NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Romansa / Fantasi Wanita / Pihak Ketiga
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 23- Interaksi

Sementara itu...

Ruang tamu rumah besar itu penuh kecemasan. Sang kakek, ayah, dan ibu Arga duduk dengan wajah gelisah. Jam dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi Arga belum juga pulang.

Ibu Arga berulang kali menghela napas, sambil menatap Keira. "Keira, kamu benar-benar nggak tau Arga pergi ke mana? Dia bahkan nggak angkat telepon."

Keira yang bingung pun menjawab dengan cemas sementara dalam hatinya ia merasa jengkel pada Arga. "Aku benar-benar nggak tau, Bu. Tadi pun… dia cuma nyuruh aku pulang duluan. Arga bilang ada urusan, tapi gak menjelaskan."

"Arga itu selalu seenaknya sendiri. Bahkan sekarang, setelah berumah tangga, masih saja membuat orang lain khawatir!" tegas kakek terdengar gusar.

Keira hanya menunduk, ia merasa semua sorot mata sedang tertuju padanya. Ia menggenggam erat ujung bajunya karena gugup sedangkan hatinya merasa kesal sekaligus lelah.

Saat suasana semakin tegang, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Semua kepala serentak menoleh dan Arga pun masuk dengan wajah yang datar, seolah tidak ada masalah.

Ayah Arga yang langsung berdiri, sedikit lega seraya menegur putra semata wayangnya itu. "Kamu dari mana saja, Arga? Kami khawatir setengah mati. Teleponmu pun mati!"

"Ada urusan," jawab Arga singkat.

Kakek menghela napas, dan akhirnya duduk kembali. "Dasar keras kepala. Untung kau sudah pulang."

Suasana tegang pun perlahan mencair, keluarga lega karena Arga kembali dengan selamat. Namun berbeda dengan Keira.

Saat ini di kamar mereka...

Keira duduk di tepi ranjang dengan tangan yang terlipat di dada. Matanya tajam mengikuti setiap gerakan Arga yang baru saja masuk kamar.

"Bagus sekali. Karena kamu, aku tadi diinterogasi habis-habisan sama keluargamu. Mereka pikir aku tau semua kegiatanmu, padahal aku sama sekali nggak tahu kamu ke mana," ujar Keira, ketus.

Arga tidak merespon. Ia hanya membuka jaketnya tanpa menoleh, lalu berjalan menuju lemari pakaian.

"Arga! Aku bicara sama kamu. Apa kamu sadar betapa malunya aku harus menjawab pertanyaan-pertanyaan itu tanpa tau satu pun alasanmu pergi?" bentak Keira.

Arga pun berhenti sejenak, lalu melangkah lagi. "Aku mau bersih-bersih dulu," katanya sambil membuka pintu kamar mandi.

Semakin kesal, Keira pun berdiri dan mengomel sambil menunjuk ke arah Arga. "Astaga, dasar! Kamu tuh bener-bener bikin orang naik darah. Sedikit aja jelasin tuh nggak bisa, ya?!"

Namun, Arga tetap tidak menanggapi hingga pintu kamar mandi tertutup dengan tenang.

Keira mengacak rambutnya frustasi, lalu menjatuhkan diri ke ranjang. "Apa-apaan sih… aku bukan cenayang yang bisa baca pikiranmu, tahu!" gerutunya dalam hati.

Beberapa saat kemudian...

Uap hangat keluar dari kamar mandi saat pintunya terbuka. Arga muncul dengan rambut yang masih basah, mengenakan kaus santai dan celana panjang. Ia berjalan tenang, seolah tidak ada yang terjadi.

Sedangkan Keira yang sejak tadi berguling-guling kesal di ranjang, langsung duduk bersila sambil melipat tangannya di dada.

Matanya menatap tajam lalu berkata dengan ketua. "Sudah puas bikin orang di rumah panik setengah mati, terus bikin aku jadi bulan-bulanan pertanyaan? Hebat banget kamu, Pak Suami."

Arga hanya menoleh sekilas, lalu duduk di kursi dekat meja kerja, sambil mengeringkan rambut dengan handuk.

"Aku bilang tadi, ada urusan."

"'Ada urusan…" Keira menirukan perkataan Arga dengan nada mengejek, sambil cemberut. "selalu itu jawabannya. Kamu pikir aku ini nggak punya otak? Aku bisa lihat jelas kalau ada sesuatu yang kamu sembunyikan," lanjutnya.

Kini Arga berhenti mengeringkan rambutnya, lalu menatap Keira. "Kalau aku memang menyembunyikan sesuatu, itu karena memang bukan urusanmu."

