NovelToon NovelToon
Stuck With Mr. Dominic

Stuck With Mr. Dominic

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Model
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Debora_oline

Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 : Kenapa Aku Harus Melakukannya

Valeri pulang ke apartemen milik Jeriko dan tertidur di jalan. Jeriko memilih untuk menggendongnya dan tak membangunkannya. Setelah memastikan Valeri berbaring dengan benar, dia meminta Frisca membantu Valeri mengganti pakaiannya tanpa membangunkan gadis cantik itu.

Jeriko sendiri memilih untuk kembali pulang ke mansion karena dia harus kembali mengatur pekerjaannya, pun juga rencana mereka untuk adiknya Jemima yang akan mulai dijalankan begitu keluarga mereka kembali ke Indonesia. Targetnya adalah saat ulang tahun kakeknya bulan depan adalah momen saat mengumumkan bahwa Jemima Ivy Dominic atau yang selama ini dikenal sebagai Clara Prayoga adalah puteri keluarga Dominic yang telah lama diculik.

Jeriko memerintahkan Felix untuk menjaga Valeri dan melaporkan semuanya langsung kepadanya. Dan dia juga meminta Frank serta Frisca untuk menginap untuk menemani Valeri. Namun tetap dengan batasan yang diberikan Jeriko.

Setelah sampai di mansionnya, Jeriko langsung masuk ke ruang kerjanya bersama dengan Hiro. Setelahnya dia sudah sibuk dengan semua berkas dan dokumen yang harus dia periksa.

“Bagaimana persiapan rencana Jerome dan Mima?” tanya Jeriko di tengah kesibukannya dengan semua tumpukan dokumen itu

“Tinggal menjalankan bos. Tuan Finn juga sudah disiapkan untuk menggantikan posisimu” jawab Hiro sambil menyerahkan sebuah amplop yang berisi tentang detail rencana mereka

Jeriko menerimanya dan membukanya, memeriksa semua detail rencana yang ada di sana.

“Bos?” ujar Hiro. Dia serba salah ingin bertanya tapi dia sungguh sangat penasaran. Dan Jeriko mendengar nada ragu-ragu dari Hiro langsung mengangkat wajahnya dan menaikkan alisnya

“Tanyakan saja! Daripada kau mati penasaran!” ucap Jeriko

Hiro mendengus, “Apakah nona Valeri yang akan menjadi nyonya bos kami?”

Jeriko menghembuskan nafasnya dalam, lalu meletakkan amplop itu kembali ke meja. “Entah aku masih belum bisa memastikan apapun.”

Hiro terdiam lama, dia tak enak mengatakannya. Tapi dia tau jika bosnya masih belum bisa terbebas dari bayangan masa lalunya dengan wanita yang sudah begitu jahat menghianatinya.

“Kemarin nyonya besar berbicara denganku melalui telpon dari tuan besar. Dan memintaku menjaga nona Valeri dengan baik karena dia akan menjadi calon menantunya. Dia memintaku memperlakukan nona Valeri sama sepertiku memperlakukan nona Ara” ujar Hiro akhirnya

Jeriko tersenyum tipis mendengar laporan Hiro. Ibunya sampai mengultimatum Hiro secara pribadi, itu artinya ibunya benar-benar berharap dia dan Valeri menikah. Tapi tak bisa Jeriko pungkiri, dia belum bisa menyerahkan seutuhnya hatinya pada Valeri.

Ponselnya berdering, dan Jeriko tersenyum melihat panggilan video dari Jemima. Jeriko langsung mengangkat panggilan itu.

“Hallo Mima?”

“Kak? Apakah semua baik?” tanya Jemima

Jeriko mengangguk dan tersenyum, “Tentu saja. Kamu sendiri?”

