NovelToon NovelToon
Istri Kontrak CEO Duda

Istri Kontrak CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: sweetmatcha

menceritakan gadis cantik yang berwajah baby face dengan jilbab yang selalu warna pastel dan nude yang menjadi sekretaris untuk melanjutkan hidup dan membantu perekonomian panti tempat dia tinggal dulu. yang terpaksa menikah dengan CEO duda tempat dia berkerja untuk menutupi kelakuan sang ceo yang selalu bergonta ganti pasangan dan yang paling penting untuk menjadi mami dari anaknya CEO yang berusia 3 tahun yang selalu ingin punya mami
dan menurut yang CEO cuman sang seketerasi yang cocok menjadi ibu sambung untuk putri dan pasang yang bisa menutupi kelakuannya
dan bagaimana pernikahan Kontrak ini apakah akan berakhir bahagia atau berakhir sampai kontrak di tentukan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetmatcha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Begitu sampai di depan kafe yang mereka tuju, Nayla, Mega, dan Doni serempak terdiam kagum. Bangunan kaca dengan logo hangul di bagian depan itu terlihat begitu modern. Dari luar saja sudah menampilkan aura Korea yang sering mereka lihat di drama Korea ketika melihat nayla nonton Drakor, diantar mereka bertiga cuman Nayla yang hojo nonton drama korea. Lampu gantung berbentuk bulat dengan cahaya hangat berjejer rapi, dinding putih dipadukan dengan sentuhan kayu muda, serta hiasan kecil berupa tanaman dalam pot mungil membuat suasana terasa minimalis, cozy, sekaligus elegan.

“Gila, vibes-nya kayak di Seoul beneran. Persis kayak kafe yang sering muncul di drakor,” komentar Nayla sambil tersenyum kagum.

“Iya, ya ampun. Rasanya pengen foto di setiap sudutnya,” tambah Mega dengan mata berbinar.

Doni mengangguk sambil nyengir, “Halah, kalian tuh kalau sudah lihat tempat estetik langsung kayak anak alay. Tapi… jujur, emang keren sih persis kayak do drama Korea yang lu tonton ya nay.”

Mereka pun segera masuk dan memilih kursi sofa empuk di dekat jendela besar yang menghadap ke jalan. Spot itu memang paling strategis—cahaya natural yang masuk membuat suasana makin hangat, dan pemandangan luar menambah kesan santai.

Tak lama, seorang pelayan datang membawa buku menu. Mereka pun memilih makanan masing-masing. Nayla memesan Bibimbap dan Ramyun dengan minuman lemon tea serta air mineral. Mega tak kalah heboh dengan pilihannya: Rabokki, Korean Corn Dog, plus Strawberry Shake dan air mineral. Sedangkan Doni memilih Kimchi Fried Rice, Odeng, dan minuman Mango Smoothie serta air mineral.

“Pesanan kalian banyak kali. Kayak nggak makan seminggu,” ledek Doni sambil melirik Mega.

“Biarin! Mumpung jarang-jarang bisa makan Korea gini walaupun gue gak suka sama drama Korea apalagi kita kan di traktir Nayla ,” balas Mega dengan nada manja.

kalau Mega gue gak heran sih tapi lu nay tumben pesan banyak biasa lu makan sedikit nay pasti lu lagi banget ya nay ucap Doni

gak ah gue emang lagi pengen makan banyak aja kan lu berdua tau gue Sukak semua yang berbau drama Korea ucap Nayla tersenyum

Mereka berdua setuju dan menggangguk mendengar ucapan Nayla

Sambil menunggu, mereka bertiga sibuk selfie. Mega paling heboh, mencoba berbagai angle. “Nay kamu kok cantik sih difoto mau aslinya nay. Don, jangan kayak patung, senyum kek kayak Nayla tu fotonya senyum !” omelnya sambil menekan tombol kamera.

Nayla hanya bisa tertawa, sedangkan Doni akhirnya mengangkat dua jari tanda peace, meski wajahnya tetap kaku.

Setelah puas, akhirnya pesanan mereka datang. Pelayan meletakkan mangkuk-mangkuk dan piring dengan rapi di atas meja. Aroma khas masakan Korea langsung menyeruak, membuat perut mereka semakin keroncongan.

“Ya ampun, cantik banget plating-nya. Kayak di Instagram foodies,” seru Mega sambil buru-buru memotret.

Nayla ikut memotret dengan senyum tipis. Sementara Doni hanya menggeleng-geleng, “Hadeh, makanan aja harus difoto dulu. Dasar cewek zaman now.”

