NovelToon NovelToon
Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:136.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Karena dipaksa untuk segera memiliki anak, Jovan sang CEO dari perusahaan ternama diam-diam menikah lagi. Dengan kejamnya, dia mengusir Seina selaku istri pertamanya yang dikira mandul. Namun nasib buruk pun menimpa Jovan yang mana istri keduanya mengalami kecelakaan hingga membuatnya keguguran bahkan rahimnya terpaksa harus diangkat demi menyelamatkan nyawa Ghina.

Lima tahun kemudian, Seina yang dikira mandul kembali dengan tiga anak kembar yang memiliki ketampanan mirip Jovan.

“Bunda, Oom itu milip Kakak Jelemy, apa Oom itu Ayah kita?” tanya Jelita, si bungsu.

“Bukan!” elak Seina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merebut Si Kembar

“Bunda,” lirih Jeremy duduk di samping Seina yang masih tertidur namun mendengar suara Jeremy, wanita itu membuka matanya. Akan tetapi, ia tidak mengatakan sesuatu.

“Bunda, nda papa?” tanya Jeremy cemas.

“Bunda janan diam aja. Jelemy sedih.” Anak itu kemudian meraih tangan Seina.

“Bunda benci ya sama Jelemy?”

Mendengar itu, Seina bangkit duduk. Usapan demi usahan ia berikan ke kepala Jeremy membuat anak itu merasakan kehangatan dari tangan Ibunya.

“Kok Jeremy ngomong begitu, hm?” tanya Seina dengan suaranya yang sendu. Mata wanita itu juga cukup merah dan sembap.

“Jelemy takut.”

“Mengapa harus takut, sayang?” tanya Seina berpindah mengelus pipi Jeremy yang basah dari linangan air matanya.

“Abisna Jelemy anak dali laki-laki yang udah bikin Bunda teluka. Jelemy takut Bunda nda suka dan benci Jelemy.” Tangis anak itu.

Seina terdiam. Tidak disangka, pemikiran Jeremy bisa sampai ke situ. Seina lantas menariknya ke dalam dekapannya.

“Jeremy dan adikmu kan lahirnya dari Bunda. Mana mungkin Bunda benci Jeremy. Bunda kan cinta dan sayang sama kalian.” Ungkap Seina dengan tulus. Jeremy balas memeluk Seina. Perasaannya mulai barangsur-angsur tenang.

.

“Ma, kemarin anak-anak itu tidur di mana?” tanya Tuan Robert yang tengah berjalan di samping Renata yang membawa nampan berisi sandwich dan dua gelas susu putih.

“Kamarnya Jovan, mereka tidur bareng Ghina semalam, Pa.”

“Lah, berarti yang Papa lihat semalam tidur di kamar tamu itu Jovan ya?” gumam Tuan Robert dan Renata mengangguk-betul.

“Terus, Mama bawa kemana itu?” lanjutnya menunjuk nampan di tangan istrinya.

“Ke kamar Jovan lah, Papa kok nanya terus sih? Mau juga?” celetuk Renata risih.

“Mau sih kalau susunya dikasih,” ucap Robert cengengesan.

“Dih, semalam kan sudah,” sentak Renata menatap sengit pada suaminya yang genit.

Robert cemberut. “Beda atuh, Ma.”

“Udah ah, Papa jangan ganggu Mama dulu.” Renata bergidik dikedipkan mata oleh sang suami.

“Ma, daripada Jovan menikah lagi, gimana kalau kita adopsi aja salah satu dari kedua anak itu?” usul Tuan Robert membuat kaki Renata berhenti melangkah.

“Hm, ide Papa bagus juga sih, tapi emangnya orang tua mereka bakal mau, nggak?” Renata bergumam tidak yakin.

“Yaelah, kita kasih aja uang yang banyak buat mereka. Papa yakin, mereka tidak keberatan.” Tuan Robert berbisik.

“Hm, Mama kok ragu-ragu ya, Pa. Terlebih lagi kan Papa mereka pemilik J-Beauty.”

Tiba-tiba Jovan datang. “Kalian tidak usah khawatir, dengan Jovan memberikan salah satu sahamku, aku bisa mendapatkan salah satu anaknya, Ma, Pa.”

Tidak disangka-sangka, Jovan berniat untuk merebut si kembar.

“Hm, kenapa kamu tiba-tiba mau membantu kita?” tanya Renata menyipitkan matanya.

“Satu, aku setuju saran Papa barusan dan kedua, aku ingin mewujudkan impian Ghina.”

Renata mencebik, ia agak kesal tapi usulan suaminya juga bagus tetapi dipikir-pikir lagi, Renata ingin punya cucu kandung juga.

“Kau tidak mau menikahi sekertarismu?” tanya Renata.

“Tidak.”

Jovan berkata singkat sesaat sebelum pria tampan itu pergi bekerja. Hidung Renata pun kempas kempis dibuatnya. Tapi melihat dua anak kembar di samping Ghina yang keluar dari kamar, Renata dan Robert berjalan ke sana.

