Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehadiran satrio
Perjalanan pagi itu cukup panjang Rahmat dan Dewi mampir dulu ke untuk membeli sarapan, karena dari pagi mereka belum sarapan dan akan melakukan perjalanan cukup panjang untuk hari ini. Berhentilah mereka di warung nasi uduk di pinggir jalan "eh nak Rahmat,sejak kapan kembali?"ucap wanita paruh baya penjual nasi uduk yang mengenalnya.mereka berhenti di warung langganan Rahmat tempat ia bersekolah dulu karena tempat yang mereka tuju melewati desa tempat tinggal Rahmat .jadi Rahmat berinisiatif makan di tempat yang dulu ia sering makan sekalian nostalgia jaman sekolah.
"baik buk,!!ibuk apa kabarnya?"ujar Rahmat tersenyum pada penjual itu Karena sudah akrab dari jaman sekolah.
"baik nak, loh kamu pulang sudah lama nak?"
"lumayan lah buk ,sekitar 2 bulanan!!"jawab Rahmat yang menerima dua piring nasi uduk komplit dengan teh hangat untuk mengisi tenaga di pagi ini.
"Oalah..ngak ada kabar ternyata sudah dua bulan toh!!ohh ya ini siapa nak?"tanya penjual itu yang asing melihat wajah Dewi.
"ini murid saya buk!!"jawab Rahmat dan di angguki oleh Dewi juga, ibuk penjual itu tak lagi bertanya dan segera kembali ke dapur.
"Yo wes lah nak ,silahkan makan!!"
Dewi hanya diam memperhatikan komunikasi antara Rahmat dan penjual nasi uduk itu seperti sudah sangat akrab .
"ustadz sering ke sini?"tanya Dewi yang penasaran.
"ya , itu sekolah ku dulu!!"ucapnya sambil menunjuk bangunan sekolah yang ada di seberang jalan tempat mereka makan.
Dewi langsung menoleh kearah itu,di lihatnya itu sekolah Mts .
"jadi ustadz bukan dari pesantren?"ujar Dewi yang masih melihat ke arah sekolah.
"bukan!!aku bersekolah di sana dan kuliah di Kairo."jawabnya setelah menyeruput secangkir teh hangat yang ada di tangannya.
"ehhhmm.. Aku pikir ustadz dari pesantren seperti kami juga!!"
"memangnya kenapa?"
"tidak !! karena setahu ku sangat sulit berkuliah di Mesir jika bukan lulusan pesantren. "ucapnya yang menunduk dan mulai memakan sarapannya.
"tidak juga!!jika kau punya keinginan yang kuat."jawab Rahmat singkat ,yang sedang mengaduk nasi uduk di piringnya.
mereka makan dengan cukup hening hanya ada suara sendok yang beradu yang terdengar di pagi itu, sekilas Dewi melirik ke arah Rahmat yang dengan lahapnya memakan sarapannya pagi itu.
"nanti sore kita mampir dulu ke rumah ku!! sebelum kembali ke pondok"ujar Rahmat yang memecah keheningan.
"memangnya rumah ustadz tak jauh dari sini?"tanya Dewi yang masih memakan nasi yang ada di piringnya.
"itu persimpangan menuju desa ku!!"tunjuk Rahmat ke ujung jalan, seketika Dewi mengingat kalau ia pernah turun di simpang itu sendirian ketika mencari alamat rumah Rahmat beberapa tahun silam untuk mengantar titipan dari Sarah waktu itu.
"ah..aku ingat itu" ujar Dewi yang menghadap ke persimpangan di ujung jalan.
"yah ,kau anak yang mengantarkan buku itu!!"ucap Rahmat yang di balas anggukan saja oleh Dewi.
"sangat sulit menemukan rumah ustadz kala itu!!"ucapnya sambil mengingat kejadian dua tahun silam. Rahmat hanya tersenyum melihat anak di hadapannya ini sedang bercerita tentang bagaimana ia bisa datang ke rumahnya menghantarkan paket dari wanita yang bahkan ia tak tau namanya kala itu, Rahmat melihat ketulusan dan kebaikan di hati anak ini yang berani membatu orang tanpa ia mengenal wajah orang yang sedang ia bantu.
Mereka berdua melanjutkan perjalanan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari tempat mereka makan tadi akhirnya tibalah di sebuah desa .