“Aku sedang bersiap untuk kembali pulang ke Indonesia. Kakek Wijaya menghubungiku tadi, dia memintaku untuk bertemu. Dia masih mengira aku ada di Banjarmasin. Om juga sudah menghubungiku bahwa kakek Wijaya sempat menanyakanku padanya.” Ujar Jemima

“Kau siap untuk memulai balas dendammu Mima?” tanya Jeriko sambil menyeringai lebar

Jemima pun tersenyum smirk dan mengangguk, “Ya kak. Aku akan melakukan bagianku, dan sisanya kakak dan kak Jerome bisa menyelesaikannya. Aku akan membuat Fiona dan Reyhanrd menyesal sudah mempermainkanku. Dan juga ibunya yang jalng itu, harus menerima semua ganjaran karena sudah menyisihkanku selama ini!”*

Jeriko tersenyum dan mengangguk, “Kakak janji akan menyelesaikan dengan sangat epic!”

“Kak, apa kau bertemu Valeri hari ini?” tanya Mima lagi

Jeriko mengangguk, “Ya, aku mengantarkannya pulang setelah mengambil kesaksian di kantor polisi. Ada apa?”

Jemima menggeleng, “Aku menghubunginya tapi dia tak mengangkatnya”

Jeriko tersenyum, “Dia tertidur saat aku mengantarnya pulang. Aku akan menghubungi asistennya, dan memintanya menghubungimu jika dia bangun nanti”

Jemima menggeleng, “Nggak usah. Aku sudah mengirim pesan padanya. Aku suka padanya kak. Semoga kakak langgeng ya dengan Valeri. Sama dengan kak Jerome dengan Cia”

Jeriko menarik nafas dan tersenyum. Dia tak ingin menjawab apapun, bahkan menjanjikan apapun pada adiknya itu.

***

Hari berganti dan Valeri sudah disibukan dengan semua kegiatannya. Pagi tadi dia sudah melakukan panggilan video dengan Jeriko yang mengatakan bahwa hari ini Jeriko harus pergi ke Edinburgh untuk urusan pekerjaan. Jadi mereka tak akan bertemu sampai besok, dan untuk itu Jeriko sudah membriefing sendiri Felix apa saja yang harus dilakukan.

Setelah panggilan selesai, Valeri sempat melakukan sarapan sambil tersambung dengan Jemima dan Bella di saat yang sama. Valeri senang sekali, karena keikutsertaannya pada acara keluarga Jeriko kemarin membuatnya memiliki keluarga baru. Dan perhatian Bella sebagai ibu Jeriko sungguh luar biasa. Frank dan Frisca yang melihatnya saja tampak begitu takjub.

Valeri memulai aktivitasnya sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Frank. Namun sebelum dia berlatih dia bertemu dengan jajaran manajemennya untuk menjelaskan tentang perkara yang ada. Baru kemudian dia melanjutkan pekerjaannya. Meskipun tampak Valeri selalu diikuti oleh wartawan namun Valeri tampak percaya diri dengan semua itu. Dia melakukan semua pekerjaannya dengan lancar bahkan kali ini Valeri sudah berada di belakang stage untuk melakukan talk show sebuah stasiun televisi.

Dia sedang dirias dan dipersiapkan untuk tampil. Frisca sedang pergi untuk menyiapkan gaun yang akan digunakan Valeri. Sedangkan Frank sedang berbicara dengan pengelola acaranya. Ditinggalah Valeri di dalam ruangan itu dengan seorang penata rias. Sementara Felix dan pengawal lainnya berjaga di luar pintu.

“Maaf nona, ada seseorang yang ingin berbicara denganmu” ucap penata rias itu takut

Valeri menoleh dan menatap penata rias itu, “Siapa?”

“Silahkan nona” ucap penata rias itu sambil menyerahkan ponselnya pada Valeri.

Dengan ragu, Valeri mengambil ponsel itu dan mendekatkannya di telinganya.

“Hallo?”

“Valeri Evania Zoe? Aku Viviane Agatha.” Ucap seorang gadis di seberang telpon

Valeri sempat membeku sesaat namun dia menormalkan ekspresinya, karena penata riasnya masih berdiri di sampingnya.

