Pengangguran Menjadi Ratu Vampir

“Hahaha … Siapa sangka kau akan menikmati dan seahli itu melakukannya, Yang Mulia! Sepertinya kau tidak perlu belajar lagi kepadaku, tapi kami semua yang harus belajar cara merayu dan menggoda dari anda!” Denzel masih saja menggoda Ragnar bersama dengan Elias.

Sepanjang hari itu, Denzel dan Ellias terus menerus menggoda Ragnar. Sedangkan Ivory hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar Ragnar yang kini juga merupakan kamarnya dengan dibawah penjagaan ketat yang dipimpin Dorian.

...****************...

Kegagalan dalam misi sebelumnya membuat, musuh tidak berhenti sampai di situ saja. Meski sang Raja Vampir dan pemimpin bangsa werewolf sendiri yang turun tangan menyelamatkan Ivory, sama sekali tidak membuat musuh yang ingin membunuh Ratu vampire yang saat ini sedang ditempati Ivory.

“Kali ini kita harus berhasil melenyapkan wanita itu apapun yang terjadi! Sebab Yang Mulia Albert tidak menginginkan kegagalan untuk yang kedua kalinya,” ujar Grover pada para anak buahnya.

“Ada kabar dari istana Emerald, Tuan Grover! Katanya Yang Mulia Raja Ragnar telah memindahkan Ratu Ivory ke istana itu dan tinggal satu kamar dengannya. Bukankah hal ini menjadi masalah besar untuk rencana kita ke depannya.”

Salah satu anak buah Grover yang bernama Nick datang memberikan informasi yang baru saja dia dapatkan dari mata-matanya. Sontak informasi tersebut membuat sebagian besar anak buah Grover merasa cemas dengan kegagalan kedua kalinya. Dimana jika mereka gagal, maka pilihannya hanya ada dua yaitu mati ditangan Raja Ragnar atau mati di tangan Tuan mereka.

“Tuan Grover, sepertinya kita tidak bisa mengunakan rencana yang anda bicarakan sebelumnya. Keberadaan Ratu Ivory di kediaman Raja Ragnar sudah membuktikan bahwa keselamatan itu sekarang sudah berada di tangan Raja sendiri,” ujar anak buah yang lainnya.

“Benar, Tuan Grover! Jangankan membunuhnya, mendekatinya saja sangat sulit untuk dilakukan sekarang. Meski kekuatan kita sudah diperkuat dengan sihir hitam, tapi pada dasarnya kita masih bagian dari bangsa vampire. Jika Yang Mulia Raja Ragnar ingin menghukum kita, maka tidak ada yang bisa kita lakukan lagi selain menerimanya,” jelas Nick akan resiko yang harus mereka hadapi jika nekad melakukan serangan pada Ivory.

“Apa yang mereka katakan ada benarnya. Jika benar wanita itu tinggal satu kamar dengan Yang mulia Raja Ragnar, maka akan sangat sulit untuk kami membunuhnya. Karena itulah, aku harus memancing wanita itu keluar dari istana Emerald agar bisa menjalankan rencanaku,” batin Grover yang memiliki cara lain untuk mencapai tujuannya.

“Bagaimana kalau kita menggunakan rencana ini,” ujar Grover meminta para anak buahnya untuk mendengarkan rencana yang baru beberapa saat lalu dia pikirkan.

...****************...

Disaat musuh kembali berusaha menyusun rencana pembunuhan lainnya, maka berbeda dengan Ivory yang tampak memikirkan banyak perubahan dengan cerita novel yang dibacanya.

Dimana seharusnya Ivory yang asli mati di malam pertama pernikahan, tapi karena dirinya memasuki tubuh Ivory Esmeralda ceritanya pun sudah jauh berubah. Bahkan dia tidak menyangka akan bertemu dengan pemimpin bangsa werewolf dan yang lebih mengejutkannya lagi, dia sekarang tidur sekamar dengan Raja Vampir atau suaminya sendiri.

“Ceritanya sudah jauh berbeda dengan apa yang aku ketahui sebelumnya. Jadi, apakah peperangan itu akan terjadi? Atau mungkin tidak akan pernah terjadi karena aku masih bertahan hidup sampai detik ini. Dan bagaimana dengan Denzel saat mengetahui bahwa Ragnar memutuskan untuk menempatkan diriku di kamar yang sama?” gumam Ivory sembari memikirkan banyak hal.

