Eclipse, organisasi dunia bawah yang bergerak di bidang farmasi gelap. Sering kali melakukan uji coba demi mendapatkan obat atau vaksin terbaik versi mereka.
Pada awal tahun 2025, pimpinan Eclipse mulai menggila. Dia menargetkan vaksin yang bisa menolak penuaan dan kematian. Sialnya, vaksin yang ditargetkan justru gagal dan menjadi virus mematikan. Sedikit saja bisa membunuh jutaan manusia dalam sekejap.
Hubungan internal Eclipse pun makin memanas. Sebagian anggota serakah dan berniat menjual virus tersebut. Sebagian lain memilih melumpuhkan dengan alasan kemanusiaan. Waktu mereka hanya lima puluh hari sebelum virus itu berevolusi.
Reyver Brox, salah satu anggota Eclipse yang melawan keserakahan tim. Rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak manusia. Namun, di titik akhir perjuangan, ia justru dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Sebagai penanggung jawab keamanan di Eclipse, hari ini Andress tidak istirahat sama sekali. Dia bekerja keras membereskan kekacauan yang terjadi akibat kelalaiannya.
Semua anggota tim ia kerahkan. Sebagian ia tempatkan di dalam area Eclipse untuk mencari keberadaan Reyver—seseorang yang ia yakini menjadi penyusup di Eclipse. Sementara sebagian lagi ia kerahkan untuk memeriksa di luar area, barangkali ada petunjuk yang tertinggal di sana.
"Kami sudah mencari di ruangan bawah tanah, tapi tidak menemukan keberadaan Tuan Reyver atau orang asing lain," lapor beberapa orang yang dipercaya untuk memeriksa area bawah tanah.
Tak lama berselang, anak buah Andress yang lain datang, satu per satu. Mereka memberikan laporan yang sama, yakni tidak menemukan keberadaan Reyver atau orang asing lain di tempat tersebut. Padahal, anggota tim keamanan sudah disebar di seluruh penjuru Eclipse. Mustahil Reyver masih bisa bersembunyi, dan mustahil pula bisa keluar karena sejak kejadian kemarin pintu gerbang dijaga dengan ketat.
Seharusnya Reyver berhasil ditangkap, kecuali ... ada orang dalam yang sengaja melindunginya. Dan Andress yakin, orang dalam itu bukan orang biasa yang hanya menjadi bawahan, melainkan orang yang punya kedudukan penting di dalam Eclipse.
"Sepertinya masih ada pengkhianat di sisi Tuan Carlo. Heh, berani sekali bermain-main dengan Eclipse," batin Andress dengan pikiran yang tertuju pada Martha.
Dalam situasi ini tak ada orang lain yang ia pikirkan, selain wanita itu. Pasti dia yang berusaha melindungi Reyver.
Di saat pikiran Andress masih berkecamuk, ponsel di mejanya berdering. Rupanya ada telepon masuk dari anak buah yang dikerahkan di luar Eclipse. Andress pun tak membuang waktu dan bergegas mengangkatnya.
"Tuan Andress, kami menemukan mobil asing di sekitar tikungan ganda!"
"Tikungan ganda?" tanya Andress. Tikungan ganda adalah tempat yang tidak terlalu jauh dari Eclipse, jaraknya sekitar sepuluh kilometer saja. Disebut tikungan ganda karena memang ada dua tikungan tajam yang berdekatan.
"Benar, Tuan. Saat kami temukan, pintu mobil dalam keadaan terbuka. Ada mayat pria di bangku belakang dengan kondisi yang sudah bengkak dan berbau busuk. Tuan, perlukah kami membawa mobil ini ke Eclipse?"
"Tidak usah, aku sendiri yang akan ke sana dan memeriksanya," sahut Andress.
Dia tak mau mengambil resiko. Mana tahu di dalam mobil tersebut terdapat bahan peledak atau alat pelacak, akan menambah masalah baru jika kemudian dibawa ke Eclipse.
Itu sebabnya, Andress sendirilah yang akan ke sana dan memeriksanya. Tak lupa ia ajak serta salah seorang dari tim medis dan tim forensik, untuk menyelidiki kematian mayat yang katanya sudah bengkak dan busuk.
Hanya butuh waktu beberapa menit saja, Andress dan yang lain tiba di lokasi. Persis seperti yang dilaporkan anak buahnya, di dalam mobil itu memang ada mayat yang posisinya menelungkup di bangku belakang.
Ketika tim medis dan tim forensik melakukan penyelidikan terhadap mayatnya, Andress mengambil dompet yang ada di saku celana pria tersebut, juga tas kecil yang ada di sampingnya.
'Jhon Rawles'
Nama yang tertera di dalam kartu identitas yang ada. Nama yang sama dengan nama yang tertera di surat kepemilikan mobil.
Selagi yang lain masih bekerja, Andress juga tak membuang waktu. Dengan cepat dia menyelidiki nama Jhon Rawles. Siapa dia dan kira-kira ada kepentingan apa di Eclipse.
'Jhon Rawles, pemilik JR Group, perusahaan distribusi yang masih berskala sedang. Tidak ada jejak yang menunjukkan keterlibatannya dengan dunia bawah. Rekam bisnisnya bersih, bahkan tak pernah terlibat konflik dengan orang-orang terpandang.'
Sebuah informasi yang berhasil diakses Andress. Tidak ada yang mencurigakan, justru terkesan aneh ketika mayat dan mobil orang tersebut berada di dekat Eclipse.
Akan tetapi, keanehan itu perlahan terpatahkan oleh informasi lain yang berhasil masuk dalam pantauan Andress. Ternyata, saat ini pihak yang berwenang sedang mencari Jhon Rawles. Pasalnya, sudah tiga hari dia menghilang. Dari berita yang Andress baca, Jhon Rawles menghilang ketika hendak menjemput rekannya di bandara. Waktu dan kejadian bertepatan dengan jadwal penerbangan Reyver.
Artinya ... Reyver-lah yang telah membunuh pria tersebut. Reyver membutuhkan mobil itu untuk kembali ke Eclipse. Mengingat cara kerja Reyver yang sangat rapi, pasti Jhon Rawles dibunuh untuk membungkam mulutnya.
"Andress, pria ini mengalami luka tembak di kepalanya. Persis seperti anggota Eclipse kemarin, tubuhnya juga terpapar racun, dan racun ini pula yang membuat tubuhnya bengkak."
"Aku yakin pelakunya adalah orang yang sama dengan yang mengacau di Eclipse kemarin."
Hasil penyelidikan tim medis dan tim forensik makin meyakinkan Andress bahwa memang Reyver-lah pelaku di balik kekacauan ini. Hanya dia laki-laki yang menguasai bidang racun dan obat-obatan, dia juga yang punya alasan kuat untuk 'menyentuh' Eclipse.
________
Hasil kerja yang didapat Andress hari ini, langsung dilaporkan kepada Carlo begitu tiba di Eclipse. Berikut dengan keyakinannya bahwa Reyver masih bersembunyi di Eclipse dan dilindungi oleh pengkhianat.
"Panggil Martha!" perintah Carlo.
Sama seperti Andress, Carlo juga curiga pada wanita itu. Karena sampai saat ini, hanya Martha yang kesetiaannya masih diragukan.
Bersambung...