“Ya, ada apa?” jawab Valeri tenang

“Apakah polisi sudah memberitahumu bahwa aku ingin bertemu denganmu?”

“Ya, aku sedang mencoba menyesuaikan jadwalku. Kau akan dihubungi pengacaraku bila sudah ada jadwalnya”

“Aku mau bertemu malam ini juga! Jika kau menolak, perempuan di sampingmu akan melakukan tugasnya!” ancam Viviane

Dan saat Valeri menoleh, penata rias di sampingnya sudah memegang gunting yang ujungnya mengarah pada leher Valeri. Valeri mengeraskan rahangnya menahan takut dan gugup disaat bersamaan. Jika dia berteriak sekarang, maka ujung gunting itu pasti akan menancap pada lehernya. Sehingga Valeri berusaha tenang dan menghadapinya sendiri.

“Apa maumu? Katakan saja sekarang!” ucap Valeri tenang

Penata rias itu kembali menekan gunting di leher Valeri, menimbulkan bekas kemerahan di lehernya. Valeri semakin mengeratkan pegangannya pada ponsel di telinganya.

“Datang ke rumah sakit! Aku ingin bertemu!” ucap Viviane lagi

“Baiklah, setelah talkshow aku akan kesana” jawab Valeri

“Tidak! Kau harus pergi sekarang, Jenifer akan membantumu keluar dari sana tanpa diketahui siapapun termasuk pengawal-pengawalmu itu!” jawab Viviane

“Kau tidak bisa melakukan itu! Aku ada pekerjaan sekarang! Kita lakukan setelah talkshow selesai! Aku akan meminta mereka keluar saat Jenifer membersihkan make up ku. Dan saat itu dia bisa membawaku keluar diam-diam!” ucap Valeri

“Tidak! Harus sekarang!” ucap Viviane

“Jika aku menghilang sekarang, berita akan tayang di media bila aku hilang! Dan itu akan semakin menyusahkanmu jika aku ditemukan di rumah sakit sedang bersamamu! Tapi berbeda jika aku sudah selesai dengan pekerjaanku!” bujuk Valeri

Viviane tampak terdiam, akhirnya dia mengalah, “Baiklah! Serahkan ponselnya pada Jenifer”

Valeri menoleh dan menyerahkan ponselnya pada Jenifer, lalu dia menenangkan dirinya. Bersamaan dengan itu Frisca masuk dengan sebuah gaun yang memang sudah dipersiapkan di tangannya. Valeri berusaha tersenyum dan bangkit berdiri untuk menggunakan gaun itu bersama Frisca, sementara Jenifer segera bergabung dan membantu Valeri mengenakan gaunnya.

Valeri tak memiliki kesempatan untuk memberitahu asistennya. Sehingga ketika dia hendak keluar untuk masuk ke studio, dia meminta ijin ke kamar mandi. Dan di dalam kaman mandi Valeri mengeluarkan pensil alis dan tissue yang tadi sempat dia sembunyikan lalu menuliskan pesannya disana.

Setelahnya dia keluar dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Valeri menjawab semua pertanyaan host dengan sangat baik. Dia menjelaskan bahwa dengan terungkapnya perselingkuhan yang dilakukan Arthur Calvin maka saat itulah hubungannya dengan Arthur berakhir. Dan Valeri memilih tetap bungkam mengenai kasus hukum yang menimpanya dengan Arthur. Dia memilih hanya menjawab terkait hubungannya dan tak ingin membahas tentang masalah hukumnya. Itu adalah salah satu pesan yang diberikan Jeriko padanya sebelum Jeriko mematikan ponselnya beberapa jam lalu.

Setelah satu jam lebih yang menegangkan bagi Valeri, acara tersebut selesai. Dan Valeri berjalan kembali ke ruang ganti miliknya, di jalan dia tidak melihat Jenifer, sehingga di dengan tanpa kentara menyelipkan tissue itu ke genggaman tangan Felix. Awalnya Felix menatap bingung namun melihat gelagat aneh Valeri, Felix memilih diam dan membiarkan Valeri berlalu dan masuk ke ruang ganti.

