Dean Benicio dan Janella Winkler adalah sepasang suami istri yang saling mencintai.
Karena sebuah penyerangan, Jane yang tengah hamil besar harus berpisah dengan Dean. Tak lama kemudian sebuah kabar membuat Jane hampir kehilangan anak-anak yang dikandungnya. Dean dikabarkan meninggal, Rex sang asisten pribadi pun juga tidak kabarnya.
5 tahun berlalu, Jane bersama anak kembarnya datang kembali ke kota tempatnya dulu tinggal. Jane ingin mengenalkan kenangan Dean kepada Ethan dan Emma.
Tapi saat sedang berada di taman, Jane melihat Dean yang sang duduk di sana. Jane menggandeng kedua anak kembarnya berlari menghampiri Dean. Jane langsung memeluk Dean tapi sebuah kalimat membuat Jane tersentak.
" Kamu siapa?"
Bukan hanya itu yang membuat Jane terkejut, datangnya seorang wanita dan anak kecil yang memanggil ayah pada Dean semakin membuat Jane bingung.
" Jika itu adalah Daddy kita maka tidak ada yang boleh memanggilnya ayah," ucap Emma dan Ethan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Kembar 24
Olinda memanggil beberapa pengawal yang ada di rumah untuk membantu Joy membawa Dean masuk ke dalam rumah. Saat ini Dean sudah kembali bernafas, jantungnya berdetak secara normal tapi sepertinya dia masih tertidur, atau mungkin pingsan. Entahlah, saat seperti ini seharusnya Jane lah yang mengetahui keadaan Dean.
" Nona, Tuan Dean mau dibawa kemana?" tanya Joy kepada Olinda.
" Ehmmm, aaah aku tahu. Ikut aku."
Joy dan dua orang lainnya patuh dengan perintah Olinda. Mereka mengikuti Olinda untuk menempatkan Dean di sebuah kamar.
" Nah, letakkan di sini. Ini adalah tempat paling tepat untuk Kak Dean."
Joy mengerti, mereka membaringkan tubuh Dean diatas tempat tidur. Tidak lupa selimut juga dipakaikan, penghangat ruangan juga dinyalakan oleh Olinda agar hawa dingin musim dingin itu sedikit berkurang.
" Baiklah kalau begitu. Mari kita keluar. Semoga Kak Dean segera mendapatkan ingatannya kembali." Olinda berdoa dengan tulus.
Mereka segera meninggalkan Dean agar bisa beristirahat. Tak berselang lama, Jane dan Si Kembar pulang. Jane meminta Bibi Lucy untuk membawa Si Kembar kembali ke kamar terlebih dulu. Ini sudah hampir petang, mereka pasti lelah.
" Oh iya Olind, apakah sudah menempatkan kakak mu dengan baik?"
" Tentu saja sudah Kakak Ipar, Kak Dean di ~"
" Aah baiklah, aku akan kembali ke kamar untuk istirahat. Kalian semua istirahatlah, hari ini lumayan melelahkan maka dari itu semua kembali beristirahat dulu. Untuk yang lainnya kita bicarakan besok."
Olinda, Joy, dan juga Bruce mengangguk paham. Mereka semua kembali ke tempat mereka masing-masing. Jane menghela nafasnya, ada sebuah perasaan lega bahwa rencana Dean berhasil, pastinya untuk saat ini. Untuk kedepannya, ia sendiri belum tahu harus bagaimana.
Jane memijat pelan tengkuknya, ia menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Setelah semalaman tidak tidur,jane merasa kepalanya sedikit berat. Meskipun sempat diberi infusan di rumah sakit, tapi juga dia tidak menghabiskannya.
Cekleek
Jane membuka pintu secara perlahan dan masuk ke sana. Ia meletakkan paper bag yang berisi semua pakaian pria untuk Dean di atas nakas. Jane membuka bajunya satu persatu, ia merasa tubuhnya begitu lengket. Meskipun udara dingin tapi dia tetap berkeringat, maka dari itu ia akan mani air hangat sebelum beristirahat.