“Biarin! Ini namanya seni sebelum kenyang,” balas Mega sambil cekrek-cekrek.

Nayla dan Doni akhirnya langsung menyantap makanan mereka setelah selesai Nayla mengambil foto, sementara Mega sibuk update story di Instagram. Baru setelah puas, ia mengambil sumpit dan mencicipi Rabokki-nya.

Matanya langsung membesar. “Sumpah enak banget! Pantas aja mahal,” ucapnya antusias.

“Jangan kampungan gitu, ga. Ini bukan warung pecel lele, jangan teriak-teriak. Malu kali orang-orang lihat,” sahut Doni sambil menahan tawa.

Mega memelototinya. “Diam Don! Namanya juga ekspresi jujur. Lagian, rasanya memang nggak bohong. kamu aja nanti pasti mau teriak juga kan karena rasanya enak tapi sok malu aja .”

Nayla hanya bisa tersenyum kecil sambil mengunyah. Candaan kedua sahabatnya memang selalu seperti itu ribut kecil tapi ujung-ujungnya bikin suasana hangat.

Setelah beberapa saat, mereka semua fokus menikmati makanan. Perut yang lapar akhirnya terisi dengan hidangan lezat khas Korea.

Namun, suasana santai itu tiba-tiba berubah ketika Mega membuka ponselnya. Ia terbelalak melihat banyak sekali notifikasi masuk dari story yang baru saja ia unggah.

“Ya ampun, lihat ini, Nay! Banyak banget yang komen. Dan hampir semuanya nanyain kamu,” seru Mega sambil menunjukkan layar ponselnya.

Nayla sedikit terkejut. “Aku? Serius?”

Mega mengangguk semangat. “Iya! Nih, ada yang titip salam, ada yang minta nomor WA, bahkan ada yang ngajak nikah! Hahaha, parah banget.”

Doni langsung mendekat dan ikut membaca. “Ih, dasar cowok-cowok haus perhatian. Baru lihat Nayla sekali di story langsung jatuh hati.”

tapi emang lu cantik sih nay ucap Dion, lu tau nay di kantor kita aja banyak yang naksir sama lu nay apalagi di divisi gue ramai yang titip salam buat lu nay ucap doni

Nayla hanya tersenyum, mungkin mereka hanya penasaran ucap Nayla bijak

Ih nay ini ada komentar untuk lu gue bacain ya ucap Mega ini dari temannya Doni satu divisi dengan dia dengar ya nay , “Kenapa ya calon istri orang ini cantik banget? Coba kalau saya yang nikah sama Nayla, pasti saya bangga dan bisa saya pamerin sama teman teman saya kalau istri saya cantik serta otomatis anak syaa pasti cantik dan cantik. Sutomo.”

Mereka bertiga sontak terdiam sejenak, lalu pecah dalam tawa.

“Waduh, si Sutomo ini parah kali. Udah jelas Nayla calon istrinya Pak Agra, masih aja halu,” ucap Dion sambil menggeleng.

Entah kepedean kali dia gak sabar ya dia tu udah tua, malah naksir Nayla emang si abg tua itu, lu bilang Don sama dia Don nantik kalau dia tau calon suami Nayla malu dia karena insecure ucap Mega

Doni menambahkan dengan senyum nakal, “Kalau kamu cemburu, bilang aja, ga. Nanti biar gue sampein ke Sutomo, biar indah semakin intens mendekati lu ga.”

Mega langsung mencubit lengan Doni. “Is! Jangan pandai-pandai lu, Don. Kalau lu berani gue jodohin lu sama janda bahenol di divisi pemasaran.”

“Janda?” Dion langsung penasaran.

Mega tersenyum nakal. “Iya, si Sekar itu loh.”

Mata Doni membesar. “Gila lu ga gak mau gue! eh tunggu dulu Jadi dia janda? Panteslah badannya kayak gitu. Spek ‘Ani-Ani’ kali. Lagian dia kan sering dapat reward penjualan terbanyak. Rasanya aneh kalau nggak ada rahasia di balik itu.”

Mega mencondongkan badan sedikit, menurunkan suaranya. “Kalian tahu nggak? Sebenarnya dia itu ngincar naik ke ranjang Pak Agra.”

Ucapan itu membuat Doni dan Nayla terperangah. Doni bahkan langsung merinding. “Astaga, ngeri kali dengarnya. Ih, geli gue bayanginnya.”

