Ugly To Beautiful

20.00

Tok…tok…tok…

“ Ze, kamu di dalam kan? “  Tanya Alian lalu membuka pintu kamar Zevana.

Zevana yang sedang berbaring sambil meng utak atik ponselnya itu langsung bangun dan terduduk saat Alian masuk ke dalam kamarnya.

“ Kak? Ada apa? “ Tanyanya.

“ Tadi mama telfon, katanya besok ada makan malam besar di tempat nenek, dan nenek bilang kamu harus datang Ze, gimana? Kamu mau kan datang?  “ Tanya Alian dengan sedikit perasaan cemas.

…..

Selama ini hubungan Zevana dan neneknya tidak begitu baik, neneknya, Syarah Andia sama sekali tidak pernah menyukai Zevana semenjak Zevana menjadi cucu dari keluarga Willen.

Perlakuannya pada Zevana dan Alian sangat berbeda, ia tidak pernah mau mengakui Zevana sebagai cucunya, dan hanya menganggap Alian sebagai cucu tunggal keluarga Willen.

Sania dan Langga bahkan sudah sering menegur dan membujuk Syarah agar memperlakukan Zevana sama seperti dirinya memperlakukan Alian, namun Syarah sangat keras kepala dan tidak mau melakukannya.

Syarah takut jika Zevana akan merebut semua yang sudah seharusnya menjadi milik Alian, dan ia bahkan tidak ingin harta warisannya nanti ada yang jatuh ke tangan Zevana, Syarah sangat membenci Zevana karena dia bukan cucu kandungnya.

Selama ini Syarah hanya bersikap acuh dan tidak pernah membahas soal dari mana Zevana berasal, itu juga karena Sania dan Langga memohon kepadanya agar Syarah ikut merahasiakan soal orang tua kandung Zevana.

…..

“ Apa nenek yang mengundangku? “

“ Tadi mama bilang nenek mengundang kita semua untuk hadir di acara makan malamnya. Dan makan malam kali ini sangat penting katanya. “

“ Benarkah? Termasuk aku? “ Tanyanya lagi yang kembali ingin memastikan.

Alian mengangguk, “ Iya Ze…mama bilang acara ini untuk mu. “ Imbuhnya.

“ Untukku? Ada apa? Tumben sekali? “

“ Kakak juga tidak tau Ze, mama bilang ada yang ingin nenek sampaikan, dan besok bukan hanya kita, nenek juga mengundang seseorang. “ Ungkapnya.

“ Seseorang? Siapa? Aku jadi penasaran. “

“ Kakak juga tidak tau Ze, kamu mau kan datang? “ Tanya Alian yang berharap kali ini Zevana mau ikut ke acara makan malam bersama dengan neneknya.

…..

Selama ini, jika Syarah mengadakan acara makan malam, ataupun pesta ulang tahun, dia tidak pernah mengundang Zevana, dan kalaupun Zevana datang, Zevana selalu saja di beri tatapan yang menusuk oleh Syarah, seolah-olah tatapan Syarah mengatakan bahwa “ Untuk apa kamu datang? Kamu tidak perlu datang. “ Kurang lebih seperti itu arti tatapannya, dan karena hal itu Zevana selalu tidak pernah ikut dengan acara yang selalu di buat neneknya itu.

…..

“ Baiklah, tapi aku masih sangat penasaran, kenapa acara makan malam itu untukku? Terlebih lagi nenek mengundang orang lain. “ Ucap Zevana sambil berpikir keras.

Sementara Alian, ia juga tidak tahu apa yang sedang direncanakan oleh neneknya itu, dan Alian berharap jika neneknya tidak merencanakan hal yang buruk.

“ Ze, sepertinya nenek memperhatikanmu selama ini, kalau dipikir-pikir lagi, sikap nenek selama ini memang sangat berlebihan karena nenek ingin memiliki cucu tunggal, tapi mungkin saja sekarang nenek sudah berubah pikiran. “

Alian mencoba untuk berpikir positif dan tidak ingin jika Zevana memikirkan hal-hal buruk, selama ini Zevana hanya tahu jika neneknya sangat ingin memiliki cucu tunggal, dan karena hal itu neneknya membencinya, ia tidak tahu jika ada alasan lain di balik itu semua.

“ Mungkin kak, kalau memang benar seperti itu, aku sangat senang, selama ini aku sangat ingin dekat dengan nenek, sama seperti kakak. “ Ucapnya diiringi senyuman yang mengembang di wajahnya.

Alian terlihat sedih dan ia juga tampak senang karena Zevana bisa tersenyum seperti itu padahal mereka sedang membahas neneknya, biasanya raut wajah Zevana terlihat tampak murung saat sedang membahas nenek mereka.

“ Ya sudah,kamu tidur, jangan begadang, besok kan masih harus sekolah. “

“ Iya kak…kakak juga, jangan tidur malem-malem…”

Lalu Alian mengusap lembut kepala Zevana dan setelah itu ia berjalan keluar meninggalkan Zevana kembali seorang diri di dalam kamarnya.