NovelToon NovelToon
Ketika Talak Telah Terucap

Ketika Talak Telah Terucap

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Leny Fairuz

Pernikahan yang terjadi antara Ajeng dan Bisma karena perjodohan. Seperti mendapat durian runtuh, itulah kebahagiaan yang dirasakan Ajeng seumur hidup. Suami yang tampan, tajir dan memiliki jabatan di instansi pemerintahan membuatnya tidak menginginkan hal lain lagi.
Ternyata pernikahan yang terjadi tak seindah bayangan Ajeng sebelumnya. Bisma tak lain hanya seorang lelaki dingin tak berhati. Kelahiran putri kecil mereka tak membuat nurani Bisma tersentuh.
Kehadiran Deby rekan kerja beda departemen membuat perasaan Bisma tersentuh dan ingin merasakan jatuh cinta yang sesungguhnya, sehingga ia mengakhiri pernikahan yang belum genap tiga tahun.
Walau dengan hati terluka Ajeng menerima keputusan sepihak yang diambil Bisma. Di saat ia telah membuka hati, ternyata Bisma baru menyadari bahwa keluarga kecilnya lah yang ia butuhkan bukan yang lain.
Apakah Ajeng akan kembali rujuk dengan Bisma atau menerima lelaki baru dalam hidupnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leny Fairuz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Meninggalkan Semua Kesempurnaan

Ajeng memandang  seisi rumahnya dengan perasaan berkecamuk. Ia menghitung mundur awal pernikahan hingga untuk kedua kalinya Bisma menginginkan perpisahan yang artinya kini mereka telah sah berpisah secara agama.

Dua tahun empat bulan ia merasakan hidup menjadi seorang istri lelaki bernama  Bisma Dirgantara Permadi.  Orang awam dapat melihat bagaimana kesempurnaan yang mereka miliki dalam keluarga kecilnya.

Tak bisa Ajeng mungkiri, selama menjadi mantu di keluarga Permadi, ia merasakan limpahan kasih sayang dan kemewahan yang diberikan mertuanya yang baik hati. Begitu pun  saudari iparnya yang tak pelit untuk  berbagi barang branded setiap kepulangannya dari luar negeri.

Ia tersenyum miris memikirkan nasibnya. Tapi Ajeng sudah  ikhlas menerima semua takdir yang telah ditetapkan Allah atas dirinya. Sudah selayaknya ia mensyukuri kenikmatan berupa limpahan materi, walau pun ia harus merasa fakir akan kasih sayang dan kehangatan dalam rumah tangganya.

Kini ia akan melangkah untuk meninggalkan semua  kesempurnaan dan kenyamanan dari rumah megah yang telah Bisma serahkan  sebagai hadiah pernikahan mereka yang nyatanya kandas karena tidak ada kesepahaman.

Setelah mengalami manis dan getirnya menjadi seorang nyonya Bisma Dirgantara, Ajeng  mulai menyadari dan yakin untuk mengakhiri statusnya sebagai istri yang tak diinginkan seorang lelaki sempurna  yang bernama Bisma.

Sendirian ia berbenah membereskan segala barang-barang  berupa baju serta  tas-tas mewah hadiah dari mertua dan kakak iparnya. Karena sudah terbiasa mandiri, walau pun tiga hari berkemas tak membuat Ajeng mengeluh untuk memasukkan semua miliknya ke dalam kardus yang telah ia persiapkan.

Rumida merasa heran melihat majikannya yang  tidak berangkat bekerja. Tapi ia tidak berani untuk bertanya. Ia hanya melihat segala kesibukan Ajeng yang wara-wiri membawa kardus besar beberapa buah.

Ia sudah yakin ada yang tak beres antara kedua majikannya. Selama ini ia pun jarang bertemu dengan suami majikannya. Kalau pun  ada, sangat jarang keduanya berinteraksi seperti keluarga lain pada umumnya.

Rumida  pun tau, majikan lelakinya tidak pernah  berinteraksi dengan putri kecilnya yang cantik dan menggemaskan. Sebagai perempuan dewasa yang sudah banyak berkecimpung dalam kehidupan, ia meyakini rumah tangga yang dijalani majikannya dangat tidak sehat.

Tapi ia bisa apa?

Tak mungkin ia mencampuri sesuatu yang bukan kapasitasnya. Ia hanya dibayar untuk mengasuh putri mereka. Dan ia pun tak ingin melibatkan diri terlalu jauh, walau dalam hatinya ia ingin berbincang dengan Ajeng yang di matanya begitu baik  dan ramah.