Setelah melepaskan pakaiannya, ia berjalan menuju kamar mandi. Namun, ada satu hal yang membuatnya terdiam berdiri dan tidak bergerak untuk sementara.
" Aaaaah, kamu! Mengapa kamu di sini?"
Pandangan Jane dan Dean terkunci. Wajah Dean memerah layaknya udang rebus saat melihat Jane tidak berpakaian sedangkan Jane, dia langsung berjongkok untuk menutupi tubuhnya yang polos.
" Ma-maaf, aku tidak tahu mengapa aku di sini. A-aku akan pergi." Dean menyibakkan selimutnya lalu menurunkan kakinya dan bersiap untuk pergi dari kamar itu.
" Stop! Berhenti! Jangan beranjak dari tempat mu. Diam di situ, tutup mata mu. Ingat, jangan membukanya sebelum aku masuk ke kamar mandi."
" Ba-baik a-aku akan menutup mataku."
Brak!
Dean sungguh memejamkan matanya. Lalu tak berselang lama, suara pintu terdengar di tutup dengan begitu keras. Dean menghembuskan nafasnya penuh dengan kelegaan. Wajahnya kembali memerah saat ia mengingat tubuh Jane, tapi ia segera menghapus ya dari kepala.
" Kenapa terasa begitu berbeda, dia bisa membuat tubuhku terasa panas. Eliz dulu pernah begitu di depanku, tapi sama sekali tubuhku tidak bereaksi. Jika dia benar adalah istriku, maka pastilah kami memiliki banyak kedekatan. Arghhhh!!!!"
Dean mencengkeram erat kepalanya, ia merasakan sakit yang luar biasa. Jane yang mendengar teriakan Dean langsung menyambar handuk dan bergegas untuk keluar dari kamar mandi. Dia melihat Dean begitu kesakitan.
" Kau, apa yang kau rasakan?" tanya Jane khawatir.
" Arghhh, haaaah sakit sekali. Kepala ku sungguh sangat sakit, haaah." Dean menjawab dengan sedikit terengah. Tampaknya selain sakit kepala, dada Dean juga merasa sesak.
Jane meminta Dean untuk berbaring, dia lalu mencoba memijit kepala Dean.Tapi Jane mengerti, itu tidak akan menyembuhkan sakit kepala Dean. Ia lalu berdiri dan mencari obat pereda sakit di kotak obat miliknya.
" Ini minumlah, ini lumayan untuk meringankan sakit kepalamu."
Dean menurut, lambat laun Dean sedikit lebih tenang. Kondisi ini harus segera diobati, jika tidak maka bisa semakin parah.
" Kak Jason, sepertinya aku harus mengundang Kak Jason kemari untuk membantu merawat Dean."
Ya, sepertinya itu adalah jalan yang paling baik. Jason adalah orang paling tepat untuk merawat Dean. Kakaknya itu juga punya treatment untuk mengembalikan ingatan orang dengan lebih cepat.
" Halo kak, maaf mengganggu mu. Aku ingin minta tolong, bisakah kakak kesini?"
" Ada apa Jane? Apa kamu sakit lagi?"
" Bukan Kak, bukan aku tapi Dean?"
" Apa Dean? Bukankah dia?"
" Ceritanya panjang kak, nanti saat di sini aku akan menjelaskan semuanya kepada kakak. Tapi aku sungguh butuh kakak untuk membantu menyembuhkan Dean."
Di seberang sana, jason sedikit terkejut dengan apa yang didengarnya. Adik iparnya bukankah sudah meninggal, lalu mengapa bisa ada namanya kembali di sebut? Jason tidak mau berspekulasi, saat ini yang terpenting adalah ia harus segera mencari penerbangan ke negara A.
Ya, Jason setuju untuk membantu merawat Dean. Ia tentu tahu bagaimana Jane sangat kehilangan pada waktu itu. Dan saat ini Dean kembali muncul tentu itu adalah kabar bagus. Jason yakin saat ini adik dan kedua keponakannya pasti sangat bahagia.
TBC
ilang ingatan dll
semoga sukses selalu