NovelToon NovelToon
Satu Malam Dengan Kakaknya

Satu Malam Dengan Kakaknya

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Tukar Pasangan / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meldy ta

Dikhianati oleh pria yang ia cintai dan sahabat yang ia percaya, Adelia kabur ke Bali membawa luka yang tak bisa disembuhkan kata-kata.

Satu malam dalam pelukan pria asing bernama Reyhan memberi ketenangan ... dan sebuah keajaiban yang tak pernah ia duga: ia mengandung anak dari pria itu.

Namun segalanya berubah ketika ia tahu Reyhan bukan sekadar lelaki asing. Ia adalah kakak kandung dari Reno, mantan kekasih yang menghancurkan hidupnya.

Saat masa lalu kembali datang bersamaan dengan janji cinta yang baru, Adelia terjebak di antara dua hati—dan satu nyawa kecil yang tumbuh dalam rahimnya.

Bisakah cinta tumbuh dari luka? Atau seharusnya ia pergi … sebelum luka lama kembali merobeknya lebih dalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meldy ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

"Ma, aku harus pulang hari ini juga," ucap Reyhan dengan tiba-tiba. Ia melangkah pergi tanpa menunggu jawaban.

Setelah melihat foto itu, Reyhan tak bisa lagi menahan gejolak di dadanya. Ia berdiri di depan balkon hotel Singapura dengan tatapan gelap, pikirannya kacau balau.

Suara Ny. Jonathan menggema di ruang makan, penuh tekanan.

"Reyhan! Kamu nggak boleh pulang sebelum semua ini selesai! Pernikahanmu dengan Emma sudah disiapkan. Kamu tidak bisa membuat keluarga kita malu!"

"Ini sudah keputusanku, Ma. Jangan halangi aku!"

"Aku tekankan padamu, Rey. Jangan pulang sebelum kalian resmi menikah." Ny. Jonathan terus mendesak.

Tapi Reyhan hanya menatap ibunya dingin. "Ma, kalau Mama masih ingin punya aku sebagai anak, jangan paksa aku menikahi Emma. Ataupun memaksaku untuk tetap di sini."

"Reyhan! Jangan gila! Adelia itu—"

"Cukup! Jangan sebut namanya." Reyhan melempar pandang tajam ke arah Emma yang berdiri tak jauh di sana, wajahnya penuh kekecewaan karena Reyhan menolak semua rencana pernikahan mereka.

"Rey, tapi kita bisa pulang bareng, dan lanjutkan pernikahan kita di sana." Emma berusaha mendekat sambil tersenyum tipis.

"Aku pulang sendirian. Jangan ada yang coba-coba ikut." Suaranya tegas, penuh ancaman, lalu ia pergi meninggalkan Emma dan Ny. Jonathan yang membeku di tempat.

'Sial! Kenapa sekarang jadi begini? Harusnya foto itu buat Reyhan ninggalin Adelia, bukan sebaliknya,' geram Emma dalam batinnya.

Malam itu, Jakarta terasa lebih dingin dari biasanya. Reyhan memarkir mobilnya dengan kasar di halaman rumah. Ia tidak memberi tahu siapa pun kepulangannya, termasuk Adelia.

Saat ia masuk, lampu ruang tamu sudah menyala lembut. Di sana, ia melihat Adelia yang duduk di sofa dengan mata sembab. Adelia berdiri terkejut melihat suaminya pulang tiba-tiba.

"R-Rey … kamu pulang? Kok nggak ngabarin aku biar aku jemput." Suaranya pelan, hampir seperti bisikan.

Reyhan tidak menjawab. Langkah kakinya mantap, tatapan matanya tajam menusuk hingga membuat Adelia mundur perlahan.

"Senang banget ya? Bisa berkeliaran bebas saat aku nggak ada? Sampai mantanmu pun main pelukan segala," ucap Reyhan dengan suara rendah namun penuh bara.

Adelia menggeleng cepat. "Bukan seperti itu, Rey. Tolong dengarkan aku dulu—"

"Diam!" Reyhan membentak, membuat Adelia membeku di tempat. "Kamu bahkan nggak tahu betapa aku ingin menghajarmu setelah melihat foto-foto itu."

"Foto? Foto apa maksudmu?" Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Adelia.

"Jangan sok polos!" Reyhan menarik tangan Adelia kasar, membawanya ke kamar. "Sini kamu, Del."