Ia dapat melihat kasih sayang yang dicurahkan Nurita dan Mayang setiap kali ia membawa Lala menginap di  rumah mertua majikannya.. Hanya ia menyayangkan sikap anak lelaki mereka yang begitu dingin.

Dan ia merasakan sendiri, tidak ada kehangatan dalam rumah tangga majikannya selama hampir satu tahun ia bekerja menjadi pengasuh Lala. Ia merasa kasihan dengan majikan perempuannya yang begitu tulus bersikap dan berperilaku pada siapa pun tanpa pandan g bulu.

Rumida hanya mampu berdoa semoga Allah selalu melindungi rumah tangga majikannya dan bisa memberikan kehangatan di dalam keluarga kecil yang belum lama terbina.

Pagi ini  Ajeng sudah selesai berbenah.  Ia mensyukuri tidak  memajang foto-foto pernikahan  di rumah mewah mereka. Sehingga ia tidak perlu  untuk menurunkan sesuatu yang tidak penting.

Hal pertama yang akan ia lakukan adalah merehab rumah singgah di lahan  luas yang berada di usaha kafe yang telah berjalan satu tahunan lebih.  Ia akan meminta Hendra mencarikan ahli untuk pengembangan rumahnya menjadi layak huni walau pun tak semegah rumah yang bakal ia tinggalkan.

Saatnya untuk berbincang serius dengan sus Rumida masalah  yang ia hadapi dan keinginannya untuk pindah  ke Malang.

“Sus, saya  sudah merencanakan beberapa bulan belakangan ini ...” Ajeng menghentikan ucapannya beberapa saat,  “Kemungkinan saya dan Lala akan pindah ke  Malang.”

Rumida menatap Ajeng dengan perasaan tidak nyaman. Ia yakin sesuatu yang  buruk sedang terjadi dalam rumah tangga majikannya.

“Walau pun tidak saya ceritakan, mungkin sus sudah mengetahuinya sendiri. Dan saya tidak ingin menceritakan permasalahan rumah tangga  kami. Cukup saya dan suami yang tau,” Ajeng berkata dengan getir.

Walau ia berusaha tegar, tetap saja rasa sakit selalu hadir mengingat kegagalan dalam  rumah tangganya. Ia belum bisa menghilangkan rasa yang masih tersisa. Apalagi Bisma adalah lelaki pertama yang membuatnya mengenal cinta.

Selama ini ia terlalu sibuk belajar, bekerja hingga meraih impiannya menjadi pegawai salah satu bank milik pemerintah. Tiada waktu baginya untuk bermain-main. Semua hanya keinginan untuk membahagiakan ayah dan memberikan kesempatan bagi adiknya untuk bersekolah lebih tinggi.

“Jadi mbak Ajeng dan Lala akan meninggalkan rumah ini untuk selamanya?” tanya sus Rumida untuk memastikan rasa ingin tahunya yang begitu tinggi.

“Benar.  Jika  sus Rumida berkenan, saya sangat berharap sus ikut kami. Saya berjanji akan membayar lebih tinggi,” Ajeng menatap perempuan yang usianya hampir sebaya mertuanya  itu dengan  penuh harap.

Rumida terpekur. Ia senang bekerja dengan Ajeng, perempuan baik hati dan tidak pelit untuk berbagi. Tetapi  sebelum Ajeng menyampaikan keinginannya, ia pun sebenarnya sudah berniat  untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai babby sitter.

Kedua anaknya yang sudah bekerja dan hidup mapan di Semarang menginginkan ia untuk pensiun dan menikmati hari tua bersama mereka. Tapi ia masih memikirkan  untuk membicarakannya bersama Ajeng.

Ia tidak tega meninggalkan Ajeng dan Lala di rumah mewah tanpa ada orang lain yang menemani keduanya. Ia menganggap Ajeng sudah seperti keluarga sendiri.

“Maafkan saya mbak ...”  Rumida berkata dengan penuh kehati-hatian, “Sebenarnya saya berat untuk mengatakan ini.”

Ajeng menatap Rumida lekat. Ia menunggu ucapan perempuan yang begitu menyayangi putri kecilnya.

“Mbak, sebenarnya berat juga bagi saya untuk mengatakannya ... “ Rumida menatap Ajeng dengan perasaan sedih.

Tidak akan lagi ia bertemu majikan yang baik hati serta keluarga loyal yang tidak pelit untuk berbagi terhadapnya. Tapi mau bagaimana lagi, ia pun ingin berkumpul dengan kedua buah hatinya yang sudah memiliki kehidupan lebih baik.