Felix segera membuka tisu yang di genggamannya, dan disana tertulis pesan Valeri : hubungi Jeriko. Aku di rumah sakit. Viviane. Tulisnya

Felix membelalakkan matanya, lalu dia menerjang masuk ke ruang ganti itu. Dan kosong! Dengan cepat Felix memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Valeri, tapi mereka hanya menemukan Frisca yang tergeletak tak sadarkan diri di pojokan dekat lampu hias.

Felix menyisir dan berhasil menemukan sebuah pintu yang membawa ke arah ruangan lain, dan ruangan itu ternyata tak jauh dari pintu belakang. Felix mengejar namun sudah terlambat sebuah mobil baru saja melintas di hadapannya dan Felix sempat melihat bayangan Valeri di dalamnya.

Felix segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Hiro alih-alih Jeriko. Karena dia tau jika bosnya itu sedang berada dalam meeting penting dan tak akan menyalakan ponselnya. Jadi dia menghubungi Hiro. Dia segera melaporkan semua kondisi yang terjadi. Dan tak lama dia mendengar suara bosnya.

“Segera ke rumah sakit tempat Viviane di rawat! Kalau perlu obrak abrik seluruh rumah sakit! Aku akan terbang kembali ke London sekarang!” ucap Jeriko dingin

Jeriko memutuskan sambungan telponnya dan langsung meninggalkan meetingnya begitu saja. Dia segera memerintahkan anak buahnya menyiapkan pesawatnya sekarang juga. Perjalanan dari Edinburgh ke London membutuhkan waktu satu jam setengah dan apapun bisa terjadi dalam waktu itu.

Dan Jeriko sungguh khawatir dengan kondisi Valeri sekarang. Dia baru saja mendapatkan kabar dari anak buahnya bahwa ada seseorang yang berada di belakang Arthur dan mengatur semuanya sehingga detektif yang menanganinya berubah. Sehingga Jeriko khawatir orang yang berusaha mencelakai Valeri belum sepenuhnya hilang.

“Aku yang akan mengemudi!” ucap Jeriko mengambil alih kemudi dan membiarkan Hiro duduk sebagai penumpang. Di saat seperti ini, dia tak akan bisa tenang dengan duduk saja sebagai penumpang.

Sementara itu Valeri sudah tiba di rumah sakit. Dia berjalan mengikuti Jenifer yang berjalan di sampingnya dan di belakang mereka ada seorang pria yang mengawal keduanya. Valeri dibawa masuk ke dalam ruangan dimana sudah menunggu Viviane duduk di ranjang rumah sakit.

Valeri dipaksa duduk di samping Viviane. Valeri menatap Viviane datar. Gadis itu tampak sudah jauh lebih baik dari keadaannya saat awal di temukan, meskipun beberapa memar masih begitu tampak di wajah dan lehernya.

Viviane menatapnya benci, “Kau tau kenapa aku ingin bertemu denganmu?!” desis Viviane

Valeri mencoba menenangkan dirinya, dia hanya berharap Felix menangkap pesannya dan segera membantunya keluar dari kondisi ini.

“Katakan apa maumu!” ucap Valeri dingin

Viviane menegakkan punggungnya, “Aku mau kamu mencabut tuntutanmu pada Arthur Calvin!” ucapnya tak kalah dingin

Valeri menaikkan alisnya, cukup kaget dengan permintaan yang diajukan Viviane. Gadis di hadapannya ini memintanya mencabut tuntutan pada Arthur?! Pria yang sudah membuatnya babak belur dan nyaris mati itu?! Apakah wanita di hadapannya ini sudah gila?!

