di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lulus dari pesantren
Setelah 3 tahun berlalu kini Naim sudah lulus dari pondok pesantren. Sesampai nya di rumah dia disambut oleh orang tua Fatimah.
"Nak aku ingin mengatakan sesuatu,"ucap ibu Fatimah.
"Mengatakan apa ma?"tanya Naim sambil melihat ke arah ibu Fatimah.
"Nak sebenar nya Fatimah dia sudah ingat sama kami nak,"jawab ibu Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
Tak lama Fatimah pun keluar dari kamar dan ke ruang tamu. Dia duduk di sebelah kedua orang tuanya.
"Apakah itu bener Fatimah?"tanya Naim sambil melihat ke arah Fatimah yang duduk di sebelah ibunya.
"Itu bener mas,"jawab Fatimah sambil melihat Naim.
"Sejak kapan kamu ingat aku?"tanya Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Sejak Fatimah pun menceritakan semua nya ke pada Naim."
"Oh begitu,"ucap Naim sambil tersenyum ke arah Fatimah.
"Maaf ya mas aku merahasiakan nya dari kamu,"ucap Fatimah dengan kepala tertunduk.
Naim pun berjalan mendekat ke arah Fatimah.
"Fatimah kamu tau saat kamu kecelakaan aku merasa dunia ku seakan hancur seakan aku tidak ada hal yang menyenangkan semua terasa bosan dan saat aku pulang ke rumah aku rindu kamu saat kamu menyambut aku pulang. Dan kamu mencium tangan ku dan aku merindukan semuanya,"ucap Naim sambil memnggam tangan dan meletakan kepala nya di pangkuan Fatimah air matanya berlinangngan.
"Mas aku juga merindukan mu tapi aku hanya ingin lihat sampai kapan kamu berjuang dan aku melihat kalau kamu sangat memperdulikanku,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim dan menghapus air matanya.
"Aku tidak merasa seperti itu tapi hanya satu kata yang bisa menggambarkan semua nya,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Apa itu?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Ana uhibbuka fillah,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Mas aku boleh meluk kamu engga?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Hemm sayang semua ini milik mu,"jawab Naim sambil tersenyum ke arah Fatimah.
Fatimah pun memeluk Naim begitu lama untuk melepas kan rasa rindu nya yang teramat dalam Naim pun juga memeluk Fatimah denga erat.
"Mulai sekarang aku akan memanggil kamu dengan sebutan dede,"ucap Naim sambil berbisik ke telinga Fatimah.
"Kenapa harus dede mas?"tanya Fatimah sambil berbisik.
"Soal kamu pendek lucu dan imut,"jawab Naim sambil berbisik.
Mendengar hal itu Fatimah pun melepas kan pelakunya dan memukul Naim dengan keras.
"Aw sakit dede,"ucap Naim sambil tertawa karena melihat ke lucuan sang istri.
Hari itu sangat membahagiakan bagi mereka berdua karena bisa melepas kerinduan mereka berdua. Malam pun tiba dan mereka pun sedang berada di ruang makan.
"Mama mas mana kok engga keliatan?"Fatimah sambil melihat ke arah Ibunya.
"Dia tadi ke mesjid sama Abi dan kakak kamu,"jawab Ibu sambil melihat ke arah Fatimah.
Tak lama mereka bertiga pun datang dan masuk ke ruang makan. Dan saat bersamaan Naim dan Albar sedang mengobrol.
"Kakak aku ingin ke kota besok boleh minjam mobil engga kakak?"tanya Naim sambil melihat ke arah Albar.
"Boleh,"jawab Albar sambil melihat ke arah Naim.
Mereka pun makan malam bersama setelah makan malam Naim pun berada di dalam kamar bersama Fatimah.
"Mas kalau boleh tahu kamu ngapain ke kota?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Ada yang mau aku ambil dirumah kita yang ada di kota,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Boleh ikut mas?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Hemm boleh engga ya bawa bocil,"ucap Naim sambil melirik ke arah Fatimah.
"Mas kamu bilang aku bocil mas jahat,"ucap Fatimah sambil memperlihatkan wajah menangis.
"Bercanda Fatimah iya kamu boleh ikut,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Asik terimakasih mas,"ucap Fatimah sambil memeluk Naim.
"Dah waktu nya tidur dede,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
Naim pun membawa bantal untuk tidur di luar karena dia masih canggung tidur bersama Fatimah. Apaa alasan Fatimah ikut bersama Naim tunggu bab berikut.
BERSAMBUNG...♡♡◇♡
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