【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(24). Malam indah
Happy reading
Malam harinya
Rumah yang baru ditempati oleh Vander dan istrinya sudah penuh dengan keluarga mereka, tak lupa juga anak-anak yatim yang diundang dari beberapa yayasan untuk ikut mendoakan keberkahan dalam hunian baru itu. Setelah pengajian selesai semuanya dipersilahkan untuk menikmati sajian makanan yang telah disiapkan sambil bercengkrama bersama.
"Semoga secepatnya kalian juga segera diberikan kepercayaan untuk segera mempunyai momongan." Ujar nyonya Cecilia mengusap punggung menantunya dengan lembut
Semua orang mengaminkan, Lili dan suaminya tampak tersenyum Dan meminta doa dari semuanya.
Setelah acara Selesai, semua orang mulai berpulangan kini tinggal orang tua mereka yang memutuskan untuk menginap.
"Sayang, sudah belum gantinya?" Tanya Vander kala itu, setelah beberapa saat menunggu pintu terbuka menampakkan Lili dengan baju seksinya. Vander terpaku memandang istrinya dari atas hingga bawah
"Sayang, kamu nakal ya." Vander mencium gemas bibir istrinya, dan disambut antusias oleh Lili walaupun awalnya kaku Namun lama-kelamaan ciuman itu mulai menuntut. Segera Vander menggendong istrinya menuju kasur lalu menindih tubuh istrinya yang masih terlena dengan ciuman memabukkan.
"Sayang, apa aku boleh?" tanya Vander dengan mata yang menatap sayu pada istrinya. Tentu Lili yang mengerti tatapan itu hanya mengangguk pelan, karena sudah kewajibannya sebagai seorang istri
"Bismillahil 'aliyyil 'azhim.
Allahummaj'alhu dzurriyyatan
^^^Thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbi.^^^
Allahumma jannibnis syaithana wa jannibnis wa syaithana ma razaqtani."
Artinya : "Dengan nama Allah yang maha tinggi lagi maha agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkanlah aku dari setan, dan jauhkanlah setan dari Benih janin yang kau anugerahkan padaku."
Vander mulai mencium dan mencumbu istrinya dengan lembut. Ini kali pertama bagi keduanya melakukan hubungan suami-istri, walau awalnya kaku, namun lama-kelamaan cumbuan itu semakin menuntut.
Akhirnya dimalam itu, keduanya terlena dengan dalam kenikmatan dunia, menyatukan cinta dan tubuh mereka. Saling berbagi rasa, mengungkapkan cinta namun bukan sekedar untuk melepas syahwat semata. Tidak lain karena mengejar pahala dengan niat ibadah kepada-nya.
Di akhir pergumulan panas mereka, Vander mengakhirinya dengan mencium lembut kening istrinya. "Terimakasih sayang, sudah menjadikan aku yang pertama, Dan juga menjaganya untukku. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu istriku."
Lili mengangguk sembari tersenyum manis, lalu keduanya berpelukan erat didalam selimut yang menyemuti mereka.
Pagi harinya
"Astaghfirullah, ya Allah hubby." Lili yang sedang memasak sarapan didapur, terkejut kala itu Vander memeluknya dari belakang
"Kenapa pagi-pagi buta begini, kamu sibuk memasak sayang, Kan masih ada waktu nanti." Ucap Vander lembut sembari meletakkan dagunya pada bahu istrinya
"Bukannya kita akan kembali bekerja hari ini By." Sahut Lili sembari membalikkan badannya melihat wajah suaminya
Vander memegang dagu istrinya, lalu menatap istrinya dengan mesra. "Sayang, aku mau cuti saja dulu. Aku nggak rela jauh dari kamu sayang." katanya dengan manja, lalu mengecup bibir istrinya
"Hubby nggak boleh gitu, kita kan sudah cuti 1 Minggu. Masa sekarang cuti lagi, Lagian kan kita pisahnya cuma pas kerja doang, sisanya kan bisa bersama di rumah." kata Lili lalu membalikkan badannya agar masakannya tidak gosong
"Tapi aku masih kangen sama kamu sayang, apalagi yang tadi malam, Itu rasanya legit banget sayang. Aku jadi kepingin lagi sayang, Gimana dong?" Goda Vander ditelinga istrinya, membuat Lili bergidik geli
"Ih hubby, jangan ganggu dulu nanti masakannya gosong" gerutu Lili sembari melanjutkan masakannya, Namun Vander tak peduli dia asik mencumbu istrinya dengan lembut membuat Lili mendesah. Melihat itu Vander semakin gencar merangsang istrinya, dia segera menunduk lalu menatap nakal pada paha putih istrinya yang sangat seksi.
"Kamu sengaja ya Sayang, pakai pakaian seperti ini?" tanya Vander sambil memegang mesra pinggang ramping istrinya
"Apa salahnya hubby, menyenangkan mata suami. Aku nggak mau aja gitu, hubby tergiur dengan wanita cantik diluaran sana." Ujar Lili lalu segera mengaduk masakannya yang sudah masak
"Nggak mungkin dong sayang, Aku itu cinta mati sama kamu." Balas Vander dengan lembut
"Tidak ada wanita yang bisa menggantikan posisi kamu, dihatiku sayang. Kamu segalanya bagiku."
Singkat cerita setelah sarapan bersama Lili dan suaminya dengan terburu-buru melangkah menuju mobil yang sudah ditunggu supirnya. Vander masih senyum-senyum sendiri, karena pada saat mandi tadi pria itu menyempatkan bercocok tanam dengan istrinya. Sedangkan Lili hanya diam saja, sembari menatap Vander dengan kesal
"Puas kamu hubby, buat aku sulit berjalan. Lihat ini rambut aku basah, Pasti nanti aku diejek sama Eca ini." Ucap Lili dengan pelan pada suaminya
"Namanya juga nggak tahan sayang, Soalnya kamu itu candu buat aku yang." Vander merangkul mesra pinggang istrinya
Sesampainya di pelataran rumah sakit, Lili turun setelah mencium takzim punggung tangan suaminya. "Semangat kerjanya ya sayang, nanti kalau mau pulang kabarin hubby." Ujar Vander sembari mencium kening dan bibir istrinya
Liliana mengangguk lalu segera masuk kedalam gedung rumah sakit. Perlahan mobil yang membawa Vander meninggalkan tempat bekerja istrinya
•
•
•
|||||||||||||||••••••••||||||||||||||||
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YA Terimakasih