NovelToon NovelToon
Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Mafia / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:618
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Roda kehidupan yang kejam bagi seorang anak perempuan bernama Jennifer. Lara dan Kemalangan yang bertubi-tubi menimpanya. Akhirnya dia menemukan suatu kebahagiaan dari cinta pertama dan cinta sejatinya melalui perjalanan roda kehidupan yang penuh dengan lika-liku dan intrik di dalam lingkungan yang toxic.

Seperti apakah Roller Coaster kehidupan milik Jennifer? Seperti apakah ruang lingkup dirinya sehingga dia menjadi seorang wanita yang mandiri?

Mari baca cerita novel ini ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Kamu Miliki

Keemasan cahaya di cakrawala. Di ufuk barat saat hari mulai senja. Keindahan dari sang maha pencipta lembayung indah tampak kekuningan. Gradasi warna bagaikan lukisan di hamparan langit yang tipis berawan

Hiasan terbesar sepanjang zaman itu menaungi kebersamaan Jennifer, Ronald dan Richard yang selesai menjalankan rutinitas mereka di hari Minggu, yaitu berkuda. Menunggangi dan mengendalikan kuda mereka dengan santai.

"Kak Ronald jadi pindah ke Los Angeles minggu depan?" tanya Richard sambil menoleh ke Ronald.

"Jadi, tapi Kakak di sana hanya sampai satu tahun, setelah urusan Daddy Sean di Italy selesai, Kakak balik lagi ke sini," jawab Ronald sambil menoleh ke Richard.

"Kak Ronald, kamu sudah mengurus sekolahnya Shella, Shelly dan Shayna di kota ini?" tanya Richard sambil menoleh ke Ronald.

"Sudah. Sebenarnya aku tidak mau mereka tinggal di mansion ini," ujar Ronald sambil menoleh ke Richard.

"Kenapa Kak Ronald tidak mau mereka tinggal di sini?" tanya Jennifer polos sambil menoleh ke Ronald.

"Yah, karena sifat dan sikap mereka yang tidak baik di saat usia mereka yang masih kecil," jawab Ronald spontan.

"Mereka anaknya Mommy Ros?"

"Bukan, mereka anak haramnya Daddy Sean dari beberapa wanita simpanannya," jawab Ronald spontan.

"Kak Ronald tidak baik ngomong seperti itu, bagaimana pun juga mereka adalah adik satu ayah denganmu, otomatis mereka adalah adik kandungmu," protes Richard.

Sedetik kemudian Ronald menghentikan tali pengendali di kudanya sehingga kuda yang ditungganginya berlari cepat meninggalkan Richard dan juga Jennifer. Richard menghela nafas dengan kasar melihat kepergian Ronald. Richard menoleh ke Jennifer yang sedang melihat kepergian Ronald dengan raut wajah yang menyedihkan.

"Hei anak kecil! Kamu sedih karena dia akan pergi dari sini?"

Sontak Jennifer menoleh ke Richard, lalu berbicara, "Ehm... nggak juga."

"Kamu nggak usah berbohong Jennie. Sebaiknya kamu belajar dengan rajin supaya Mommy bahagia dan kamu patut untuk dibanggakan," ujar Richard tegas.

Sedetik kemudian Richard menghentakkan tali pengendali kudanya sehingga kuda itu berlari kencang. Sedangkan Jennifer menjalankan kudanya dengan santai. Mengarahkan kudanya menuju ke kandang kuda. Menghentikan langkah kudanya ketika berada di depan kandang kuda. Turun dari kudanya dengan hati-hati. Guru berkuda Jennifer langsung memegang tali pengendali kuda yang tadi digunakan oleh Jennifer.

"Hebat, Nona sudah bisa mengendalikan kuda," komentar guru berkudanya Jennifer ketika Jennifer melepaskan helm.

"Terima kasih Tuan Leinster," ucap Jennifer sopan sambil memberikan helm ke salah satu penjaga kandang kuda yang sedang berdiri di samping kirinya.

"Minggu depan saya akan mengajarkan Anda berkuda dengan berbagai rintangan," ucap Leinster mantap.

"Baik Tuan."

"Nona Jennie, ayo kita masuk ke dalam," ucap Luna sopan sambil menoleh ke Jennifer.

"Bagaimana kabarnya Kak Liona, Bu?" tanya Jennifer tulus sambil berjalan menuju mansion.

"Sudah lebih baik Nona," jawab Luna sambil berjalan beriringan dengan Jennifer.

"Sebenarnya saya mau menjenguk Kak Liona, tapi tidak diperbolehkan oleh Mommy dan Daddy," ucap Jennifer sendu.

Tidak apa-apa Nona."

"Kapan Shelly, Shella dan Shayna sampai?"

"Mereka sudah sampai Nona, sekarang mereka sedang berada di ruang keluarga sama Mommy, Daddy, dan Tuan Sean. Apakah Nona ingin menemui mereka dulu?"

"Iya, aku ingin menemui dan menyambut mereka. Bu, kenapa Kak Ronald tidak menyukai Shelly, Shayna dan Shelly?"