“Kenapa sus?” Ajeng  menunggu ucapan Rumida dengan perasaan khawatir.

“Saya sebenarnya juga ingin mengundurkan diri dan berhenti dari pekerjaan,” Rumida berkata perlahan.

“Sus Ida mau pulang kampung?” Ajeng bertanya dengan cepat.

Rumida mengangguk pelan, “Anak-anak saya di Semarang meminta saya untuk pindah mengikuti mereka. Alhamdulillah keduanya sudah memiliki pekerjaan yang layak....”

“Syukurlah sus,” Ajeng tersenyum haru mendengar Rumida yang langsung menceritakan  keinginan kedua anaknya yang ingin berkumpul  dan menyenangkan ibunya di hari tua.

“Saya sangat menyayangi Lala seperti cucu sendiri. Mbak Ajeng sangat baik. Berat bagi saya untuk meninggalkan mbak Ajeng dan Lala .... “ mata Rumida berkaca-kaca saat mengatakannya.

Mendengar ucapan perempuan yang sudah menemaninya hampir satu tahunan membuat Ajeng langsung memeluknya dan menangis terharu.

“Terima kasih sus. Saya juga sudah menganggap sus Ida seperti orang tua sendiri. Saya tidak akan melupakan kebaikan sus Ida yang sudah sangat membantu  dan menyayangi kami berdua.”

Kini keduanya saling bercerita dan menguatkan satu sama lain. Walau pun tidak tersurat, tapi pesan dan nasehat Rumida akan kepindahannya ke Malang membuat Ajeng merasa kuat.

Dari kata-kata yang tersirat dari bibir perempuan paro baya itu ia meminta Ajeng untuk selalu mendekatkan diri kepada  Sang pencipta , karena Dia-lah satu-satunya yang membolak-balik hati hamba-Nya.

.....

Setelah menerima kabar  mutasinya, Bisma menerima dengan lapang dada.. Ia pun kini mulai berbenah untuk mendelegasikan pekerjaannya pada figur pengganti yang akan melanjutkan tugasnya setelah ia mulai berpindah tugas di kota Malang di awal tahun.

Siang itu setelah dua bulan menjalani agenda kerja yang padat,  Bisma menyempatkan diri untuk kembali ke rumah.

Sesampai di rumah ia melihat suasana tampak sepi. Tidak ada kegiatan apa pun yang terlihat di dalam saat ia mulai memasuki ruangan.

Jemarinya meraba permukaan sofa yang tampak berdebu membuatnya tak bisa menahan batuk.

“Kemana perempuan itu?”  desisnya kesal.

Ia adalah tipe  yang sangat menjaga kebersihan. Dan ia sangat benci menyadari rumah sangat jorok dan kotor..

Dengan perasaan malas ia melangkah ke dapur untuk sekedar mengambil air putih yang selama ini selalu tersedia tanpa ia minta.

Keterkejutan  Bisma  bertambah, semua peralatan makan minum  satu pun tidak  tersedia di rak  pirin. Ia membuka kulkas dengan cepat, berharap menemukan sesuatu untuk membuang rasa dahaga yang begitu menyiksa. Harapannya begitu sampai di rumah ia bisa menikmati menu rumahan yang biasa disediakan Ajeng. Tapi harapan  tak sesuai kenyataan.

Ia masih berpikiran positif, dan menganggap bahwa Ajeng menginap di  rumah mamanya. Ia tau, betapa sayangnya mama dengan perempuan  matre yang telah memberinya cucu perempuan kebanggaannya.

Bisma melangkah menuju ruang kerjanya. Tetap saja hening tanpa suara. Hanya debu-debu yang dengan setia hadir di semua sisi ruangan.

Dengan cepat ia menghubungi penyedia jasa cleaning servis. Ia tidak nyaman dengan suasana rumah yang begitu kotor penuh debu. Membuatnya bersin berkepanjangan.

Tak berapa lama kemudian petugas cleaning servis sebanyak 6 orang datang untuk membersihkan rumah sesuai permintaannya.

Bisma menunggu di teras rumah memandang ponsel sambil membaca chat Deby menanyakan keberadaannya saat ini. Senyum tak lekang dari bibirnya melihat gambar yang dikirim Deby, memperlihatkan aktivitasnya di Bandung bersama dengan rekan kerja dan atasannya.