“Kenapa aku harus melakukannya?!” tanya Valeri

Viviane mengedikkan bahunya, “Karena aku masih memintanya dengan baik-baik!” jawabnya santai

Valeri menatap tak percaya pada Viviane, “Apakah kamu sadar yang kamu minta?! Dia adalah lelaki yang sudah membuatmu hampir mati Viviane Agatha! Bahkan jika kamu terlambat ditemukan, mungkin nyawamu sudah melayang!” jawab Valeri kejam

Viviane mendengus kini dia mendekatkan wajahnya ke Valeri, “Aku harus membebaskan ayah dari anakku bukan Valeri?!” desisnya tepat di depan wajah Valeri

Valeri sempat tertegun mendengar ucapan Viviane. Apakah itu artinya gadis di hadapannya ini sedang mengandung? Tapi belum sempat Valeri bereaksi, Viviane kembali melanjutkan ucapannya.

“Lagipula hanya dia yang merawatku selama ini! Asal kau tau Val, aku mengenalnya lebih dulu daripada kau mengenalnya! Bukan aku yang menjadi selingkuhannya tapi kau!” ucapnya tajam

Valeri tak ingin terpancing dengan ucapan Viviane jadi dia tetap berusaha tenang, “Kalau memang begitu, kenapa justru dia mendekatiku? Dan bukannya mengumumkan kedekatan kalian ke public?!”

Viviane mengeraskan rahangnya, “Karena dia membutuhkanmu! Kau adalah syarat yang diajukan oleh seseorang untuk membuat semua impian Arthur tercapai! Apakah kau tak bisa melihat?! Arthur bahkan memberikan apartemennya untukku, dan dia justru meninggali milikmu! Sama dengan mobil! Dia memberikan semua miliknya untukku! Bukan untukmu!”

Valeri mengerutkan dahinya, bukannya dia tidak menyadari kalimat pertama Viviane. Ada seseorang yang menargetkan dirinya?! Siapa itu?! Dan untuk apa?! Valeri merasa harus mencari tahu semua itu. Dan dia yakin Viviane tau jawabannya.

“Siapa orang yang mengajukan syarat bodoh itu pada Arthur?! Dan untuk apa? Menguasai hartaku?! Aku bukan seorang konglomerat. Aku hanya seorang penyanyi!” ucap Valeri

Viviane mendengus, “Aku tak akan memberikan info apapun padamu! Aku hanya mau kamu mencabut tuntutanmu atas Arthur!”

Valeri menarik sudut bibirnya mengejek, “Aku tak akan melakukannya! Arthur pantas mendapatkannya! Dia sudah dengan kurang ajar memasang kamera di kamar mandiku, lalu menguasai beberapa asetku bahkan usaha yang sudah kubangun susah payah! Ah, jangan lupakan bahwa dia memiliki wanita simpanan di belakangku! Jadi apa untungnya untukku melepaskannya?!”

Viviane mengeraskan rahangnya dan langsung menampar Valeri kuat, sampai membuat kepala Valeri menoleh ke kanan dan sudut bibirnya tampak berdarah. Valeri merasakan panas merayap sepanjang pipinya.

“Jaga bicaramu! Aku bukan simpanan untuk Arthur! Dia mencintaiku!” pekik Viviane frustasi

Valeri menoleh dan kembali menatap Viviane tajam, “Jika dia mencintaimu, dia tak akan menyiksamu Viviane! Bangun dari tidur nyenyakmu! Tak ada pria yang melukai wanita yang dia cintai! Jika kau berbicara soal kepuasan sex, maka ketahuilah bahwa yang dia lakukan padamu bukan untuk kepuasan, melainkan kelainan! Kekasih yang kau banggakan itu memiliki kelainan! Dan kau hanya terjerumus dengan semua ucapannya tentang kenikmatan dan cinta semu!” ucap Valeri dingin

Nafas Viviane memburu, dadanya naik turun karena menahan kemarahan mendengar ucapan menohok yang dilontarkan Valeri. Tangannya sudah terulur untuk menjambak rambut Valeri namun kegiatannya terhenti karena kedatangan pengawal Valeri yang mendobrak ruangan itu.