"Ibu tidak tahu, Nak," ucap Luna berbohong.

"Apakah aku akan satu sekolah sama Shella, Shelly dan juga Shayna?"

"Tidak Nak, kamu tetap sekolah privat di kantor Tuan Ricardo sampai kamu lulus sekolah dasar."

Jennifer mengalihkan pandangannya ke hamparan rumput yang luas. Langit jingga yang sangat indah di mata sambil berjalan menuju mansion. Matahari mengintip di tengah-tengah bukit hijau. Angin sejuk menghembus dengan lembut sehingga rambutnya Jennifer terurai di udara. Kedua matanya Jennifer berubah arah, dia menatap mansion yang berdiri dengan gagah yang dikelilingi oleh hamparan hijau, bunga dan pegunungan.

Berjalan menyusuri teras belakang. Merapikan beberapa helai rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Masuk ke dalam mansion melewati pintu utama belakang. Menyusuri lobi, lalu melangkahkan kakinya menuju ke ruang keluarga yang berada di sayap barat lantai satu. Masuk ke dalam ruang keluarga. Rosalinda tersenyum hangat ketika melihat kedatangan Jennifer. Jennifer berjalan mendekati Rosalinda.

"Regina, perkenalkan anak bungsuku," ucap Rosalinda ramah dan lembut ketika Jennifer menghentikan langkah kakinya di samping kiri Rosalinda.

"Cantik sekali, siapa namamu Nak?" ucap Regina ramah yang terkesima dengan kecantikan Jennifer.

"Aku Jennie," ucap Jennifer sambil mengulurkan tangan kanannya ke Regina.

"Panggil saya Mommy Re," ucap Regina sambil membalas uluran tangan kanannya Jennifer, lalu mereka berjabat tangan.

"Jennie, di mana Ronald?" tanya Sean sambil menoleh ke Jennifer.

"Dia masih berkuda, Paman," jawab Jennifer sambil menurunkan tangan kanannya.

"Oh ya, Mommy Re punya sesuatu untukmu," ucap Regina.

Sedetik kemudian Regina mengambil sebuah kandang yang berisi anak kucing. Memberikan kandang anak kucing itu ke Jennifer. Dengan senang hati Jennifer menerima hadiah dari Regina. Kedua matanya Jennifer berbinar ketika melihat seekor anak kucing Persia yang memiliki tiga warna di tubuhnya dan memiliki dua warna mata.

"Kamu menyukainya Cantik?" tanya Regina.

"Aku sangat menyukai Mommy Re, terima kasih Mommy Re," ujar Jennifer senang.

"Sama-sama cantik."

"Mommy Re tahu aku suka binatang dari siapa?" tanya Jennifer polos sambil menoleh ke Regina.

"Dari Samuel, kamu kenal kan sama Kak Sam?"

"Aku kenal Mommy, sekarang Kak Sam di mana Mom?"

"Dia sudah pergi ke Italia. Kamu mau pergi ke sana?"

"Terima kasih atas tawarannya Mommy Re, tapi aku mau di sini aja, nemani Mommy."

"Re, ayo kita pergi sekarang!" ajak Sean sambil beranjak berdiri.

"Terima kasih banyak Kak Rosalinda karena sudah mau menampung anak-anak saya," ujar Regina sopan sambil menoleh ke Rosalinda.

"Iya, sama-sama Regina."

Tak lama kemudian Regina dan Rosalinda beranjak berdiri. Sean, Rosalinda dan Regina berjalan menuju lobi mansion meninggalkan Jennifer, Shayna, Shella Shelly, Eliana, dan Luna. Jennifer mengalihkan pandangannya ke Shella, Shelly dan Shayna yang sedang cemberut. Eliana berjalan menghampiri mereka. Membungkuk hormat ke Jennifer, Shella, Shelly dan juga Shayna.

"Mari Nona Shella, Nona Shelly dan Nona Shayna saya antar kalian ke kamar kalian," ucap Eliana yang merupakan kepala pelayan di mansion tersebut.

"Aku mau nunggu Erina," ucap Shelly datar.

"Aku mau nunggu Silvia," ucap Shella datar.

"Baiklah, ayo antar saya ke kamar saya," ucap Shayna ramah sambil beranjak berdiri.

"Kak Shayna tidak mau menunggu Erica?" tanya Shella bingung sambil menoleh ke Shayna.

"Terlalu lama, lagipula aku mau kasih hadiah untuk Jennie sedangkan hadiahnya masih ada di dalam koper," ucap Shayna santai yang membuat Shelly, Shella dan Jennifer kaget. "Ayo Jennie ke kamarku!" lanjut Shayna santai sambil menoleh ke Jennifer.

"Baik Kak Shayna," ucap Jennifer sopan.

