NovelToon NovelToon
Menantu Pewaris Kaya 2

Menantu Pewaris Kaya 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin / Balas Dendam
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: ZHRCY

Setelah Duke menyingkirkan semua orang jahat dari keluarga Moreno, Caroline akhirnya menjadi pewaris sah kekayaan keluarganya. Tak ada yang tahu bahwa Duke-lah dalang di balik kejatuhan mereka.

Ketika semua rahasia terbuka, Duke mengungkapkan identitas aslinya sebagai putra Tuan William, pewaris kerajaan bisnis raksasa. Seluruh keluarga Moreno terkejut dan dipenuhi rasa malu, sementara Caroline sempat menolak kenyataan itu—hingga dia tahu bahwa Duke pernah menyelamatkannya dari kecelakaan yang direncanakan Glen.

Dalam perjalanan bersama ayahnya, Tuan William menatap Duke dan berkata dengan tenang,
“Kehidupan yang penuh kekayaan akan memberimu musuh-musuh berbahaya seumur hidup. Hidup di puncak itu manis dan pahit sekaligus, dan kau harus bermain dengan benar kalau ingin tetap berdiri kokoh.”

Kini Duke mulai mengambil alih kendali atas takdirnya, namun di balik kekuasaan besar yang ia miliki, musuh-musuh baru bermunculan —

Pertanyaannya siapa musuh baru yang akan muncul disinii?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZHRCY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NOMOR TAK DIKENAL

Setelah panggilan Duke dengan Scar berakhir, dia melemparkan ponselnya ke kursi, bersandar, dan menutupi wajahnya dengan telapak tangan, menghela napas frustasi.

"James Earl mengincar Nyonya?" tanya K, mengepalkan tinjunya saat amarahnya mulai bangkit.

"Sepertinya begitu. Meskipun Earl punya kekuasaan dan kekayaan untuk melawanku, dia tahu seberapa besar kerugian dan risiko yang akan dia tanggung. Jadi dia tidak menyerang dari kepala, tapi dari hati," gumam Duke dengan nada marah.

"Haruskah kita memberitahu Tuan Besar?"

"Tidak!"

Menurunkan tangannya dari wajah, Duke menatap K dengan dingin dan berkata, "Jauhkan ayahku dari urusan ini, atau darah akan tertumpah. Mengerti!?"

"Mengerti, Bos," ujar K cepat-cepat.

"Ayahku harus jadi pilihan terakhir."

"Sekarang apa?"

Ada jeda singkat. Lalu Duke menatap ke kaca spion dan berkata, "Marcellus, jalan. Aku rasa sudah waktunya untuk bicara lagi dengan Earl."

Tanpa membuang waktu, Tuan Marcellus langsung menghidupkan mesin dan melaju.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di kantor Technology And Co., dan Duke masuk ke dalam gedung dengan K di sisinya.

Kantor itu sunyi saat Tuan Earl berdiri membelakangi pintu, menatap kaca transparan sambil memutar cincin emas tebal di jarinya perlahan.

Tiba-tiba, pintu terbuka dan Duke masuk bersama K, sementara sekretaris Earl berteriak sambil berlari mengejar mereka, "Tuan-tuan, kalian tidak bisa langsung masuk begitu saja!"

"Menurutmu tidak berisiko masuk ke wilayah seseorang tanpa diundang?" kata Tuan Earl, berbalik dari arah kaca.

Lalu dia mengerutkan kening ketika matanya bertemu dengan tatapan Duke, membenci bahkan hanya melihatnya.

"Kau seharusnya mengatakan itu pada dirimu sendiri sebelum memutuskan bahwa mengunjungi istriku adalah keputusan yang cerdas," ujar Duke dengan dingin.

Menyadari bahwa tatapan mata Duke sama seperti tatapan sebelum dia menghajarnya dulu, Tuan Earl sempat ragu sejenak.

Kemudian dia menatap sekretarisnya dan memerintah dengan kasar, "Keluar!"

Setelah wanita itu pergi dan menutup pintu, Tuan Earl duduk di balik mejanya dan berkata, "Aku rasa kau datang ke sini untuk menyuruhku menjauh dari istrimu?"

"Sebenarnya, tidak," ucap Duke santai. "Aku tidak perlu mengatakannya. Kau sudah tahu itu, dan kalau aku harus mengingatkanmu, aku tidak akan setenang ini."

Baik K maupun Tuan Earl menaikkan alis, bingung dengan maksud kedatangan Duke selain urusan Caroline.

Tanpa berkata apa-apa, Duke berjalan ke kursi, duduk, dan menyilangkan kaki.

Lalu dia menatap Tuan Earl dengan dingin dan berkata, "Aku tidak tahu kau dan Agnes Moreno sedekat itu."

Sekilas, raut gugup tampak di wajah Tuan Earl saat dia bertanya, "Apa maksudmu?"

Ketika Duke menyadari bahwa Tuan Earl mulai gelisah dengan ucapannya, dia menampilkan senyum tipis, mengetahui bahwa dugaannya benar—ada sesuatu di antara Agnes dan James sejak pesta itu.

"Aneh saja, sebelumnya tidak ada hubungan antara kau dan Agnes, tapi tiba-tiba kau muncul di pesta itu bersamanya sebagai pasangan," kata Duke, menatap tajam ke arah mata Earl yang bergerak gelisah.

"Brak!" Suara keras terdengar dari meja saat Tuan Earl menampar permukaannya dan berteriak, "Kau menyelidikiku?!"