Felix berdiri menjulang dengan membuka pintu lebar. Memberikan akses kepada tuannya untuk melewatinya. Jeriko melangkah tegak dengan rahang mengeras. Dia sedang berusaha menahan semua emosinya sekarang. Tak ada yang boleh menyentuh sesuatu yang sudah di klaim sebagai miliknya.

Jeriko menyentak tangan Viviane dari rambut Valeri, lalu merengkuh tubuh Valeri masuk ke dalam pelukannya. Dia langsung menatap tajam wanita yang duduk di atas ranjang rumah sakit itu.

“Jangan pernah menyentuhnya dengan tangan kotormu! Atau kau akan menerima yang lebih parah dari yang dilakukan baji*gan itu padamu!” desis Jeriko berbahaya

Valeri sendiri masih meringis perih akibat tarikan pada rambutnya. Jeriko langsung menarik Valeri berbalik dan meninggalkan ruangan itu.

“Jadi kau sudah menemukan pria lain?! Secepat itu bahkan Arthur baru saja ditangkap?! Dasar ja*ang!” seru Viviane merendahkan.

Dan Jeriko langsung menghentikan langkahnya, namun Valeri menahan Jeriko. Dia mengeratkan pelukannya di perut lelaki itu. Valeri tak ingin Jeriko terlibat kasus dengan wanita ular itu.

“Aku tak butuh penilaian seorang jala*g atas apa yang aku lakukan! Berkacalah Viviane\, apa yang sudah kau lakukan lebih buruk dari seorang jala*g! Kau merangkak naik ke ranjang Arthur hanya untuk sebuah job di filmnya! Dan sekarang kau mengataiku ja*ang hanya karena aku sudah menemukan pengganti Arthur?!” ucap Valeri dingin tanpa berbalik.

Valeri kemudian menyeret tubuh Jeriko untuk segera meninggalkan ruangan itu. Namun Jeriko melirik Hiro yang berdiri di pintu bersama dengan Felix, “Kumpulkan semua bukti! Dan buat laporan! Pastikan dia ditangkap jika tidak aku akan menggunakan caraku sendiri Hiro!” ucapnya dingin

Hiro mengangguk paham, “Saya akan kerjakan bos”

1
Nyaim
cepat2 lah kalian berlabuhhh
Nyaim
co ciiiiit ikooooo ❤❤❤
Nyaim
yesss jodoh valeri memang jeriko skyy
shamirza84
ini awal kisah Jemima Ivy dominic sblm nikah sama Kevin Kingsley Bastian dan jd dokter mengagumkan di dunia bawah bergelar Miss admirari...akhirnya bs baca cerita full soal keluarga dominic stlh sblmnya aga terbingung2 di platform sblh Krn ceritanya kyk ada gap
Nyaim
emang byengcek, reinhard and arthur, mereka salah 1 yg di buat dari tanah sengketa
Nyaim
yeeeeeyyy jadian
Nyaim
yeeeyyyy pdkt
Nyaim
pengecut banget emang arthur
Nyaim
asyemmmpaakkk emang arthur
Sherlye Lay Rade
/Kiss//Kiss//Kiss/
Nyaim
jadi flashback bacanya /Tongue/
Nyaim
anak nya bela and bezalel ada 4
Nyaim
parah kali ini kayaknya cowok nya valerie de
Nyaim
ckckckckk siapa yg teror cobak...
Wins Family
siapa sih thor orangnya yg tega neror gitu .
bikin penasaran ..
Nyaim
owemjiiii.... ini viviane saudara tiri nya ares king? wah wah wah... baru baca sungguh excites
Calista Gania
bagus banget ceritanya
Xu xu
Terasa banget hidup tokoh-tokohnya, thor. Salut!
Mưa bong bóng
Got me hooked, dari awal sampe akhir!
Lia_Vicuña
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!