Mega masih serius. “Aku nggak bohong, Don. Dia bahkan pernah ngomong ke aku, katanya dia suka sama kau.”

Katanya kalau gak dapat pak Agra minimal bisa dapatin lu Don, karna lu masuk kriterianya ucap Mega lagi menggoda Doni

“Apaan sih?!” Doni makin panik. Mega tertawa terbahak-bahak melihat wajah sahabatnya.

Namun Mega segera mengangkat tangannya, “Eh, cukup deh gosipnya. Sekarang giliran Nayla cerita. Jangan dipendam sendiri, Nay. Ingat, lu punya kami.”

Suasana mendadak hening. Nayla menundukkan wajahnya sejenak, lalu menarik napas panjang. Ia tahu saatnya sudah tiba untuk mengatakan kebenaran, meski tidak sepenuhnya.

“Gue mau bilang kalau aku menerima pernikahan dengan Pak Agra. Gue akan jadi istrinya, sekaligus ibu untuk Nabila,” ucap Nayla dengan suara pelan namun mantap.

Mega terkejut, matanya langsung berkaca-kaca. Doni pun hanya bisa terdiam.

“Gue juga nggak akan kerja lagi setelah menikah. Gue mau fokus ngurus suami dan anak. Seminggu lagi gue nikah. Malam ini Gue akan ke rumah Pak Agra untuk bertemu keluarganya, dan weekend ini keluarganya akan datang ke panti untuk melamar gue. Besok gue juga mau nelpon Ibu Panti, kasih tahu kalau minggu depan gue nikah. Doakan ya, semoga semua dimudahkan.”

Mega spontan memeluk Nayla erat-erat. “Amin Ya ampun, Nay. Aku senang, tapi sekaligus sedih.”

Kok cepat banget kamu nikahnya nay, oh ya kamu jadi buat kontrak nikah nay ucap doni

Gak jadi gue menurut gue ya udah gue jalani aja anggap aja ini jodoh gue, sampai manapun jodoh gue, ge syukuri. Ini jalan gue untuk ibadah hehe jawab Nayla sambil tersenyum dan sedikit becanda

Mendengar itu Mega dan doni tersenyum cekikkan dan menyetujui omangan Nayla.

Doni menambahkan, suaranya lirih, “gue jadi segan nanti, Nay. Gimana pun lu bakal jadi istri bos kita. Takut kalau ngobrol santai kayak gini lagi malah bikin nggak enak.”

“Iya Nay, gue juga takut lu nggak diizinin lagi main sama kami,” tambah Mega dengan nada sedih.

Nayla menatap kedua sahabatnya dengan tulus. “Kalian tenang aja. gue nggak akan berubah. Kita masih bisa makan siang bareng. Kalau gue ada main ke kantor atau bosan dirumah pasti gue kantor jumpa kalian atau jemput Nabila pulang sekolah, aku bisa singgah ke kantor sebentar untuk jumpa kalian. Dan kita tetap bisa jalan-jalan ke mal. Nanti aku sekalian bawa Nabila, biar kalian juga bisa dekat sama dia.”

Kata-kata itu membuat Mega semakin terharu. Ia kembali memeluk Nayla, kali ini Doni ikut, meski Mega dengan cepat membatasi agar pelukan Doni tidak terlalu lama.

Suasana meja mereka penuh rasa haru, tawa, dan kehangatan.

Setelah puas berbagi cerita dan emosi, mereka akhirnya harus kembali ke kantor. Jam istirahat hampir habis. Mereka berjalan keluar kafe dengan perasaan campur aduk—bahagia untuk Nayla, tapi juga sedih karena akan ada perubahan besar dalam hidup sahabat mereka.

Di hati kecil Nayla, ada perasaan lega karena sudah jujur. Namun ia juga menyimpan beban kontrak pernikahan dengan Agra yang tidak bisa ia ceritakan kepada siapa pun.

Cukup dia,Agra dan Dion yang tau.

1
Herliyanti Kilik
bagus
Merda
Agra...Arga..perhatikan dong thor...kesalahan menulis nama Arga, sampai berbab2..
Merda
Hahhhh baru umur 23 thn, dah jd Sekre CEO, buat kek umur 25 thn, lbh masuk akal...
Miu Miu 🍄🐰
bagus ceritanya seru ...semoga bisa sampai and KK Thor nulisnya 😍
Miu Miu 🍄🐰
lanjut Thor bagus ceritanya 😍
Shishio Makoto
Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!