Keira tertegun. Ada rasa yang menyesak di dadanya. Tapi... Bukankah dia hanya istri kontrak? Bukankah sejak awal dia bertekad tidak akan peduli urusan pribadi Arga? Tapi entah kenapa, hatinya terasa panas.

"Ya, benar. Aku kan cuma istri kontrak. Jadi, buat apa juga aku tau. Silakan saja simpan semua rahasiamu, aku nggak peduli," ujar Keira, terdengar tenang tapi sedikit getir.

Ia lalu berbaring dengan cepat, dan membalikkan badan membelakangi Arga, lalu menarik selimut hingga menutupi wajahnya.

Arga menatap punggung Keira lama sekali, seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi urung. Ia hanya menaruh handuk, berdiri, lalu berjalan pelan menuju ranjang.

"Keira…" panggil Arga.

Namun Keira menggertakkan giginya di balik selimut dan pura-pura tidur. Ia tidak menjawab dan hanya menahan gejolak di dadanya.

**

Keesokan harinya...

Suasana rumah besar keluarga Arga pagi itu cukup ramai. Dari dapur terdengar suara bibi yang menyiapkan sarapan, sementara aroma wangi masakan sudah menyebar ke seluruh ruangan.

Sementara di kamar pengantin baru, Keira terbangun dengan wajah yang bingung. Ia duduk mendadak saat menyadari dirinya ada di kasur empuk milik Arga, padahal semalam ia ingat benar ingin tidur di sofa.

"Loh?! Kok aku bisa di kasur?! Bukannya semalam aku udah pilih tidur di sofa?!" Pekik Keira seraya mengerutkan keningnya.

Arga yang sedang duduk di kursi dekat jendela, sibuk membaca koran, lalu melirik sekilas dengan tatapan santai. "Kamu pindah sendiri. Jalan sambil ngigau."

Keira menatapnya kaget, dan seketika wajahnya berubah merah padam. "Hah?! Aku ngigau? Jangan bilang aku ngomong aneh-aneh ya?!"

Arga menutup koran, lalu bersandar di kursinya dengan tenang. "Kalau 'ayam goreng pedas jangan lupa sambel' itu termasuk aneh, ya bisa dibilang begitu."

Keira langsung menutup wajahnya dengan bantal sambil menggerutu. "Aduh malunya! Kenapa harus tentang makanan lagi sih?!"

Arga menggelengkan kepalanya seraya menahan senyum kecil yang nyaris tidak terlihat.

Tiba-tiba, dari luar kamar terdengar suara Ibu Arga memanggil. "Keira, Arga! Ayo turun sarapan dulu, nanti keburu dingin makanannya!"

Dengan sedikit terkejut Keira pun langsung bangun dari kasur dengan semangat. "Yes! Aku dengar ada makanan enak! Aku nggak bisa nolak!"

Sedangkan Arga hanya berdiri, merapikan kemejanya, lalu berjalan keluar kamar tanpa komentar.

Di ruang makan berada...

Semua anggota keluarga sudah berkumpul. Ayah Arga sudah duduk sambil membaca koran, Ibunya Arga sibuk menuangkan teh hangat, sementara Kakek tersenyum lebar melihat semua orang sudah berkumpul.

Setelah menyapa semua orang, Keira duduk di kursi dengan ceria dan langsung mengambil piring.

"Aduh, enak banget! Aku jadi betah sarapan bareng begini!" ujar Keira dengan mulut yang hampir penuh dengan nasi.

"Hahaha... Kamu ini memang selalu bisa bikin rumah jadi lebih ramai, Keira," seru kakek sambil tertawa.

Sedangkan Arga yang duduk di sebelahnya hanya diam dan makan perlahan sambil sesekali melirik Keira yang makan dengan lahap.

"Eh, jangan liatin aku terus dong, nanti aku salah makan," bisik Keira ke Arga.

"Makan saja. Aku tidak akan merebut makananmu," balas Arga yang juga berbisik.

Kakek memperhatikan interaksi mereka berdua, lalu menaruh sendoknya dan menatap ke arah semua orang di meja.

"Setelah sarapan, aku ingin bicara dengan kalian berdua. Ada hal penting tentang masa depan," ucap sang kakek.

Semua orang di meja pun langsung menoleh ke arah Kakek. Keira tertegun, sementara Arga tetap menunduk menatap piring tanpa ekspresi.

"Ada apa lagi ini?"

BERSAMBUNG...

1
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
lanjut thor ,makin seru nih😍😍😍
Aurora: siap kak... jangan lupa kasih bintang juga ya... 😍😍🙏
total 1 replies
Wiwik Susilowati
hadir kk
Aurora: Terima kasih kakak... Semoga suka dengan karya barunya.. 😍🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!