Serpihan Memori

~Surat Gesya teruntuk Marvel~

Dear, Marvel Gaendra Pratama. Pria berkedok iblis dan bermata tajam

Aku pikir, cinta kita tidak akan usai. Ternyata cinta setia itu bisa berakhir juga, yah?. Menjalani hari tanpa kamu itu berat. Tapi, dunia terlalu jahat untuk kamu. Aku harap kamu bisa bahagia di alam sana. Aku harap diriku bisa tergantikan dengan dua pahlawan-pahlawan kamu yang telah pergi meninggalkan kamu sewaktu kecil.

Kepergian kamu berhasil membuat aku takut memilih untuk percaya kepada laki-laki manapun. Bahkan, bunga mawar yang dulunya adalah bunga terindah dimataku.... kini terlihat seram, mengerikan, dan menakutkan.

Tidak ada lagi kamu yang selalu memeluk ku, memberikan aku bunga mengerikan itu, dan tidak ada lagi sepasang mata yang mengawasi ku dimanapun ku berada.

Sekarang aku tahu, kalau cinta berakhir penyesalan itu adalah nyata. Aku dibuat mengerti oleh dunia, kalau kita sebagai manusia harus menikmati kesetiaan sebelum ajal membuat kita kehilangan orang tersayang.

Ini adalah takdir, dan aku tidak bisa melawan. Aku mengerti arti cinta sejati, dimana kamu berusaha melindungi ku. Itulah yang dilakukan raja ku, Marvel Gaendra Pratama.

Kamu berhasil membuat aku mengerti arti cinta sejati. Namun kamu juga telah berhasil membuat aku buta akan arti kebahagiaan setelah kepergian kamu. Jangan pernah berhenti mendoakan aku agar aku kuat menjalani hari tanpa canda dan tawamu.

Jakarta sudah tidak seperti dulu dimataku. Tempat makam umum menyeramkan bagiku, dan sekarang aku hanya bisa mendapati kamu ditempat makam.

Aku berjanji disetiap langkah ku, kisah kita akan aku kenang sebagai kisah cinta terakhir didalam hidup dan dunia ku. Kamu telah tiada dibumi, tetapi tidak dengan semua kenangan nya.

Selamat tinggal Raja ku, Marvel Gaendra Pratama.

~Surat Marvel untuk Gesya~

Gesya Revronka Agatha, Cinta Marvel yang abadi,

Ketika kamu membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada. Aku sempat bertanya, kira-kira aku bisa bersamamu selamanya atau tidak?. Aku hanya mau bilang, bahwa cinta ku kepada kamu tidak akan pudar, bahkan dalam kematian.

Aku dulu nya hanya seperti Aksara didalam buku yang tidak bermakna, akan tetapi kamu bisa menghidupkan nya. Dimataku, kamu adalah bunga mawar merah istimewa yang mekar dihatiku, kamu adalah detak jantung yang mampu membuat ku bernapas.

Aku bersyukur karena telah dipertemukan dengan kamu. Ingatkah kamu tentang bunga mawar merah yang menjadi saksi cinta kita?. Sekarang, biarkan bunga itu menjadi saksi cinta terakhir kita, jangan sampai kamu membenci nya. Bunga mawar adalah saksi yang seakan menyerap seluruh kesedihan diwajahmu.

Pada akhirnya, aku yang memperjuangkan mu, dan aku juga yang melepaskan seluruh perjuangan ku. Aku juga bersyukur karena aku bisa memasangkan cincin sebagai simbol cinta ku kepada mu hari itu. Namun, ternyata takdir memiliki jalan lain untuk kita.

Aku harap kamu bisa bahagia bersama dunia impian mu, melewati hari yahg mungkin menyakitkan dengan penuh keyakinan dan senyuman disetiap langkah. Meskipun kamu melakukan semua itu tanpa aku.

Aku sangat bersyukur, bahwa akhirnya kita bisa menyatukan diri kita dalam sebuah cincin , walaupun aku tak menetap.

Tetap ingat, kamu adalah kebahagiaan untuk ku. Maafkan dunia jika tidak adil. Tetap yakin ini adalah keputusan dunia yang paling terbaik untuk kita menjalani hidup masing-masing dalam kondisi berbeda alam. Mungkin, janji kita tidak berlaku didunia. Akankah kita saling mencintai dalam bentuk Roh suatu saat nanti?.

Berbahagialah ratu cantik nya Marvel, jangan lupa tetap memancarkan senyuman.