"Kalau iya, kenapa? Apa kau punya rahasia kotor yang tidak ingin aku temukan?" tanya Duke dengan tenang, sedikit mengangkat alis.

Ruangan itu hening. Tuan Earl menatapnya dengan dingin, lalu menyeringai dan berkata pelan, "Kau tidak punya apa-apa tentang aku, karena aku tidak menyembunyikan apa pun."

"Begitukah? Baiklah, aku terima tantangan itu," ucap Duke dengan senyum mengejek di bibirnya.

Kemarahan tiba-tiba menyala di dada Earl, dan tanpa berpikir, dia berteriak, "Kau!"

Lalu dia segera menenangkan diri dan berkata lebih tenang, "Agnes datang memohon padaku agar aku membawanya ke pesta itu. Dia bilang sepupunya tidak mengundangnya, tapi dia ingin datang karena akan memalukan jika tidak hadir."

Ketika Duke tak menjawab, Tuan Earl mengerutkan kening dan bergumam, "Siapa sangka dia tetap saja dipermalukan dan menyeretku ke dalam masalahnya juga."

Sikap Tuan Earl yang tampak terlalu kooperatif justru membuat Duke makin curiga dengan hubungan mendadak antara dia dan Agnes, dan tiba-tiba sesuatu terlintas di benaknya.

"Kau dan dia bahkan hampir tidak saling kenal sebelum pesta itu, jadi kenapa dia datang padamu untuk minta tolong?"

Sekejap kemudian, wajah Tuan Earl tampak cemas. Dalam hatinya dia berpikir, ‘Apa aku harus memberitahumu bahwa seseorang menjanjikanku posisi nomor satu di negara ini dengan menjatuhkanmu, asal aku membantu Agnes masuk ke pesta itu?’

Setelah beberapa detik berlalu dalam diam, Duke bertanya dengan dahi berkerut, "Apakah kau juga yang membelikannya gaun yang dia pakai waktu itu?"

"Apa?" gumam Tuan Earl, bingung, tersadar dari pikirannya.

Dia terdiam sebentar sebelum akhirnya berkata, "Ya. Maksudku, apa kau sudah lihat Agnes? Dengan tubuh seperti itu, bahkan kalau dia meminta buku cekku, aku akan memberikannya."

Merasa muak, Duke berdiri dari kursinya. Lalu dia berjalan ke meja, dan saat mendekat, Tuan Earl menekan punggungnya ke kursi dengan sedikit rasa takut di matanya sambil bergumam, "Jangan lakukan hal bodoh! Aku memperingatkanmu!"

Dengan wajah yang diliputi amarah, Duke mencondongkan tubuh ke depan, meraih kerah jas Earl, dan menariknya setengah badan melintasi meja.

"Jauhi istriku, atau terima akibatnya!" ucap Duke dengan dingin.

Lalu dia mendorong Earl kembali ke kursinya dan menjauh dengan tatapan membara.

"Haha, tentu saja. Kau tahu aku hanya menggertak waktu di pesta, kan? Tak ada orang waras yang mau bermusuhan dengan keluarga William," kata Tuan Earl dengan nada angkuh.

Tanpa berkata sepatah kata pun, Duke berbalik dan berjalan keluar bersama K.

Begitu pintu tertutup, Tuan Earl menarik napas panjang untuk menenangkan diri, lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke nomor tak dikenal: "Aku ingin keluar dari urusanmu. Permusuhan dengan keluarga William tidak ada dalam kesepakatan!"

Beberapa menit berlalu sebelum pesan balasan muncul di layarnya: "Kau tertarik pada putri bungsu keluarga Moreno, bukan?"

"Siapa kau sebenarnya?!"

"Jawaban yang salah. Coba lagi."

Setelah ragu sebentar, Tuan Earl mengetik balik, "Ya, lalu kenapa?!"

Satu menit kemudian, pesan lain masuk: "Kau ingin bekerja sama dengan Visionary TeamWorks untuk mendapatkannya, kan?"

"Bagaimana kau tahu?!"

"Jawaban salah lagi."

Menatap layar ponselnya dengan tegang, Tuan Earl mengetukkan sepatunya perlahan ke lantai marmer. Lalu dia berhenti dan membalas, "Ya, aku ingin menghancurkannya dulu, baru memilikinya."

"Bagus. Aku punya rencana. Sekarang, mau mendengarnya atau mau keluar dari urusanku?"

Mobil tetap hening selama beberapa menit saat Tuan Marcellus mengemudi. Meskipun banyak pertanyaan berputar di kepala K, dia memilih diam.

"Itu tidak mungkin Earl," gumam Duke pelan.

"Apa?" tanya K cepat karena penasaran.

"Dalang utamanya bukan Earl."

"Maaf, Bos. Tapi apa maksudmu?"

Tanpa menjawab pertanyaan K, Duke mengerutkan kening dan bergumam, "Meskipun bukan Earl, dia tetap menyembunyikan sesuatu. Dan demi Caroline, itu yang harus aku cari tahu sekarang.”

1
eva
up
eva
lanjut
ariantono
up
ariantono
update Thor
vaukah
lanjut
VYRDAWZ2112
lanjuttt kak
lin yue
update
lin yue
up
lin yue
update
lin yue
up
king polo
👍👍
king polo
up
july
up terus thor
july
up
july
mantao👍
july
mantap👍
Afifah Ghaliyati
update Thor
Afifah Ghaliyati
keren
Afifah Ghaliyati
up
Afifah Ghaliyati
,lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!