brox, salah satu anggota Eclipse yang melawan keserakahan tim. Rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak manusia. Namun, di titik akhir perjuangan, ia justru dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Di mana Reyver?"

Satu pertanyaan pertama yang menyambut Martha ketika tiba di hadapan Carlo. Sebuah pertanyaan yang bahkan Martha sendiri juga tak tahu apa jawabnya. Ia tak tahu keberadaan Reyver di mana, bagaimana kabarnya, dan apa yang dilakukannya. Sedikit pun ia tak mendapatkan informasi apa-apa tentang Reyver.

Namun, ketika Martha berterus terang mengenai ketidaktahuannya, Carlo sangat murka dan tidak segan menampar wajah Martha dengan keras. Sampai telapak tangannya membekas merah di pipi mulus itu.

"Kau pengkhianat! Kau ingin bermain-main denganku, Martha?" geram Carlo. Tatapannya tajam dan mematikan, seakan siap menguliti Martha hidup-hidup.

"Saya berani bersumpah, Tuan, saya tidak berkhianat. Saya sungguh tidak tahu di mana Reyver sekarang. Saya—"

"Selain aku, kamu adalah satu-satunya orang yang terlibat dalam pelarian Reyver malam itu. Kamu yang kuberi gambaran tentang keamanan di Eclipse. Dan kamu juga yang punya hubungan paling dekat dengan Reyver. Sekarang masih berkilah bahwa kamu bukan pengkhianat?" pungkas Andress dengan penuh emosi. Tak tertahan amarahnya ketika melihat pembelaan Martha, karena dia yakin wanita itulah serigala licik yang ada di Eclipse.

"Kamu hanya memberiku gambaran sekilas, Andress, tidak cukup untuk membuatku mampu membobol semua itu. Terlebih lagi ponsel dan aktivitasku ada dalam pantauan Tuan Carlo. Lalu bagaimana aku melakukan pengkhianatan?" sahut Martha dengan cepat. Masih tak rela jika dirinya dituduh pengkhianat, karena sebenarnya dia memang tak pernah berkhianat. Bahkan dalam niat pun tak ada.

"Tapi, kamu yang dari awal memohon pada Tuan Carlo untuk keselamatan Reyver. Kalian berdua pasti sudah menyusun rencana untuk memberikan serangan balik."

"Menjauhkan Reyver dari Eclipse adalah kesepakatanku dengan Tuan Carlo. Karena keberadaan Reyver memang masih dibutuhkan di sini. Tugasku adalah meyakinkan Reyver untuk kembali dan berpihak lagi pada Tuan Carlo. Aku sudah berusaha keras untuk itu, tapi aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba Reyver menghilang di bandara. Padahal sebelumnya dia sudah setuju untuk melakukan penerbangan ke Negara Y."

Martha menjawab dengan kalimat panjang, berusaha meyakinkan Andress dan Tuan Carlo bahwa dirinya sudah bekerja dengan benar.

Namun, ternyata penjelasan tersebut masih tak cukup. Alih-alih melunak dan percaya dengan pengakuan Martha, Carlo justru lebih murka dan dengan ringan tangannya kembali melayang, memberikan pukulan yang lebih keras hingga sudut bibir Martha berdarah karenanya.

"Bawa dia ke ruang bawah tanah!" perintah Carlo dengan tegas dan tak bisa dibantah.

"Tuan, jangan, Tuan! Saya tidak berkhianat, Tuan!" teriak Martha ketika kedua tangannya ditarik paksa oleh orang-orang suruhan Carlo.

Namun, layaknya iblis yang tak punya belas kasih, Carlo juga tak peduli dengan teriakan Martha. Sedikit pun tak ada rasa iba meski wanita itu telah berjasa banyak untuk bisnis gelapnya.

Kini tanpa memikirkan kemanusiaan, Carlo malah menyuruh Robert untuk menculik ibu serta adiknya Martha.

"Akan saya laksanakan, Tuan," jawab Robert, siap mengemban perintah yang diberikan sang tuan.

"Dan jangan lupa, buat keluarga Reyver jatuh secepatnya!"

"Saya mengerti, Tuan. Semua akan saya lakukan, tanpa mengecewakan Anda." Robert tersenyum sadis, tak ragu lagi untuk melancarkan aksinya.

________

Keesokan paginya, Eclipse kembali gempar. Bahkan sebelum matahari terbit dengan sempurna, kondisi pintu gerbang sudah menampakkan kekacauan yang nyata.

Beberapa pria yang ditugaskan berjaga di sana, pagi itu bergeletakan tanpa nyawa. Terdapat luka tembak di masing-masing kepala. Darahnya masih segar bersimbah, menandakan bahwa tragedi tersebut belum lama terjadi.