“Good Morning,” sapa Renata dengan ramah.

“Gudmolning, Nek!” balas Jelita dengan ceria dan semangat paginya.

“Gudmolning apa tuh? Nama kue?” tanya Jhansen dengan polosnya.

“Macam manalah capaan pagi jadi kue? Dacal!” seru Jelita tertawa ria. Jhansen memanyunkan bibirnya, sedangkan Ghina dan yang lainnya menahan tawa mereka melihat dua anak itu bicara.

“Kalian mau kemana, hm?” tanya Robert.

“Mau bikin kue cama Mama Gina, Kakek.” Jhansen menjawab cepat.

“Wah seru tuh, tapi sebelum bikin kue, kalian minum susunya dulu ya. Nenek sendiri yang bikin loh,” kata Renata menyodorkan dua gelas susunya.

“Telima kacih, Nenek.” Jelita dan Jhansen segera menghabiskan susunya lalu Robert pergi karena mendapat telepon dari pihak keluarganya lagi yang mana mereka ingin membicarakan siapakah penerusnya.

“Mama, gimana kalau Mama juga ikut bantu kita?” Usul Ghina sedikit gugup.

“Okay.” Setuju Renata tersenyum membuat Ghina merasa senang mendapat senyuman manis Ibu mertuanya.

Hari ini seperti yang direncanakan Ghina, ia ingin membuat puding dan kue lumer coklat untuk diberikan pada Jovan nanti. Pertama-tama, Ghina menyiapkan bahan-bahannya bersama Renata. Sedangkan Jhansen dan Jelita ikut membantu dengan mengambil benda-benda yang perlu dipakai.

Robert yang sekali-kali lewat di depan pintu dapur tersenyum kecil melihat menantu dan istrinya terlihat kompak hari ini. Canda tawa sering kali pecah di dalam sana. Terutama si kembar kadang-kadang bikin ribut dengan kejahilan kecilnya. Wajah Jhansen bahkan penuh bubuk tepung dan mulut Jelita penuh krim coklat.

“Celuna macak-macak kue, coba aja Bunda cama Kak Jelemy ada di cini, pasti celuuuu abissss!” Ujar Jelita mulai teringat Seina.

“Pulang nanti kita bawain Bunda kue aja!” Usul Jhansen.

“Lebih baik, ajak sekalian Bunda kalian ke sini. Nanti kita bikin kuenya sama-sama biar rumah ini tambah rame-rame,” sahut Renata tersenyum.

“Idena Nenek mantap mania!” seru Jelita dan Jhansen mengacungkan dua Ibu jempolnya. Mereka terlihat bahagia tapi tidak bagi Ghina yang tampak meremas tangannya.

“Hm, kamu kenapa, Ghina? Kamu baik-baik saja?” Renata menepuk bahu Ghina tetapi wanita itu hanya tersenyum lalu masuk ke toilet dapur dengan buru-buru.

“Dia kenapa sih?” gumam Renata bingung.

“Mungkinna Mama Ghina pigi cetol alam.”

“Hah? Cetol alam apaan tuh?” tanya Renata makin bingung apalagi Jhansen juga tidak paham mengartikan bahasa alien adiknya.

“Beel4aaakk!”

Renata dan Jhansen saling bertatapan lalu tertawa akan tebakan Jelita, namun apa yang Jelita katakan tidak benar karena Ghina saat ini sedang membasuh hidungnya yang kembali mimisan.

“Duhh, kepalaku sakit banget, Ya Tuhan.” Ghina mulai meringis kesakitan.

Satu jam kemudian, semua kue yang mereka buat hari ini sudah matang. Kuenya tercium enak di hidung mancung Robert hingga pria tua itu langsung menuju ke dapur.

“Astaga, makan kuenya tidak ngajak-ngajak kakek, jahat banget sih,” komentar Robert di pintu dapur melihat si kembar dan Renata sedang mencicipi kue milik mereka.

“Aduh, Jelita lupa!” Tepuk gadis mungil itu ke jidatnya lalu mengulurkan tangan kecilnya ke Robert yang mana ada sisa kuenya di sana.

“Kakek, jangan malah ya,” mohon Jelita.

“Kakek mana tega malahin anak lucu dan cantik sepertimu.” Ucap Robert mengambil sisa gigitan Jelita dan memakannya begitu saja.

“Enak nda, Kek?” tanya Jhansen.

Robert langsung mengacungkan jempol.

“Kue bikinan kalian, apalagi istriku memang terbaik dah di dunia ini,” gombal Tuan Robert ke Renata yang tersipu malu.

“Oh, Ghina? Mukamu agak pucat, kamu baik-baik saja?” Tanya Robert ke Ghina yang diam terus dari tadi.

“Kalau kamu tidak enak badan, pergilah istirahat ke kamar,” suruh Renata.