Reyhan membanting tubuh Adelia ke ranjang. Ia meraih ikat pinggangnya, dan dalam satu gerakan cepat mengikat kedua tangan Adelia ke sisi ranjang.

"Reyhan! Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!" Adelia berontak, tapi tubuhnya terlalu lemah untuk melawan pria bertubuh berotot tinggi itu.

"Aku akan pastikan tidak ada bekas pria lain di tubuhmu, Delia. Aku akan hapus semuanya. Sampai kamu ingat siapa suamimu yang sebenarnya," desis Reyhan dengan rahang mengeras.

Adelia menangis, tubuhnya bergetar hebat. "Rey! Kita nggak pernah seperti ini. Kamu selalu penuh cinta. Tolong ... jangan seperti ini."

Tiba-tiba, Reyhan menunduk, mencengkeram dagu Adelia dengan kasar, lalu mencium bibir istrinya dengan paksa. Ciuman itu keras, penuh amarah, seolah ingin menghancurkan semua perasaan Adelia yang selama ini ia pendam.

"Ahw! Rey…." Adelia berusaha menghindar, tapi Reyhan semakin menekannya, membuat bibir mereka saling menghantam tanpa ritme.

"Ini hukumanmu, Delia," bisik Reyhan dengan napas berat di sela ciuman. "Untuk semua rasa sakitku."

Malam itu, Reyhan menghukum istrinya dengan keintiman yang penuh gairah sekaligus kemarahan.

Setiap dorongan Reyhan terasa liar, keras, seolah melampiaskan semua rasa cemburu, sakit hati, dan dendam yang membakar dirinya.

Adelia hanya bisa pasrah, air matanya terus mengalir. Tubuhnya yang dulu selalu diperlakukan dengan lembut kini terasa remuk redam oleh perlakuan kasar suaminya.

"Rey … sakit…" bisiknya lirih.

Tapi Reyhan tidak berhenti. "Kamu harus rasakan. Bagaimana rasanya ketika hatiku hancur melihatmu dekat dengan pria lain.”

Hingga akhirnya, Reyhan terhenti, tubuhnya menegang. Ia menunduk menatap Adelia yang terbaring lemah dengan mata merah basah. Nafas mereka sama-sama memburu.

"Kalau kamu berani sentuh pria lain lagi. Aku akan buat kamu menyesal seumur hidup, Del," ucap Reyhan dingin sebelum akhirnya melepaskan ikatan di tangan istrinya.

Adelia hanya bisa menutup wajahnya dengan tangan, tubuhnya gemetar hebat.

Reyhan duduk di pinggir ranjang, menatap lantai dengan mata yang masih penuh amarah. Dalam hatinya, ia merasa sedikit lega, tapi juga ada sesal yang mulai merayap.

Adelia masih terisak pelan, tapi tak mengeluarkan suara lagi. Ia hanya berbalik membelakangi Reyhan, memeluk dirinya sendiri dengan tubuh yang terasa sakit.

"Del." Reyhan memanggil lirih, tapi lidahnya kelu untuk mengatakan lebih banyak.

Malam itu, mereka tidur di ranjang yang sama, tapi hati mereka terasa jauh berjuta-juta mil.

Cahaya matahari pagi menembus celah tirai kamar, jatuh di wajah Adelia yang tertidur pulas di ranjang.

Tubuhnya terlihat begitu lelah, tanpa sehelai kain pun menutupi kulit pucatnya yang kini dipenuhi bekas merah dan lebam di beberapa bagian.

Reyhan terjaga lebih dulu. Ia duduk di tepi ranjang, menatap wajah istrinya dalam diam.

Tangannya terulur, hendak mengelus pipi Adelia, tapi terhenti di udara. Tatapan matanya menajam ketika melihat perut rata Adelia.

Dulu, ia ingat jelas ada sedikit benjolan lembut di sana. Tanda kecil kehidupan yang seharusnya mereka sambut bersama.

Kini perut itu datar. Sunyi. Jantung Reyhan berdegup kencang. Ada rasa sesak yang menusuk dadanya.

'Apa maksudnya ini? Di mana ... anak kami?'

Adelia menggeliat pelan, lalu membuka matanya. Ia menatap Reyhan yang duduk membelakanginya. Suara seraknya pecah di udara pagi yang sunyi.

"Rey?"

Reyhan menoleh cepat. Mata tajamnya menatap Adelia yang kini berusaha duduk meski tubuhnya masih lemah.

"Kamu udah bangun," ucap Reyhan datar, namun ada getaran emosi di ujung suaranya. "Sekarang jelaskan, Del. Apa yang terjadi pada perutmu?"