“Haish, sayang sekali aku belum sempat membawa semua isi novel itu. Jika saja aku menyelesaikan membaca novel itu sebelum memasuki dunia ini, mungkin aku tidak perlu bersusah payah memperkirakan apa yang terjadi di masa depan,” lanjutnya sedikit menyalahkan dirinya sendiri.

“Sial, otakku sangat buntu sekarang! Sebaiknya aku berjalan-jalan sebentar di taman untuk menyegarkan pikiranku.”

Dengan mengenakan gaun tidurnya, ditambah dengan jubah luaran yang cukup hangat. Ivory beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari kamarnya. Dorian yang setia berjaga di depan kamar pun terkejut dengan kemunculan Ivory disaat hari yang sudah malam itu.

“Apakah anda membutuhkan sesuatu, Yang Mulia Ratu?” tanya Dorian yang mengira bahwa Ivory sedang membutuhkan sesuatu, tapi para pelayan tidak segera datang untuk membantunya.

“Tidak, aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar di taman Istana Emerald yang katanya ditumbuhi mawar merah yang sangat indah,” jawab Ivory sembari terus melangkahkan kakinya menuju Taman yang dia maksud.

“Bukannya saya berniat melarang anda, hanya saja malam hari cukup berbahaya bagi anda yang saat ini sedang menjadi target pembunuhan—”

“Aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar, Dorian! Lagi pula orang bodoh mana yang akan melakukan penyerangan di istana milik Raja vampire,” potong Ivory karena dia membutuhkan suasana baru yang membuatnya merasa lebih baik daripada dia tetap berada di dalam kamar.

“Baiklah, kalau begitu kami akan mengawal jalan-jalan anda. Kami hara panda tidak menolaknya kali ini,” ujar Dorian yang tidak bisa membantah perkataan Ratunya.

“Ya, lakukan saja tugasmu sebagaimana mestinya. Aku tidak masalah,” balas Ivory masih terus berjalan, hingga dia tiba di Istana mawar merah yang sangat luas dan juga indah.

Disaat bersamaan Ragnar, Denzel dan Elias yang baru saja kembali dari pertemuan tidak sengaja melihat keberadaan Ivory di Taman mawar. Melihat ada kesempatan untuk semakin mendekatkan Ragnar dengan istrinya, Denzel pun langsung menggunakan mantra teleportasi secara diam-diam kepada Ragnar.

“Hai, bukankah itu Yang Mulia Ratu?” Elias menunjuk pada keberadaan Ivory yang sedang mengamati taman mawar itu sembari menghela napas panjang.

“Waah, kesempatan bagus ‘tuh, Yang Mulia! Cobalah anda menemaninya agar rencana kita bisa berjalan dengan lancar,” ujar Denzel yang langsung antusias untuk menjadi Mak comblang keduanya.

“Tidak! Aku sudah merasa lelah sekarang, sebaiknya aku istirahat saja dan—

Cliingg …

Dalam sekejap mata Ragnar tiba-tiba saja sudah muncul tepat dihadapan Ivory yang membuat keduanya saling terkejut. Bahkan saking terkejutnya, Ivory sampai kehilangan keseimbangan tubuhnya dan hampir jatuh jika saja Ragnar tidak sigap menangkapnya.

“Ekhmm … Kau baik-baik saja?” tanya Ragnar.

Dengan wajah kesal Ivory langsung mendorong Ragnar untuk melepaskan tubuhnya sembari berkata, “Kenapa kau muncul secara tiba-tiba? Untung aku tidak jantungan.”

“Vampir tidak memiliki jantung, lebih tepatnya jantung vampire tidak berfungsi sebagaimana jantung manusia ataupun bangsa werewolf. Kenapa kau selalu bertingkah bodoh saat bersamaku? Apakah ini cara baru untuk menggoda pria, terlihat seperti wanita bodoh dan … Aarghh!”

Bagaimana mungkin Ragnar tidak berteriak kesakitan ketika kakinya diinjak dengan sangat kuat oleh Ivory. Bagaimanapun dia masih bisa merasakan rasa sakit, lalu siapa sangka tenaga yang Ivory gunakan saat menginjak kakinya cukup besar.

Bersambung ….