NovelToon NovelToon
Cek Khodam Online

Cek Khodam Online

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Hantu
Popularitas:838
Nilai: 5
Nama Author: ef f

gara-gara nonton cek khodam online yang lagi viral membuat Deni tertarik untuk mengikutinya. Ia melakukan segala macam ritual untuk mendapatkan khodam nya. Bukannya berhasil Deni justru diikuti setan berdaster, tapi sayang wujudnya kurang keren

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ef f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Waktu itu aku sempat liat Sukma diikuti sosok tinggi besar hitam legam, hanya saja dia tak berbulu. Saat melihatnya, aku sempat menduga jika dia adalah dedemit yang mengikuti Sukma. Tapi anehnya akhir-akhir ini aku tak melihatnya. Kira-kira dia makhluk jahat atau bukan ya"

Dugaan yang disampaikan Deni membuat Monik terdiam, melalui kesakitannya dia mencoba menerawang keberadaan makhluk itu sampai akhirnya ia berujar.

"Aha, aku udah dapat jawabannya"

"Apa? Apa?"

"Setan yang kamu maksud memang bersama sukma sejak kecil, tapi aku melihat aura yang sangat berbeda. Aura yang penuh dendam dan kebengisan. Dan satu lagi, aku melihat dua digdaya mahadahsyat tengah bertarung sengit di dalam tubuh Sukma" ujar Monik panjang lebar

"Digdaya apa maksudmu? Apakah ada orang jahat lain yang ingin mencelakainya? Lalu ada kekuatan lain yang sedang membantunya?" tanya Deni penasaran.

"Entahlah mas, aku tidak tau sejauh itu"

Deni menghela nafas panjang, ia merasa banyak teka teki yang belum ia pecahkan mengenai kondisi Sukma yang berkaitan dengan keresahan warga.

"Lecek banget tuh muka. Lagi mikir utang ya?" tutur Monik meledek Deni yang sedang murung.

"Enak aja, pusing nih mikirin kerjaan. Omong-omong kamu ada rekomendasi pesugihan yang resikonya ringan gak? Yang tumbalnya nasi goreng gitu misalnya" Monik melirik sinis mendengar permintaan Deni.

"Gak ada! lagian pesugihan kan dosa, nanti gak berkah hidupmu kalo makan uang hasil pesugihan" Ujar menik menasehati.

"Iya juga ya. Nggak deh, aku gak jadi pesugihan. Kaya sih, tapi resikonya gak main-main"

"Tuh pinter. Kalo gitu Monik pergi dulu, cahaya matahari bikin aku lemes"

Tak berselang lama Monik terbang meninggalkan Deni yang duduk termenung.

...****************...

Di tempat lain, Tegar dan Dimas sedang beristirahat. Pasca Deni pergi pekerjaan mereka berdua memang terasa semakin berat.

"Sepi juga ya Dim gak ada Deni, kira-kira kerja dimana ya tuh anak sekarang?" ucap tegar sambil makan gorengan sisa kemarin.

"Bener, biasanya dia yang anter pesanan, tapi gara-gara gak ada dia pekerjaan kita jadi dobel"

Di tengah obrolan itu, tiba-tiba sebuah mobil milik juragan terdengar menepi di depan gerbang.

"Perasaan itu suara mobil pak haji Dim, coba kamu periksa"

Dimas mengangguk, ia keluar untuk memastikan. Dan memang benar. Dari kejauhan Dimas melihat haji Rozikin turun bersama istrinya.

"Gar! Bangun Gar! Ada pak haji sama kanjeng mami" tegar spontan berdiri. Keduanya berjalan terburu-buru menghampiri juragan dengan berbaris rapi di samping gerbang. Hal semacam itu wajib dilakukan jika ingin bertahan dan menjadi karyawan teladan.

"Sugeng rawuh kanjeng mami" ujar mereka serempak sambil membungkukkan badan.

Wanita berbadan gempal dengan segala macam perhiasan yang menghiasi itu turun dengan jumawa, tak lupa ia menenteng tas branded.

Setelah berjalan beberapa langkah, wanita itu berhenti. Ia menatap dua karyawan yang menyambutnya.

"Deni mana? Kok gak ada?" tanya kanjeng mami.

