NovelToon NovelToon
Saat Aku Dimadu

Saat Aku Dimadu

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Adara terpaksa menerima kehadiran seorang madu di rumah tangganya, dia tidak dapat berbuat apa-apa karena sang suami dan mertua yang begitu kekeuh menghadirkan madu tersebut. Madu bukannya manis, tapi terasa begitu menyakitkan bagi Adara.

Awalnya Adara merasa sanggup bila dirinya berbagi suami, tapi nyatanya tidak. Hatinya terasa begitu sakit saat melihat sang suami dan adik madunya sedang berduaan. Apalagi hubungan sang mertua yang terlihat sangat dekat dengan adik madunya. Ditambah lagi suami dan mertuanya juga memperlakukan sang adik madu dengan begitu istimewa, bak seorang putri yang harus selalu dilayani dan tidak boleh melakukan pekerjaan apapun. Berbanding terbalik dengan Adara yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk menyiapkan kebutuhan sang adik madu.

Hati Adara sangat sakit menerima perlakuan tidak adil tersebut.

Sejauh mana Adara sanggup bertahan membina rumah tangganya yang tak sehat lagi?

Yuk ikuti terus cerita ini. InsyaAllah happy ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikut ke Kantor

Erlang sudah tiba di panti, dia keluar dari mobil dengan terburu-buru, dia sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan ibu panti untuk menanyakan dimana keberadaan Adara.

''Bu, Ibu ...,'' teriak Erlang tak sabaran sembari mengetuk daun pintu.

Hari ini halaman panti tampak sepi, tidak seperti biasa nya, biasanya halaman panti selalu ramai oleh anak-anak panti yang bermain lari-larian serta bermain mainan lainnya.

''Bu ...,'' ulang Erlang dengan nada lebih keras, karena tak kunjung mendapat jawaban.

Beberapa saat setelah itu, terdengar seseorang membuka pintu dari dalam.

Saat pintu sudah terbuka, seorang wanita muncul dari balik pintu. Wanita itu adalah Asih, penjaga panti sekaligus orang yang di percaya oleh Ibu Panti untuk merawat serta mengurus anak-anak.

''Mas Erlang toh. Mbak kira siapa tadi. Ayo, silahkan masuk, Mas,'' ucap Mbak Asih ramah.

''Iya, Mbak,'' sahut Erlang. Lalu dia masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan untuk para tamu yang datang berkunjung ke panti.

''Ibu mana, Mbak? Dan anak-anak mana? Kok sepi banget,'' tanya Erlang dengan tatapan mata mengedar keseluruhan ruangan yang cukup luas.

''Ibu lagi di rumah sakit Mas Erlang. Anak-anak lagi berkumpul di musholla bersama Mas Tama, mereka berdoa di sana untuk kesembuhan Ibu, karena kondisi ibu sudah semakin memburuk. Ibu sudah masuk ruang ICU, Ibu kritis, Mas,'' jelas Mbak Asih dengan wajah sedih.

''Apa? Mbak tidak bohong, 'kan?''

''Bohong? Kok Mas Erlang berkata seperti itu,''

''Maaf, Mbak. Sebenarnya aku ke sini ingin bertanya kepada Ibu di mana dia sembunyikan Adara,''

''Mas Erlang! Bisa-bisanya Mas menuduh ibu yang telah menyembunyikan Adara. Kondisi Ibu memburuk karena memikirkan Adara, sebelum beliau koma, beliau terus menyebut nama Adara. Jadi mana mungkin Ibu menyembunyikan Adara. Mas Erlang ini ada-ada saja. Lagian Adara pergi entah kemana juga karena Mas,'' Mbak Asih terpancing emosi nya mendengar perkataan Erlang. Dia menatap Erlang dengan wajah memerah serta tatapan tajam.

Seharusnya Erlang ikut prihatin atas kondisi Ibu saat ini, bukan malah menuduh ibu yang tidak-tidak.

''Ya, siapa tahu aja 'kan, Mbak. Soalnya tadi ada kurir datang ke rumah mengantar surat gugatan cerai untuk aku dari Adara, makanya aku beranggapan kalau Adara ada di sini. Emang mau kemana lagi dia, dia 'kan tidak punya anggota keluarga lain, apalagi teman dekat,'' jelas Erlang.

''Jadi Adara menggugat kamu? Syukurlah,'' ucap Mbak Asih. Dia yang tadinya begitu kesal, kini tersenyum senang.

''Kok malah syukur sih, Mbak?!'' Erlang menatap Mbak Asih tidak suka.

''Ya bersyukur saja. Itu berarti keadaan Adara saat ini baik-baik saja. Toh buktinya dia punya waktu dan biaya untuk mengurus gugatan cerai untukmu. Mbak sih selalu berdoa, di mana pun Adara berada sekarang, semoga dia baik-baik saja dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Kalau begitu Mbak permisi dulu, Mbak akan menemui Mas Tama untuk memberi tahu kabar baik ini,'' Asih berlalu begitu saja dari hadapan Erlang. Langkah kakinya lebar-lebar menuju di mana Tama berada sekarang.

''Dasar!'' Erlang berdecak kesal melihat respon Asih yang sungguh tak terduga.

Setelah itu Erlang berlalu dari panti. Ponselnya yang ada di saku celana sudah berulangkali bergetar, Winda sudah menghubungi nya memintanya untuk segera pulang.

*

Di perusahaan, Alex duduk di kursi kebesaran dengan pikiran ke mana-mana.

