Seorang gadis sederhana bernama Wulandari Cahaya berasal dari desa yang beruntung mendapatkan beasiswa di Kampus terpopuler di Jakarta..
" hiks Ayah Ibu hidup wulan hancur wulan gagal menjaga kesucian Wulan"
Karena insiden itu membuat Wulan harus mengandung Anak kembar Wulan semakin menderita Sampai dimana Wulan melahirkan bayinya Wulan mengalami pendarahan yang membuat Wulan harus meninggal dunia...
Apa yang terjadi dengan Wulan??
siapa yang sudah menghancurkan hidupnya??
Lalu bagaimana kehidupan si Kembar Ana & Andin
selamat membaca dan Autor ucapkan terimakasih sudah berkenan membaca Cerita ini semoga semuanya suka dan Saran kritikan sangat di butuhkan 😊🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 23
" kakek mau kemana?" tanya Ana
" kakek mau pulang ke Bandung nak"ucap pak Andi
" oh kakek Orang Bandung ya,kenalin nama aku Ana Kek nama kakek siapa?"tanya Ana
Entah kenapa Ana merasa dekat dengan Pak Andi dan ingin mengajak ngobrol lebih lama
" Nama saya Andi nak kamu bisa memanggil kakek Andi" ucap pak Andi
"baiklah kek apa kakek mau ikut ke rumah Ana agar kakek bisa istirahat sebentar " tawar Ana
Pak Andi ingin sekali menerima tawaran Ana tapi pak Andi belum siap bertemu Rangga
" lain kali jika Kakek datang ke Jakarta kakek akan berkunjung" ucap pak Andi
" baiklah kek,ini nomor Ana 085****** dan ini Alamat Ana" ucap Ana
" baiklah nak terimakasih ya kamu langsung pulang udah sore " ucap pak Andi
" baiklah kakek hati' di perjalanan ya Ana pamit " ucap Ana tersenyum
Setelah Ana pergi pak Andi meneteskan airmata Ana tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik seperti Andin mereka bagai pinang di bela dua yang membedakan Andin memiliki tanda lahir kecil di tangan sebelah kanan sementara Ana tidak
" selamat sore Nek kakek Andin pulang" ucap Andin seraya melangkah masuk dalam rumah
" Sore cucu nenek yang cantik" ucap Bi Ami seraya memeluk Andin
" kakek kemana nek?" tanya Andin
" kakek sedang ke Jakarta menemui temannya sekarang neng mandi setelah itu ke meja makan ya nenek sudah memasak makanan kesukaan neng" ucap bi Ami
" okey nek apakah Kakek lama di jakarta ?" tanya Andin
" tidak sayang kakekmu sedang dalam perjalanan pulang" ucap Bi Ami
" baiklah nek Andin ke kamar mau mandi " ucap Andi
sementara itu di Rumah mewah seorang lelaki dewasa menatap kosong dan sedang memikirkan sesuatu
" Mas kamu melamun lagi mas sedang memikirkan apa cobalah cerita?" tanya Ayu
" mas hanya memikirkan kerjaan dek " ucap Daren ya lelaki itu Adalah Daren Prince daren sedang memikirkan masa lalunya ia begitu menyesal telah membuat hidup gadis lugu itu hancur karena menjadi bahan taruhan bersama Rangga dan juga merasa bersalah karena meniduri calon istri Rangga Celsi Winata
" jangan terlalu memikirkan pekerjaan mas lagian mas punya Sean yang akan mengurus perusahaan nantinya" ucap Ayu
Tok tok tok bunyi pintu kamar daren di ketuk
" nak kamu sudah pulang" ucap Ayu ternyata Sean Putranya
" Papa kemana ma?" tanya Sean
" Sedang di kamar kenapa nak apa ada masalah?" tanya Ayu penasaran
" Sean pengen bicara sama papa " ucap Sean
" kamu tunggu di ruang kerja papa ya sayang mama mau panggil papa sebentar " ucap Ayu
" baiklah ma " ucap Sean
" Mas sean katanya ingin bicara sama mas sean sedang menunggu di ruang kerja mas" ucap Ayu
" baiklah dek" ucap Daren dan berjalan menuju ruang kerjanya
Daren duduk di hadapan sean
" Apa yang ingin kamu bicarakan nak?" tanya Daren
" Pah aku sudah memutuskan kalau aku akan mengikuti keinginan papa untuk belajar bisnis agar bisa membantu papa mengurus perusahaan " ucap Sean dengan tenang
Mendengar itu Daren terkejut karena selama ini sean selalu Menolak keinginan Daren yang membuat hubungan keduanya tak dekat
" benarkah nak apa yang membuat kamu berubah pikiran?" tanya Daren
" Aku pikir tak ada salahnya aku mengabulkan keinginan papa " ucap Sean lagi
mendengar itu Daren tersenyum
" Terimakasih nak" ucap Daren dan memeluk sean
semangat terus dalam berkarya
thor gmn ya maksudnya setelah 3 tahun berlalu,tapi angkasa perusahaan nya udh 5 tahun?
yowes lah thorrr, makin lama kok makin gk karuan. aku stop bacanya