1
Mamah Dini11
sebenarnya perasaan si bisma tuh apa ya, liat ajeng sm laki lain cemburu denger ajeng di incar laki lain dah lama, jadi ajeng yg salah, di sangka mendua, maunya apa kmu bisma, jdi pusing ana he he, cepet nilai jeleknya kmu mh bisma, kayak kamu bener aja kelakuan, ibadah rajin punya istri di siasiain, mau nya apa siih
Mamah Dini11
makanya jgn suudzon dulu bisma, bilang matre tuh kmu tau sekarang, malulah kau bilang gitu
Mamah Dini11
sekarang si bisma jadi orang kepo ya, bknnya gk peduli ya sm mantan eeeeeh kepo bingit iiih, gk malu kali,
Mamah Dini11
mungkin karmamu telah tiba bisma, perempuan yg kau abaikan sekarang menjadi perempuan yg berkelas, sedangkan yg kau bangga2kan kmu liat sendiri kelakuannya rasain tuh makan tuh sayang dn cinta yg menggetarkan mu itu, Deby cintamu yg tertutup hijab dn santun dlm prilaku tpiii di blk itu semua fakta yg mencengangkan mu, Hai Pak bisma bodoh ayo mikir
Mamah Dini11
ooohhh baru nyadar (eling) kmu bisma melirik mantan begitu ingin taunya karna hatimu udh goyah sm calonmu si Deby gk sebaik yg kmu bayangkan, ayo nyesel mikir udh buang pertama demi sebuah batu kerikil dasar laki pengecut.
Mamah Dini11
apa ajengan gk pamitan sm mertua dn kaka iparnya kok gk ada kbr ke si bisma oon
Mamah Dini11
moga si bisma suatu saat ada masalah dgn pekerjaan nya apalagi udh bersama si Deby, yg membuat si bisma menyesal telah membuang ajeng demi ke egois annya
Mamah Dini11
makasih sari nasehatnya kmu bener2 sahabat sejati pemberi semangat dn kekuatan buat ajeng
Mamah Dini11
jgn pulang kampung dulu jeng dlm waktu dekat ini kalau kmu msh takut denger omongan yg gk enak dari para tetangga, udh kmu di kota aja kan bisma kasih rumah dn usaha kmu juga bkn di kampungmu kan, ayolah jeng kmu wanita kuat sabar tegarkan hati tekadkan kmu bisa berdiri sendiri tanpa laki2 pecundang itu, kmu pasti bisa
Mamah Dini11
kasian kmu jeng sabar ya, Li lah kan jeng semoga kedepanya masa depanmu dn lala lbh baik daripada yg kmu bayangkan, dn untuk si bisma jgn beri keturunan thor ku gk rela dia bahagia di atas penderitaan ajeng dn anaknya, kmu pasti bisa menjalani semuanya jeng apalagi kmu udh buka usaha sekarang, dn tegarkan hatimu sambutlah masa depanmu semoga kmu dn anakmu bahagia,walaupun tanpa si bisma.
Mamah Dini11
biar dia dapat karmanya sudah menyia-nyiakan seorang istri yg cukup sabar hatimu baik jeng,semoga suamimu gk punya keturunan dari wanita lain selain darimu, punya suami gk menghargai banget, malah bawa perempuan lain menjijikan juga si bisma, istri baru lahiran tega sekali dia, semoga kmu bisa menjalani kehidupan lbh baik jeng kedepanya, si Deby ini gk punya hati banget dasar ular kayak bkn perempuan baik2, dn suatu saat si bisma bikin menyesal thor udh melepaskan ajeng, kalau dia beneran berpisah, lanjut.
Mamah Dini11
pergi aja ajeng cukup sudah kesabaranmu jgn tangisi laki model gitu mh, bia
Mamah Dini11
asalamualaikum mampir thor 🙏
Leny Fairuz: Terima kasih. Salam sehat slalu...
total 1 replies
Maharani Rania
lelaki itu meskipun salah tetap aja yg di salahin perempuan
Maharani Rania
kan bener atas pake kerudung bawah buka warung 🤣🤣🤣
Maharani Rania
ngapain Bisma pulang kan itu rumah mahar jadi hak ajeng
ria sopingi
ya peran ajeng plin plan hrsnya tegas sebagai seorang perempuan karier yg independen
Ayu Mauliddia
lanjut tor...semakin penasaran he he..
Anna Nurhasanah
alhamdulillaah...meskipun ini hanyalah cerita,tp sy pribadi terbawa kedalam dunia halu-nya othor..dan bersatunya ajeng-bisma adlh halu-nya sy jg..
Anna Nurhasanah
bagus kok alur ceritanya,santay,tdk berlebihan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!