"Eh D-Deni-"

"Deni berhenti mami" ucap haji Rozikin memotong kalimat Dimas

"Hah? Kenapa berhenti? Kenapa pi?"

"Dia sendiri yang memutuskan keluar mi, katanya kerja si sini gajinya kecil. Apalagi pas papi tegur karena sering terlambat, dia malah ngatain mau keluar" jawab haji Rozikin lagi. Mendengar itu sontak saja Dimas dan Tegar saling menatap satu sama lain sebab mereka masih ingat betul, haji Rozikin yang tiba-tiba memecat Deni tanpa tau penyebabnya.

"Hadeh, dasar anak muda. Kalian jangan ikut-ikutan seperti Deni ya" tegur kanjeng mami.

Setelah itu, wanita itu kembali melanjutkan langkah menuju gudang tempat penyimpanan guna melakukan sidak mingguan.

Haji Rozikin nampak ketar ketir, ia dibanjiri keringat dingin saat mengikuti istrinya pergi. Sesuai dugaan, di hadapan karyawan haji Rozikin terkenal garang, namun ia tak punya nyali saat berhadapan dengan sang istri

"Aaawww apa ini?" suara jeritan terdengar dari gudang hingga haji Rozikin berlari menghampirinya

"Ada apa mami? Bilang sama papi, kecoa mana lagi yang menyentuh tubuhmu?" ucap haji Rozikin

"Bukan kecoa pi! Tapi liat ini"

Kanjeng mami menunjukkan celana dalam sexy ke arah Rozikin hingga makin panik lah wajah pria itu.

"Duh, itu kan kancut dek Mira, kok mami bisa nemu sih" gumam haji Rozikin dalam hati.

"Ini kancut siapa pi!" kanjeng mami mulai merajuk, ia terus menuntut kebenaran.

"I-itu sepertinya punya pacar Tegar mih!" ucap Rozikin berbohong.

Maka dengan wajah yang merah padam, kanjeng mami segera menghampiri dua karyawan yang masih berada di luar.

Pluk

Tegar terkejut ketika sebuah kancut berwarna pink itu mendarat sempurna di wajahnya. Sementara haji Rozikin menatap Tegar sambil berkacak pinggang.

"Apa-apaan ini? Kamu mau jadiin gudang ku jadi tempat mesum hah?"

"Lah? Kok mesuk sih kanjeng mami? Emangnya aku ngapain? Terus ini punya siapa?" tanya Tegar kebingungan. Namun alih-alih mendapat penjelasan, Tegar justru semakin kena omel.

"Pakek pura-pura nanya, ya jelas punya pacar kamu yang ketinggalan lah. Kamu sering bawa perempuan kesini kan? Ngaku?"

"Iya Gar, kamu ngaku aja sama mami. Kamu kan otaknya suka ngeres" imbuh haji Rozikin mengompori. Tegar yang biasanya lebih mengalah pun tak terima karena mendapat tuduhan.

"Astaghfirullah, jangankan buat begituan kanjeng mami, pegangan tangan aja aku langsung inget dosa"

"Sudah, sudah, sudah, mami jangan marah-marah, nanti keriputnya makin keliatan. Lebih baik papi anter ke salon ya, mami perawatan biar rileks. Bujuk haji Rozikin menenangkan istrinya.

"Papi sih, punya karyawan gak ada yang bener. Awas aja kalo ketahuan lagi. Mami gak segan-segan pecat mereka."

"Iya, iya, nanti biar papi hukum Tegar"

Sementara Tegar hanya melongo. Ia terkejut karena di tuduh melakukan hal yang tidak-tidak.

"Kampret! Gak terima aku dituduh begini Dim!" rutuk Tegar

"Iya, aku juga kaget, bahkan aku curiga sama pak haji sejak dia bilang Deni keluar sendiri. Padahal kenyataannya kan dia yang memecatnya"

"Kamu bener juga, gimana kalo nanti kita kerumahnya. Kita tanya langsung sama dia" ucap Tegar yang diangguki oleh Dimas

...****************...

NB: author nya udah mulai masuk kerja, jadi cuma bisa update 1-2 bab per hari ya!

1
Ikhsan Adriansya
lanjut kk
Ikhsan Adriansya
astoge/Joyful/
Ikhsan Adriansya
bagus
Slemkleseman
semoga menghibur
Slemkleseman: update tiap hari ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!