NovelToon NovelToon
Sistem : Menjadi Billioner Tampan

Sistem : Menjadi Billioner Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: ADhistY

James Morgan adalah seorang pria dengan sejuta pesona yang dapat membuat banyak wanita terpikat olehnya. Tetapi di jaman sekarang ketampanan apa gunanya jika tidak memiliki uang dan kekuasaan?

Kisah tragis seorang pemuda tampan ditinggalkan oleh pacar materialistisnya karena mendambakan kemewahan.

Hingga suatu hari dia memiliki sistem kekayaan terhebat yang mengubah hidupnya yang biasa biasa saja menjadi luar biasa. Mobil super? Rumah mewah? Kehormatan? dan Wanita?? bahkan secantik bidadaripun bisa dia dapatkan dengan mudah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Olivia Alister

James yang sedang membantu dengan memegang tangan wanita itu agar tidak jatuh, merasakan tangan kecil yang di genggam nya sedikit gemetar.

James sebenarnya juga mendengar bisik bisik itu, tetapi dia memilih untuk mengabaikannya.

"Ayo aku antar kerumah sakit." Ujarnya pada wanita itu.

Wanita itu hanya terdiam mematung yang membuat James membuang nafasnya sedikit tidak sabar.

"Hey" ucap James yang menyadarkan wanita itu.

"Ayo masuk." James membawa wanita itu masuk kedalam mobilnya, sedangkan yang bersangkutan hanya terdiam mengikuti apa yang James lakukan, sepertinya dia masih syok dengan apa yang di dengarnya.

Setelah wanita itu masuk kedalam mobilnya, James menyingkirkan motor listrik itu ke parkiran yang kebetulan dekat dengan lokasi kecelakaannya, James mengambil kuncinya lalu menitipkannya pada petugas parkir di sana.

"Anak muda, kau harus menuntutnya untuk ganti rugi, jutaan dollar itu tidak sedikit."

"Benar, biar orang orang yang melanggar lampu lalu lintas juga mendapatkan ganjarannya."

Beberapa orang tua berujar menasehati James.

James yang mendengar itu hanya memberikan senyum tipis pada mereka lalu berkata. "Biarlah itu jadi urusan saya, tetapi yang pasti saya akan menegurnya agar tidak lagi melanggar lampu lalu lintas dan merugikan orang lain." Ujar James dengan sopan.

"Kalau begitu saya permisi." Lanjutnya, lalu masuk kedalam mobil.

Beberapa orang yang mendengar perkataan James seketika menganguminya, sifatnya sebagai orang kaya tidak tempramen dan sangat sopan. Anak orang kaya seperti ini sangat langka di zaman sekarang, pikir mereka.

Dentingan penambahan poin segera terdengar setelah kejadian itu, tetapi James mengabaikannya.

Untung saja hanya terdapat beberapa goresan di cat mobil nya. Tetapi James sedikit menyayangkan karena mobil barunya sudah harus masuk bengkel saja, saat baru pertama kali dia kendarai.

Dalam perjalanan, James melihat profil samping wanita itu, ternyata dia cukup cantik dan memiliki struktur wajah yang lembut.

"Kenapa kau menerobos lampu lalu lintas?, kau tau bahkan jika tidak terlibat kecelakaan denganku, kau bisa membahayakan pengendara lain di jalanan." Tanya James pada wanita itu.

Wanita itu menggigit bibirnya dan menatap James yang sedang fokus berkendara.

Dia terpesona dengan ketampanan James, tetapi rasa bersalah di hatinya membuatnya tidak terlalu larut dengan pesona itu.

"Aku... Aku sedang terburu buru menuju kampus, jadi terpaksa harus menerobos lampu merah agar tidak terlambat." Jelasnya pada James, dengan meremas ujung roknya.

James yang mendengar nada lemah itu hanya bisa menghela nafasnya, sedikit tidak tega melihat penampilan lemahnya. "Kau tidak usah khawatir, aku tidak akan meminta uang darimu."

Perkataan James, sontak membuat wanita itu menatap James dengan heran.

"T-tapi aku telah menggores mobil mahal mu, jutaan dollar itu uang yang sangat banyak." Ujarnya khawatir.

"Tidak apa apa, aku tidak ingin terlihat seperti orang jahat yang memeras gadis muda." Ujar James.

"Lagian kau hanya mahasiswa baru, dari mana kau akan mendapatkan uang jutaan dollar untuk mengganti rugi?" Lanjutnya lagi yang membuat wanita itu menatap James tidak enak.

"Benar, bahkan uang seribu dollar saja aku tidak punya." gumamnya yang masih terdengar oleh James.

James mengajak wanita itu mengobrol ringan untuk mencarikan suasana tegang.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, James mengetahui jika wanita itu bernama Olivia alister.

Sedangkan Olivia juga mengetahui jika James adalah seniornya yang telah lulus di universitas yang sama, jadi dia memutuskan untuk memanggil James dengan sopan.

Sesampainya di rumah sakit, dokter memberinya pemeriksaan menyeluruh. Untung saja tidak ada luka serius selain memar, luka gores dan pergelangan kaki terkilir.

"Terima kasih kak James, eum dan..." Ujar Olivia menggigit bibirnya.

"Apa?" Tanya James menaikkan satu alisnya.

"Itu... Bagaimana aku harus membalas kebaikanmu, kau sudah merelakan biaya perbaikan mobil dan mengantarkanku ke rumah sakit, aku merasa tidak pantas jika tidak melakukan sesuatu untukmu." Ungkapnya dengan meremas kedua tangannya.