"Perutku? Perutku nggak apa-apa, Rey. Mau aku bikinin sarapan?"

"Jelasin yang aku suruh, Del!" bentak Reyhan saat ia tahu istrinya berusaha mengalihkan perhatian.

Adelia terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca. Bibirnya bergetar sebelum akhirnya ia berkata pelan, "Aku … kehilangan bayi kita, Rey."

"Apa?!" Suara Reyhan meninggi, membuat Adelia tersentak.

"A-aku berusaha mencarimu di Singapura," lanjut Adelia lirih, suaranya serak karena menahan tangis. "Aku nggak tahu harus ke mana, tapi aku hanya ingin bicara. Saat itu aku kecelakaan, ditabrak mobil."

Reyhan berdiri, wajahnya tegang, rahangnya mengeras. "Kecelakaan? Kali ini kamu nggak bohongin aku, kan? Siapa yang menabrakmu?"

Adelia menggapai tas kecil di meja samping ranjang dengan tangan gemetar. Ia mengeluarkan sebuah kartu identitas dan meletakkannya di telapak tangan Reyhan.

"Dia Vierra. Seorang gadis yang bilang sedang mabuk malam itu. Dia yang sudah membuat bayi kita pergi. Maaf aku nggak bisa jaga bayi ini sebaik mungkin, Rey." Air mata Adelia jatuh membasahi pipinya.

Reyhan menatap kartu itu. Matanya menyipit membaca nama di sana. Ada bara api yang mulai menyala dalam dirinya.

"Vierra," desisnya pelan, tapi nadanya dingin seperti bilah pisau. "Aku pernah dengar nama ini."

Adelia mendongak dengan mata merah. "Dia bilang akan menebus kesalahannya, Rey. Tapi apa artinya kalau anak kita sudah nggak ada?"

Reyhan mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Aku akan cari dia. Aku akan pastikan dia membayar semua ini, Del."

"Tunggu dulu, Rey. Kamu mau apakan dia?"

"Sama seperti yang dia lakukan. Nyawa diganti dengan nyawa."

"Rey, jangan! Itu berlebihan." Adelia berusaha menahan, tapi Reyhan melangkah pergi.

Reyhan keluar kamar dengan ponsel di tangan. Ia menghubungi Leo, sahabat sekaligus orang kepercayaannya.

"Leo, gue butuh bantuan lo." Suara Reyhan dalam telepon terdengar dingin namun penuh tekanan.

"Ada apa, Rey? Lo lagi ada masalah?"

"Cari seorang wanita bernama Vierra. Dia tinggal di Singapura. Dia yang menyebabkan pewarisku hilang."

Leo terdiam beberapa detik. "Ok. Akan gue cari sampai dapat."

"Dan Leo," Reyhan menggeram, matanya tajam menatap keluar jendela. "Kalau lo temukan dia. Jangan beri ampun. Pastikan dia membayar rasa sakit ini."

1
Adinda
lanjut thor
Adinda
sudah del lebih baik cerai saja
NurAzizah504
seromantis ini dibilang datar?! /Sob/
NurAzizah504
mantapppp
NurAzizah504
dan kamu termasuk salah satunya
NurAzizah504
kali aja reyhan memiliki firasat kalo adel hamil
NurAzizah504
hai, Thor. aku mampir nih. jgn lupa mampir di lapakku juga, ya. 'Istri Kontrak Sang Duda Kaya'. terima kasih ^^
NurAzizah504
hayo, Del. tanggungjawab tuh /Facepalm/
NurAzizah504
ya ampun /Sob/
NurAzizah504
wah, ada juga ya kasus begini. hubungan hambar lah istilahnya
NurAzizah504
ini bukan lagi ditusuk. tp ditikam berkali2
Adinda
cerai Saja del suami kamu gak perduli sama kamu,kamu keguguran saja dia tidak tau karena asyik dengan jalangnya
Adinda
cerai saja adelia untuk apa sama suamimu tukang selingkuh
Cindy
lanjut kak
Adinda
cerai aja del tinggalin reyhan buat apa bertahan kalau dia bersama dengan jalangnya terus
Adinda
pergi adelia tinggalin reyhan buat apa bertahan sama pria yang tidak bisa lepas dari masalalu
Cindy
lanjut kak
Adinda
lebih baik adel tinggalin reyhan dan cerai tak usah punya urusan sama keluarga itu lagi
Cindy
next
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!