“Baik, terima kasih untuk hari ini, Ma.” Ghina tersenyum lalu berjalan agak lunglai ke arah tangga.

“Mama Gina, tunggu.” Jelita dan Jhansen segera berlari mengejarnya.

“Hm, kenapa?” tanya Ghina berhenti di atas tangga dan menoleh pada mereka yang kini berdiri di sampingnya. Sedangkan Renata di dapur sedang membereskan alat masaknya bersama pembantu.

“Kata Bunda, kita halus tidul ciang bial cepat besall. Jadi kita mau tidul cama Mama Gina.”

Ghina kembali mengukir senyumnya lalu menggandeng tangan mereka ke kamar.

“Jencen uda nda cabal pulang bawain kue buat Bunda. Hihihi...” Ucapan Jhansen pun membuat mata Ghina yang semula tertutup pun terbuka kembali. Wanita itu menoleh ke Jhansen yang berbaring di samping kirinya.

“Jelita juga nda cabal liat Ayah, hihihi...”

Selang beberapa menit, Ghina mengangkat tangannya dan membelai rambut si kembar yang sudah terlelap. Ia sedih tapi ia sulit mengungkap kesedihannya. Ghina pun terpejam perlahan.

1
quena bsi
seina lahir tgl 31 februari
bulan februari hanya sampai tgl 28 klo ada tgl 29 berarti tahun kabisat terjadi 4th sekali
zh4insu
Mau bonchap akak othor,,,
Piyah
mah dong bonusnya lnjut
quena bsi
aq merasa disini seinalah korbanya ..korban kekejaman jovan dan ghina sebagai pelakor tapi kenapa di cerita ini seolah olah ghina yg paling terdzolimi apalagi waktu asisten lu bercakap sama ghina menyebub seina dgn sebitan wanita itu bukan nyonya seina segitu tdk menghormatinya sama seina
quena bsi
sampai sini msh menebak alurnya diawal ghina adalah pelakor tapi kok makin kesini seperti orang yg tertindas trus seina awalnya kan sdh pernah pergokin ghina sebagai istri muda jovan tapi kok kayak g kenal ini ceritanya yg emang dibikinpenuh misteri atau emang muter" g jelas
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Yg mergoki secara langsung itu Gara, kalau Seina emang blm pernah ketemu langsung sama Ghina, maaf ya kalau penyampaian author di bab ini msih kurang tepat 😅🙏 novel pertama jdi tulisannya blm rapi hhehe, mksih udh komen, ikuti terus y, malam ini ceritanya udh tamat 🥰
total 1 replies
cetom😘😘
tadi maxico torr, sekarang Paris, Mexico di benua Amerika utara sedangkan Paris di Eropa
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Maksiko rumah Elgard, kalau Paris tempat kelahiran si kembar 😁
total 1 replies
zh4insu
Pengen ber*k,,,?
༎ຶP I S C E S༎ຶ: begitulah hihi... Jovan kena karma lagi tuh
total 1 replies
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
༎ຶP I S C E S༎ຶ: udh lanjut kak 😇
total 1 replies
Piyah
lanjut jngn di tamatin dong
༎ຶP I S C E S༎ຶ: udh lanjut kak 😇
total 1 replies
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
Piyah
jngn di bikin rebet ah
Piyah
lanjutkan ga pake lama
༎ຶP I S C E S༎ຶ: bab baru udh update kk
total 1 replies
Zidhat Al ihsan
aku kurang suka KL seina rujuk Ama Jovan mengingat perbuatannya dulu yg menyakiti seina sangat kejam dan amat sangat menyakitkan
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap, trima ksih sarannya kk, trus ikuti ya ceritanya
total 1 replies
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
༎ຶP I S C E S༎ຶ: sdh dilanjutkan kk /Determined/
total 1 replies
Irmha febyollah
jadi ghina sakit jadi seina juga sakit.
༎ຶP I S C E S༎ຶ: /Sob/ gara-gara Jovan egois tuh, mereka berdua jdi korbannya
total 1 replies
Nora♡~
Tetap💪💪💪thor persatuan semula Seina dan Jovan ya thor... lanjut..
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk, trima kasih supportnya /Determined/
total 1 replies
Piyah
nahbegini kan enak bacanya g rumit gapusing lanjut terus
༎ຶP I S C E S༎ຶ: trima ksih sarannya kk, siap dilanjutkan 💪
total 1 replies
Piyah
jngn ruwet2 pusing
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk
total 1 replies
Piyah
ruwet amcritanya pusing lama2bacanya
༎ຶP I S C E S༎ຶ: 😁😁 sabar kk
total 1 replies
zh4insu
Ya Allah, aku nangis... Kasian si kembar.
Semoga Seina/ Elsha bisa bersatu lagi dengan Jovan, agar anak-anak bisa bahagia bersama orang tua yang lengkap.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!