Tak lama kemudian Shayna, Jennifer, Luna dan juga Eliana berjalan menuju ke lantai dua. Menyusuri ruang keluarga, lalu menelusuri lobi mansion. Menaiki beberapa anak tangga hingga mereka sampai di lantai dua. Eliana berjalan mendahului mereka. Eliana melangkahkan kakinya ke bagian timur. Shayna, Luna dan Jennifer mengikuti langkah kakinya Eliana. Eliana menekan handle pintu ke bawah , lalu mendorongnya sehingga pintu itu kebuka.

"Silakan masuk Nona Shayna dan Nona Jennie," ucap Eliana sopan.

Tak lama kemudian Shayna dan Jennifer masuk ke dalam kamar yang bergaya feminim dan girly. Semua perabot bernuansa merah muda. Shayna berjalan menghampiri sebuah koper besar. Membungkukkan badannya untuk membuka kunci koper itu. Mengambil sebuah dress pesta berwarna pink. Membuka lipatan dress pink itu. Membalikkan tubuhnya, lalu menatap ke Jennifer yang sedang berdiri di tengah ruangan itu.

"Jennie, ini untukmu," ucap Shayna santai.

"Terima kasih Kak Shayna," ucap Jennifer sopan sambil berjalan mendekati Shayna.

"Wah, ternyata anak Mommy ada di sini," ucap Rosalinda sambil berjalan mendekati Jennifer.

Jennifer menoleh ke Rosalinda, lalu berucap, "Kak Shayna memberikan aku sebuah dress pesta Mom."

Rosalinda menoleh ke Shayna, lalu berucap, "Terima kasih banyak Kak Shayna."

"Iya, sama-sama."

Jennifer menghentikan langkah kakinya di hadapan Shayna. Rosalinda juga menghentikan langkah kakinya di samping kanannya Jennifer. Shayna memberikan dress pesta itu. Jennifer menerima dress pesta itu. Rosalinda merasakan getaran dari smartphone miliknya. Merogoh saku roknya, lalu mengambil smartphone itu. Menyentuh ikon hijau ketika melihat tulisan Tristan di layar smartphonenya. Mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya.

"Hallo, selamat sore Nak Tristan!" sapa Rosalinda lembut.

"Mommy Ros, Liona telah memutuskan hubungan kami," ucap Tristan sedih.

"Apa penyebabnya sehingga dia memutuskan hubungan kalian Nak? tanya Rosalinda panik dan khawatir sambil berjalan menjauhi Shayna dan Jennifer.

"Dia sudah tidak cinta lagi sama aku, Mom."

"Kamu sekarang masih di rumah sakit?" tanya Rosalinda sambil berjalan keluar dari kamarnya Jennifer.

"Aku sudah pulang."

"Kamu harus ikhlas menerimanya Nak," ucap Rosalinda sambil berjalan menuju ruang kerjanya Ricardo.

"Iya Mom."

"Udah dulu ya Nak, Mommy mau bicara dulu sama Om Ricardo."

"Baik Mommy Ros."

Sedetik kemudian Rosalinda menyentuh ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu, lalu menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Menaruh smartphone miliknya di tempat semula. Mengetuk pintu ruang kerjanya Ricardo berulang kali. Pintu itu kebuka secara perlahan. Ricardo tersenyum manis melihat Rosalinda. Memiringkan tubuhnya untuk mempersilakan Rosalinda masuk ke dalam ruang kerjanya.

Rosalinda berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Ricardo menutup, lalu mengunci pintu itu. Berjalan mengikuti langkah kakinya Rosalinda. Rosalinda menghentikan langkah kakinya di belakang jendela. Menatap hamparan tanah yang indah. Ricardo memeluk pinggangnya Rosalinda dengan erat. Mencium leher jenjangnya Rosalinda dengan nafas yang berat. Rosalinda memejamkan kedua matanya ketika merasakan kehangatan dari sang suami tercintanya.

"Sayang."

"Iya Sayang," ucap Ricardo lembut.

"Liona telah memutuskan hubungannya dengan Tristan," ucap Rosalinda sendu yang telah menghentikan kegiatan Ricardo.

"Lalu?"

"Aku kasihan sama Tristan. Aku tahu bahwa Liona sengaja menggugurkan kandungannya karena dia tidak mau terikat lebih jauh dengan Tristan," ucap Rosalinda yang telah membuat Ricardo terkejut.

"Itu sudah menjadi takdir mereka, kamu jangan terlalu memikirkan orang lain, Sayang," ucap Ricardo sambil melepaskan pelukannya.

Rosalinda membalikkan tubuhnya, lalu berujar, "Aku sudah lima tahun tidak melayani kebutuhan biologis kamu karena penyakitku, Sayang."

"Lalu?"

Rosalinda memegang kedua telapak tangannya Ricardo, lalu berucap, "Apakah kamu selingkuh dengan wanita lain?"

"Aku tidak mungkin selingkuh Sayang," ucap Ricardo berbohong.

"Apakah kamu masih mencintai diriku?"

"Iya, aku masih mencintai dirimu sampai maut memisahkan kita, yakinlah Sayang bahwa aku sangat mencintaimu, aku mencintai dengan segala yang kamu miliki," ucap Ricardo jujur.

1
Inge Gustiyanti
Sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!