James terdiam lalu berkata dengan asal "Bagaimana jika kau membayarnya dengan menjadi pacarku." Canda James.

Olivia yang mendengar perkataan James seketika memerah malu.

"Baiklah kalau begitu aku setuju." Ujarnya lirih, dengan tersenyum malu malu.

James tersentak, tidak menyangka gadis ini akan menyetujui leluconnya.

"Eh aku hanya bercanda, kau tidak usah memikirkannya, fokuslah pada study mu, jika kau masih merasa bersalah padaku, bagaimana jika lain kali mentraktirku makan?" Ujar James yang membuat Olivia kecewa.

Tetapi dia tidak dapat mengeluarkan kata kata, Olivia bersyukur jika James hanya meminta untuk mentraktirnya makan.

Olivia adalah mahasiswa baru di universitas imperial, karena gadis itu terluka dan tidak bisa pulang sendiri, James harus mengantarkannya langsung kesana.

Mobil James memasuki gerbang kampus dengan diiringi tatapan kagum dari beberapa mahasiswa. Mereka mengira itu adalah mobil milik generasi kedua kaya raya yang menjemput pacarnya ke asrama perempuan.

James menghentikan mobilnya tetapi tidak berniat keluar. Dia memang senang mendapatkan poin reputasi dari orang orang, tetapi dia juga benci menjadi objek perhatian.

"Sebentar, aku akan memanggil teman sekamarku." Ujar Olivia pada James, karena dia tidak bisa berjalan sendiri. Tidak mungkin juga dia meminta James untuk memapahnya masuk ke dalam asrama perempuan.

James hanya mengangguk, lalu mengeluarkan ponselnya untuk memberitahu manager Harry bahwa dirinya akan terlambat.

Tak lama teman sekamar Olivia terlihat mencari keberadaannya sekarang.

"Itu dia." tunjuk Olivia ke arah luar mobil.

James yang juga melihatnya segera membukakan pintu mobilnya.

Mata teman sekamar Olivia seketika berbinar melihat mobil super terlihat di depan asrama perempuan tak jauh dari dirinya, tetapi dia harus mencari Olivia temannya, dia sedikit panik ketika mendengar gadis itu terlibat kecelakaan lalu lintas.

"Di mana sih dia." gumam Zea. Lalu pandangannya tertuju pada pintu mobil super yang hendak terbuka itu, seketika dia penasaran siapa perempuan yang beruntung dapat duduk di kursi mobil super itu.

"Hei Zea disini." ujar Olivia melambaikan tangannya.

Zea terkejut ternyata wanita beruntung yang terbesit di pikirannua tadi adalah sahabatnya sendiri.

Zea keluar dari keterkejutannya ketika mendengar panggilan keras Olivia.

"Kenapa kau malah bengong di situ, cepat kesini." panggilnya.

Dia menghampiri Olivia dan membantu memapahnya keluar dari mobil. Matanya melirik penasaran kearah dalam mobil, dia ingin tau siapa orang kaya yang membawa sahabat bodohnya ini.

"kalau begitu aku pergi kak James, terima kasih telah membantuku kembali ke asrama." ujar Olivia pada James.

Baru lah Zea melihat sosok James yang sangat tampan di dalam mobilnya ketika Olivia sudah keluar.

"Tampannya..." ujarnya tanpa sadar.

Olivia menatap sahabatnya yang sedang terpesona oleh James, sedang James sendiri hanya tersenyum tipis pada keduanya.

"Aku pergi, lain kali jangan pernah melanggar lampu lalu lintas lagi." Ingat James pada Olivia, lalu melemparkan kunci motor listrik milik gadis itu sebelum pergi dari sana.

Olivia menangkapnya dengan kedua tangannya, tetapi belum sempat membalas perkataannya, James sudah melajukan mobilnya keluar dari wilayah kampus.

"Huhh." hela nafasnya kecewa. Entah berapa lama dia akan bertemu James lagi. Dan lagi Olivia lupa meminta nomor teleponnya.

Dia sedikit merutukki kebodohannya itu, bagaimana dia akan mengajak James makan, jika nomornya teleponnya saja tidak tau.

1
Arafami
lanjut
History
semangat Thor upnya hehehe
History
salah komen jir💔
History
hmm penasaran bantuan apa ya
History
Zea aku dukung lu😋😋
History
nama gw jir😔🙏
ADhistY: lah iya
total 1 replies
Faiz Pendar
thor bukan nya mobil yang lecet koenigsegg nya? tapi di bab sebelumnya masih di penyimpanan sistem
ADhistY: udah kok di bab 21, emang gak di tulis secara detail sama author😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
History
Thor jadwal upnya jam berapa??
ADhistY: Setiap pagi kalo author gak ada kegiatan, kalo gak sempet up pagi ya paling siangnya😁
total 1 replies
History
sampe tamat Thor hehehe
ADhistY: Author usahakan novel ini up sampe tamat, walaupun mungkin retensinya gak nyampe😪
total 1 replies
History
semangat Thor upnya
Arafami
lanjut
Arafami
emang bener
Arafami
lanjut
OKIA.R
gass thor, tanggung tuuuuu
History
lanjut Thor kalau bisa sampe tamat hehehe /Smile//Smile/
History
jir padahal cuman di sentuh bisa menegang gitu 😋😋😋😋
History
Next Thor
Arafami
lanjut
ADhistY
Bab 25 nyusul ya nanti siang, author ada keperluan di luar🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!