Mendapat laporan itu, Andress kembali menelan ludah. Pasalnya, rekaman di CCTV lagi-lagi tidak menampilkan kejadian yang nyata. Ada beberapa detik yang hilang, yang kemudian mengaburkan pelaku pembunuhan tersebut. Padahal, kemarin Andress sudah memasang alat baru untuk memantau dan melacak penyusup di Eclipse. Namun, hasilnya masih gagal total. Pagi ini dia kembali dipermainkan oleh penyusup gila itu.

"Sebenarnya kau bisa bekerja atau tidak, Andress? Martha sudah dikurung di ruang bawah tanah, tapi kau masih saja kecolongan. Oh, atau jangan-jangan kau juga mengkhianatiku, Andress?"

Nyali Andress langsung menciut ketika Carlo melayangkan kecurigaannya. Sepanjang hidupnya, tak sekali pun terniat dalam diri untuk mengkhianati Carlo. Bahkan, bisa dibilang dialah anggota paling setia di Eclipse. Namun, makin ke sini keadaan makin menyudutkan. Membuatnya tampak bersalah di hadapan Carlo.

"Saya sudah puluhan tahun mengikuti Anda, Tuan Carlo. Sangat bodoh jika saya berkhianat, apalagi hanya untuk membela pecundang seperti Reyver."

"Lalu bagaimana caramu menjelaskan ini semua, hah? Kau adalah penanggung jawab keamanan di sini, seharusnya kau yang paling tahu kenapa bisa sekacau ini!"

Andress menunduk. "Maafkan saya, Tuan. Saya juga tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi. Saya sudah bekerja dengan keras, Tuan."

Dua kali tamparan menjadi jawaban Carlo atas kekecewaannya terhadap kinerja Andress. Andai tak ingat bahwa dia masih membutuhkan pria itu, Carlo pasti sudah membunuhnya sekarang. Walaupun percaya Andress tak mungkin berkhianat, tetapi lama-lama Carlo kesal dengan kegagalannya yang berulang kali.

Untungnya, kekecewaan pada hari itu terobati oleh kinerja Robert yang sangat memuaskan. Tangan kanan Carlo itu berhasil membawa ibu dan adik Martha ke Eclipse. Sesuai dengan apa yang diperintahkan Carlo kemarin.

"Tolong ampuni kami, Tuan! Ampuni kami!"

Ibunya Martha menangis dan memohon di hadapan Carlo, tetapi sedikit pun tak melunakkan hatinya. Malah dengan bengis Carlo menyeret wanita tersebut beserta anaknya. Tanpa peduli dengan tangis permohonan mereka, Carlo terus saja menariknya dengan kasar menuju ruangan bawah tanah.

Adik Martha berkali-kali merintih kesakitan. Tali yang mengikat tangannya terlampau kuat, rasanya sangat panas dan perih ketika Carlo menariknya. Apalagi kaki dibiarkan berjalan tanpa alas, berkali-kali terantuk kerikil tajam yang mengotori anak tangga curam yang menuju ruangan bawah tanah.

"Ibu! Emily!" teriak Martha dari balik ruangan berjeruji yang menjadi tempat barunya sejak kemarin.

Emily dan ibunya membelalak lebar melihat Martha ada di sana. Selama ini, setahu mereka Martha bekerja di laboratorium rumah sakit. Sedikit pun tak menyangka jika Martha terlibat dengan orang gila seperti Carlo.

"Tuan Carlo, saya mohon, jangan sakiti mereka. Saya—"

Melihat wajah tegang Martha, Carlo tersenyum puas. Lantas dengan sinis berucap, "Kau tahu kan aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku! Sekarang pilihan ada di tanganmu, setia pada Eclipse atau tetap berkhianat. Keselamatan mereka tergantung dari sikapmu, Martha!"

Usai berucap demikian, Carlo menyuruh anak buahnya untuk mengurung Emily dan ibunya, tepat di ruangan yang berhadapan dengan Martha. Sehingga apa pun yang dilakukan pada mereka, Martha akan melihat dengan matanya sendiri.

Bersambung....

1
Lembayung Senja
double up
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
reyver pasti selamat
Apriyanti
semoga reyver selamat,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
oke. lanjutkan
Lembayung Senja
lanjut...lama ndak up
Sri Wulandari
ohhh noooo ada apa ini kak....???????
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ah..... apa yg terjadi?
Lembayung Senja
knp ndak up
hanung wahyuningsih
👍🏻
Sri Wulandari
lanjutkan jadi semakin penasaran,, sepertinya yg berpihak itu Robert
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Dewi Novita L.s
apa jangan jangan robert yang ada di pihak reyver
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
good job, reyver. semoga rencanamu berhasil.
Apriyanti
ternyata cinta nya Martha hanya seujung harta aja,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
martha, ternyata hanya sebegitu cintamu?
Apriyanti
ko Martha bgtu bgt jahat SM reyver,,semoga reyver bisa selamat dr Martha dan Carlo,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Rey selamat! dia lelaki berhati baik.
Manatu Atu
kan bener yg berkhianat Martha...
Manatu Atu
kurang kaya apa lagi keluarga loe mas mas.... malah gabung sama eclips
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!