"kau yakin ini alamatnya?"tanya Rahmat yang kini memberhentikan motornya di depan rumah yang cukup mewah untuk sekelas warga desa.
"ya ini benar!!ini alamat yang tertulis di kertas ini."jawab Dewi yang melihat memastikan bahwa alamatnya benar.
setelah memastikan alamatnya benar kini Rahmat memarkirkan motornya di depan gerbang rumah itu.
"asalamualaikum.."teriak Dewi,tapi tak ada jawaban dari dalam rumah itu.
"apa rumahnya kosong?"ujar Rahmat yang juga berdiri di depan pagar itu.
"asalamualaikum.."ulangi lagi oleh Dewi.
setelah beberapa kali mengucapkan salam akhirnya keluar seorang pria yang sudah cukup tua keluar dari rumah itu, dan segera menghampiri mereka.
"ada apa ya mas dan mbak ?ada yang perlu di bantu?"tanya lelaki itu yang masih di dalam pagar .
"ini pak ,apa benar ini alamat rumahnya Ulfa nama ayahnya Imron?"ujar Dewi.
"benar mbak,kalo boleh tau ada apa ya?"jawab penjaga itu penasaran.
"ini pak ,kami dari pesantren Raudlatul jamiah ingin bertamu!! Jawab Dewi .
"ohh..tapi maaf mbak,mas pak Imron sekeluarga sedang berada di rumah sakit saat ini!!"
"rumah sakit!!"ucap mereka serentak.
"Ulfa belum keluar juga dari rumah sakit?"tanya Dewi yang penasaran.
"tidak mas ,neng Ulfa kembali lagi sakit kemarin ,sudah sempat pulang kini kembali lagi di bawa semalam!!"jawabnya.
"boleh kami minta alamatnya?"ujar Rahmat.
"boleh mas" jawab lelaki itu lalu memberikan alamat rumah sakit yang tak jauh dari sana jika di tempuh sekitar 30 menit sudah sampai.
"terimakasih pak!!"ujar Dewi yang kini sudah siap pergi dengan Rahmat menuju rumah sakit yang di tunjukan oleh penjaga rumah tadi.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit yang tertera di alamat.
Rahmat langsung memarkirkan motornya dan tak lupa menaruh helm setelah di rasa sudah siap mereka langsung menuju lobi rumah sakit ,baru berjalan beberapa langkah sepatu Rahmat terasa kendor .ia melihat ke arah bawah ternyata tali sepatunya lepas.
"Dewi tunggu sebentar!!tali sepatu ku lepas " mendengar suara Rahmat Dewi yang berjalan lebih dahulu langsung berhenti dan menoleh, melihat Rahmat sekarang sedang posisi berjongkok membenarkan tali sepatunya. Dewi melihat sekeliling dan betapa terkejutnya ternyata di parkiran ujung terlihat seorang lelaki sedang menuju ke arah yang sama dengan mereka.
"ustadz Satrio!!"gumamnya yang kaget menatap ke arah Satrio yang sedang berjalan menunduk menuju ke arah mereka. mendengar gumaman Dewi yang pelan tapi masih terdengar dengan jelas di telinga ,segera ia menoleh ke arah belakang. Rahmat juga terkejut melihat kehadiran Satrio di sana , cepat-cepat ia bangun dan menarik tangan Dewi yang masih mematung ,ke arah pohon besar yang tak jauh dari mereka berdiri untuk bersembunyi. Rahmat sungguh tak menyangka jika Satrio juga akan datang ke sini pagi ini.
setelah menarik Dewi ke pinggir mereka berdua dengan mengintip melihat Satrio yang berlalu tanpa menyadari kehadiran mereka di sini .
"ternyata ustadz Satrio juga datang ke sini!!"bisik Dewi.
"ia tak bersama siapapun??"gumam Rahmat yang penasaran akan kehadiran Satrio yang sendirian jika ini urusan sekolah pasti ia tak akan datang sendirian ke sini pasti ia akan membawa salah satu staf kantor, rasa penasaran semakin kuat pada sosok lelaki bernama Satrio ini ?apa ini ada sangkut pautnya dengan Satrio atau ia hanya mewakilkan pihak sekolah?.
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏
izin tanya..Itu Si Rahmat kuliah di Arab Saudi atau di Mesir?