''Sepertinya aku harus menghubungi Vero, aku akan membujuk dia agar dia mau menyerahkan satu cabang anak perusahaan lagi kepada aku. Perusahaan itu akan aku berikan kepada Erlang dan Winda. Kasihan Winda dan suaminya karena tak mempunyai tempat usaha. Aku rasa Vero dengan senang hati akan memberikan anak cabang perusahaan tersebut, adik ku itukan sudah mempunyai perusahaan di mana-mana bahkan di luar negeri. Lagian siapa yang akan mewarisi semua harta kekayaan nya itu kalau bukan anakku Winda, karena Winda adalah satu-satunya keponakan kandungnya.

Bagus lah, karena setelah kematian Edward, Vero tak pernah berniat untuk menikah lagi, sehingga dia tidak punya keturunan untuk mewarisi semua hartanya. Ini semua merupakan keberuntungan tersendiri untukku. Tidak sia-sia usaha ku dan istriku waktu itu untuk melenyapkan Edward dan anaknya, sekarang kami bisa menikmati hasil dari kerja keras kami dulu.

Urusan Si Farras, itu gampang lah, cepat atau lambat aku akan menyingkirkan dia dari muka bumi ini, agar dia tidak menjadi penghalang bagi aku untuk menguasai seluruh harta kekayaan Vero. Hahaha ...,'' gumam Alex, lalu tawanya pecah. Tawa menggelegar penuh kelicikan.

Dia mengambil ponselnya, lalu mulai menghubungi Vero.

*

Di tempat berbeda, untuk mengusir rasa bosan nya karena di rumah terus, akhirnya Adara mengikuti Farras ke kantor yang ada di pusat kota New York.

Vero meminta agar Farras perlahan mengajari Adara tentang dunia bisnis.

''Hm, ternyata kamu cukup pintar, Adara. Bagus,'' puji Farras saat dia memberikan tugas untuk Adara dan Adara menyelesaikan tugas tersebut dengan cepat. Kini, mereka berdua sudah berada di kantor, disebuah ruangan.

*

''Sepertinya, besok, kamu sudah bisa menggantikan posisi Mommy di perusahaan,'' ucap Farras, dia dan Adara berjalan berdampingan menuju kantin untuk makan siang.

''Jangan dulu. Mama masih muda dan masih bisa memimpin perusahaan sendiri. Lagian aku belum siap jadi seorang CEO, ribet. Aku masih mau senang-senang dulu dengan duniaku. Bebas dan tanpa tekanan,''

''Dasar, pemalas!'' Farras mengusap gemes pucuk kepala Adara, sehingga rambut Adara yang tergerai indah menjadi sedikit acak-acakan.

''Biarin aja. Kamu 'kan ada. Jadi kamu aja yang ngurusin semua bisnis Mama,'' kata Adara sembari membereskan rambut nya.

''Jadi beneran nih kamu tidak mau bekerja di perusahaan?''

''Iya. Aku pengen jadi ibu rumah tangga saja. Hidup bahagia di rumah mengurus suami dan juga anak-anak,'' Adara berkata dengan senyum merekah.

''Kalau begitu biar aku saja yang jadi suami mu. 'Kan adil begitu,''

''Apaan sih! Kamu itu kakak aku, ada-ada saja. Mana bisa begitu,'' Adara menggeleng kecil, dia menimpuk bahu Farras dengan tangan nya. Lalu dia berjalan lebih dulu dengan langkah kaki lebar.

Farras mengikuti dari belakang.

''Ya ampun. Kenapa aku bisa ngomong seperti itu barusan sama seorang wanita. Sejak kapan aku pintar menggoda kaum hawa,'' gumam Farras lirih.

''Adara, tunggu!''

Para karyawan menatap penuh kekaguman kepada Farras dan Adara. Menurut mereka Adara dan Farras tampak serasi. Cocok jadi pasangan kekasih.

Pun demikian, banyak para karyawan wanita yang patah hati, mereka yang selama ini begitu mengagumi sosok Farras merasa tidak punya kesempatan lagi untuk mendapatkan hati sang pria tampan yang mirip sama artis korea.

Bersambung.

1
itin
jangan end donk. Farras lama loh nungguin adara sampai bisa dipersunting. paling ga kasih asupan manis manisnya lah sampai mereka punya anak
Konny Rianty
Iya Thorr"'' blm.puas bc cerita nyaaaa...
Ambo Nai
mama sisaga dan diayu belum ada karmanya
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Lucy christiana Dewi
akhirnya yg ditunggu2 up, tp koq langsung end😢
saga kasihan Thor😢😢
01Khaira Lubna: iya kisah saga belum selesai ya, kira kira bagaimana kehidupan nya bersama Ayu? duh lanjut persi Saga atau gimana nih?
total 1 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Susi Yanti
Adara sebaiknya jgn turuti permintaan winda,sekali licik,tetap akan licik meski dlm keadaan terdesak
Susi Yanti
Saga patah hati lg ya
Konny Rianty
thorrr' mana lanjutan nyaa,bgs cerita nyaaaa...
Konny Rianty
kapan thorr, lanjutan nya di tungguuuu
christina paya wan
kesian sana saga
Konny Rianty
lanjutin thorrrr..
Konny Rianty
mana lanjutan nyaaa" bgs cerita nyaa...
Konny Rianty
mana kelanjutan nya thorrr" di tunggu bgs cerita nyaa
Konny Rianty
lanjut thorr, bgs cerita nya..
Konny Rianty
lanjut thorr" bgs cerita nya
💖poonie💝
setelah sekian purnama 🤭🤭
Kasma Aisya
updatenya jgn lama2 thor
itin
OMG masih berlanjut......
dan semoga rajin lagi Up nya 😍
bening
akhirnya update jg sdh lama bngt untung msh ingat sm jln cerita nya, semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!